Home / Romansa / Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO / Permohonan Maaf untuk Lizbeth

Share

Permohonan Maaf untuk Lizbeth

Author: Caramelly
last update Last Updated: 2025-04-22 23:47:20

Lizbeth dan Lucien menoleh bersamaan. Suasana mendadak terasa kaku, sorot mata orang-orang di sekitar mereka perlahan tertuju pada satu sosok Valeria.

Tatapan Lizbeth dan Valeria bertemu. Dada Lizbeth berdegup keras, ada luka lama yang kembali menganga. Luka yang baru saja mulai mengering, kini kembali disayat hanya dengan satu tatapan dari wanita yang pernah merebut segalanya darinya.

Lucien menggenggam tangan Lizbeth lebih erat, seolah menyalurkan ketenangan dan perlindungan lewat genggaman itu. Tatapan matanya tajam namun hangat, meyakinkan Lizbeth bahwa dia tidak sendirian.

Namun, senyum miring Valeria menyulut bara. Senyum yang mengandung ejekan, seolah ingin menyalakan bara api di tengah pesta acara amal yang dipenuhi orang penting.

“Sepertinya rencanamu untuk menggoda Lucien sudah berhasil. Selamat,” ucap Valeria dingin, namun nadanya tajam menampar harga diri Lizbeth.

Seisi ruangan perlahan menoleh, bisikan-bisikan kecil terdengar di antara para tamu. Sorot mata mereka mulai b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Hidupmu Milikku!

    Ya, saat ini ada Lucien yang berada di sisinya,melindunginya, menjaganya. Lucien benar-benar membuktikan bahwa dia adalah milik Lizbeth, dan Lizbeth adalah miliknya. Setiap ucapan Lucien malam ini menggugah hati Lizbeth, membuatnya terharu dalam diam.Tak sedikit mata memandang iri. Perlakuan Lucien terhadap Lizbeth membuat banyak orang tak habis pikir. Pria sesempurna seperti Lucien, bisa begitu setia dan penuh perlindungan. Bahkan membuat Valeria merasa iri, atas sikap Lucien malam ini.Tanpa banyak bicara, Lucien membawa Lizbeth menuju ruangan VIP yang sebelumnya disebutkan oleh Alex. Sementara itu, Alex sendiri mengusir Elmer dan Valeria dengan tidak hormat. Keduanya telah menciptakan kegaduhan dan menyebarkan fitnah yang tak bisa dimaafkan.“Pak Lucien, aku mohon, maafkan aku. Lizbeth, aku mohon, maafkan aku…” Suara Elmer terdengar getir, penuh rasa sesal.Sorot mata mencemooh dari para tamu menghantam Valeria seperti tombak. Wajahnya memucat, tubuhnya kaku. Ia bahkan tak mampu m

    Last Updated : 2025-04-23
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kesepian Lagi

    Lizbeth tercengang mendengar ucapan Lucien. Kelopak matanya bergetar, dan perlahan ia menghela napas."Aku tidak mau kamu menentukan hidupku, Lucien. Hidupku adalah tanggung jawabku sendiri."Lucien meraih dagunya, menatap mata Lizbeth dengan lembut, penuh kehangatan."Aku tahu, kalau aku mengaturmu, kamu pasti akan kabur dariku. Tapi aku tak akan membiarkan itu terjadi. Lakukanlah apa yang kamu sukai."Tangannya kembali membelai rambut Lizbeth, seolah gadis itu adalah putri kecil yang harus selalu dijaga.Setelah hampir enam jam penerbangan, Lizbeth akhirnya mengetahui ke mana tujuan akhir mereka—New York. Kota di mana kisah mereka bermula. Tapi benarkah New York adalah satu-satunya titik awal cerita itu? Hanya Lucien yang tahu jawabannya.Kini Lizbeth telah berganti pakaian kasual, Lizbeth turun bersama Lucien dan Kilian. Ternyata, bukan hanya di LA, di New York pun keluarga Kingsley memiliki landasan udara pribadi. Di seberang sana berdiri hanggar megah, bahkan lebih besar daripad

    Last Updated : 2025-04-23
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pembalasan Lucien

    Mendengar itu semua membuat matanya berkaca-kaca. Lizbeth tidak bisa menipu hatinya, kalau ucapan Lucien membuat hatinya hangat, membuatnya tersentuh.“Lucien, apa kamu selalu berkata semanis ini kepada semua perempuan?” tanya Lizbeth.Lucien menggeleng pelan. Mata yang semula memandangnya dingin, kini menatap penuh kehangatan. Lizbeth tidak percaya, pria tampan, kaya, bahkan dekat dengan kata sempurna. Mana mungkin tidak memiliki seseorang di hatinya? Kenapa harus dirinya. Apa hanya karena dirinya telah tidur bersama? Bukankah itu hal biasa bagi mereka? Kenapa Lucien seolah tergila-gila kepadanya?Lucien membelai wajah Lizbeth.“Kau hanya perlu tahu, aku milikmu. Dan kau milikku, kamu harus ingat ini.”Bagaimana mungkin Lizbeth melupakannya, semua kalimat yang pernah Lucien katakan padanya, tersimpan rapi di ingatannya. Lizbeth tersenyum, lalu menghela napas seraya mengangkat wajahnya. Kata-kata manis seperti ini memang hanya ia dapatkan dari Lucien.“Aku rasa kamu terlalu terobsesi

    Last Updated : 2025-04-24
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Ingin Melindungimu

    Lizbeth mengernyitkan kening, lalu berdiri menatap Lucien yang tampak tenang. Pria itu seolah tak tergoyahkan sedikit pun oleh kekacauan yang sedang menimpa Elmer. Seolah masalah itu tak pernah ada."Kamu melakukan semua ini karena mereka menghinaku?" tanyanya dengan suara datar namun bergetar."Padahal aku sudah bilang, masalah ini tak perlu diperpanjang. Atau—" Lizbeth menatapnya lekat, seolah ingin membaca isi pikiran Lucien, " … kau memang punya maksud lain?" Lucien tak langsung menjawab. Ia hanya diam, matanya menatap Lizbeth dalam-dalam, hingga suara ketukan pintu memecah ketegangan.Lucien bangkit dan membuka pintu. Seorang pelayan hotel mendorong troli berisi makanan. Tidak lama setelah itu, pelayan pergi. Lucien mendorong troli masuk.Lizbeth refleks bergerak, bermaksud membantunya. Namun, tangan Lucien menahan."Biar aku saja," ucapnya singkat.Ia menyusun makanan di meja makan. Sementara Lizbeth berdiri mematung, matanya mengamati setiap gerak Lucien yang tetap tenang. Tak

    Last Updated : 2025-04-25
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pengakuan Cinta yang Manis

    Lizbeth sama sekali tidak terkejut dengan ucapan Lucien. Ia tahu, seorang Lucien tidak akan pernah menarik kembali ucapannya. Namun, meski tak ingin memikirkannya lebih jauh, tetap ada rasa tak nyaman di lubuk hatinya. Bagaimanapun, tak pernah sedikit pun terlintas dalam benaknya untuk membalas dendam pada Elmer.Malam itu, Lizbeth memilih tidur. Sementara ponselnya kembali disita oleh Lucien. Kini, Lizbeth hanya menggunakan ponsel kantor. Ia tak bisa membantah. Kekuasaan Lucien jauh lebih besar dari yang ia bayangkan.Lucien tak ingin Lizbeth membaca pesan-pesan tidak berguna dari orang-orang yang selama ini menyakitinya. Maka hari itu, tak ada satu pun panggilan atau pesan dari Martha dan Valeria yang sampai ke Lizbeth. Semuanya telah dihapus oleh Lucien. Bahkan, lebih jauh lagi, Lucien sudah memblokir mereka.Meski kelopak matanya tertutup, hati Lizbeth masih berbicara. Mengapa Lucien melakukan semua ini kepada perempuan yang baru saja ia cintai? Apakah ini bagian dari pembuktian,

    Last Updated : 2025-04-25
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Malam yang Membara

    “Uuuh —”Sentuhan hangat terasa membakar tubuh Lizbeth, saat bibir pria itu menyentuh tengkuknya. Jemarinya menyusuri bagian dalam gaun merah yang dikenakan Lizbeth. Menyentuh area yang belum pernah disentuh siapa pun sebelumnya.Ketika mata keduanya saling bertemu, pria tampan itu menarik tubuh Lizbeth ke dalam pelukannya, lalu mencium bibirnya dengan kelembutan yang mengejutkan. Ciuman itu menghapus semua keraguan, menggantinya dengan gejolak hasrat yang tak tertahankan.“Mmmppth!”Pakaian mereka satu per satu jatuh ke lantai, meninggalkan tubuh yang saling bersentuhan tanpa jarak. Lizbeth memeluk pria itu erat, membalas setiap sentuhan dan ciuman dengan penuh semangat. Semakin lama, semakin dalam Lizbeth menciumnya, ia merasakan semakin tenggorokannya terasa kering, membuatnya semakin tidak bisa berhenti menciumnya.Napas yang semakin memburu membuat keduanya semakin tidak bisa menahan gejolak di dada. Sentuhan tangannya menyapu punggung halus Lizbeth yang terekspos. “Aku pasti aka

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Diusir Dari Rumah

    Lizbeth baru saja kembali ke sebuah resor di tepi pantai di New York, tempat yang seharusnya menjadi saksi hari bahagianya. Namun, semua rencana pernikahan itu berantakan. Hatinya masih terasa perih setelah memergoki Elmer, pria yang akan menikahinya, berselingkuh dengan kakak tirinya, Valeria.Begitu memasuki kamar hotel tempat keluarganya menginap, Lizbeth dikejutkan oleh pemandangan yang tidak biasa. Martha, ibu tirinya, tengah mengobrak-abrik isi kamar bersama seorang asisten pribadi. Pakaian Lizbeth berserakan di mana-mana.Melihat kehadiran Lizbeth, Martha menoleh dan tersenyum miring, lalu mengulurkan tangannya. “Berikan cincin pernikahan itu. Pernikahan Valeria dan Elmer hari ini harus sempurna. Tak boleh ada cela.”Lizbeth menggenggam erat tasnya, tubuhnya menegang, ketakutan menyergap saat Martha mulai melangkah mendekat. Tanpa peringatan, Martha merebut tas itu dengan kasar, mengeluarkan seluruh isinya, lalu mengaduk-aduk dengan geram. Dan tidak menemukan apa yang dicarinya.

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Dimutasi

    Waktu telah berlalu, dan akhirnya Lizbeth kembali bekerja setelah menghabiskan satu minggu masa cutinya di sebuah penginapan. Pagi itu, sebelum berangkat kerja, ia hanya memakan sepotong roti demi menghemat pengeluaran. Setelah itu, ia menaiki bus menuju tempat kerjanya. Lizbeth bekerja sebagai resepsionis di sebuah perusahaan Real Estate."Aku dengar pernikahannya gagal! Kekasihnya malah menikahi kakaknya.""Pasti kakaknya lebih cantik. Sampai sekarang aku masih heran, kok bisa si cupu kayak dia kerja di sini.""Katanya, dia sempat menggoda kepala divisi kita."Lizbeth yang sedang berada di dekat loker pura-pura tidak mendengar apa pun. Ia memilih mengabaikan komentar menyakitkan itu. Hingga tiba-tiba, suara pintu loker dibanting keras membuat semua terdiam.“Jaga bicara kalian. Hati Lilibeth, jauh lebih cantik daripada mulut kalian berdua!” tegur Grace teman dekat Lizbeth.Kedua perempuan yang membicarakan Lizbeth pergi. Grace menghampiri Lizbeth yang kini menutup lokernya dengan ten

    Last Updated : 2025-03-26

Latest chapter

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pengakuan Cinta yang Manis

    Lizbeth sama sekali tidak terkejut dengan ucapan Lucien. Ia tahu, seorang Lucien tidak akan pernah menarik kembali ucapannya. Namun, meski tak ingin memikirkannya lebih jauh, tetap ada rasa tak nyaman di lubuk hatinya. Bagaimanapun, tak pernah sedikit pun terlintas dalam benaknya untuk membalas dendam pada Elmer.Malam itu, Lizbeth memilih tidur. Sementara ponselnya kembali disita oleh Lucien. Kini, Lizbeth hanya menggunakan ponsel kantor. Ia tak bisa membantah. Kekuasaan Lucien jauh lebih besar dari yang ia bayangkan.Lucien tak ingin Lizbeth membaca pesan-pesan tidak berguna dari orang-orang yang selama ini menyakitinya. Maka hari itu, tak ada satu pun panggilan atau pesan dari Martha dan Valeria yang sampai ke Lizbeth. Semuanya telah dihapus oleh Lucien. Bahkan, lebih jauh lagi, Lucien sudah memblokir mereka.Meski kelopak matanya tertutup, hati Lizbeth masih berbicara. Mengapa Lucien melakukan semua ini kepada perempuan yang baru saja ia cintai? Apakah ini bagian dari pembuktian,

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Ingin Melindungimu

    Lizbeth mengernyitkan kening, lalu berdiri menatap Lucien yang tampak tenang. Pria itu seolah tak tergoyahkan sedikit pun oleh kekacauan yang sedang menimpa Elmer. Seolah masalah itu tak pernah ada."Kamu melakukan semua ini karena mereka menghinaku?" tanyanya dengan suara datar namun bergetar."Padahal aku sudah bilang, masalah ini tak perlu diperpanjang. Atau—" Lizbeth menatapnya lekat, seolah ingin membaca isi pikiran Lucien, " … kau memang punya maksud lain?" Lucien tak langsung menjawab. Ia hanya diam, matanya menatap Lizbeth dalam-dalam, hingga suara ketukan pintu memecah ketegangan.Lucien bangkit dan membuka pintu. Seorang pelayan hotel mendorong troli berisi makanan. Tidak lama setelah itu, pelayan pergi. Lucien mendorong troli masuk.Lizbeth refleks bergerak, bermaksud membantunya. Namun, tangan Lucien menahan."Biar aku saja," ucapnya singkat.Ia menyusun makanan di meja makan. Sementara Lizbeth berdiri mematung, matanya mengamati setiap gerak Lucien yang tetap tenang. Tak

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pembalasan Lucien

    Mendengar itu semua membuat matanya berkaca-kaca. Lizbeth tidak bisa menipu hatinya, kalau ucapan Lucien membuat hatinya hangat, membuatnya tersentuh.“Lucien, apa kamu selalu berkata semanis ini kepada semua perempuan?” tanya Lizbeth.Lucien menggeleng pelan. Mata yang semula memandangnya dingin, kini menatap penuh kehangatan. Lizbeth tidak percaya, pria tampan, kaya, bahkan dekat dengan kata sempurna. Mana mungkin tidak memiliki seseorang di hatinya? Kenapa harus dirinya. Apa hanya karena dirinya telah tidur bersama? Bukankah itu hal biasa bagi mereka? Kenapa Lucien seolah tergila-gila kepadanya?Lucien membelai wajah Lizbeth.“Kau hanya perlu tahu, aku milikmu. Dan kau milikku, kamu harus ingat ini.”Bagaimana mungkin Lizbeth melupakannya, semua kalimat yang pernah Lucien katakan padanya, tersimpan rapi di ingatannya. Lizbeth tersenyum, lalu menghela napas seraya mengangkat wajahnya. Kata-kata manis seperti ini memang hanya ia dapatkan dari Lucien.“Aku rasa kamu terlalu terobsesi

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kesepian Lagi

    Lizbeth tercengang mendengar ucapan Lucien. Kelopak matanya bergetar, dan perlahan ia menghela napas."Aku tidak mau kamu menentukan hidupku, Lucien. Hidupku adalah tanggung jawabku sendiri."Lucien meraih dagunya, menatap mata Lizbeth dengan lembut, penuh kehangatan."Aku tahu, kalau aku mengaturmu, kamu pasti akan kabur dariku. Tapi aku tak akan membiarkan itu terjadi. Lakukanlah apa yang kamu sukai."Tangannya kembali membelai rambut Lizbeth, seolah gadis itu adalah putri kecil yang harus selalu dijaga.Setelah hampir enam jam penerbangan, Lizbeth akhirnya mengetahui ke mana tujuan akhir mereka—New York. Kota di mana kisah mereka bermula. Tapi benarkah New York adalah satu-satunya titik awal cerita itu? Hanya Lucien yang tahu jawabannya.Kini Lizbeth telah berganti pakaian kasual, Lizbeth turun bersama Lucien dan Kilian. Ternyata, bukan hanya di LA, di New York pun keluarga Kingsley memiliki landasan udara pribadi. Di seberang sana berdiri hanggar megah, bahkan lebih besar daripad

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Hidupmu Milikku!

    Ya, saat ini ada Lucien yang berada di sisinya,melindunginya, menjaganya. Lucien benar-benar membuktikan bahwa dia adalah milik Lizbeth, dan Lizbeth adalah miliknya. Setiap ucapan Lucien malam ini menggugah hati Lizbeth, membuatnya terharu dalam diam.Tak sedikit mata memandang iri. Perlakuan Lucien terhadap Lizbeth membuat banyak orang tak habis pikir. Pria sesempurna seperti Lucien, bisa begitu setia dan penuh perlindungan. Bahkan membuat Valeria merasa iri, atas sikap Lucien malam ini.Tanpa banyak bicara, Lucien membawa Lizbeth menuju ruangan VIP yang sebelumnya disebutkan oleh Alex. Sementara itu, Alex sendiri mengusir Elmer dan Valeria dengan tidak hormat. Keduanya telah menciptakan kegaduhan dan menyebarkan fitnah yang tak bisa dimaafkan.“Pak Lucien, aku mohon, maafkan aku. Lizbeth, aku mohon, maafkan aku…” Suara Elmer terdengar getir, penuh rasa sesal.Sorot mata mencemooh dari para tamu menghantam Valeria seperti tombak. Wajahnya memucat, tubuhnya kaku. Ia bahkan tak mampu m

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Permohonan Maaf untuk Lizbeth

    Lizbeth dan Lucien menoleh bersamaan. Suasana mendadak terasa kaku, sorot mata orang-orang di sekitar mereka perlahan tertuju pada satu sosok Valeria.Tatapan Lizbeth dan Valeria bertemu. Dada Lizbeth berdegup keras, ada luka lama yang kembali menganga. Luka yang baru saja mulai mengering, kini kembali disayat hanya dengan satu tatapan dari wanita yang pernah merebut segalanya darinya.Lucien menggenggam tangan Lizbeth lebih erat, seolah menyalurkan ketenangan dan perlindungan lewat genggaman itu. Tatapan matanya tajam namun hangat, meyakinkan Lizbeth bahwa dia tidak sendirian.Namun, senyum miring Valeria menyulut bara. Senyum yang mengandung ejekan, seolah ingin menyalakan bara api di tengah pesta acara amal yang dipenuhi orang penting.“Sepertinya rencanamu untuk menggoda Lucien sudah berhasil. Selamat,” ucap Valeria dingin, namun nadanya tajam menampar harga diri Lizbeth.Seisi ruangan perlahan menoleh, bisikan-bisikan kecil terdengar di antara para tamu. Sorot mata mereka mulai b

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pesta Acara Amal

    Sorot mata Lucien memancarkan kerinduan yang terpendam begitu lama. “Saya mengerti, Tuan,” ucap Kilian, suaranya tenang namun tegas.Sejak malam panas yang tak terlupakan itu, Lizbeth terus menghantui pikiran Lucien. Ia tak bisa melupakannya. Suara lembut Lizbeth, aroma tubuhnya, hingga tanda lahir kecil di telinga kirinya. Semuanya terekam jelas di ingatannya. Lucien memanfaatkan semua koneksi yang ia miliki untuk mencari wanita itu, bahkan memerintahkan Kilian memeriksa rekaman CCTV di seluruh penjuru New York.Kamera demi kamera diperiksa. Setiap gerakan Lizbeth dilacak sejak ia meninggalkan hotel malam itu. Dari sinilah mereka tahu tempat-tempat yang dikunjungi Lizbeth sebelum pertemuan mereka yang kedua di kantor.Lucien tak sekadar yakin, ia sudah tahu. Semua petunjuk mengarah pada satu nama, Lizbeth. Wanita itu menyembunyikan kecantikannya ... tidak hanya dari dunia, tapi juga dari dirinya sendiri. Ketika Lucien tahu kebenarannya, ia tak hanya merasa terkejut... tapi terpukul.

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Nyawaku!

    “Tidak. Terima kasih,” jawab Lizbeth tersenyum lalu pergi.Lucien tersenyum, lalu dia mandi. Lizbeth masuk ke dalam kamarnya yang berseberangan dengan kamar Lucien.Lizbeth mengambil ponsel dalam tasnya. Dia melihat ada beberapa pesan masuk ke dalam ponselnya.[Aku sudah mengatur perjodohanmu. Kamu harus menikahi pria yang kupilih. Tidak ada penolakan. Ini kesempatan terakhirmu. Jika kamu menolak, aku tidak akan memberikan saham perusahaan sepeserpun padamu. Jangan salahkan aku jika aku membongkar makam ibumu.]Lizbeth tercengang dengan isi pesan menohok dari Mateo. Lizbeth mengepal tangannya, dia tidak menyangka Mateo sampai seperti ini menekannya. Lizbeth menghela napas, ia membenamkan wajahnya dan menunduk.“Apa yang harus aku lakukan sekarang. Keluar dari rumah pun, kau masih mengancamku.”Sejujurnya Lizbeth sudah tidak ingin berurusan dengan sang ayah. Bagaimanapun, dia sudah kecewa. Kesabarannya juga ada batasannya. Selama ini dia selalu mengalah dan mengalah, dia sudah mengorba

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kisah Romantis

    ‘Di dunia ini tidak ada yang boleh menghinamu lagi. Kau hanya boleh menangis karenaku.’Lizbeth memegang tangan Lucien yang kini memeluknya. Jika cinta sejati itu memang ada, jika ketulusan itu memang ada. Dapatkan Lizbeth merasakannya, mendapatkan kasih sayang yang sebenarnya. Mendapatkan kebahagiaan yang dia dambakan? Bukan sekadar pelangi, lalu pergi.***Esok harinya Lucien dan Lizbeth meninggalkan villa bersama. Para pelayan yang bekerja di villa membungkuk kepada Lucien. Mereka masuk ke dalam mobil yang dikendarai langsung oleh Lucien.Saat di perjalanan, mobil Lucien dan mobil yang dikendarai Kilian berpapasan. Lucien tersenyum miring, Lizbeth yang menangkap ekspresi di wajah Lucien itu terheran. Kilian yang tiba di villa langsung masuk ke dalam dan mengumpulkan seluruh pelayan di villa yang berjumlah 10 orang.“Saya sudah mentransfer gaji terakhir kalian, beserta bonus. Hari ini juga kosongkan villa ini.”Para pekerja terkejut mendengarnya. Kilian membalikkan badan, para pelay

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status