Share

Pacarku!

Author: Caramelly
last update Last Updated: 2025-04-09 18:12:53
Orang-orang yang semula tidak memperhatikan sosok di belakang Lucien, kini menjadi penasaran. Terutama saat mengenali sosok perempuan itu adalah Lizbeth, orang baru di kantor. Seorang resepsionis yang hampir dipecat. Kenapa tiba-tiba berada di sisi Lucien, yang semula terkenal anti perempuan. Jika bukan orang yang dicintainya.

Angela bahkan terkejut melihat Lizbeth yang kini terlihat cantik, sama seperti orang di sekitarnya. Lizbeth bahkan masuk ke dalam lift yang sama dengan Lucien dan Kilian. Lift khusus yang tidak pernah dinaiki oleh orang lain, kecuali Kilian. Bahkan staf lama pun tidak pernah. Tapi, Lizbeth saat ini masuk bersama mereka.

Lizbeth juga menekankan lift untuk Lucien. Lizbeth yang memegang tab di sisinya hanya bisa menghela napas, seusai lift tertutup rapat.

“Sonia, Lizbeth, kenapa dia bersama Pak Lucien?” tanya Angela.

Sonia menghela napas. “Aku tidak tahu, Pak Lucien meminta Lizbeth untuk menjadi asisten pribadinya. Sekaligus wakil Pak Kilian.”

Angela menghela napas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Cintai Aku!

    Lizbeth membeku mendengar ajakan Lucien, yang lagi-lagi membuatnya terkejut.“Bos, aku tidak dipecat saja sudah bersyukur.”Jujur saja sebenarnya Lizbeth masih merasa canggung. Bagaimana tidak, dia dan Lucien pernah melewati malam panas dan sekarang Lizbeth bekerja untuk pria yang pernah ditidurinya. Jika bukan karena ia butuh uang, Lizbeth tidak akan bertahan.Seketika wajah Lucien mendadak gelap. Lizbeth menyadari hal itu, dan hanya diam. Sepanjang makan bersama, Lucien hanya diam dengan tampang dingin. Membuat Lizbeth sangat tidak nyaman.Setelah makan malam, mereka langsung meninggalkan restoran. Sesudah Lucien masuk ke dalam mobil, Lizbeth menutup pintu mobil.Lucien menurunkan kaca mobil, menatap Lizbeth.“Pergi kemana?” tanya Lucien.“Pulang ke rum—”“Rumahmu, rumah saya. Kamu lupa, kamu sudah tidak memiliki rumah.”Lizbeth tahu, dia sudah diusir oleh pemilik penginapan. Namun, tinggal dengan Lucien hanya akan membuat Lizbeth semakin canggung.“Cepat masuk!” titah Lucien bernad

    Last Updated : 2025-04-09
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Tidak Percaya Pada Cinta

    Lizbeth melotot saking terkejutnya. “Ap– apa?”“Ya, kamu bisa memulainya dengan mencintaiku. Dengan begitu kamu bisa tetap di sisiku, memanfaatkanku.”Tatapan Lucien sangat tajam. Lizbeth merasakan, bahwa perkataan Lucien bukanlah omong kosong. Namun, Lizbeth tidak mengerti kenapa Lucien ingin Lizbeth memanfaatkannya?“Bagaimana bisa kamu mengatakan hal seperti itu, kepada bawahanmu sendiri.”Lucien mendekatkan wajahnya, tepat di telinga Lizbeth. “Kita sudah pernah tidur bersama. Tidak ada salahnya kita memulainya.”Lucien mengecup daun telinga Lizbeth membuatnya merinding. Lucien menarik wajahnya, menatap kembali Lizbeth. “Aku sudah hampir menikah, dan akhirnya gagal. Aku sudah tidak percaya lagi pada cinta, apalagi mencintai.”Saat Lizbeth hendak berdiri, Lucien mencekal tangannya. Tatapan dingin itu membuat Lizbeth merinding, terkadang Lizbeth akan merasa Lucien terasa hangat, di satu sisi Lizbeth merasa Lucien seperti orang asing dan buas. Di satu sisi Lizbeth merasa kalau sebena

    Last Updated : 2025-04-10
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Ancaman Mateo

    Kelopak mata Lizbeth bergetar, suaranya tercekat usai mendengar itu. Lizbeth berusaha untuk tetap tenang, ia mencoba memikirkan secara acak.“Bunga, dan parfum. Mau saya pesankan?” Melihat reaksi Lizbeth, membuat Lucien mendadak kesal. Seolah ingin membuat Lizbeth cemburu, tapi tidak berhasil.“Tidak perlu,” kata Lucien memutar tubuhnya. “Enyah!”Lizbeth pun mundur, lalu keluar dari ruangan kerja Lucien. Lucien tersenyum miring, matanya menatap lurus ke depan. Tangannya meraih ponsel genggamnya yang berada di dalam saku celananya.“Awasi dia.”Setelah itu panggilan berakhir. Tangan Lucien meremas ponsel genggamnya.Malam itu Lizbeth, datang ke rumah lamanya menemui Mateo. Lizbeth juga tidak bisa menolak, karena sopir Mateo menjemputnya sampai kantor.Seusai keluar dari mobil, Lizbeth menatap rumah yang sudah seperti neraka itu. Lizbeth diarahkan ke ruangan makan dan melihat Valeria, berada di sana bersama dengan Martha dan juga adik bungsunya Reigan.“Beraninya kau kembali ke rumah i

    Last Updated : 2025-04-11
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Aku Milikmu

    “Untukku? Bukannya kamu bilang, bunga ini untuk perempuan yang kamu kencani malam ini?”Lucien tidak menjawab, dia mengendarai mobilnya meninggalkan lokasi saat ini. Lizbeth terus menatap Lucien yang kini tengah fokus menyetir.‘Apa makan malamnya tidak berjalan dengan baik?’“Kenapa kamu ada di sekitar rumah orang tuaku?” tanya Lizbeth penasaran.Lucien masih tidak menanggapinya. Setelah mengendarai mobil untuk waktu yang lumayan lama, mobil itu menepi di sebuah restoran di pinggiran kota Los Angeles. Mobil yang dikendarainya menepi di sebuah restoran terkenal dengan menu makanan yang terinspirasi dari makanan Meksiko.“Turun,” kata Lucien.Lizbeth mengikuti Lucien turun, mereka pun masuk ke dalam restoran itu. Sebuah restoran yang unik, terdapat beberapa pepohonan hijau dan bunga-bunga yang memanjakan mata. Namun, Lizbeth bertanya-tanya, kenapa restoran sebesar ini tidak ada siapapun?Seorang waiters menghampiri mereka dan mengantarkan Lucien ke sebuah tempat di bagian halaman belak

    Last Updated : 2025-04-12
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Hubungan Kita?

    Lizbeth mendorong tubuh Lucien melepaskan paksa ciuman itu. Dengan napas terengah-engah Lucien menatap Lizbeth yang kini menggelengkan kepala.“Kenapa, bukannya kamu ingin keluarga?”“Ini salah Lucien. Aku tidak ingin seperti ini, meskipun aku menginginkan keluarga. Tapi, tidak seperti ini. Selain itu aku belum siap, jadi berhentilah mempermalukan aku.”Lizbeth bergeser, dia duduk di tepi tempat tidur seraya membenamkan wajahnya. Lucien menghela napas, dia mendekat dan bersimpuh di hadapan Lizbeth. Dia memegang kedua tangan Lizbeth dan menatap matanya lembut.“Jika kukatakan, aku jatuh cinta pada pandangan pertama padamu. Apa kamu akan percaya?”Lizbeth menatap mata Lucien yang teduh, tatapan matanya mengatakan kalau semua itu benar.“Kenapa harus aku, Lucien? Kenapa, di saat semua orang tidak menginginkanku, kenapa kamu menginginkanku?”Air mata Lizbeth menetes begitu saja. “Di saat mereka yang terikat hubungan darah denganku bahkan membuangku. Kenapa kamu mau menerimaku, kenapa kamu

    Last Updated : 2025-04-13
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Perasaan Tidak Nyaman

    “Untuk sementara buat dia sibuk.”“Saya mengerti, Pak. Satu lagi ada yang ingin saya laporkan,” kata Kilian.Lucien memperhatikan Kilian yang tampak canggung untuk mengatakannya. “ … akhir-akhir ini saya sering mendengar gosip tentang Lizbeth.”“Gosip?” tanya Lucien seraya menaikkan sebelah alisnya.Kilian menganggukkan kepalanya, mereka berdua saling menatap. Lizbeth saat ini berada di pantry dia membuatkan americano panas untuk Lucien. Lizbeth juga mengambil beberapa cookies untuk Lucien.Saat dia hendak masuk, Kilian keluar dari balik pintu. Lizbeth membungkuk kepada Kilian, Kilian tidak mengatakan apapun. Dia langsung pergi.Saat masuk ke dalam ruangan kerja Lucien. Lizbeth tersenyum, Lucien terus memperhatikannya dan teringat gosip tentang Lizbeth yang naik ke atas karena menggodanya.“Kenapa Anda menatap saya seperti itu?” Lizbeth menaruh americano di samping Lucien.“Bagaimana kamu tahu kalau saya menginginkan americano?”Lizbeth tersenyum kepada Lucien seraya menjawab.”Saya

    Last Updated : 2025-04-14
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Hanya Bersenang-senang

    Lucien terkejut. Dia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Saat Lizbeth hendak menarik bibirnya, Lucien menggigitnya dan membalas ciuman itu dengan ciuman basah yang menenggelamkan bibir Lizbeth. Setelah beberapa saat,Lucien melepaskannya. Wajah Lizbeth merona.Lizbeth merasa kacau, bisa-bisanya dia tidak bisa menahan diri ketika bertatapan dengan Lucien, si pemilik mata biru yang indah, dan paras tampan.Lizbeth melepaskan diri dari Lucien. “Selamat malam.” Lizbeth memalingkan wajahnya malu, wajahnya terasa panas sekali.“Malam,” balas Lucien yang kemudian melangkahkan kakinya keluar.Lizbeth menghela napas seraya memaki dirinya dalam hati. Lizbeth menoleh ke arah pintu yang sudah tertutup.“Syukurlah ….”Saat Lucien hendak mengayunkan kakinya seberang kamarnya. Tiba-tiba dia teringat ciuman Lizbeth belum lama ini. Lucien memutar tubuhnya dan mengayunkan kakinya kembali mengarah ke kamar Lizbeth. Lucien menarik gagang pintu, dengan perasaan menggebu.Lizbeth yang baru saja mem

    Last Updated : 2025-04-15
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Tamu Tidak Diundang

    “Berhentilah menggodaku, Lucien.”Lizbeth merasa kurang nyaman, saat ini teman-teman Lucien sedang memperhatikan mereka.“Satu jam lagi kita kembali.”“Baik, saya akan menghubungi pihak villa.”Lucien mengangguk pelan, lalu pergi yang diikuti oleh kedua temannya. Kedua temannya tampak penasaran antara Lizbeth dan Lucien.Setelah satu jam telah berlalu, Lizbeth serta Lucien dan teman-temannya telah tiba di villa, mereka diantarkan langsung ke ruang makan.Saat itu Lizbeth membantu beberapa pelayan menyajikan makanan di atas meja. Lucien sedang mengobrol dengan Luhan dan Thomas.“Lizbeth, aku ingin Margaritas,” pinta Gina kekasih Thomas.“Ba—”“Dia bukan pelayan!” potong Lucien membuat teman-temannya terkejut.Gina terkejut. “Dia bilang dia bisa melakukan apapun, karena tugas dia melayani kami sebagai tamu.”Lizbeth menatap Lucien dan Gina, yang kini terlihat tidak nyaman. “Dia menawarimu karena menghormatimu. Bukan berarti kau bisa memintanya sesuka hati, ada pelayan di rumah ini. Dia

    Last Updated : 2025-04-16

Latest chapter

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Ingin Melindungimu

    Lizbeth mengernyitkan kening, lalu berdiri menatap Lucien yang tampak tenang. Pria itu seolah tak tergoyahkan sedikit pun oleh kekacauan yang sedang menimpa Elmer. Seolah masalah itu tak pernah ada."Kamu melakukan semua ini karena mereka menghinaku?" tanyanya dengan suara datar namun bergetar."Padahal aku sudah bilang, masalah ini tak perlu diperpanjang. Atau—" Lizbeth menatapnya lekat, seolah ingin membaca isi pikiran Lucien, " … kau memang punya maksud lain?" Lucien tak langsung menjawab. Ia hanya diam, matanya menatap Lizbeth dalam-dalam, hingga suara ketukan pintu memecah ketegangan.Lucien bangkit dan membuka pintu. Seorang pelayan hotel mendorong troli berisi makanan. Tidak lama setelah itu, pelayan pergi. Lucien mendorong troli masuk.Lizbeth refleks bergerak, bermaksud membantunya. Namun, tangan Lucien menahan."Biar aku saja," ucapnya singkat.Ia menyusun makanan di meja makan. Sementara Lizbeth berdiri mematung, matanya mengamati setiap gerak Lucien yang tetap tenang. Tak

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pembalasan Lucien

    Mendengar itu semua membuat matanya berkaca-kaca. Lizbeth tidak bisa menipu hatinya, kalau ucapan Lucien membuat hatinya hangat, membuatnya tersentuh.“Lucien, apa kamu selalu berkata semanis ini kepada semua perempuan?” tanya Lizbeth.Lucien menggeleng pelan. Mata yang semula memandangnya dingin, kini menatap penuh kehangatan. Lizbeth tidak percaya, pria tampan, kaya, bahkan dekat dengan kata sempurna. Mana mungkin tidak memiliki seseorang di hatinya? Kenapa harus dirinya. Apa hanya karena dirinya telah tidur bersama? Bukankah itu hal biasa bagi mereka? Kenapa Lucien seolah tergila-gila kepadanya?Lucien membelai wajah Lizbeth.“Kau hanya perlu tahu, aku milikmu. Dan kau milikku, kamu harus ingat ini.”Bagaimana mungkin Lizbeth melupakannya, semua kalimat yang pernah Lucien katakan padanya, tersimpan rapi di ingatannya. Lizbeth tersenyum, lalu menghela napas seraya mengangkat wajahnya. Kata-kata manis seperti ini memang hanya ia dapatkan dari Lucien.“Aku rasa kamu terlalu terobsesi

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kesepian Lagi

    Lizbeth tercengang mendengar ucapan Lucien. Kelopak matanya bergetar, dan perlahan ia menghela napas."Aku tidak mau kamu menentukan hidupku, Lucien. Hidupku adalah tanggung jawabku sendiri."Lucien meraih dagunya, menatap mata Lizbeth dengan lembut, penuh kehangatan."Aku tahu, kalau aku mengaturmu, kamu pasti akan kabur dariku. Tapi aku tak akan membiarkan itu terjadi. Lakukanlah apa yang kamu sukai."Tangannya kembali membelai rambut Lizbeth, seolah gadis itu adalah putri kecil yang harus selalu dijaga.Setelah hampir enam jam penerbangan, Lizbeth akhirnya mengetahui ke mana tujuan akhir mereka—New York. Kota di mana kisah mereka bermula. Tapi benarkah New York adalah satu-satunya titik awal cerita itu? Hanya Lucien yang tahu jawabannya.Kini Lizbeth telah berganti pakaian kasual, Lizbeth turun bersama Lucien dan Kilian. Ternyata, bukan hanya di LA, di New York pun keluarga Kingsley memiliki landasan udara pribadi. Di seberang sana berdiri hanggar megah, bahkan lebih besar daripad

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Hidupmu Milikku!

    Ya, saat ini ada Lucien yang berada di sisinya,melindunginya, menjaganya. Lucien benar-benar membuktikan bahwa dia adalah milik Lizbeth, dan Lizbeth adalah miliknya. Setiap ucapan Lucien malam ini menggugah hati Lizbeth, membuatnya terharu dalam diam.Tak sedikit mata memandang iri. Perlakuan Lucien terhadap Lizbeth membuat banyak orang tak habis pikir. Pria sesempurna seperti Lucien, bisa begitu setia dan penuh perlindungan. Bahkan membuat Valeria merasa iri, atas sikap Lucien malam ini.Tanpa banyak bicara, Lucien membawa Lizbeth menuju ruangan VIP yang sebelumnya disebutkan oleh Alex. Sementara itu, Alex sendiri mengusir Elmer dan Valeria dengan tidak hormat. Keduanya telah menciptakan kegaduhan dan menyebarkan fitnah yang tak bisa dimaafkan.“Pak Lucien, aku mohon, maafkan aku. Lizbeth, aku mohon, maafkan aku…” Suara Elmer terdengar getir, penuh rasa sesal.Sorot mata mencemooh dari para tamu menghantam Valeria seperti tombak. Wajahnya memucat, tubuhnya kaku. Ia bahkan tak mampu m

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Permohonan Maaf untuk Lizbeth

    Lizbeth dan Lucien menoleh bersamaan. Suasana mendadak terasa kaku, sorot mata orang-orang di sekitar mereka perlahan tertuju pada satu sosok Valeria.Tatapan Lizbeth dan Valeria bertemu. Dada Lizbeth berdegup keras, ada luka lama yang kembali menganga. Luka yang baru saja mulai mengering, kini kembali disayat hanya dengan satu tatapan dari wanita yang pernah merebut segalanya darinya.Lucien menggenggam tangan Lizbeth lebih erat, seolah menyalurkan ketenangan dan perlindungan lewat genggaman itu. Tatapan matanya tajam namun hangat, meyakinkan Lizbeth bahwa dia tidak sendirian.Namun, senyum miring Valeria menyulut bara. Senyum yang mengandung ejekan, seolah ingin menyalakan bara api di tengah pesta acara amal yang dipenuhi orang penting.“Sepertinya rencanamu untuk menggoda Lucien sudah berhasil. Selamat,” ucap Valeria dingin, namun nadanya tajam menampar harga diri Lizbeth.Seisi ruangan perlahan menoleh, bisikan-bisikan kecil terdengar di antara para tamu. Sorot mata mereka mulai b

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pesta Acara Amal

    Sorot mata Lucien memancarkan kerinduan yang terpendam begitu lama. “Saya mengerti, Tuan,” ucap Kilian, suaranya tenang namun tegas.Sejak malam panas yang tak terlupakan itu, Lizbeth terus menghantui pikiran Lucien. Ia tak bisa melupakannya. Suara lembut Lizbeth, aroma tubuhnya, hingga tanda lahir kecil di telinga kirinya. Semuanya terekam jelas di ingatannya. Lucien memanfaatkan semua koneksi yang ia miliki untuk mencari wanita itu, bahkan memerintahkan Kilian memeriksa rekaman CCTV di seluruh penjuru New York.Kamera demi kamera diperiksa. Setiap gerakan Lizbeth dilacak sejak ia meninggalkan hotel malam itu. Dari sinilah mereka tahu tempat-tempat yang dikunjungi Lizbeth sebelum pertemuan mereka yang kedua di kantor.Lucien tak sekadar yakin, ia sudah tahu. Semua petunjuk mengarah pada satu nama, Lizbeth. Wanita itu menyembunyikan kecantikannya ... tidak hanya dari dunia, tapi juga dari dirinya sendiri. Ketika Lucien tahu kebenarannya, ia tak hanya merasa terkejut... tapi terpukul.

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Nyawaku!

    “Tidak. Terima kasih,” jawab Lizbeth tersenyum lalu pergi.Lucien tersenyum, lalu dia mandi. Lizbeth masuk ke dalam kamarnya yang berseberangan dengan kamar Lucien.Lizbeth mengambil ponsel dalam tasnya. Dia melihat ada beberapa pesan masuk ke dalam ponselnya.[Aku sudah mengatur perjodohanmu. Kamu harus menikahi pria yang kupilih. Tidak ada penolakan. Ini kesempatan terakhirmu. Jika kamu menolak, aku tidak akan memberikan saham perusahaan sepeserpun padamu. Jangan salahkan aku jika aku membongkar makam ibumu.]Lizbeth tercengang dengan isi pesan menohok dari Mateo. Lizbeth mengepal tangannya, dia tidak menyangka Mateo sampai seperti ini menekannya. Lizbeth menghela napas, ia membenamkan wajahnya dan menunduk.“Apa yang harus aku lakukan sekarang. Keluar dari rumah pun, kau masih mengancamku.”Sejujurnya Lizbeth sudah tidak ingin berurusan dengan sang ayah. Bagaimanapun, dia sudah kecewa. Kesabarannya juga ada batasannya. Selama ini dia selalu mengalah dan mengalah, dia sudah mengorba

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kisah Romantis

    ‘Di dunia ini tidak ada yang boleh menghinamu lagi. Kau hanya boleh menangis karenaku.’Lizbeth memegang tangan Lucien yang kini memeluknya. Jika cinta sejati itu memang ada, jika ketulusan itu memang ada. Dapatkan Lizbeth merasakannya, mendapatkan kasih sayang yang sebenarnya. Mendapatkan kebahagiaan yang dia dambakan? Bukan sekadar pelangi, lalu pergi.***Esok harinya Lucien dan Lizbeth meninggalkan villa bersama. Para pelayan yang bekerja di villa membungkuk kepada Lucien. Mereka masuk ke dalam mobil yang dikendarai langsung oleh Lucien.Saat di perjalanan, mobil Lucien dan mobil yang dikendarai Kilian berpapasan. Lucien tersenyum miring, Lizbeth yang menangkap ekspresi di wajah Lucien itu terheran. Kilian yang tiba di villa langsung masuk ke dalam dan mengumpulkan seluruh pelayan di villa yang berjumlah 10 orang.“Saya sudah mentransfer gaji terakhir kalian, beserta bonus. Hari ini juga kosongkan villa ini.”Para pekerja terkejut mendengarnya. Kilian membalikkan badan, para pelay

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kehilanganmu

    Degup jantung Lizbeth kembali terasa berkobar. Bisa-bisanya Lucien menyentuh hatinya dengan kalimat yang begitu manis.“Lucien, mungkin kau keliru dengan perasaanmu saat ini. Suatu hari nanti kamu akan menyesal, bahkan melupakannya.”Lucien tidak menjawab, dia semakin erat memeluk Lizbeth.‘Aku akan lebih menderita jika kehilanganmu, Lilibeth.’Lizbeth menghela napas, dia hendak melepaskan pelukan itu. Namun, Lucien semakin memeluk erat tubuhnya. Lizbeth juga tidak ingin menanam sebuah harapan pada cinta, jika pada akhirnya dia kembali kehilangan.“Jujur saja aku tidak ingin lagi berharap lagi pada manusia. Tolong jangan memanfaatkanku, aku tahu kamu hanya terobsesi karena pernah tidur denganku.”Lucien memutar tubuh Lizbeth menghadapnya. Lucien menggelengkan kepalanya. “Aku menginginkanmu lebih dari itu Lizbeth.”Lucien mendaratkan bibirnya di kening Lizbeth. Lizbeth memejamkan matanya, air matanya menetes. Perempuan yang haus kasih sayang, mana mungkin tidak luluh jika diperlakukan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status