Share

Chapter 38

“Amanda kenapa gak pernah lagi dateng ke kampus, Pak?”

Andhira bertanya kepada Arsenio yang sedang memeriksa makalah milik mahasiswa-mahasiswinya dari fakultas lain. Ya, dirinya memang berada di ruangan Arsenio, karena Arsenio memanggilnya.

Arsenio mengalihkan atensinya, menatap Andhira, “Kamu kemaren ngebentak Amanda lagi?” tanyanya dengan penuh penekanan, membuat Andhira mengulum bibir.

“Kelepasan, Pak. Gak ada niat dalam hati saya membentak Amanda, tapi ya secara gak sadar. Saya gak mau melakukan pembelaan, jadi silahkan saja kalau pak Arsen mau menghukum saya.”

Arsenio mengetukkan jemari telunjuk di meja, “Amanda jadi mengurung diri di kamar, dia tidak ingin kemana-mana. Saya sampai bingung harus membujuk dia seperti apalagi, bahkan dia tidak ingin bertemu dengan kamu.”

Pernyataan dari Arsenio, membuat Andhira bergeming, otak kecilnya dan hatinya tertampar. Menurutnya itu bukan apa-apa, tetapi menyakiti hati orang lain. Dirinya bingung saat ini harus mengambil sikap seperti apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status