Share

32. Kayden Anak Bunda

"Sampai lo nyerah sendiri." Sekar menjulurkan lidahnya.

Shaka menyentil dahi Sekar. "Yakin banget kalau gue yang bakal nyerah."

"Iyalah. Cowok kayak lo gak mungkin bisa hidup lama tanpa cewek." Sekar menjulurkan lidahnya lagi.

"Gak lah, ini lagi usaha, kok. Buat seumur hidup yang satu ini, teteh doain abdi, ya."

"Hahaha." Sekar terbahak mendengar logat sunda Shaka. Sekali lagi Shaka terpesona dengan Sekar yang tertawa di depannya.

°°°

"Masih kuyu matanya. Tadi malam begadang lagi?" Shaka menyentuh bawah mata Sekar yang seperti mata panda. Mereka sedang duduk berdua di taman samping.

"Matanya gak mau tidur." Sekar membuang muka. Hatinya ketar-ketir karena ditatap Shaka dengan tatapan lembutnya yang memabukkan. Shaka ganteng banget. Raung hati Sekar.

"Kar, satu yang perlu kamu tau, aku akan selalu ada buat kamu kapan pun kamu mau cerita, hmm..." ucap Shaka dengan lembut.

"I-iya."

Bang Kay, hati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status