Share

Perasaan Tidak Nyaman

Author: Caramelly
last update Last Updated: 2025-04-14 17:08:59

“Untuk sementara buat dia sibuk.”

“Saya mengerti, Pak. Satu lagi ada yang ingin saya laporkan,” kata Kilian.

Lucien memperhatikan Kilian yang tampak canggung untuk mengatakannya. “ … akhir-akhir ini saya sering mendengar gosip tentang Lizbeth.”

“Gosip?” tanya Lucien seraya menaikkan sebelah alisnya.

Kilian menganggukkan kepalanya, mereka berdua saling menatap. Lizbeth saat ini berada di pantry dia membuatkan americano panas untuk Lucien. Lizbeth juga mengambil beberapa cookies untuk Lucien.

Saat dia hendak masuk, Kilian keluar dari balik pintu. Lizbeth membungkuk kepada Kilian, Kilian tidak mengatakan apapun. Dia langsung pergi.

Saat masuk ke dalam ruangan kerja Lucien. Lizbeth tersenyum, Lucien terus memperhatikannya dan teringat gosip tentang Lizbeth yang naik ke atas karena menggodanya.

“Kenapa Anda menatap saya seperti itu?” Lizbeth menaruh americano di samping Lucien.

“Bagaimana kamu tahu kalau saya menginginkan americano?”

Lizbeth tersenyum kepada Lucien seraya menjawab.”Saya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Hanya Bersenang-senang

    Lucien terkejut. Dia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Saat Lizbeth hendak menarik bibirnya, Lucien menggigitnya dan membalas ciuman itu dengan ciuman basah yang menenggelamkan bibir Lizbeth. Setelah beberapa saat,Lucien melepaskannya. Wajah Lizbeth merona.Lizbeth merasa kacau, bisa-bisanya dia tidak bisa menahan diri ketika bertatapan dengan Lucien, si pemilik mata biru yang indah, dan paras tampan.Lizbeth melepaskan diri dari Lucien. “Selamat malam.” Lizbeth memalingkan wajahnya malu, wajahnya terasa panas sekali.“Malam,” balas Lucien yang kemudian melangkahkan kakinya keluar.Lizbeth menghela napas seraya memaki dirinya dalam hati. Lizbeth menoleh ke arah pintu yang sudah tertutup.“Syukurlah ….”Saat Lucien hendak mengayunkan kakinya seberang kamarnya. Tiba-tiba dia teringat ciuman Lizbeth belum lama ini. Lucien memutar tubuhnya dan mengayunkan kakinya kembali mengarah ke kamar Lizbeth. Lucien menarik gagang pintu, dengan perasaan menggebu.Lizbeth yang baru saja mem

    Last Updated : 2025-04-15
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Tamu Tidak Diundang

    “Berhentilah menggodaku, Lucien.”Lizbeth merasa kurang nyaman, saat ini teman-teman Lucien sedang memperhatikan mereka.“Satu jam lagi kita kembali.”“Baik, saya akan menghubungi pihak villa.”Lucien mengangguk pelan, lalu pergi yang diikuti oleh kedua temannya. Kedua temannya tampak penasaran antara Lizbeth dan Lucien.Setelah satu jam telah berlalu, Lizbeth serta Lucien dan teman-temannya telah tiba di villa, mereka diantarkan langsung ke ruang makan.Saat itu Lizbeth membantu beberapa pelayan menyajikan makanan di atas meja. Lucien sedang mengobrol dengan Luhan dan Thomas.“Lizbeth, aku ingin Margaritas,” pinta Gina kekasih Thomas.“Ba—”“Dia bukan pelayan!” potong Lucien membuat teman-temannya terkejut.Gina terkejut. “Dia bilang dia bisa melakukan apapun, karena tugas dia melayani kami sebagai tamu.”Lizbeth menatap Lucien dan Gina, yang kini terlihat tidak nyaman. “Dia menawarimu karena menghormatimu. Bukan berarti kau bisa memintanya sesuka hati, ada pelayan di rumah ini. Dia

    Last Updated : 2025-04-16
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pria Lima Juta

    “Uuuh —”Sentuhan hangat terasa membakar tubuh Lizbeth, saat bibir pria itu mendarat di tengkuknya. Tangannya yang gagah meraba ke dalam dres merah, menekan keindahan yang belum pernah terjamah.Ketika mata keduanya saling bertemu, pria tampan itu mendekap erat tubuh Lizbeth seraya mendaratkan bibirnya, menciumnya dengan lembut. “Mmmmptth.”Ciuman itu mampu menghipnotis Lizbeth. Dalam waktu singkat pakaian yang dikenakan mereka saling berjatuhan ke lantai. Lizbeth memeluk pria itu, seraya membalas setiap ciuman yang diberikan pria itu. Semakin Lizbeth menciumnya, semakin tenggorokannya terasa kering, membuatnya semakin tidak bisa berhenti menciumnya.Napas yang semakin memburu membuat keduanya semakin tidak bisa menahan gejolak di dada. Sentuhan tangannya menyapu punggung halus Lizbeth yang terekspos. “Aku pasti akan memuaskanmu,” ucapnya seraya membelai wajah Lizbeth.Kelopak mata Lizbeth bergetar, saat sesuatu yang hangat baru saja menyapu tengkuk hingga dadanya. Rasanya hangat da

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Diusir Dari Rumah

    Lizbeth baru saja kembali ke sebuah resort di tepi pantai di kota New York, dimana tadinya dia akan melangsungkan pernikahan hari ini. Namun, pernikahannya gagal, karena Lizbeth memergoki perselingkuhan gila kekasihnya Elmer dengan kakak tirinya Valeria.Saat Lizbeth masuk ke dalam kamar hotel tempat dia dan keluarganya menginap, dia terkejut melihat Martha ibu tirinya, bersama seorang asisten pribadi sedang mencari sesuatu. Pakaian Lizbeth berserakan dimana-mana.Melihat kehadiran Lizbeth, Martha tersenyum miring. Seraya mengulurkan tangannya.“Berikan cincin pernikahannya padaku. Hari ini, pernikahan Valeria dan Elmer tidak boleh cacat sedikitpun.”Lizbeth yang memegang tasnya, mengerutkan tubuhnya. Seolah dia ketakutan saat melihat Martha menghampirinya. Saat itu juga Martha merebut paksa tas Lizbeth. Lalu mengeluarkan semua isi di dalamnya, tetapi dia tidak menemukan cincin pernikahan yang dicarinya.“Dimana cincinnya!” bentak Martha.“Aku sudah menjualnya!” jawab Lizbeth seraya

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Dimutasi!

    Waktu telah berlalu, akhirnya Lizbeth kembali bekerja. Setelah satu minggu menghabiskan masa cutinya di penginapan. Sebelum berangkat kerja, dia memakan sepotong roti, untuk menghemat pengeluarannya. Lalu pergi menaiki bus menuju tempat kerjanya. Lizbeth bekerja di sebuah perusahaan Real Estate sebagai resepsionis.Setibanya di perusahaan, dia mendengar bisikan teman-temannya yang satu divisi dengannya.“Aku dengar pernikahannya gagal! Kekasihnya lebih memilih menikahi kakaknya.”“Pasti kakaknya lebih cantik, sampai hari inipun aku heran. Bisa-bisanya si cupu seperti dia bekerja di sini.”“Aku dengar, dia menggoda kepala divisi kita.”Lizbeth yang berada di loker pura-pura tidak mendengar apa yang mereka katakan. Dia mengabaikannya begitu saja. Hingga sebuah suara terdengar membanting pintu loker.“Jaga bicara kalian. Hati Lilibeth, jauh lebih cantik daripada mulut kalian berdua!” tegur Grace teman dekat Lizbeth.Kedua perempuan yang membicarakan Lizbeth pergi. Grace menghampiri Lizbet

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Bertemu Kembali

    ‘Mungkin ini hanya perasaanku saja.’“Sebaiknya kamu jangan melamun. Jika CEO killer melihatnya, kamu bisa habis diomelinya.”“CEO Killer?” Lizbeth dan Angela berjalan ke arah meja resepsionis.“Kamu tidak tahu CEO kita?”Lizbeth menggelengkan kepalanya. “Aku tidak tahu apapun.”“Ada desas desus kalau bos kita keturunan mafia! Dia sangat kejam, resepsionis sebelummu, dia hanya bertahan selama satu minggu!” bisik Angela.Angela memperhatikan Lizbeth dari atas sampai ujung kakinya. Angela menggelengkan kepalanya.“Jujur saja kamu tidak cantik. Sebagai seorang resepsionis, kita harus tampil cantik. Ada bagusnya kamu tidak lagi memakai kacamata, sebaiknya kamu memakai lensa kontak, dan makeup mu ini, aduh … lalu, gaya rambutmu ini kuno sekali. Sepertinya kamu tidak akan lama bekerja di sini.”Lizbeth terkejut mendengarnya. “Apa maksudmu?”Setelah itu Angela tidak lagi memberitahu kelanjutan ceritanya. Lizbeth dan Angela mulai fokus kepada pekerjaan masing-masing.Lizbeth baru saja meneri

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Sebuah Pilihan Sulit

    Rapat itu menjelaskan mengenai strategi dan penjualan untuk properti baru yang akan segera digarap oleh KINGSLEY properti. Mereka menargetkan perumahan kelas elit untuk para orang kaya raya. “Update kembali izin pembangunan. Untuk desainnya, kali ini saya ingin mengadakan sayembara, mengenai keuangan kalian bisa diskusikan dengan sekretaris saya. Rapat selesai.”Lucien berdiri dan meninggalkan ruangan rapat yang diikuti oleh Kilian. Lucien kembali ke ruangan kerjanya. Tidak lama setelah itu Kilian menyerahkan sebuah dokumen untuk Lucien baca.Di waktu yang berbeda Lizbeth sedang membuat laporan di depan komputernya, ia mendapatkan panggilan masuk melalui telepon kantor. Setelah telepon berakhir, Lizbeth langsung pergi menemui managernya.“Ibu memanggil saya?” tanya Lizbeth yang berdiri di depan Sonia.Sonia mengisyaratkan agar Lizbeth duduk. Entah kenapa Lizbeth merasa tidak enak perasaan.“Lizbeth, saya senang sekali kamu bisa bergabung dengan perusahaan. Kamu cekatan dalam bekerja.

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Takkan Pernah Kulepaskan!

    “Lucien, jangan, uuuh!”Lizbeth merasakan napas Lucien mulai tidak beraturan, dia juga menyadari kalau Lucien tidak akan mendengarkan ucapannya, apa lagi mau melepaskannya.Kemeja Lizbeth terbuka sepenuhnya, memperlihatkan bra dan tanda merah yang belum sepenuhnya memudar. Lizbeth benar-benar malu.Tanpa diduga, Lucien membuat tanda di tempat yang sama. Lizbeth merapatkan bibirnya, saat dia merasakan perasaan yang sama seperti malam itu. Setelah membuat tanda merah itu, Lizbeth melihat wajah puas pada paras tampan Lucien.“Aku mohon lepaskan aku!” pinta Lizbeth, matanya perlahan berbinar.Lucien mendekatkan wajahnya di telinga Libzeth, awalnya Lizbeth berpikir Lucien akan membisikkan sesuatu, kenyataannya dia mengecup telinga Lizbeth. Sebelum akhirnya mencium kembali bibir Lizbeth dengan paksa. Tubuh Lucien benar-benar mendominasi. Tubuhnya hampir sepenuhnya menindih tubuh Lizbeth, membuat Lizbeth sama sekali tidak bisa melawan, ciuman Lucien semakin liar dan tangannya telah merobek

    Last Updated : 2025-03-26

Latest chapter

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Tamu Tidak Diundang

    “Berhentilah menggodaku, Lucien.”Lizbeth merasa kurang nyaman, saat ini teman-teman Lucien sedang memperhatikan mereka.“Satu jam lagi kita kembali.”“Baik, saya akan menghubungi pihak villa.”Lucien mengangguk pelan, lalu pergi yang diikuti oleh kedua temannya. Kedua temannya tampak penasaran antara Lizbeth dan Lucien.Setelah satu jam telah berlalu, Lizbeth serta Lucien dan teman-temannya telah tiba di villa, mereka diantarkan langsung ke ruang makan.Saat itu Lizbeth membantu beberapa pelayan menyajikan makanan di atas meja. Lucien sedang mengobrol dengan Luhan dan Thomas.“Lizbeth, aku ingin Margaritas,” pinta Gina kekasih Thomas.“Ba—”“Dia bukan pelayan!” potong Lucien membuat teman-temannya terkejut.Gina terkejut. “Dia bilang dia bisa melakukan apapun, karena tugas dia melayani kami sebagai tamu.”Lizbeth menatap Lucien dan Gina, yang kini terlihat tidak nyaman. “Dia menawarimu karena menghormatimu. Bukan berarti kau bisa memintanya sesuka hati, ada pelayan di rumah ini. Dia

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Hanya Bersenang-senang

    Lucien terkejut. Dia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Saat Lizbeth hendak menarik bibirnya, Lucien menggigitnya dan membalas ciuman itu dengan ciuman basah yang menenggelamkan bibir Lizbeth. Setelah beberapa saat,Lucien melepaskannya. Wajah Lizbeth merona.Lizbeth merasa kacau, bisa-bisanya dia tidak bisa menahan diri ketika bertatapan dengan Lucien, si pemilik mata biru yang indah, dan paras tampan.Lizbeth melepaskan diri dari Lucien. “Selamat malam.” Lizbeth memalingkan wajahnya malu, wajahnya terasa panas sekali.“Malam,” balas Lucien yang kemudian melangkahkan kakinya keluar.Lizbeth menghela napas seraya memaki dirinya dalam hati. Lizbeth menoleh ke arah pintu yang sudah tertutup.“Syukurlah ….”Saat Lucien hendak mengayunkan kakinya seberang kamarnya. Tiba-tiba dia teringat ciuman Lizbeth belum lama ini. Lucien memutar tubuhnya dan mengayunkan kakinya kembali mengarah ke kamar Lizbeth. Lucien menarik gagang pintu, dengan perasaan menggebu.Lizbeth yang baru saja mem

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Perasaan Tidak Nyaman

    “Untuk sementara buat dia sibuk.”“Saya mengerti, Pak. Satu lagi ada yang ingin saya laporkan,” kata Kilian.Lucien memperhatikan Kilian yang tampak canggung untuk mengatakannya. “ … akhir-akhir ini saya sering mendengar gosip tentang Lizbeth.”“Gosip?” tanya Lucien seraya menaikkan sebelah alisnya.Kilian menganggukkan kepalanya, mereka berdua saling menatap. Lizbeth saat ini berada di pantry dia membuatkan americano panas untuk Lucien. Lizbeth juga mengambil beberapa cookies untuk Lucien.Saat dia hendak masuk, Kilian keluar dari balik pintu. Lizbeth membungkuk kepada Kilian, Kilian tidak mengatakan apapun. Dia langsung pergi.Saat masuk ke dalam ruangan kerja Lucien. Lizbeth tersenyum, Lucien terus memperhatikannya dan teringat gosip tentang Lizbeth yang naik ke atas karena menggodanya.“Kenapa Anda menatap saya seperti itu?” Lizbeth menaruh americano di samping Lucien.“Bagaimana kamu tahu kalau saya menginginkan americano?”Lizbeth tersenyum kepada Lucien seraya menjawab.”Saya

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Hubungan Kita?

    Lizbeth mendorong tubuh Lucien melepaskan paksa ciuman itu. Dengan napas terengah-engah Lucien menatap Lizbeth yang kini menggelengkan kepala.“Kenapa, bukannya kamu ingin keluarga?”“Ini salah Lucien. Aku tidak ingin seperti ini, meskipun aku menginginkan keluarga. Tapi, tidak seperti ini. Selain itu aku belum siap, jadi berhentilah mempermalukan aku.”Lizbeth bergeser, dia duduk di tepi tempat tidur seraya membenamkan wajahnya. Lucien menghela napas, dia mendekat dan bersimpuh di hadapan Lizbeth. Dia memegang kedua tangan Lizbeth dan menatap matanya lembut.“Jika kukatakan, aku jatuh cinta pada pandangan pertama padamu. Apa kamu akan percaya?”Lizbeth menatap mata Lucien yang teduh, tatapan matanya mengatakan kalau semua itu benar.“Kenapa harus aku, Lucien? Kenapa, di saat semua orang tidak menginginkanku, kenapa kamu menginginkanku?”Air mata Lizbeth menetes begitu saja. “Di saat mereka yang terikat hubungan darah denganku bahkan membuangku. Kenapa kamu mau menerimaku, kenapa kamu

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Aku Milikmu

    “Untukku? Bukannya kamu bilang, bunga ini untuk perempuan yang kamu kencani malam ini?”Lucien tidak menjawab, dia mengendarai mobilnya meninggalkan lokasi saat ini. Lizbeth terus menatap Lucien yang kini tengah fokus menyetir.‘Apa makan malamnya tidak berjalan dengan baik?’“Kenapa kamu ada di sekitar rumah orang tuaku?” tanya Lizbeth penasaran.Lucien masih tidak menanggapinya. Setelah mengendarai mobil untuk waktu yang lumayan lama, mobil itu menepi di sebuah restoran di pinggiran kota Los Angeles. Mobil yang dikendarainya menepi di sebuah restoran terkenal dengan menu makanan yang terinspirasi dari makanan Meksiko.“Turun,” kata Lucien.Lizbeth mengikuti Lucien turun, mereka pun masuk ke dalam restoran itu. Sebuah restoran yang unik, terdapat beberapa pepohonan hijau dan bunga-bunga yang memanjakan mata. Namun, Lizbeth bertanya-tanya, kenapa restoran sebesar ini tidak ada siapapun?Seorang waiters menghampiri mereka dan mengantarkan Lucien ke sebuah tempat di bagian halaman belak

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Ancaman Mateo

    Kelopak mata Lizbeth bergetar, suaranya tercekat usai mendengar itu. Lizbeth berusaha untuk tetap tenang, ia mencoba memikirkan secara acak.“Bunga, dan parfum. Mau saya pesankan?” Melihat reaksi Lizbeth, membuat Lucien mendadak kesal. Seolah ingin membuat Lizbeth cemburu, tapi tidak berhasil.“Tidak perlu,” kata Lucien memutar tubuhnya. “Enyah!”Lizbeth pun mundur, lalu keluar dari ruangan kerja Lucien. Lucien tersenyum miring, matanya menatap lurus ke depan. Tangannya meraih ponsel genggamnya yang berada di dalam saku celananya.“Awasi dia.”Setelah itu panggilan berakhir. Tangan Lucien meremas ponsel genggamnya.Malam itu Lizbeth, datang ke rumah lamanya menemui Mateo. Lizbeth juga tidak bisa menolak, karena sopir Mateo menjemputnya sampai kantor.Seusai keluar dari mobil, Lizbeth menatap rumah yang sudah seperti neraka itu. Lizbeth diarahkan ke ruangan makan dan melihat Valeria, berada di sana bersama dengan Martha dan juga adik bungsunya Reigan.“Beraninya kau kembali ke rumah i

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Tidak Percaya Pada Cinta

    Lizbeth melotot saking terkejutnya. “Ap– apa?”“Ya, kamu bisa memulainya dengan mencintaiku. Dengan begitu kamu bisa tetap di sisiku, memanfaatkanku.”Tatapan Lucien sangat tajam. Lizbeth merasakan, bahwa perkataan Lucien bukanlah omong kosong. Namun, Lizbeth tidak mengerti kenapa Lucien ingin Lizbeth memanfaatkannya?“Bagaimana bisa kamu mengatakan hal seperti itu, kepada bawahanmu sendiri.”Lucien mendekatkan wajahnya, tepat di telinga Lizbeth. “Kita sudah pernah tidur bersama. Tidak ada salahnya kita memulainya.”Lucien mengecup daun telinga Lizbeth membuatnya merinding. Lucien menarik wajahnya, menatap kembali Lizbeth. “Aku sudah hampir menikah, dan akhirnya gagal. Aku sudah tidak percaya lagi pada cinta, apalagi mencintai.”Saat Lizbeth hendak berdiri, Lucien mencekal tangannya. Tatapan dingin itu membuat Lizbeth merinding, terkadang Lizbeth akan merasa Lucien terasa hangat, di satu sisi Lizbeth merasa Lucien seperti orang asing dan buas. Di satu sisi Lizbeth merasa kalau sebena

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Cintai Aku!

    Lizbeth membeku mendengar ajakan Lucien, yang lagi-lagi membuatnya terkejut.“Bos, aku tidak dipecat saja sudah bersyukur.”Jujur saja sebenarnya Lizbeth masih merasa canggung. Bagaimana tidak, dia dan Lucien pernah melewati malam panas dan sekarang Lizbeth bekerja untuk pria yang pernah ditidurinya. Jika bukan karena ia butuh uang, Lizbeth tidak akan bertahan.Seketika wajah Lucien mendadak gelap. Lizbeth menyadari hal itu, dan hanya diam. Sepanjang makan bersama, Lucien hanya diam dengan tampang dingin. Membuat Lizbeth sangat tidak nyaman.Setelah makan malam, mereka langsung meninggalkan restoran. Sesudah Lucien masuk ke dalam mobil, Lizbeth menutup pintu mobil.Lucien menurunkan kaca mobil, menatap Lizbeth.“Pergi kemana?” tanya Lucien.“Pulang ke rum—”“Rumahmu, rumah saya. Kamu lupa, kamu sudah tidak memiliki rumah.”Lizbeth tahu, dia sudah diusir oleh pemilik penginapan. Namun, tinggal dengan Lucien hanya akan membuat Lizbeth semakin canggung.“Cepat masuk!” titah Lucien bernad

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pacarku!

    Orang-orang yang semula tidak memperhatikan sosok di belakang Lucien, kini menjadi penasaran. Terutama saat mengenali sosok perempuan itu adalah Lizbeth, orang baru di kantor. Seorang resepsionis yang hampir dipecat. Kenapa tiba-tiba berada di sisi Lucien, yang semula terkenal anti perempuan. Jika bukan orang yang dicintainya.Angela bahkan terkejut melihat Lizbeth yang kini terlihat cantik, sama seperti orang di sekitarnya. Lizbeth bahkan masuk ke dalam lift yang sama dengan Lucien dan Kilian. Lift khusus yang tidak pernah dinaiki oleh orang lain, kecuali Kilian. Bahkan staf lama pun tidak pernah. Tapi, Lizbeth saat ini masuk bersama mereka.Lizbeth juga menekankan lift untuk Lucien. Lizbeth yang memegang tab di sisinya hanya bisa menghela napas, seusai lift tertutup rapat.“Sonia, Lizbeth, kenapa dia bersama Pak Lucien?” tanya Angela.Sonia menghela napas. “Aku tidak tahu, Pak Lucien meminta Lizbeth untuk menjadi asisten pribadinya. Sekaligus wakil Pak Kilian.”Angela menghela napas

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status