Share

Chapter 95

“Tuhkan kegedean banget di akuu, mas Arsenn sihh. Kenapa gak dijahit dulu sih kalau mau dipinjemin ke aku?”

Andhira menggerutu, sedangkan Arsenio terkekeh. Keduanya sedang memilih pesanan yang dikirimkan Mbak Maya kepada Arsenio. Andhira mengerucutkan bibir, kesal kepada kekasihnya itu yang membuatnya seperti anak penguin yang mengenakan jaket bulu dan kebesaran.

“Gapapa, aku gak mau asset aku diliat sama banyak orang,” ucap Arsenio, merangkul pinggang Andhira dengan posesif, sedangkan kekasihnya itu mendorong trolli yang sudah terisi sebagian dari pesanan.

“Gerahhh, Mas. Aku ke toilet deh yaa, mau lepas sweater aku aja, biar aku pake jaket mas Arsen,” bujuk Andhira, dan responnya tetap sama. Arsenio tidak mengijinkannya, alasan klasik, takutnya ada yang memasang cctv tersembunyi di toilet.

“Aku tiup sini, biar dingin,” ucap Arsenio, dan meniupkann leher Andhira, membuat sang empu spontan mencubit pinggangnya. “Aww, main cubit-cubit aja.”

Andhira mencebikkan bibir, dan dicapit oleh Ar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status