Share

Chapter 42

“MAHESWARI ANDHIRA SWASTIKA, KAMU NGEPEL ATAU CUMA DI SIRAM DOANG INI LANTAI!”

Andhira meringis, memegang gagang pel, menatap wanita setengah baya terduduk di lantai karena terpeleset. Andhira saat ini sedang menjalani hukuman dari Arsenio, karena terlambat masuk kelas.

“Bu Kartika, kalau jalan hat-hati, sini sana bantu,” ucap Andhira, berdiri dihadapan Ibu Kartika, dosen PAnya yang lama. Ibu Kartika menerima uluran tangan dari anak didiknya, dan berdiri dengan sempurna, tetapi rok yang digunakannnya basah.

Ibu Kartika berdecak, berkacak pinggang, menatap Andhira yang merasa bersalah, “Kamu itu pernah ngepel lantai di rumah?” tanyanya, dijawab dengan gelengan kepala dari Andhira.

“Papih saya kan bayar asisten rumah tangga, Bu. Jadi, semua pekerjaan rumah itu asisten yang ngerjain. Saya sebagai anaknya Papih Ginantara, menikmati hasil kerja keras Papih saya dong,” ucap Andhira dengan bangga, dan diakhiri dengan terkekeh.

Ibu Kartika yang kesal dengan Andhira, menarik telinga Andhira, m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status