Share

Mengobrol Dengan Daniel

Daniel membawakan segelas coklat hangat untuk Arman.

Mereka duduk santai di kursi malas, di dekat kolam renang rumah Daniel.

"Langitnya cerah sekali malam ini. Banyak bintang yang terlihat jelas. Cahayanya juga sangat cantik," puji Arman sambil menengadahkan kepalanya ke atas.

"Iya, benar. Malam yang indah. Tapi rasanya sangat aneh,"

"Aneh kenapa?" tanya Arman heran sembari menoleh ke kakaknya.

"Ya, aneh saja. Dua orang pria menikmati langit yang indah hanya berdua. Seharusnya suasana seperti ini bisa jadi romantis kalau aku duduk bersama Tamara. Tapi denganmu, rasanya menggelikan," canda Daniel dengan ekspresi wajah yang jijik.

Arman meninju lengan kakaknya seraya berdecak kesal.

"Aduuh, sakit tahu," Daniel mengelus-elus lengannya.

"Makanya jangan bercanda,"

Lalu keduanya tertawa bersama.

"Man, kamu ingat saat kita masih kecil, waktu Nenek masih ada. Nenek sering mengajak kita duduk di balkon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status