Share

Chapter 47

“Gimana Opah kamu? Sudah sehat?”

Andhira mengangguk, saat ini sedang berada di kantin outdoor, bersama dengan Darwis yang sedang merokok. Alasan mereka memilih kantin outdoor, karena bebas merokok.

“Sedikit membaik sihh, tadinya aku masih mau di sana, tapi dilarang sama opah. Opah aku bilang, mending aku kuliah, biar lulus tepat waktu, abis itu bantu-bantu diperusahaannya opah,” jelas Andhira disela-sela makan bakso.

Darwis menaikkan sebelah alisnya, “Perusahaan opah kamu kan dipegang sama Mamih kamu, kan?” tanyanya, diangguki oleh Andhira. Darwis bergumam, “Kamu bakalan sering ketemu sama Mamih kamu dong?”

Andhira menggeleng, “Aku gak minat, Dar. Dua hari yang lalu, aku berdebat kecil sih sama Mamih, sempet diem-dieman, tapi cuma beberapa jam doang. Papih aku kan dateng, gak mungkin dong aku sama Mamih diem-dieman?”

Darwis mengangguk mengerti, dirinya sudah bersahabat lama dengan Andhira, kedua orangtuanya mengenal dekat Mamih sama Papih Andhira. Sejauh ini, dia memang berusaha untu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status