Beranda / CEO / Janda Cantik Milik CEO Arogan / Bab 29. Rahasia di Grup WA

Share

Bab 29. Rahasia di Grup WA

Penulis: IyoniAe
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-20 17:53:15

Sandra masuk kantor dengan lesu ketika Senin kembali datang. Rasanya ia menyesal memutuskan untuk ikut acara gathering itu. Tujuannya tidak tercapai. Malah semakin parah saja.

Gladis menanyakan kondisinya begitu ia absen.

“Aman,” katanya singkat. Ia lalu bertanya, “Mbak Wuri sudah datang?”

Gladis menggeleng.

“Apa masih flu?” tanyanya lagi.

Gadis itu mengedikkan bahu sekilas. “Nggak tahu sih, Mbak. Seharusnya sih sudah sembuh.”

“Kalau Pak Barra?”

Gladis menggeleng lagi.

Apa mungkin masih sakit? Batin Sandra bertanya. Akan tetapi, ia tak peduli. Atau mencoba tak peduli. Ia ingat kemarin pagi, ketika Barra memintanya melupakan kejadian malam sebelumnya.

Memangnya dia pikir aku siapa? Sandra mendengkus. Ia kini dalam fase kemarahan setelah kekecewaan.

Ia lantas naik ke ruangannya dan memeriksa e-mail serta jadwal sang atasan. Tak lama kemudian, Wuri datang.

“Gimana gatheringnya, San?” tanyanya.

Yang ditanya mendesah, “Lumayan, Mbak.”

Wuri menggeleng prihatin. “Lumayan kacau?” Ia duduk di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 30. Mencari Sumber Rahasia

    Meski tadinya bertekad akan mengonfrontasi Wulan secara langsung, saat jam makan siang tiba, Sandra tak mampu menemukan cara supaya wanita itu membocorkan rahasia yang dimiliki kepadanya tanpa menimbulkan curiga. Maka dari itu, Sandra mencari tahu dengan cara lain.Pertama, ia menyusup ke kantor Wulan. Ia menduga, andai benar Wulan tahu tentang statusnya pastilah dia tahu dari data kantor. Jadi, ketika semua pegawai HRD makan siang, ia diam-diam menyelinap.Ia mencari-cari bilik Wulan dan akhirnya ketemu. Ia membuka laci kerja wanita itu sembari melirik kanan kiri. Jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya.Sandra tahu ada CCTV yang menyorot aksinya. Tetapi, CCTV di sana ada banyak. Dan ruang kontrolnya pun berada di kantor keamanan. Seandainya Pak Satpam melihat perbuatannya sekarang, paling-paling petugas keamanan itu berpikir bahwa Sandra tak berniat buruk. Kecuali apabila nanti Wulan kehilangan sesuatu, dirinya pasti bakal dicurigai.Akan tetapi, barang apa yang mungkin hila

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 31. Kesalahan Pihak Hotel

    Sandra dipaksa bangun pagi keesokan harinya. Ia harus sampai bandara sebelum pukul delapan. Ia juga mesti bersiap. Beberapa kali pihak penyelenggara menghubungi Sandra. Sebagai seketaris, ia yang dimintai kepastian tentang berapa orang yang akan hadir dalam pertemuan itu nantinya. Untuk sesi makan siang, pihak pelaksana juga meminta daftar makanan yang membuat Barra alergi.Untuk mengetahui hal tersebut, Sandra terpaksa menelepon Wuri malam-malam.“Nggak ada, San. Pak Barra apa aja doyan, asal nggak bau.”“Oke!”Setelah meneruskan informasi tersebut kepada pihak penyelenggara, Sandra mesti berkemas.Ia datang setengah jam lebih awal di bandara, tetapi rupanya Barra sudah menunggu. Setelah melakukan boarding pass, akhirnya mereka terbang ke Kalimantan Timur.Dan, ketika duduk di pesawat, barulah Sandra bisa beristirahat. Entah apa sebabnya, mood Barra pagi ini kurang bagus. Begitu Sandra datang tadi, dia sudah mengomel.“Masa bos datang lebih dulu ketimbang pegawai,” ujar lelaki itu sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 32. Makan Malam

    Wanita itu tidak berniat tidur. Ia hanya ingin merebahkan dirinya di tempat yang nyaman. Dan sofa merupakan tempat ternyaman yang bisa ditemukannya saat ini.Matanya masih melek dan keadaanya masih seratus persen sadar. Suara kebyuran air dapat ditangkap oleh indera pendengarannya, akibatnya otaknya jadi memikirkan hal yang tidak-tidak. Ia iri terhadap air yang dapat membasahi tubuh bosnya, mengalur dari ujung rambut sampai kaki. Ia iri terhadap sabun yang membalur leher, dada, kemudian perut, dan .... Astaga, apa yang kupikirkan? batin wanita itu. Wajahnya semerah tomat.ia lantas menutup mata, mengenyahkan pikiran tidak senonohnya. Akan tetapi, bayangan Barra yang polos malah menari-menari di pikirannya."Ya ampun, apa-apaan ini?" gerutunya. Ia membuka matanya lebar-lebar. Satu jam saja sekamar dengan sang bos telah membuatnya gila. Apalagi ketika lelaki itu keluar dari kamar mandi.Bau aftershave segera saja memenuhi kamar. Meski menghadap tembok, Sandra dapat menduga bosnya keluar

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 33. Jatuh Cinta Tidak Pada Tempatnya

    Seusai makan malam, Sandra pikir ia bisa langsung kembali ke kamar hotel. Akan tetapi rupanya ia keliru. Para tamu berpindah ke ruangan lain. Live musik sudah berakhir, tetapi di tempat baru ada musik dari DJ yang mengalun. Lampu menjadi lebih redup ketimbang ketika makan malam. Pasangan-pasangan mulai berdansa tetapi ada pula yang memilih duduk-duduk di sofa maupun meja panjang yang di baliknya ada seorang pemuda meracik minuman. Ruangan itu sepertinya cocok disebut bar. Akan tetapi bar itu bukannya bar dengan musik ingar bingar. Musik yang mengalun lembut, lampunya pun tidak kelap-kelip dan lebih elegan.Mata Sandra masih terpaku pada tingkah Barra yang tanpa sadar membuat hatinya panas. Lelaki itu seperti cahaya dan gadis-gadis yang mendatanginya tak ubahnya seperti ngengat. Mereka selalu mendekat begitu Barra berada dalam jangkauan, membuat Sandra gerah.Apalagi ketika gadis yang tadi dikenalkan oleh sang menteri menarik Barra untuk berdansa. Tangan Sandra memilin-milin gagang gel

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 34. Ledakan Perasaan

    Perlu usaha keras agar Barra terlepas dari gadis yang dikenalkan sang menteri padanya. Ia tahu maksud tersembunyi menteri tersebut. Beliau ingin gadis itu dekat dengannya. Entah apa tujuannya, yang jelas Barra menjadi waspada.Gadis itu tidak seperti Nadine yang terlalu ketara menunjukkan perasaannya. Gadis itu bersikap malu-malu. Namun, ia menangkap sesuatu dari pandangan gadis itu ketika Barra berdansa dengan Sandra tadi. Dan mendadak ia bergidik karena ngeri. Lelaki itu lantas memutuskan untuk mengambil jarak dari gadis tersebut.Malam sudah semakin larut sehingga Barra memutuskan menyudahi pesta itu. Ia berpamitan pada sang menteri. Akan tetapi menteri itu malah meminta Barra mengantar gadis itu sekalian ke kamar hotel.Barra tak kuasa menolak.Hal yang mengejutkan berikutnya adalah ketika Barra bermobil bersama gadis itu.“Kau menginap di hotel mana?” tanyanya setelah sopir melajukan kendaraan. Ia duduk di belakang kursi sopir, sedikit lebih jauh dari gadis itu.Alih-alih menjawa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 35. Jembatan Kanopi

    Keesokan paginya Sandra bangun dengan terkejut. Ia tak tahu kapan dirinya tertidur, di ranjang pula. Ia lantas bangkit, berniat meminta maaf pada Barra. Akan tetapi lelaki itu tak ada. Ia sudah memeriksa kamar. Barang-barang lelaki itu masih di kamar. Berarti bosnya belum chek-out. Lantas, dia ke mana?Mungkin Barra bermalam dengan gadis yang kemarin berdansa dengannya, pikir Sandra kecewa. Hatinya sakit saat membayangkan sang bos bermesraan di ranjang dengan wanita lain. Namun kemudian, ia menghela napas kasar.Tidak, batinnya menyangkal. Siapa dia sampai-sampai melarang Barra bermalam dengan gadis lain? Dia hanya asisten seketarisnya. Sandra lantas memutuskan untuk segera memadamkan perasaannya sebelum terambat.Hari ini pertemuan akan dilaksanakan pukul delapan pagi. Wanita itu memutuskan untuk mengenakan rok span selutut, kemeja, dan blazer agar tampak resmi. Setelah bersiap-siap, Sandra turun ke lobi. Ia berniat sarapan di warung depan hotel yang dirasa lebih murah. Akan tetapi,

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 36. Perasaan Bimbang

    “Trus, kita harus gimana nih, Pak?” tanya Sandra setelah tawanya mereda.Barra mengedikkan bahu. “Mau gimana lagi? Kita harus lanjut.” Dia menunjuk ke arah jembatan yang menunggu untuk dilewati.Sandra cemberut. “Nggak bisa balik aja ya, Pak?” tanyanya penuh harap.“Bisa, tapi di depan jembatannya lebih pendek.”Wanita itu mengamati kedua jembatan dan membandingkannya. Benar kata atasannya. Jembatan di depan lebih pendek ketimbang jembatan yang barusan ia lewati.Sebuah ide meluncur dari bibirnya, “Gimana kalau kita teriak aja, Pak. Minta tolong penjaga hutan.”Bara menaikkan alisnya satu. Ia memandang Sandra seolah mengatakan bahwa idenya amat buruk. Namun, yang keluar dari bibirnya adalah, “Coba aja.”Wanita itu kecewa. Ia tak memiliki pilihan selain menghadapi jembatan gantung. Bahunya melorot lesu. Ia ikut duduk bersama Barra, menyandarkan punggungnya ke batang pohon, berhadapan dengan lelaki itu.“Loh, kok malah duduk?” Mata cokelat Barra mengamati. “Katanya mau teriak minta tolo

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 37. Racun yang Disebar

    Keesokan harinya, Sandra izin tidak masuk kerja. Ia kelelahan. Barra pun datang setelah makan siang. Di kantor hanya ada Wuri. Wanita itu tampak sibuk merevisi notulen yang dikirim Sandra tadi pagi ke email-nya.Teleponnya berdering ketika ia memperbaiki susunan kalimat dalam laporan.“Ya, Pak?” sapanya ketika tahu lampu interkom yang berkedip.“Kamu sudah baca e-mail yang dikirim oleh seketaris dewan ireksi?” Suara Barra terdengar lelah.“Wah, belum tuh, Pak,” sahutnya dengan kening mengernyit. Tangannya sibuk menekan tetikus, menutup lembar kerjanya sementara dan berpindah membuka surat elektronik. Ia mengeklik surat yang baru masuk, membacanya singkat dan ternganga. “Rapat tahunan dipercepat, Pak?”“Yup! Aku juga kaget. Pasti ada sesuatu.” Suara bosnya membuat Wuri penasaran.“Jangan-jangan ....” Wanita itu tak sanggup melanjutkan kalimatnya.“Nggak usah suudzon. Yang penting laporan untuk presentasi kita sudah selesai, kan?”Sang seketaris pun sedikit panik. “Masih 75% sih, Pak.”

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29

Bab terbaru

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 92. Munafik

    Acara wisuda itu amat lancar. Setelah para tamu datang, para wisudawan dan wisudawati duduk di tepatnya. Setelahnya para dekan dan tamu kehormatan melakukan sambutan-sambutan di depan mimbar yang telah disediakan. Kemudian mahasiswa pilihan menyampaikan pidato perpisahannya. Setelah semuanya selesai, acara penyerahan ijazah secara simbolik dilakukan. Masing-masing wisudawan dan wisudawati dipanggil namanya supaya ke depan. Prestasi mereka disebut, begitupun dengan pesan yang sebelumnya mereka tulis.Sandra tak bisa menyembunyikan air mata harunya ketika nama sang adik disebut. Chandra bukanlah mahasiswa yang pandai hingga mendapat cum laude. Meski begitu, ia disebut sebagai mahasiswa paling rajin dan bekerja paling keras.Sandra jadi teringat dulu, ketika dia berbicara berdua dengan adiknya perihal uang kulian.“Mbak minta maaf,” katanya duduk di rumah kontrakan yang mereka tinggali sampai sekarang. “Mbak nggak bisa lagi ikut bayar uang kuliahmu. Soalnya suami Mbak nggak ngizinin Mbak

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 91. Seorang Barra

    Sandra tahu bahwa tidak mungkin sepasang suami istri dapat bekerja di perusahaan yang sama. Ia tahu kalau salah satu dari mereka harus mengalah. Sebab, atasan mereka tidak menginginkan masalah perusahaan dicampuradukkan ke masalah pribadi. Meski mereka yakin tak bakal melakukannya pun tetap saja manusia bisa khilaf. Jadi, perusahaan tak mau ambil risiko.Akan tetapi, bagaimana dengan sepasang kekasih? Bahkan belum tentu nantinya mereka akan tetap bersama. Bisa saja mereka bakal putus di tengah jalan. Namun, apakah salah satu dari mereka harus mengalah? Kalau memang begitu, dalam kasusnya tentu Sandralah yang mestinya mengundurkan diri. Tidak mungkin Barra. Sebab, lelaki itu seorang pemimpin perusahaan.Jika Barra keluar, bagaimana nasib perusahaan? Sandra jadi teringat perkataan Lusi dulu tentang perusahaannya yang lama. Pemimpin mereka memutuskan mengundurkan diri. Kepemipinan diambil alih sepenuhnya oleh perusahaan asing.Alhasil para karyawan seperti Lusi diperas tenaganya habis-ha

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 90. Akibat Beruntun

    Bisik-biik terdengar bagai dengung lebah di lobi kantor Aksara Group. Para karyawan yang baru kembali dari makan siang maupun yang sedang menunggu lift syok meelihat bos mereka menggandeng asisten seketarisnya dengan mesra.“Jadi, kabar itu beneran?”“Wah, kok bisa ya?”“Beruntung banget itu si Sandra ... iya, kan, namanya Sandra?”“Pakai pelet apa ya dia?”Pertanyaan-pertanyaan tersebut mereka bisiskkan ke telinga tean sebelahnya.Sementara itu, Sandra yang mendadak menjadi pusat perhatian orang-orang pun mencoba melepas genggaman Barra terhadapnya. “Pak, ini kan di kantor,” bisiknya, “nanti orang-orang salah paham.”“Salah paham apa?” Barra balik bertanya. Ia mengeratkan genggamannya, dan secara terang-terangan menunjukkan pada khalayak. “Nggak ada kesalahpahaman di antara kita. Dan, ya!” Ia berkata dengan lantang, seolah mengumumkan pada semua orang. “Kami memang berpacaran.”“Tuh, kan, bener kata Wulan dulu. Si Sandra itu emang penggoda. Kabarnya dia juga matre. Makanya ngelamar k

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 89. Makan Siang dan Bekal

    Dampak yang Sandra alami setelah beredarnya podcast itu langsung terasa begitu jam istirahat kantor berlangsung. Karena tak enak hati telah menyembunyikan hubungannya dari Gladis, ia berniat meminta maaf dan mengajak gadis itu makan siang bersama. Apalagi kemarin dia sudah berjanji. Demi memperbaiki hubungannya dengan Gladis, Sandra bahkan rela menolak ajakan makan siang bersama Barra.Sandra keluar kantor, menuju lift sembari membawa dompet. Ia berencana menraktir Gladis. Ketika lift terbuka, ia melihat beberapa orang di dalamnya. Orang-orang itu segera bungkam begitu melihat Sandra masuk ke lift.Di lantai di bawahnya, lift kembali terbuka. Dua orang yang Sandra kenali adalah bagian HRD, teman Wulan dulu masuk. Mereka berdiri di depan Sandra.“Eh, kamu udah nonton podcast Mbak Nadine belum?” cetus salah satu gadis tadi kepada temannya. Matanya melirik ke arah Sandra dengan sengit.“Udah. Cantik banget ya, Mbak Nadine di podcast itu. Mana lucu lagi orangnya,” sahut temannya.Sombong

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 88. Podcast

    Tangan Sandra gemetar ketika melihat ponselnya berbunyi. Sebuah notifikasi tertampil. Gladis menepati janjinya dengan mengirim link podcast itu kepada Sandra.Meski begitu, Sandra enggan membukanya segera. Ia takut. Mengingat respons Gladis tadi, ia tak sanggup melihat isi podcast. Meskipun demikian ia penasaran siapa yang telah lancang mengusik privasinya.Sandra menenangkan hatinya. Sebagai pacar Barra, kejadian ini tak bisa dia hindari lagi. Seperti yang diutarakan Bu Dina kemarin, ia harus siap.Mendadak, jantung Sandra berdetak lebih kencang. Jempolnya ragu memencet layar ponsel. Ia lantas mendesah. Mungkin ia akan melihatnya nanti saja, kalau sudah siap. Lagi pula, ia masih bekerja. Ia harus fokus pada pekerjaannya.Sandra memasukkan ponselnya ke saku. Ia mulai membuka folder pada komputernya dan kembali mengatur jadwal Barra. Sebuah email yang sudah dikirim beberapa hari yang lalu membuatnya mengernyit.Email tersebut berisi undangan dari kampus sang adik. Sekilas, Sandra berpi

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 87. Saran Mama

    Rasa penasaran Sandra sudah mencapai puncak. Pasalnya, ia tak bisa lagi mereka siapa kiranya yang tega menyebar kabar tersebut secepat ini. Ditambah respon Barra yang malah minta maaf, ia menjadi tak sabar. “Memangnya siapa yang bicara kepada wartawan tentang tatusmu? Dan kenapa pula kamu minta maaf?”Barra menarik Sandra mendekat ke kursinya. Tangannya merangkul pinggang wanita itu. Kepalanya mendongak, menatap sang kekasih dengan mata lebar, seperti kucing yang menyesal karena ketahuan mencuri ikan di dapur. “Mama,” jawabnya singkat.Sandra terkejut. “Apa?” Ia memastikan dirinya bahwa tak salah mendengar.“Mamaku.” Barra mengedikkan bahu. “Makanya aku minta maaf. Tapi beliau kan nggak ngasih tahu kalau pacarku itu kamu jadi masih aman.”“Tapi, kenapa?” Sandra mengernyit. Ia ingn marah, namun tak bisa.Belum sempat menjawab, ponsel Barra berdering. Lelaki itu mengamati layar ponselnya kemudian memberitahu, “Nih, coba tanya sendiri. Beliau menelepon.”Sandra menggigit bibir bawahnya.

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 86. Salah Paham

    “Bu-bukan, kok!” Sandra segera menepis dugaan Gladis. Ia belum siap jujur pada gadis itu. Bukan karena tidak mempercayai Gladis. Hanya saja, banyak orang di sana. Ia takut seseorang mendengarnya dan akhirnya tersebarlah kabar tersebut.Bibir Gladis mengerucut. Matanya masih memandang Sandra penuh selidik. “Tapi masa iya Mbak Sandra sama sekali nggak tahu tentang ceweknya Pak Bos? Mbak kan yang paling dekat. Coba nanti kutanya Mbak Wuri, ah!”“Jangan!” Sandra segera mencegah.Gladis semakin curiga. “Kenapa?”Otak Sandra bekerja keras mencari alasan yang logis. “Mbak Wuri kan gitu orangnya. Agak ketus kalau ditanya soal privasi bosnya.”“Oh, ya?” Gadis itu pun mengernyit, seakan mengingat-ingat kenangan masa lalu. “Saya belum pernah nanya hal-hal pribadi sama dia sih. Emang orangnya gitu, ya? Pantas nggak ada wartawan yang berani nanya-nanya tentang Pak Barra sama dia.”Sandra mengangguk-angguk dengan khidmat. Saking banyaknya masalah yang dipikirkan wanita itu kemarin, ia sampai lupa

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 85. Kabar Burung

    Mulanya Sandra yakin bakal mampu menjalani konsekuensi yang mungkin bakal terjadi ketika menjadi pacar CEO muda paling berpengaruh di dunia bisnis. Namun, hal itu terjadi sebelum ia kembali masuk kantor.Pagi itu ia mulai merapikan dirinya. Meski Bu Dina sudah bilang bahwa bukan penampilan yang mesti ia urus, tetapi tetap saja, ia ingin tampak cantik ketika bertemu dengan Barra. Kini ia merias wajahnya supaya tampak segar. Ia juga memulas lipstik baru. Selain itu, ia mengenakan blus dan rok span selutut. Ketika keluar kamar, Chandra sempat mengejeknya.“Mau kerja apa mau pacaran, Mbak?”Sandra merengut. Ia mencubit perut sang adik dengan gemas. “Enak aja. Kerja, dong!”“Sambil menyelam, minum air ya, Mbak?” Pemuda itu terkikik.“Apaan sih? Nggak lucu tau!” Akan tetapi, Sandra mengulum senyum. Ia memasukkan bekal yang sudah disiapkan ke tas. “Hari Rabu kamu wisuda, kan?”Chandra mengangguk. “Jangan lupa hadir ya, Mbak. Masa punya kakak satu enggak mau hadir di wisuda adiknya. Kebangeta

  • Janda Cantik Milik CEO Arogan   Bab 84. Sejajar

    Sandra pernah mengalaminya dulu ketika meminta izin Bu Utami menikahi Alex. Pertanyaan yang sama sempat keluar dari bibir calon mertuanya itu. Meski menggunakan nada bicara yang berbeda, tetap saja efek yang ditimbulkan sama menyesakkannya.Waktu itu ia dan Alex makan malam di rumah Bu Utami.“Kamu kan tahu, Alex itu pangkatnya tinggi, nggak kayak kamu yang cuma wakil. Memang kamu bisa menyetarakan dirimu di samping anakku?” tanya Bu Utami dengan hidung mengernyit. Matanya memandang Sandra seakan-akan wanita itu tikus yang menjijikkan.“Saya sanggup, Tante,” jawab Sandra penuh percaya diri. ”Saya mencintai anak Tante. Saya akan lakukan apa pun untuk membuat Alex bahagia.”Bu Utami mendecakkan lidah. “Ya sudah, kalau gitu suruh orang tuamu kemari.”Sejenak, Sandra tertegun. Ia tertegun bukan karena orang tuanya yang tak bisa menemui Bu Utami karena sudah meninggal. Ia tertegun karena harus membawa orang tuanya menemui Bu Utami. Bukankah seharusnya orang tua dari pihak laki-laki yang da

DMCA.com Protection Status