Share

Chapter 45

“Mamih ngapain disini?”

Andhira hanya terdiam di tempat saat melihat mamihnya yang duduk di kursi kosong di sebrang Arsenio, tidak bergerak, bahkan kakinya seperti lumpuh seketika. Rasa terkejutnya lebih besar, dibanding rasa ingin menghampiri Mamih dan memeluk Mamih.

“Ketemu sama kamu. Salah emangnya?” tanya Mamih kepada Andhira, sedangkan Arsenio hanya bergeming tanpa mengatakan apapun.

Andhira menaikkan sebelah alisnya, “Mamih mau apa dari aku? Kenapa yaa, Mih? Pas aku lagi gak kena masalah, Mamih dateng. Tapi, pas aku lagi ada masalah, Mamih bilang selalu sibuk kerja.”

Mamih beranjak, mencoba untuk mendekati Andhira, tetapi mengurungkan niatnya karena mendapatkan penolakan dari Andhira,

“Bukan gitu maksud Mamih.”

Andhira terkekeh, menatap Arsenio, tersenyum tipis, “Pak, maaf yaa kalau saya lancang, lain kali kalau Mamih saya yang dateng, jangan ditanggepin, suruh balik kerja aja. Saya gak butuh, Pak.”

Mamih mencoba untuk menahan rasa kesalnya, karena sudah dipermalukan oleh anakny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status