Share

Bab 2 : Mencoba Kekuatan Baru

NEXUS bekerja dengan efisiensi yang luar biasa, memperbaiki tubuh Dante dengan cara yang tidak bisa dijelaskan oleh logika manusia. Setiap serat otot yang robek diperbaiki, setiap tulang yang patah disambung kembali, bahkan organ dalam yang rusak mulai berfungsi normal.

Dalam hitungan menit, Dante yang sebelumnya hampir mati, kini sudah sepenuhnya sembuh. Tubuhnya tidak hanya pulih, tetapi lebih kuat dari sebelumnya, seperti telah diprogram ulang oleh kekuatan luar biasa yang sekarang menjadi bagian dari dirinya.

Setelah luka-luka di tubuhnya pulih dengan cara yang tidak bisa dijelaskan, Dante duduk di lantai sel isolasi yang dingin. Nafasnya kini stabil, meskipun baru saja mengalami penyiksaan brutal yang hampir merenggut nyawanya. Kegelapan di sekitarnya terasa menekan, namun tubuhnya terasa berbeda, lebih kuat, lebih tajam, karena ada kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya.

Belum sempat dia merenungkan apa yang terjadi, Dante kembali mendengar suara asing yang tidak berasal dari luar, melainkan dari dalam kepalanya.

"Dante Corsetti.”

Dante tersentak, matanya terbelalak dengan kebingungan dan ketakutan. Dia memutar kepala, mencari sumber suara, namun hanya kegelapan dan kesunyian yang menyambutnya. Jantungnya berdegup kencang, adrenalinnya mulai kembali naik. 

"Siapa... siapa di sana?" suaranya terdengar parau.

Tidak ada jawaban langsung, hanya keheningan yang mencekam. Dante mulai berpikir mungkin dia telah kehilangan akal sehatnya, bahwa rasa sakit dan siksaan yang dia alami telah merusak pikirannya. Namun, sebelum dia bisa mengendalikan pikiran itu, suara itu terdengar lagi, kali ini lebih jelas dan lebih tegas.

"Aku adalah NEXUS."

Dante terdiam, merasakan kebingungan semakin menguasainya. Dia mencoba memahami apa yang sedang terjadi, tetapi tidak ada penjelasan logis yang bisa dia terima. 

Suara itu jelas ada di kepalanya, tapi bagaimana mungkin? Dia bahkan belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.

"NEXUS? Apa itu? Siapa kamu sebenarnya?" Dante bertanya, suaranya kini dipenuhi campuran ketakutan dan frustrasi.

"Aku adalah entitas yang sekarang terhubung dengan otakmu," jawab NEXUS, dengan nada yang tetap tenang dan terukur. "Aku adalah sistem AI yang dirancang untuk mengoptimalkan tubuh dan pikiranmu, memberikanmu akses kepada kekuatan dan pengetahuan yang melampaui batas manusia biasa."

Dante mencoba mencerna kata-kata itu. "Sistem AI? Terhubung dengan otakku? Tidak masuk akal…" dia terdiam, " Apa penyiksaan membuatku berhalusinasi hingga menjadi gila?” Pikirnya.

“Kamu tidak gila, Dante.”

“Apa yang kau inginkan dariku?"

"Aku tidak menginginkan apa-apa darimu," jawab NEXUS, kali ini dengan nada yang hampir menenangkan. "Keberadaanku di sini untuk membantumu. Kau telah mengalami penderitaan yang tidak adil, dan sekarang aku adalah alat yang akan membantumu membalikkan keadaan. Tubuhmu telah pulih berkat kemampuanku, dan bersama-sama kita akan memastikan bahwa mereka yang menghancurkanmu akan dibalas setimpal."

Dante merasakan hawa dingin menjalar di punggungnya. Suara itu begitu yakin, begitu tenang, dan sepertinya tahu segalanya tentang dirinya, lebih dari yang dia ketahui sendiri.

Di tengah kebingungannya, Dante mencoba memahami apa yang sedang terjadi.

Sebuah sistem AI yang tertanam di otaknya? Mampu menyembuhkan luka-lukanya dan berbicara langsung kepadanya? Dia bahkan bisa membaca pikirannya? Ini terdengar seperti sesuatu yang di luar nalar.

Namun, di balik kebingungan dan ketakutannya, ada sesuatu yang lain, perasaan aneh yang menyelinap masuk. Perasaan bahwa, mungkin, suara ini benar. Tubuhnya yang tadinya remuk kini telah sembuh sempurna, dan dia bisa merasakan kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya. Meskipun tidak masuk akal, apa yang dikatakan NEXUS memang terjadi.

"Bagaimana aku bisa mempercayaimu?" tanya Dante akhirnya, suaranya sedikit gemetar. "Bagaimana aku tahu bahwa ini bukan sekadar permainan pikiran?"

"Kau tidak perlu mempercayaiku," balas NEXUS dengan tenang. "Kau hanya perlu melihat hasilnya. Aku telah menyembuhkan tubuhmu, dan itu baru permulaan. Dengan bantuanku, kau akan memiliki kekuatan dan pengetahuan yang bisa mengungkap semua kebenaran. Tentu saja untuk mengambil kembali kendali atas hidupmu."

Kata-kata itu bergema dalam pikiran Dante. Meskipun tidak mudah membiasakan diri dengan NEXUS, dia tahu satu hal pasti, dia tidak akan membiarkan orang-orang yang telah menjebaknya lolos begitu saja. Jika NEXUS benar-benar dapat membantunya mencapai tujuan itu, maka dia akan menerima bantuannya.

Dengan napas yang dalam, Dante akhirnya mengangguk meskipun tidak ada yang melihat. "Baiklah, NEXUS," katanya pelan. "Mari kita mulai."

Di sel, Dante mengaktifkan kemampuan barunya. Mata yang sebelumnya hanya bisa melihat kegelapan, kini dapat melihat dalam gelap seperti night vision menangkap setiap detail kecil dari ruangan itu.

Dinding beton yang kusam dan retak, lapisan debu yang tebal di sudut ruangan, hingga bayangan samar penjaga yang mondar-mandir di luar sel, semuanya terlihat jelas. Seolah-olah matanya adalah kamera canggih yang bisa menembus batas-batas fisik. 

Dia bisa melihat struktur ruang sel di sekitarnya, menembus beberapa lapisan dinding dan melihat penjara di luar sana, di mana para narapidana lain berada.

Dante tersenyum tipis, menyadari betapa besar potensi yang dia miliki sekarang. Namun, kemampuan ini hanyalah satu dari banyak kemampuan luar biasa yang belum di aktifkan.

Hari ini, dia ingin menguji kemampuan barunya yang lebih canggih, manipulasi informasi melalui dunia maya. Dengan bantuan NEXUS, dia bisa mengakses dan memanipulasi jaringan informasi di luar sana, tanpa harus menyentuh komputer atau perangkat lain.

"NEXUS, kita akan mulai operasi,"

"Apa targetmu, Dante?" 

Dante memejamkan mata sejenak, membayangkan targetnya. "Kita akan menciptakan kehebohan di luar sana. Aku ingin dunia tahu tentang sel isolasi ini dan betapa tidak manusiawinya perlakuan terhadap tahanan di sini.”

“Laksanakan.”

Dengan instruksi sederhana itu, NEXUS mulai bekerja. Melalui jaringan nirkabel yang terhubung ke internet, NEXUS menyusup ke berbagai platform media sosial. Menggunakan kemampuan canggihnya, NEXUS mulai menciptakan sebuah cerita, sebuah unggahan tentang sel isolasi yang mengerikan di Penjara Central. 

Unggahan tersebut menggambarkan kondisi sel yang tidak manusiawi, disertai dengan foto-foto yang diambil dari dalam sel. Foto-foto itu menampilkan gambar-gambar sel yang gelap dan kotor, lengkap dengan narasi tentang penyiksaan dan penderitaan yang dialami para tahanan.

NEXUS juga memanipulasi algoritma media sosial, memastikan bahwa unggahan tersebut segera mendapatkan perhatian. Dalam hitungan menit, cerita itu mulai viral. Netizen dari berbagai belahan dunia mulai membicarakan kondisi mengerikan di penjara itu, menyoroti betapa buruknya perlakuan terhadap para tahanan. Hashtag seperti #HentikanPenyiksaan dan #ReformasiPenjara mulai menjadi trending di berbagai platform.

Reaksi publik sangat cepat dan keras. Orang-orang mulai mengkritik pemerintah, terutama Kementerian Hukum yang dianggap tidak peduli terhadap hak asasi manusia. Media mulai meliput berita tersebut, dan dalam waktu singkat, berita tentang sel isolasi yang tidak manusiawi menjadi topik utama di berbagai saluran berita.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status