Share

Chapter 46

“Dia yang waktu itu chat Mamih?”

Andhira mengalihkan atensinya dari ponsel, kini menatap Mamih yang sedang menyetir.

“Iya. Dosen PA aku yang baru, gak kalah sabar dari bu Kartika. Papih kenal juga kok sama dia, makanya dia jadi orang kepercayaannya Papih buat ngebimbing aku biar gak berulah,” jelas Andhira, Mamih menoleh sekilas, dan menganggu.

Mereka saat ini dalam perjalanan untuk ke rumah sakit untuk menjenguk Opah yang sedang sakit. Mamih yang menjadi anak terakhir dari Opah pun harus ikut serta merawat Opah, begitu juga Andhira sebagai cucu kesayangan dari Opah.

“Dosen kamu itu masih single?” tanya Mamih, hal itu membuat Andhira memicingkan mata. Mamih bergumam, “Maksud Mamih, kayanya dia masih muda untuk menjadi seorang dosen.”

Andhira menatap lurus ke depan sana, “Iya. Dia dosen termuda di kampus, jadi fansnya banyak. Dia berani mengambil keputusan untuk menerima aku sebagai anak didiknya.”

Mamih mengangguk mengerti, menepikan kendaraan roda empatnya di minimarket. Andhira mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status