Share

32. Kayden Anak Bunda

Penulis: Flutterby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Sampai lo nyerah sendiri." Sekar menjulurkan lidahnya.

Shaka menyentil dahi Sekar. "Yakin banget kalau gue yang bakal nyerah."

"Iyalah. Cowok kayak lo gak mungkin bisa hidup lama tanpa cewek." Sekar menjulurkan lidahnya lagi.

"Gak lah, ini lagi usaha, kok. Buat seumur hidup yang satu ini, teteh doain abdi, ya."

"Hahaha." Sekar terbahak mendengar logat sunda Shaka. Sekali lagi Shaka terpesona dengan Sekar yang tertawa di depannya.

°°°

"Masih kuyu matanya. Tadi malam begadang lagi?" Shaka menyentuh bawah mata Sekar yang seperti mata panda. Mereka sedang duduk berdua di taman samping.

"Matanya gak mau tidur." Sekar membuang muka. Hatinya ketar-ketir karena ditatap Shaka dengan tatapan lembutnya yang memabukkan. Shaka ganteng banget. Raung hati Sekar.

"Kar, satu yang perlu kamu tau, aku akan selalu ada buat kamu kapan pun kamu mau cerita, hmm..." ucap Shaka dengan lembut.

"I-iya."

Bang Kay, hati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    33. Pingsan di Jalan

    Sekar tersenyum haru. Setiap kali dia dan Kayden berkunjung, Sekar sebenarnya sering memergoki Farah yang diam-diam melirik ke jendela tempat Kayden mengintip dari luar. Pandangannya kadang kosong, terkadang penasaran atau kadang berubah sendu. Tapi tidak pernah lagi memandang dengan tajam atau panik seperti lima atau enam tahun lalu.Sekar mengangguk. Dia juga ikut menunjuk ke arah jendela. "Iya, abang Kayden yang suka liat bunda dari sana.""Mana Kayden? Kayden anak bunda.""Abang Kayden masih di sekolah." jawab Sekar. "Kayden pulang. Putri sudah pulang.""Belom, bunda. Putri masih kelas sepuluh, jadi pulangnya lebih awal. Abang Kayden kelas dua belas. Belum boleh pulang." Sekar dengan lembut memberi pengertian."Dua belas pulang. Belum pulang."Sekar tersenyum. "Iya, belum pulang.""Pulang belum?""Iya. Besok-besok Putri ajak abang Kayden, ya. Bunda mau ketemu abang?"Farah mengangguk riang

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    34. Kakak Evelyn

    "Beneran Kay. Dokter lagi meriksa di dalam." ucap John lagi."Dia masih baik-baik aja tadi." Suara Kayden melemah."Tadi sebenarnya sebelum gue ngantar Sekar, gue udah tau dia sakit, tapi dia gak mau pas gue suruh istirahat lagi di dalam, dia maksa pengen balik." John merasa bersalah. "Seharusnya gue paksa aja biar dia istirahat lagi.""Gue ke sana." Lutut Kayden terasa lemas. Dia meminta diantar Petra ke rumah sakit karena tidak sanggup membawa motor lagi. Akhirnya mereka semua berangkat bersama menjenguk Sekar.°°°"Sekar," Kayden memanggil nama Sekar dengan lembut. Tubuhnya terbaring lemah di atas brankar dengan jarum infus di pergelangan tangannya. Keadaannya masih tidak sadarkan diri."Maafin abang." Kayden mengelus sisi wajah Sekar yang masih pucat. Bodohnya dia tidak menyadari adiknya sedang tidak baik-baik saja. Kakak macam apa dia."Kenapa gak bilang kalau lagi sakit?" Mata Kayden merah."Mananya yang s

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    35. Badut Sirkus

    Kayden memejamkan mata dengan ponsel Sekar di telinganya. Tangannya mengepal sempurna."Saya mau kamu melunasi tagihan perhiasan itu sekarang. Malam ini Ilen harus mengenakannya di depan teman-temannya. Kamu pasti sengaja, kan, menghindar biar gak keluar uang. Adek macam apa kamu yang pelit sama-""Anak lo masuk rumah sakit, bangsat!"Kayden mengumpat kemudian memutuskan panggilan itu. Nafasnya memburu. Kayden kemudian memoto tangan Sekar yang diinfus sebagai bukti untuk dikirim pada Dewo. Dia tidak ingin Dewo sialan itu menuduh Sekar berpura-pura sakit. Kayden tersenyum miris saat foto itu sudah terkirim dan sudah dibuka Dewo. Tapi tidak ada balasan apa-apa lagi dari Dewo. "Dia bahkan gak sama sekali nanya keadaan kamu." Kayden menatap sendu wajah Sekar."Kenapa anak sebaik kamu harus punya bapak bang-sat kayak tua bangka itu." tapi Kayden kemudian terkekeh. "Tapi kita senasib.""Kenapa lo gak mau sadar juga." Kayden

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    36. Kayden Kecewa

    "Kagak jelas lo bedua. Mending lo pulang. Udah setengah sebelas malam." Zaki menepuk pundak Kayden, "mending lo aja yang pulang. Istirahat. Lo udah dua hari di sini. Malam ini biar gue sama John yang jagain Sekar."Kayden memandang Sekar yang tertidur damai di atas brankar. Hatinya kembali tenggelam. "Gue aja. Kalo pulang juga gue gak yakin bakal bisa tidur. Gue aja yang jaga dia." "Kalo gitu gue sama Zaki juga bakal nemenin lo di sini."Kayden menatap kesal keduanya. "Kalian pulang aja."John seolah tuli. Dia segera duduk di sofa dan menaikkan satu kakinya. Zaki melakukan hal yang sama. Mata Kayden berkedut sebal. "Pulang aja kata gue!" "Lah ngapa? Lo takut ketauan nangis tengah malam?" Kayden mendesis kemudian membuang muka. Zaki dan John sontak tertawa. "Anjir bener ternyata!" "Wah Sekar wajib tau nanti."Kayden semakin kesal dan langsung meraih kerah belakang dua orang itu.

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    37. Pindah ke Prancis

    Sekar terdiam. Apa tadi dia sudah keterlaluan pada Kayden?"Hooh, Kar. Gue tau kemaren Kayden emang keterlaluan marahin lo sampe segitunya. Tapi dia begitu kan juga demi kebaikan lo, Kar. Dia gak mau lo jadi kecanduan." Petra ikut mendekati mereka bertiga di brankar. Bintang dan Sean menyusul. Sekarang brankar Sekar dikelilingi lima cowok tampan itu."Iya, Kar. Lo gak tau gimana paniknya Kayden kemaren pas tiba-tiba John ngabarin lo udah ada di rumah sakit. Apalagi sebelumnya dia abis marahin lo. Dia ngerasa bersalah banget. Bahkan dia maksain diri buat jagain lo dari kemarin lusa sendirian. Padahal kita-kita udah nawarin buat gantian aja tapi dia gak mau."John melototi Petra."Udah, gak papa. Adek kecil jangan banyak mikir dulu. Gue yakin Kayden pasti ngerti, kok. Kita makan lagi, ya."John mengelus rambut Sekar. Dia tau gadis itu mulai merasa bersalah pada Kayden.°°°"Woy!"John menepuk pundak Kayden lumayan

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    38. Kak Mela

    "Gak bisa untuk sekarang."Hati Kayden terasa lega luar biasa. "Beneran, kan?"Sekar mengangguk. "Sekar tuh gak boleh ke mana-mana dulu kalo Bang Kay masih jomblo. Misi Sekar kan bikin Bang Kay jadian sama Kak Mela.""Mela siapa?" Kayden mengernyitkan dahi.Sekar tersenyum bodoh. "Gue belum tau jodoh Bang Kay siapa nanti, sementara gue kasih nama Kak Mela dulu.""Gemeshh banget sih." Kayden mengeratkan pelukannya."Gue tau alasan sebenernya, Kar." kata Kayden lagi. Dia menatap Sekar di pelukannya. "Ibu cuma punya gue, bang." Wajah Sekar berubah sendu. "Apalagi jasad ibu belum ditemukan sampai sekarang. Sekar... Sekar-" Sekar menggelengkan kepala. Seperti ada batu sangat besar yang menghimpit dadanya.Kayden meraup kedua sisi wajah Sekar dan memandang tepat di matanya. "Gue tau lo kuat, Kar. Lo cewek paling tangguh yang pernah gue kenal." "Gue gak mau kehilangan lo, bang. Jangan pernah tinggalin gue, y

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    39. Selidiki Mereka

    Kayden duduk ke sisi brankar Sekar. "Abang tadi keluar nerima telpon sebentar. Kamu udah lama siuman?" Kayden mengusap lembut sisi wajah Sekar. Gadis ini sungguh jago sekali membuat orang lain khawatir. "Sekar sebelumnya pingsan?" Mata Sekar melotot dibuat-buat."Menurut kamu?" Kayden menatapnya sebal.Sekar terkekeh melihat muka sebal Kayden. Untung abangnya itu ganteng. Jadi mau tersenyum atau cemberut wajahnya akan terus enak dilihat. "Suka banget sih bikin abang khawatir." Kayden menangkap sisi kepalanya dan menciumi seluruh wajah Sekar sampai gadis itu kegelian."Abang bau jigong." Sekar terkikik sambil menghindari kecupan Kayden. "Jigong abang wangi, ya. Kayak parfum arab." Kayden semakin jadi menciumi wajahnya."Abang panggilin dokter dulu." Kayden melepaskan Sekar setelah puas balas dendam. Beberapa hari ini gadis itu selalu membuat hatinya khawatir. Sekar menahan tangan Kayden yang ingin menekan tom

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    40. Anak Dewo Maryoto

    "Sepertinya bukan, tuan. Tidak terdapat luka di tubuh gadis itu." "Apa masih dirawat di rumah sakit?" Dimas meremas pulpen dalam genggamannya. "Saya pikir begitu, tuan. Wali kelas Kayden mengabari bahwa Kayden juga sudah empat hari tidak masuk." jawab Rendi. "Tapi nilainya masih sempurna, tuan. Dia juga selalu mengerjakan tugas dari guru." Rendi buru-buru menambahi."Selidiki tentang gadis itu. Aku ingin informasi lengkapnya besok pagi." Ucap Dimas. Rendi terdiam."Kau juga sudah menyelidikinya?" tanya Dimas jengkel. Dia tidak suka melihat Rendi yang berinisiatif sendiri. Dia merasa kesal tanpa alasan. Rasanya seperti seorang ayah yang kesal karena seseorang menyelidiki anak gadisnya diam-diam. Dia seperti merasa kecolongan. "Maafkan kelancangan saya, tuan. Saya hanya merasa perlu memastikan orang-orang di sekeliling tuan muda tidak akan mengancam keselamatannya." Rendi mencari pembelaan.Sebenarn

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    147. Tes DNA

    "Ternyata orang itu benar selingkuhan wanita itu. Mereka berhubungan sejak masih tinggal di desa." Oda menghisap rokoknya kemudian menghembuskan asapnya ke udara.Kayden berdecih melihat video rekaman di ruang hotel itu dan mencocokkan lagi dengan wajah laki-laki itu dengan selembar foto di tangannya dan selembar lainnya adalah foto Evelyn."Bukalah." Oda menunjuk berkas yang masih terbungkus rapi di atas meja."Bang Oda gak mau liat duluan?" Tanya Kayden. Tapi tangannya sudah membuka segel berkas itu.Oda terkekeh, "buat apa? Tanpa melihat pun aku sudah tau apa hasilnya."Oda memperhatikan raut wajah Kayden yang masam dan menaikkan sudut bibirnya dengan sinis. "Apa kataku." Katanya sambil tertawa."Seharusnya Kayden senang karena lampir itu terbukti bukan anak kandung om Dewo, tapi rasanya sakit liat Sekar selama ini diperlakukan gak adil sama om Dewo. Orang itu lebih mentingin ngebesarin anak yang ternyata bukan anak kandungnya

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    146. Jalan Berduaan

    "Jadi tujuh tahun lalu, tantenya temennya abang Sekar tiba-tiba bilang sama orang tuanya abang Sekar kalo temennya abang Sekar ini liat abang Sekar sendiri yang dorong adeknya ke tengah jalan raya sampai ketabrak waktu itu. Padahal gak. Ab-" "Maksud lo tante Desi? Jadi dia tiba-tiba pindah ke luar negeri gara-gara itu?" Ricko melototkan matanya. Suaranya tanpa sadar meninggi membuat beberapa orang dari meja lain memperhatikan mereka. "Beneran tante Desi?" Tanya Ricko lagi setelah beberapa saat. Suaranya lemah. Sekar mengangguk. "Gue juga gak nyangka. Selama ini tante Desi selalu baik sama kita." Musthofa mengerutkan dahi, "jadi lo curiga tante Desi ini terlibat? Atau paling gak dia tau pelaku aslinya? Gak mungkin dia tiba-tiba iseng aja bilang begitu, kan?" Sekar mengangguk. "Gio juga bilang dia gak pernah cerita tentang kejadian itu sama tante Desi sama sekali, tapi tante Desi bisa tiba-tiba datengin ayahnya abang Sekar. Pasti ada seseorang yang merintahin dia buat fitnah ab

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    145. Pria Berkacamata

    Kayden segera menutup matanya dengan tangan. "Bang," katanya jengah. Dia menatap sinis Oda setelah Oda menjauhkan kembali laptopnya. "Kayden baru tau abang bisa nyebelin kayak gini." Sungutnya. Oda tersenyum miring. "Kalau sudah tinggal lama memang begitu. Keluar semua sifat bobroknya." Dia lalu meniupkan asap rokoknya ke udara. Kayden cemberut. "Jadi yang cewek yang di video itu siapa?" Oda menghembuskan nafasnya kemudian terkekeh. "Sari. Ibu tirinya Sekar. Dan lawan mainnya adalah selingkuhannya. Bukan Dewo. Dilihat dari cara mereka berinteraksi, kemungkinan mereka sudah berhubungan sejak lama. Anak buahku masih menyelidikinya." Kayden menggelengkan kepalanya sambil bergidik. "Benar-benar keluarga istimewa." "Bayangkan bagaimana jika tua bangka itu tau dia ternyata diselingkuhi selama ini." "Karma." Bisik Kayden pelan. Dia terbayang Sekar yang selama ini terabaikan. Pria itu malah sibuk denga

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    144. Niat Jahat

    Mata Shaka melotot lebar-lebar. "Aku juga baru tau bulan lalu. Tapi aku yakin Ricko gak punya niat jahat. Lagipula sama kayak aku, aku adek Kayden tapi aku sekolah di Garuda gak niat jadi mata-mata. Ricko juga pasti sama." "Ini kenapa jadi kamu kayak lagi belain dia?" Shaka menatap sebal Sekar. Dia mengangkut gadis itu ke pelukannya. "Kamu percaya aku, kan?" Sekar mendongakkan kepalanya menatap Shaka. Shaka menghembuskan nafasnya. "Kayak kamu. Kalau memang kalian niat jadi mata-mata pasti geng Garuda gak damai-damai aja kayak sekarang. Aku cuma kecewa kenapa Ricko gak ngomong jujur aja." Sekar menyipitkan matanya, "kamu ngira ngomong sama kamu itu gampang. Belum dijelasin juga pasti udah dikasih bogem." Shaka terbahak. Dia memegangi sisi kepala Sekar dan mengecupi seluruh permukaan wajah Sekar. "Ini calon suami lagi berusaha buat berubah, sayang. Janji nanti gak emosian lagi." "S

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    143. Adik Sepupu

    Sekar meneguk ludah, "j-jangan." Raut wajah Shaka berubah masam. Dia membuang muka tak ingin Sekar melihatnya. "S-Shaka," panggil Sekar lembut. Hening. Shaka masih tak mau melihat wajahnya. "S-Shak," Sekar meraih tangan Shaka. Dia memberanikan diri menggenggam tangan itu. "Kenapa?" tanya Shaka getir. Matanya masih betah menatap keluar. "Apa kamu lebih suka sama yang lemah lembut kayak Ricko. Yang pikirannya dewasa, gak kekanakan kayak aku. Kamu pasti capek kan hadepin aku. Bentar-bentar emosi. Manja. Tukang modus. Suka maksa." Sekar terdiam. Dia merasa sedih tanpa alasan. "Kalau kamu bener mau kayak gitu, aku janji akan berubah. Tapi gak bisa instan. Aku butuh waktu buat buang semau sifat buruk aku ini. Tapi kamu jangan pergi. Temenin aku." "Shaka," Sekar menggelengkan kepalanya. Matanya berembun. "Gak ada yang perlu

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    142. Belum Usai

    Sekar melotot. Kenapa malah ke situ. "Tapi begitu aku sadar aku langsung dorong dia kok jauh-jauh." Shaka mengangguk-anggukan kepalanya. Bibirnya kerucut. "Aku juga udah mandi kembang tujuh rupa di rumah. Besoknya juga mandi pakai air tanah liat. Tanya aja Bella." Bella mengacungkan jempolnya dari kerumunan paling depan. Mandi dengan tanah adalah idenya. Sekar terkekeh geli mendengarnya. Shaka tersenyum lega melihat tawa Sekar. "Kamu cantik." Sekar langsung berdehem. Bisa-bisanya dia malah membayangkan Shaka mandi tanah liat dengan dada telanjangnya. "Kamu maafin aku, kan? Plis, sayang, dua hari aja hukumnya. Hari ini kita baikan, ya~" Sekar meneguk ludahnya. Kenapa Shaka sangat menggemaskan sekarang. "Maafin. Maafin." Bella mulai bersorak dan diikuti murid-murid lain. Suasana berangsur ramai. Shaka tersenyum dan mengacungkan jempolnya pada Bella

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    141. Perkara Posisi Tangan

    "Maaf ya, aku kemarin aku ngikutin kamu pulang diam-diam. Aku gak punya niat apa-apa. Aku cuma mau mastiin kamu sampai rumah dengan selamat." Bahkan saat Shaka masih salah paham dan tidak tau kebenaran tentang hubungan Kayden dan Sekar, Shaka sering diam-diam mengikuti Sekar pulang ke apartemen lamanya untuk memastikan gadis itu pulang dengan selamat. Shaka bahkan sering mengabaikan Evelyn yang berstatus pacarnya. "Lo gak punya kewajiban untuk itu." Sekar membuang muka. Jantungnya mendadak berdebar luar biasa. Shaka mengintip Sekar lewat spion. "Aku ngelakuin itu karena keinginan hati aku. Aku gak bisa tenang kalo belum mastiin kamu baik-baik aja." Shaka menghentikan motor besarnya di depan lobi gedung apartemen mewah Sekar. Dia mengulurkan tangannya untuk pegangan Sekar. Shaka membantu Sekar melepaskan helmnya. "Besok aku jemput, ya~" Shaka mengusap rambut Sekar sebelum menjalankan motornya. Dia tidak sabar

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    140. Anin dan Musthofa

    Ricko menatapnya sebal. "Gue bakal coba. Tapi gue gak bisa maksa kalo dia gak mau ketemu sama lo." "Bilang aja gue adeknya Andrew." "Yaudah. Buruan kita ketemu Shaka. Makin lama makin marah dia ntar." Ricko berjalan paling duluan. Sekar buru-buru bangkit dan mengejar langkah Ricko. "Ko," panggilnya. "Hm," Ricko meliriknya jengah. "Ternyata seru juga ya temenan sama lo." Ricko berdecih. "Gak. Gak tertarik gue punya temen modelan lu." Ricko mempercepat langkah kakinya. "Heh mulut lu. Gini-gini gue banyak duitnya ya!" Sekar menyingsingkan lengan bajunya dan mengejar langkah Ricko. Ricko terkekeh, "percuma banyak duit tapi doyan gratisan." "Itu namanya tidak menolak rezeki, Iko~" "Eh?" Ricko menghentikan langkahnya. Dia menatap heran Sekar. Sekar menggaruk tengkuknya, "kata Gio itu nama lo jaman bocah." "Ya ta

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    139. Nasi Padang

    Ricko terpaksa menyerahkan ponselnya. Dia berdoa semoga Sekar tidak menyebutkan nama Gio nanti. "Kok lama sih, Ko? Lo ke mana aja?" "..." Raut Shaka sudah sangat masam. Sekar mengabaikan telponnya dari kemarin, tapi malah beramah tamah dengan cowok lain. Apalagi suara Sekar terdengar ramah dan manja. Berbeda sekali jika sedang bersamanya yang selalu ketus. "Nanti pulang gue titip nasi padang ya, yang deket sekolah, pak-" "Kar, lo gak boleh selingkuh sama Ricko." "Anj-" Sekar melototkan matanya. Dia buru-buru memutus panggilannya. Gio terkekeh melihat wajah shock Sekar. "Ngapa lu?" "Shaka yang ngangkat. Untung gue gak ada nyebut nama lo." "Pasti dia lagi cemburu berat. Apalagi lo dari kemaren ngacangin dia." "Gue gak mau berurusan lagi sama mantan!" Sekar mengibaskan rambut dengan songongnya. *** "Kar," "Hmm" Sekar hanya berdehem. Dia masih sibuk mengunyah burger di tangannya. Akhirnya Ricko gagal membelikannya nasi padang. "Shaka minta lo balas chatnya." "Lo

DMCA.com Protection Status