Share

Chapter 36

“Maheswari Andhira Swastika, apa yang sudah kamu perbuat ke Tesya?”

Arsenio menatap Andhira dengan tajam, dirinya benar-benar dibuat pusing tujuh keliling, karena Andhira membuat Tesya pingsan. Sedangkan Andhira menggeleng kepala, jelas saja membela diri, karena memang tidak salah.

“Saya gak ngapa-ngapain nenek lampir kok, cuma … berdebat doang. Dianya aja lemah,” jawab Andhira dengan santai, karena titik permasalahannya bukan dirinya, tetapi terletak pada Tesya.

Arsenio menghela nafas, dan memijat keningnya yang tiba-tiba pening, “Kamu tau kan dia itu baru aja sembuh? Harusnya kamu ngertiin dia, jangan diajak berdebat.”

Andhira menaikkan sebelah alisnya, “Saya? Ngertiin nenek lampir? Gak bisa, Pak. Bukan apa-apa yaa, dia tuh ngeselinnya udah mendarah daging. Jadi, saya gak bisa kalau harus ngertiin dia.”

“Andhira,” panggil Arsenio dengan penuh penekanan, sedangkan Andhira hanya bergumam. Hal itu membuat Arsenio menatap tajam gadis di sebrangnya saat ini, “Bagaimanapun juga dia teman
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status