Share

Manda Selamat

Kesadaran Manda perlahan mulai kembali. Dia membuka matanya pelan-pelan. Penglihatannya yang buram sedikit demi sedikit mulai jelas.

"Di mana ini?" batinnya.

Manda memandang heran ke atas langit-langit ruangan yang terasa asing baginya.

Saat ini dia terbaring di tempat yang tidak dikenalnya.

Kepalanya masih terasa pusing dan badannya juga lemas.

"Perutku," gumamnya ketika merasakan nyeri. Perlahan Manda menggerakkan tangannya untuk menyentuh bagian perutnya yang nyeri.

"Jangan dipegang,"

Arman menahan tangan istrinya supaya tidak bergerak.

Manda menoleh pelan ke arah Arman, yang sedang duduk di kursi, di dekat ranjangnya.

"Mas," panggilnya dengan suara lirih.

"Lukanya belum kering. Jangan dipegang dulu," ucap lembut Arman.

"Ini ... di mana, Mas?"

"Di rumah sakit,"

"Kenapa?"

"Kamu gak ingat? Kamu terluka. Mas membawamu kemari untuk diobati,"

Manda yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status