Share

Jatuh di Pelukan CEO Dingin
Jatuh di Pelukan CEO Dingin
Penulis: Aldra_12

Gara-gara Mabuk

Evelyn mulai terbangun dengan kepala pusing. Dia mencoba membuka mata, lalu meringis ketika merasakan bagian bawah tubuhnya terasa sakit.

“Argh!” 

Evelyn merintih dan berusaha membuka mata dengan sempurna, lalu dia terkejut bukan main saat mendapati tubuhnya polos dan hanya berbalut selimut tebal.

“Ini ....” Evelyn syok saat menyadari ranjang yang ditempati lebih besar dan nyaman.

Saat menoleh ke kiri, Evelyn hampir pingsan ketika melihat siapa yang tidur di sebelahnya dan berbagi ranjang dengannya. Evelyn menyadari kamar siapa itu.

“Apa yang sudah kamu lakukan, Eve.” Evelyn menggerutu dalam hati ketika melihat Kaivan Bramanty—CEO perusahaannya, ada bersamanya di kamar itu.

Evelyn sangat bingung karena kedapatan berada di kamar atasannya di perusahaan Bramanty Group yaitu perusahaan tempatnya bekerja selama dua tahun ini. Di sana Evelyn bekerja sebagai staff akuntan.

Evelyn mencoba mengingat. Semalam dia minum sesuatu yang disodorkan salah satu rekan kerjanya, Evelyn tidak tahu minuman apa itu tapi rasanya asam sedikit pahit. Lalu yang dia ingat lagi setelah meminum minuman itu kepalanya sangat pusing, hingga dia memutuskan untuk kembali ke kamar lebih awal.

Saat sudah masuk dan berbaring di ranjang empuk dan nyaman, Evelyn merasakan dekapan hangat seseorang yang membuatnya terlena. Lalu mereka akhirnya melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan.

Evelyn membungkam mulut saat mengingat kejadian semalam. Dia menoleh ke arah atasannya, Kaivan, dengan wajah panik. Ya benar, dia semalam tak sengaja tidur dengan atasannya itu.

"Bagaimana ini?" 

Evelyn benar-benar syok dan takut. Kenapa dia bisa seceroboh itu tidur dengan atasannya?

Evelyn segera memakai pakaiannya. Dia buru-buru pergi dari sana karena malu, panik, dan takut terkena masalah.

Evelyn keluar dari kamar setelah mengamati sekitar dan tak ada yang terlihat keluar dari kamar di koridor itu, dia berpikir jika semua orang pasti masih tidur karena semalam mengikuti kegiatan yang diadakan perusahaan. Bahkan karena terlalu terburu-buru, Evelyn sampai tidak menyadari jika bros baju miliknya terjatuh di samping ranjang. 

Evelyn terus menggerutu dalam hati karena kecerobohannya yang sampai bisa bermalam dengan CEO di perusahaan tempatnya bekerja sambil terus melangkahkan kaki menuju kamarnya yang berada di ujung koridor yang satu lantai dengan kamar Kaivan.

Evelyn tak sadar jika mabuk, sampai tak menyadari jika masuk ke kamar Kaivan, bukan kamarnya di villa itu.

Saat hampir sampai di kamarnya, Evelyn melihat teman-temannya baru keluar kamar untuk menghirup udara pagi juga menyiapkan diri untuk kegiatan selanjutnya.

Evelyn was-was dan cemas jika ada yang menyadari kalau dirinya baru saja keluar dari kamar Kaivan, membuatnya mengamati sekitar tapi untungnya semua orang sibuk sendiri dan belum sepenuhnya sadar dengan keberadaannya sekarang.

Evelyn masuk kamar lalu menghela napas lega.

Grisel teman lama dan teman sekamar Evelyn sudah bangun sejak tadi dan baru saja dari luar, dia melihat Evelyn dari belakang dan mengamati jika Evelyn berjalan dengan cara aneh. Dia ingin mengabaikan apa yang dilakukan Evelyn sepagi itu. Akan tetapi ketika menyadari jika saat bangun tadi tidak melihat Evelyn di kamar, juga tak melihat Evelyn di luar, membuatnya agak aneh. 

“Kamu dari mana sejak pagi sudah menghilang?” tanya Grisel sambil menatap curiga ketika masuk kamar dan melihat Evelyn.

Evelyn terkejut sampai kedua pundaknya bergidik karena masih tegang. Dia menoleh Grisel dan melihat temannya itu menatap aneh kepadanya.

“Aku tadi dari luar, jalan-jalan mencari udara segar,” jawab Evelyn berbohong, apalagi dia dan Grisel memiliki hubungan tak baik.

Evelyn berniat takkan menceritakan kejadian yang menimpanya ke siapa pun. Dia hanya seorang staff biasa, meski dirinya tak salah, tapi semua orang pasti menuduhnya merayu Kaivan.

Grisel menatap seperti tak percaya, tapi kemudian memilih mengabaikan dan meninggalkan Evelyn lagi di kamar sendirian karena temannya yang lain berjalan-jalan di luar.

Evelyn menghela napas lega. Dia menatap Grisel yang baru pergi. Dulu Evelyn dan Grisel berteman baik, tapi karena ada masalah membuat hubungan mereka berakhir. Kini mereka masih tetap berhubungan karena pekerjaan saja dan Evelyn berusaha bersikap profesional.

Evelyn hanya duduk diam di ranjang kamarnya, jantungnya masih berdegup sangat cepat karena kecemasan yang melandanya. Bahkan kepalanya sekarang terasa sangat sakit hingga berdenyut ngilu.

Evelyn tak bisa membayangkan, bagaimana jika Kaivan tahu dirinya lancang masuk kamar pria itu lalu tak sengaja tidur bersama. Bagaimana pandangan pria itu kepadanya, Evelyn pasti akan dianggap sengaja merayap ke ranjang Kaivan untuk menaikkan statusnya.

"Tidak, aku tidak seperti itu." 

Evelyn sedih kenapa kejadian seperti ini menimpanya. Tidak cukupkah kehidupannya penuh masalah, kenapa dia harus masuk dan terjerumus dalam lubang masalah seperti ini.

Evelyn merasa frustasi sampai-sampai menjambak rambutnya sendiri berulang kali.

Evelyn masih di kamar, sampai Grisel datang dan melihat Evelyn yang membungkus tubuh dengan selimut.

“Eve, kamu tidak gabung dengan yang lain?” tanya Grisel saat masuk dan melihat Evelyn masih berbaring.

Evelyn menatap datar, kepalanya pusing dan malas menanggapi ucapan Grisel.

"Tidak, kepalaku sakit," jawab Evelyn semakin membungkus tubuh dengan selimut.

"Kamu sakit?" Dania menghampiri Evelyn lalu menyentuh kening untuk mengecek kondisi Evelyn.

Evelyn hanya mengangguk menjawab pertanyaan Dania, teman sekantornya juga.

"Kalau begitu aku temani kalau memang tidak baik-baik saja," ucap Grisel.

"Tidak usah, aku ingin tidur sendiri," tolak Evelyn lantas memejamkan mata.

Grisel terdiam sesaat, lalu akhirnya pergi meninggalkan Evelyn, begitu juga dengan Dania agar Evelyn bisa istirahat.

Sementara itu di kamar Kaivan. Kaivan juga pusing dan bingung karena bangun dengan kondisi tidak memakai sehelai benang pun, dia hanya ingat semalam kebanyakan minum sebelum kembali ke kamar.

Semalam dia bermain dengan beberapa manager yang memaksanya ikut permainan truth or dare. Dia kalah beberapa kali, karena tak mau memilih kejujuran dan memilih hukuman, membuat Kaivan minum. Setelah merasa tak sanggup, Kaivan memilih kembali ke kamar.

Setelah dia berpakaian lengkap, Kaivan tanpa sengaja menginjak sesuatu, untungnya tak terlalu keras hingga tidak merusak barang yang diinjaknya. Dia membungkuk dan melihat sebuah bros di lantai.

Kaivan memungut bros itu, lalu mengamatinya dengan seksama. Dia kembali mengingat, saat kembali ke kamar, Kaivan sangat yakin masuk kamar sendiri, tetapi kenapa ada bros milik wanita di sana.

Kaivan keluar dari kamar, lalu pergi menemui kepala tim yang sudah ada di halaman villa.

“Kamu tahu siapa pemilik bros ini?” tanya Kaivan ke kepala tim acara itu.

Kepala tim dan staffnya terkejut mendengar pertanyaan Kaivan. Mereka saling tatap sejenak, lalu menggeleng begitu kompak.

“Saya tidak tahu, Pak.” 

Kaivan menatap satu persatu orang yang ada di sana, tapi tidak ada yang mau mengaku atau tahu soal bros itu.

“Bagi siapa pun yang tahu atau bisa mengungkap pemilik bros ini, aku akan memberinya hadiah yang sangat besar,” titah Kaivan sambil memperlihatkan dengan jelas bros itu ke para pengurus yang baru akan menyiapkan kegiatan pagi itu.

Semua orang diam, meski hadiahnya menggiurkan, tapi mereka benar-benar tidak tahu.

Kaivan kembali masuk villa karena tak mendapatkan petunjuk. Dia memandang bros itu lagi, kemudian memilih kembali ke kamarnya.

Kaivan ternyata tidak ikut dalam jelajah alam yang diadakan siang itu dan memilih tetap berada di villa.

Grisel tidak ikut kegiatan yang disusun perusahaan. Dia ada di luar villa karena masih penasaran dengan yang terjadi dengan Evelyn. Hingga tiba-tiba saja dia memandang ke dalam, lalu berniat masuk untuk melihat keadaan Evelyn lagi.

Saat naik ke lantai dua, langkah Grisel terhenti saat melihat dari jauh Evelyn sedang bicara dengan Kaivan. Tiba-tiba saja kedua telapak tangannya mengepal erat.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
vieta_novie
di situ ga ada cctv yak...jdi kai nyari nya ga kyk bikin sayembara... hmm...kyk nya grisel suka yak ma kai...jgn² ntar grisel lagi yg ngaku klo bros itu punya dia...hadeh...
goodnovel comment avatar
Adeena
Kaivan aduh namamu kok sulid di ucapkan ya pak ceo....kalau salah ucap Jd Kavan wkwkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status