Share

Chapter 40

“Kopi yang kamu kasih ke sayaa itu, kamu sendiri yang bikin?”

Arsenio menoleh sekilas, dan kembali fokus menyetir. Sedangkan Andhira bergumam, kedua matanya menatap map yang diberikan oleh Arsenio kepadanya. Satu hari ini, Andhira benar-benar menjadi asisten Arsenio.

“Iya. Kenapa? Gak enak ya?” tanya Andhira menatap Arsenio.

“Rasanya kaya mbak Maya bikin,” ucap Arsenio, membuat Andhira berdecak.

“Yakan emang mbak Maya yang ngasih tau takarannya, pak Arsen,” balas Andhira dengan penuh penekanan, dan kembali mengamati tulisan tinta printer.

Arsenio tersenyum tipis, setelahnya tidak ada lagi obrolan diantaranya dengan Andhira. Sibuk dengan masing-masing. Andhira dengan maps yang diberikan oleh Arsenio, sedangkan Arsenio fokus menyetir.

“Pak Arsen,” panggil Andhira, membuat Arsenio menoleh setelah menaikkan rem tangannya saat traffic light berubah menjadi warna merah.

“Kenapa?”

Andhira mengulum bibirnya, menatap Arsenio yang mengunci atensi hanya untuknya, “Amanda masih marah sama saya y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status