Share

Chapter 3

Author: Ukhty Ijah
last update Last Updated: 2022-04-02 11:11:48

"Gak ada yang perlu dikhawatirkan, Pak. Istri Anda saat ini sedang hamil," bu dokter memberikan penjelasan.

"Hamil?!" Arman dan Manda terkejut mendengar kabar itu.

"Selamat ya, Pak, Bu," ucap Bu Dokter sembari tersenyum.

"Mas ...," Ucap Manda sembari memeluk suaminya dengan menangis haru.

Arman membalas pelukan istrinya dengan tersenyum bahagia.

"Nanti saya beri resep obat untuk daya tahan tubuh Ibu,"

"Terima kasih, Bu Dokter,"

"Sama-sama, Pak,"

"Dijaga badannya ya, Bu. Jangan terlalu capek. Lebih banyak istirahat dan jaga pola makan sehat,"

"Iya, Bu Dokter. Terima kasih," jawab Manda.

*

*

*

Sesampainya di rumah, si kembar berlomba lari naik ke lantai atas menuju ke kamarnya.

"Chandra, Tya, jangan lari! Nanti kalian jatuh!" tegur Manda yang hendak mengejar mereka.

"Hei, Sayang. Kamu mau ke mana?"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 4

    POV MANDAPerhatianku dari layar televisi teralihkan ketika mendengar suara ketukan di pintu kamarku."Masuk," aku mempersilakan diri."Halo," Ayu menyapaku sembari tersenyum."Ayu, " sambutku senang.Ayu berjalan masuk ke dalam kamarku sambil membawa keranjang parsel berisi buah-buahan."Bagaimana kabarmu?" tanyanya sambil berjalan."Baik,"Ayu meletakkan keranjang buah itu di atas meja rias."Aku senang sekali mendengarmu hamil lagi," Ayu memelukku hangat.Aku tertawa kecil membalas pelukannya."Makasih,""Sudah berapa minggu?" tanya Ayu antusias. Sambil melepaskan pelukannya, dia duduk di tepi ranjang."Kata dokter sudah sebulan,""Sebulan?""Manda gak tahu kalau sedang hamil. Manda pikir sudah biasa telat haid. Kan haid Manda gak teratur,""Oh iya. Berar

    Last Updated : 2022-04-02
  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 5

    "Selamat siang, Pak," sapa seorang wanita paruh baya pada satpam rumah keluarga Hadiwijaya."Siang. Ada keperluan apa ya, Bu?" tanya Pak Satpam."Kami dari Yayasan Mutiara Hati, Pak. Yayasan penyalur asisten rumah tangga dan baby sitter. Kami sudah buat janji dengan Ibu Amanda hari ini," wanita paruh baya itu memperkenalkan dirinya dan seorang gadis muda di sampingnya."Sebentar ya, Bu. Saya konfirmasi dulu ke dalam," Pak Satpam masuk ke dalam posnya untuk menelpon.Gadis muda berparas manis itu memperhatikan rumah keluarga Hadiwijaya dengan perasaan takjub. Dia belum pernah melihat rumah sebesar dan semegah itu sebelumnya."Jaga sikapmu di dalam nanti," tegur wanita paruh baya tersebut."Iya, Bu," jawab pelan gadis itu sambil menundukkan kepalanya.Tak berapa lama, Pak Satpam kembali menemui mereka."Silakan masuk, Bu," ujar Pak Satpam sambil membukakan pintu gerbang.

    Last Updated : 2022-04-04
  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 6

    "Kak, baby sitter yang Kak Tamara rekomendasikan sudah datang. Namanya Rianti. Apa benar, Kak?" tanya Manda melalui telponnya."Iya, benar. Namanya Rianti. Bagaimana pendapatmu?" jawab Tamara dari balik telpon."Manda masih ragu, Kak. Dia masih muda. Manda pikir yang datang sekitaran umur 30-an," Manda duduk di tepi ranjang kamarnya."Tapi dia bagus lho kerjanya. Waktu Arman memintaku untuk mencarikan baby sitter, aku teringat pada sahabatku, Claudia. Dia pernah punya baby sitter. Aku pernah bertemu dengannya di rumah Claudia. Dia bilang kalau Rianti orangnya cekatan dalam mengurus anaknya. Anak Claudia kan pengidap autis. Kamu tahu sendiri kan bagaimana aktifnya anak autis? Rianti bisa menjaganya dengan baik,""Apa benar anak Claudia sudah meninggal, Kak?""Iya. Kejadiannya tragis sekali. 7 bulan yang lalu, Claudia kehilangan anak dan suaminya dalam kecelakaan,""Malang sekali," ucap Manda dengan ek

    Last Updated : 2022-04-04
  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 7

    "Ha ha ha, Man, Man. Kalau mau genit, pilih-pilih tempat dong. Jangan pegang mawar di durinya, ntar ketusuk kan berdarah," ledek Daniel sembari tertawa."Apaan sih, Kak. Aku datang ke sini mau curhat, malah diledek. Balik ke ruanganku ajalah," gerutu Arman beranjak diri dari kursi."Hei, jangan kayak perempuan. Sedikit-sedikit cemberut," Daniel menahan Arman untuk tetap duduk."Lagian kamu asal peluk aja. Lihat dulu siapa perempuan itu,""Iya aku tahu aku salah dan bodoh,""Lha baru sadar kamu bodoh?" Daniel tertawa lagi.Arman berdecak kesal."Hei, Man. Dia cantik gak?" goda Daniel."Apaan sih, Kak!""Bercanda. Jangan serius gitu dong. Tapi benaran ini Kakak tanya, dia cantik gak?""Enggak!" tegas Arman dengan kesal."Kalau gak cantik terus kenapa kamu peluk?""Bukan itu intinya! Perempuan itu sekilas mirip Manda. Ja

    Last Updated : 2022-04-05
  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 8

    Beberapa hari kemudian ....Manda terbangun dari tidur siangnya karena mendengar suara berisik dari luar kamarnya.Perlahan dia beranjak bangun dari ranjangnya menuju ke pintu kamar. Suara sayup-sayup gaduh itu mulai terdengar jelas ketika dia membuka pintu.Itu suara Chandra, anak laki-lakinya. Manda berjalan menuju ke sumber suara.Manda tercengang melihat ruang tengah yang sudah berantakan. Bantal-bantal sofa tergeletak di bawah. Sedangkan Chandra sedang melompat-lompat di atas sofa sambil memainkan pedang mainannya. Di depannya ada Kiki yang berusaha untuk menghentikan aksi Chandra."Chandra!" tegur Manda.Mendengar suara Mamanya, Chandra seketika berhenti. Raut wajahnya yang semula ceria berubah menjadi takut."Kiki, kenapa jadi begini?!""Ma-maaf Nyonya Manda. Sa-saya sudah meminta Tuan Muda Chandra untuk berhenti. T-tapi ... dia gak mau mendengarkan saya," ujar Kiki

    Last Updated : 2022-04-18
  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 9

    Arman mempercepat langkahnya menyusuri koridor rumah sakit. Raut wajahnya cemas setelah mendengar kabar buruk yang menimpa istrinya.Arman mengecek satu persatu nomor yang tertera di depan pintu kamar pasien.Dia berhenti di depan pintu kamar yang dicarinya. Arman pun segera masuk ke dalam tanpa mengetuk terlebih dulu.Perhatian Arman tertuju pada istrinya yang sedang berbaring di atas ranjang rumah sakit."Mas," sapa Manda."Ada apa? Apa yang terjadi? Bagaimana keadaanmu? Bagaimana bayi kita?" tanya Arman dengan panik."Mas, Manda gak apa-apa. Anak kita juga baik-baik saja," jawab Manda menenangkan suaminya."Kamu yakin? Dokter bilang apa?" tanya Arman yang masih ragu."Kata dokter, gak ada yang perlu dikhawatirkan. Manda hanya kaget saja karena itu perut Manda jadi sakit,""Syukurlah," Arman bernafas lega."Apa yang sebenarnya terjadi di rumah

    Last Updated : 2022-04-18
  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 10

    "Tante Adele di rumah?" Manda terkejut."Iya. Tante memberi kabar mendadak. Karena Mas gak bisa menjemput, Mas minta Pak Setya yang datang ke bandara," jawab Arman sambil menyuapkan sesendok nasi ke mulut istrinya."Sudah, Mas. Manda sudah kenyang," tolak halus Manda."Tinggal satu sendok lagi. Sayang kalau dibuang. Ayo," bujuk Arman."Gak mau. Rasanya mual," Manda menutup mulutnya dengan tangan."Ya, sudah," Arman melahap satu sendok nasi terakhir."Berapa lama Tante akan tinggal di rumah, Mas?""Mas gak tahu. Kan Mas belum sempat mengobrol sama Tante," jawab Arman setelah selesai menelan makanannya."Ooh," ujar Manda dengan nada lesu."Kenapa? Kok wajahmu jadi murung?" tanya Arman sembari memberikan segelas air putih pada Manda."Gak apa-apa, Mas," jawab Manda sembari tersenyum tipis.Manda menerima gelas itu, lalu meminum airnya

    Last Updated : 2022-04-24
  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 11

    Arman berjalan menuju ke ruang tengah sambil menenteng travel bag kecil di tangannya."Bagaimana si kembar?" tanya Nyonya Adele yang sedang duduk di sofa sambil membaca majalah."Mereka baik-baik saja, Tan. Arman sudah menidurkan mereka,""Kamu mau kemana bawa tas?""Arman mau ke rumah sakit,""Kamu mau meninggalkan anak-anak setelah kejadian tadi?" Nyonya Adele mengerutkan keningnya."Si kembar gak apa-apa, Tan. Makanya Arman berani pergi. Lagipula di sini ada Tante. Arman minta tolong jaga anak-anak malam ini. Besok Arman sudah kembali,""Ini bukan masalah mereka gak apa-apa atau ada Tante yang jaga di sini. Si kembar butuh kamu, Arman. Bagaimana kalau tengah malam mereka merengek kesakitan dan mencarimu? Lagipula Manda itu udah dewasa. Dia bisa jaga dirinya sendiri. Gak perlu kamu manjakan seperti ini!" ucap kesal Nyonya Adele.Arman menghela nafas. Dia meletakkan travel bagnya di bawah, lalu duduk di samping

    Last Updated : 2022-04-24

Latest chapter

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 17

    Mobil Toyota Alphard dan Mercedes-Benz terpakir di halaman rumah keluarga Hadiwijaya.Pak Setya sedang berdiri di depan mobil Alphard, menunggu kedua majikan kecilnya muncul dari dalam rumah.Tak lama berselang, Chandra dan Tya yang sudah rapi dalam balutan seragam sekolahnya, berjalan dengan riang menuju teras depan rumah.Mereka didampingi oleh kedua orang tua, oma, dan babysitter barunya."Chandra, Tya, belajar yang rajin ya. Jangan nakal di sekolah," ujar Manda mengusap lembut kepala kedua anaknya."Iya, Ma," jawab si kembar hampir bersamaan. Kemudian mereka mengecup punggung tangan mamanya."Have fun at school." Arman memeluk hangat kedua anaknya."Okay, Pa," si kembar membalas pelukan Arman.Chandra dan Tya menghampiri Nyonya Adele untuk mengecup punggung tangannya."Cucu Oma yang cantik dan ganteng," puji Nyonya Adele sembari memeluk kedua cucunya.Setelah selesai berpamitan, Chandra dan Tya segera menghampiri mobil yang akan mereka tumpangi."Nyonya, saya berangkat dulu mengan

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 16

    Arman masuk ke dalam kamarnya. Dia melihat Manda sedang berbaring di atas ranjang, dengan posisi tidur membelakanginya.Manda menoleh ketika suaminya duduk di tepi ranjang."Anak-anak sudah tidur, Mas?" tanyanya sembari beranjak duduk."Sudah. Kamu belum tidur?""Manda menunggu Mas Arman,""Mau ditimang-timang ya biar bisa tidur?" ucap Arman dengan memainkan mata genitnya."Iih, Mas," Manda tersipu malu.Arman bergerak mendekati istrinya. Dia merangkul tubuh Manda."Gak usah malu. Bilang saja kalau pelukanku bikin kamu nyaman, kan," goda Arman."Genit, ah," Manda menepuk lembut dada suaminya.Arman menyandarkan punggungnya ke headboard bed sambil mendekap istri tercintanya di dada.Keduanya diam sejenak, menikmati kehangatan satu sama lain."Mas lama sekali tadi? Anak-anak susah ya disuruh tidur?" tanya Manda kemudian."Enggak. Abis dari kamar mereka, Mas mengobrol sebentar sama Tante,"Manda mengangkat setengah badannya untuk menatap wajah Arman."Apa Mas berhasil membujuk Tante?" t

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 15

    "Kamu beruntung bisa bekerja di sini. Gajinya besar. Bahkan lebih besar dari gaji di tempat kerjamu dulu, kan," sambut Santi dengan riang."Iya, aku bersyukur bisa diterima kerja di sini," jawab Rianti sembari tersenyum senang."Kamu harus berterima kasih sama Nyonya Adele. Kalau bukan karena dia, kamu gak akan bisa bekerja di rumah ini. Manda kan sudah menolakmu,""Nyonya Manda," Kiki yang tiba-tiba muncul di depan kamar Rianti, mengoreksi ucapan Santi.Kemudian Kiki masuk ke dalam kamar Rianti, dan ikut bergabung untuk mengobrol."Kamu aja yang anggap dia Nyonya. Aku sih gak mau. Cuman di depannya aja aku terpaksa panggil dia Nyonya, daripada aku dipecat. Males banget!" cibir Santi.Rianti heran dengan sikap tak sopan Santi pada majikannya."Kenapa ... kamu hanya memanggil namanya?" tanya Rianti."Untuk apa aku memanggilnya Nyonya? Dia dan aku sama. Kami satu level. Nasibnya aja yang mujur karena dinikahi Tuan Arman," cemooh Santi."Maksudnya?""Manda itu perempuan kampung, sama sep

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 14

    "Jahat sekali Tante Adele bikin persyaratan seperti itu?!" ucap kesal Ayu dari balik telpon."Manda rasa Tante sengaja melakukannya. Dia tahu kalau Manda gak akan membiarkan Kiki dipecat. Jadi mau tak mau, Manda terpaksa menerima babysitter itu," ujar Manda dengan sedih."Lalu Arman?""Mas Arman sudah berusaha membujuk Tante Adele, tapi percuma saja. Tante gak mau mengubah keputusannya,""Menyebalkan sekali!" umpat Ayu."Sepertinya kami harus mengalah. Daripada masalahnya makin besar," ujar Manda dengan pasrah."Manda, aku boleh tanya sesuatu?" ucap Ayu."Soal apa?""Kamu pernah bilang kalau kamu takut si kembar akan lebih sayang sama babysitter mereka, makanya kamu gak mau memakai jasanya. Tapi aku rasa itu bukan satu-satunya alasan," ujar Ayu dengan curiga.Manda mengangkat punggungnya yang bersandar di headboard bed. Dia terkejut dengan pernyataan sahabatnya itu."Memangnya ... ada alasan apa lagi? Pertanyaanmu aneh," ujar Manda dengan gugup."Beberapa waktu yang lalu, aku gak seng

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 13

    Keesokan harinya ...."Bi, Pak Setya dan anak-anak sudah pulang?" tanya Manda saat berpapasan dengan Bibi Sari."Belum, Nyonya,""Manda tunggu saja di ruang tengah," jawab Manda sambil melihat ke jam di layar ponselnya."A-anu ... Nyonya. Di ruang tengah sedang ada tamu,""Tamu siapa?""Hmmm ...," Bibi Sari ragu untuk menjawab pertanyaan Manda."Siapa, Bi?" selidik Manda."Tamunya Nyonya Adele,""Kenapa raut wajah Bibi jadi gugup begitu? Memang siapa tamunya?" tanya Manda penasaran."I-itu ... dia ... babysitter yang waktu itu,""Ha?" Manda terkejut.Kemudian Manda bergegas menuju ke ruang tengah untuk menemui tamu Nyonya Adele.Bibi Sari yang merasa khawatir, ikut menyusul Manda ke ruang tengah.Manda menghentikan langkahnya seketika setelah melihat Rianti sedang mengobrol dengan Nyonya Adele di ruangan."Bu Manda," Rianti segera bangun dari duduknya untuk menyapanya.Sementara Nyonya Adele mengabaikan kehadiran istri keponakannya itu."Kamu sudah paham aturan rumah yang saya sampaik

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 12

    "Alhamdulillah Nyonya sudah pulang," sambut hangat Bi Sari."Iya, Bi. Senang rasanya bisa pulang," sahut Manda dengan tersenyum lega."Anak-anak belum pulang sekolah, Bi?" tanya Arman."Belum, Tuan. Tapi Pak Setya sudah jemput ke sana,""Baguslah. Sayang, kamu istirahat dulu di kamar, ya," ujar Arman."Manda mau ke ruang tengah saja, Mas. Nungguin anak-anak,""Mas antar ke sana," jawab Arman sambil menggandeng tangan istrinya."Tasnya biar saya taruh di kamar, Tuan,""Makasih, Bi," Arman menyerahkan travel bagnya pada Bibi Sari.Kemudian dia mengajak Manda pergi ke ruang tengah."Duduklah di sini. Mau nonton tv?" tanya Arman sambil menata bantal sofa."Gak usah, Mas," jawab Manda sembari duduk."Selamat datang, Nyonya Manda. Nyonya mau minum teh?" Kiki menyusul ke ruang tengah."Kok kamu gak ikut jemput anak-anak, Ki?" tanya heran Manda."Gak, Nyonya. Soalnya Nyonya Adele minta Kiki di rumah saja," jawab Kiki dengan salah tingkah."Pak Setya yang jemput sendirian?""Gak, Nya. Tadi pag

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 11

    Arman berjalan menuju ke ruang tengah sambil menenteng travel bag kecil di tangannya."Bagaimana si kembar?" tanya Nyonya Adele yang sedang duduk di sofa sambil membaca majalah."Mereka baik-baik saja, Tan. Arman sudah menidurkan mereka,""Kamu mau kemana bawa tas?""Arman mau ke rumah sakit,""Kamu mau meninggalkan anak-anak setelah kejadian tadi?" Nyonya Adele mengerutkan keningnya."Si kembar gak apa-apa, Tan. Makanya Arman berani pergi. Lagipula di sini ada Tante. Arman minta tolong jaga anak-anak malam ini. Besok Arman sudah kembali,""Ini bukan masalah mereka gak apa-apa atau ada Tante yang jaga di sini. Si kembar butuh kamu, Arman. Bagaimana kalau tengah malam mereka merengek kesakitan dan mencarimu? Lagipula Manda itu udah dewasa. Dia bisa jaga dirinya sendiri. Gak perlu kamu manjakan seperti ini!" ucap kesal Nyonya Adele.Arman menghela nafas. Dia meletakkan travel bagnya di bawah, lalu duduk di samping

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 10

    "Tante Adele di rumah?" Manda terkejut."Iya. Tante memberi kabar mendadak. Karena Mas gak bisa menjemput, Mas minta Pak Setya yang datang ke bandara," jawab Arman sambil menyuapkan sesendok nasi ke mulut istrinya."Sudah, Mas. Manda sudah kenyang," tolak halus Manda."Tinggal satu sendok lagi. Sayang kalau dibuang. Ayo," bujuk Arman."Gak mau. Rasanya mual," Manda menutup mulutnya dengan tangan."Ya, sudah," Arman melahap satu sendok nasi terakhir."Berapa lama Tante akan tinggal di rumah, Mas?""Mas gak tahu. Kan Mas belum sempat mengobrol sama Tante," jawab Arman setelah selesai menelan makanannya."Ooh," ujar Manda dengan nada lesu."Kenapa? Kok wajahmu jadi murung?" tanya Arman sembari memberikan segelas air putih pada Manda."Gak apa-apa, Mas," jawab Manda sembari tersenyum tipis.Manda menerima gelas itu, lalu meminum airnya

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 9

    Arman mempercepat langkahnya menyusuri koridor rumah sakit. Raut wajahnya cemas setelah mendengar kabar buruk yang menimpa istrinya.Arman mengecek satu persatu nomor yang tertera di depan pintu kamar pasien.Dia berhenti di depan pintu kamar yang dicarinya. Arman pun segera masuk ke dalam tanpa mengetuk terlebih dulu.Perhatian Arman tertuju pada istrinya yang sedang berbaring di atas ranjang rumah sakit."Mas," sapa Manda."Ada apa? Apa yang terjadi? Bagaimana keadaanmu? Bagaimana bayi kita?" tanya Arman dengan panik."Mas, Manda gak apa-apa. Anak kita juga baik-baik saja," jawab Manda menenangkan suaminya."Kamu yakin? Dokter bilang apa?" tanya Arman yang masih ragu."Kata dokter, gak ada yang perlu dikhawatirkan. Manda hanya kaget saja karena itu perut Manda jadi sakit,""Syukurlah," Arman bernafas lega."Apa yang sebenarnya terjadi di rumah

DMCA.com Protection Status