Share

Bimbang Dan Cemas

"Rasanya capek dikucilkan di rumah, Yu. Mereka semua membenci Manda, terutama Mas Arman. Hanya Papa yang bersikap baik pada Manda," keluh Manda yang berbaring lesu di sofa ruang kerjanya di Bakery.

"Kamu belum berbaikan dengan Arman?" Ayu duduk di seberang Manda.

"Gimana mau baikan? Mas Arman terus menghindar. Tiap kali Manda mendekatinya, Mas Arman semakin menjauh. Dia mengabaikan Manda. Bahkan seolah Mas Arman gak menganggap Manda ada," gerutu Manda dengan mata berkaca-kaca sedih.

"Yang sabar ya, Nda. Mungkin butuh waktu buat Arman untuk memaafkanmu," hibur Ayu.

"Manda tahu, Yu. Manda coba bersabar. Tapi ini sudah hari ketiga sejak Manda kembali ke rumah Papa. Dan sikap Mas Arman masih sama. Apa sebaiknya Manda keluar saja dari rumah itu? Jadi Mas Arman gak terganggu oleh Manda,"

"Hei, kenapa keluar? Kamu mau nyerah,"

"Bukan ingin nyerah. Hanya saja Manda berpikir, kalau Manda masih tinggal di rumah itu, Mas Arman dan Mama akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status