Beranda / Urban / Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah / Bab 93 : "Hanya Mayat Yang Tidak Bisa Bicara"

Share

Bab 93 : "Hanya Mayat Yang Tidak Bisa Bicara"

Penulis: Tenderwhitesan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-08 18:28:58

Dante mengangkat kedua tangannya perlahan, tapi matanya tetap menatap Ernesto tanpa rasa takut.

"Kau lupa satu hal, Ernesto," kata Dante dengan suara rendah. "Untuk menghadapi orang sepertimu, aku tidak pernah bermain adil."

Detik berikutnya, lampu di ruangan itu mendadak padam, suasana menjadi gelap gulita, dan suara perintah dari Nexus terdengar di kepala Dante. "Sekarang!"

Kemampuan indra penglihatan Dante yang bisa melihat dalam gelap kembali aktif.

Pertarungan sengit pun dimulai, Dante bergerak cepat seperti hantu di antara bayangan samar, anak buah Ernesto tumbang satu per satu, sementara Nexus terus memandu langkahnya. Meski kalah jumlah, Dante tidak akan menyerah sampai Lorenzo aman.

“Kalian sudah melihat wajah Lorenzo, hanya mayat yang tidak akan banyak bicara. Jadi kalian semua harus mati,” gumam Dante.

Dante memanfaatkan amunisi dan bahan peledak yang disimpan di kediaman Ernesto. Setelah memastikan Lorenzo berada di tempat aman, Dante menyalakan sumbu peledak dan me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 94 : Menyelamatkan Warga Desa

    Pagi itu, Lorenzo masih belum sadarkan diri. Alfonso seperti biasa mengganti perban dengan telaten."Dia sangat kuat," ujar Alfonso sambil mengikat perban dengan hati-hati. "Tapi kondisinya tetap harus diawasi. Luka barunya cukup dalam." Dante menghela nafas panjang, "Aku tahu Enzo kuat, tapi tetap saja... melihatnya seperti ini membuatku merasa bersalah."Alfonso menoleh, menepuk bahu Dante dengan lembut. "Kau sudah melakukan lebih dari cukup, anak muda. Kadang, kita hanya bisa menunggu dan berharap."Sambil membereskan kotak obat, Alfonso kembali bicara, “Ngomong-ngomong, tadi di pasar, Rose mendengar berita yang sedang hangat dibahas warga desa, yaitu tentang kediaman Ernesto yang terbakar habis bersama semua penghuninya,” Alfonso melirik Dante, “Alex apa kau yang…”“Kakek, apa menurutmu mereka tidak pantas menerima hukuman dari kejahatan mereka terhadap kalian selama ini?”“Tidak, aku tidak bilang begitu. Justru sebaliknya, apa kau tahu jika warga desa menganggap orang yang sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 1 : Nexus NeuroCore

    Penjara itu gelap dan suram, dengan dinding-dinding beton yang dingin dan lembab. Bau apek dan keringat bercampur dengan aroma besi berkarat memenuhi udara. Suara tetesan air terdengar monoton dari atap yang bocor seolah menjadi satu-satunya suara yang hidup di tempat itu. Di salah satu sudut penjara, lampu berkedip-kedip, menciptakan bayangan yang bergerak seperti hantu di sepanjang lorong sempit.Udara dingin menusuk, namun tubuh Dante sudah terlalu lelah dan penuh luka untuk merasakan dinginnya. Wajah Dante penuh lebam, darah mengalir dari hidung dan mulutnya yang robek. Sundutan rokok terlihat di beberapa bagian tubuhnya. Cahaya lampu yang redup di atas kepalanya berkelip-kelip, menambah suasana menyeramkan yang mencekam.Lima orang berseragam sipir penjara berdiri di depannya, wajah mereka penuh amarah dan kebengisan. Salah satu dari mereka mengayunkan tongkat besi dengan kekuatan penuh, menghantam tulang rusuk Dante. Terdengar bunyi retakan dari tulang yang patah, dan tubuhny

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 2 : Mencoba Kekuatan Baru

    NEXUS bekerja dengan efisiensi yang luar biasa, memperbaiki tubuh Dante dengan cara yang tidak bisa dijelaskan oleh logika manusia. Setiap serat otot yang robek diperbaiki, setiap tulang yang patah disambung kembali, bahkan organ dalam yang rusak mulai berfungsi normal. Dalam hitungan menit, Dante yang sebelumnya hampir mati, kini sudah sepenuhnya sembuh. Tubuhnya tidak hanya pulih, tetapi lebih kuat dari sebelumnya, seperti telah diprogram ulang oleh kekuatan luar biasa yang sekarang menjadi bagian dari dirinya.Setelah luka-luka di tubuhnya pulih dengan cara yang tidak bisa dijelaskan, Dante duduk di lantai sel isolasi yang dingin. Nafasnya kini stabil, meskipun baru saja mengalami penyiksaan brutal yang hampir merenggut nyawanya. Kegelapan di sekitarnya terasa menekan, namun tubuhnya terasa berbeda, lebih kuat, lebih tajam, karena ada kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya. Belum sempat dia merenungkan apa yang terjadi, Dante kembali mendengar suara asing yang tidak berasal da

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 3 : "Ternyata Sehebat Itu."

    Di dalam selnya, Dante mengamati hasil kerjanya melalui mata yang kini bisa menembus batas fisik. Dia bisa melihat bagaimana efek dari tindakannya menyebar luas di luar sana. Suara NEXUS kemudian terdengar di kepalanya."Operasi berhasil. Berita tentang sel isolasi penjara Central kini menjadi viral. Publik mulai memberikan tekanan pada pemerintah terkait."Dante tersenyum puas. Dengan kekuatan baru ini, dia tahu bahwa dia bisa mencapai lebih dari sekadar balas dendam. Dia bisa mengubah narasi, memanipulasi informasi, dan memaksa dunia untuk melihat kebenaran yang ingin dia ungkapkan. Kekuatan di dalam dirinya bukan hanya untuk menghancurkan musuh-musuhnya, tetapi juga untuk menciptakan perubahan besar."Ternyata sehebat itu." Pikirnya.Hari ini, dia telah membuat dunia memperhatikan, dan itu hanyalah langkah awal dalam rencana besarnya.***Kehebohan akibat berita viral tentang sel isolasi yang tidak manusiawi di Penjara Central segera mengguncang kalangan pejabat terkait. Para pejab

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 4 : Menyelamatkan Bos Mafia

    Mereka memuji kondisi penjara yang "baik" dan "manusiawi," meskipun di balik kata-kata mereka, ada ketakutan yang tidak bisa diungkapkan.Walaupun kondisinya buruk tapi atas perintah seseorang, Dante tidak diizinkan mendapat perawatan yang seharusnya.Setelah beberapa hari menjalani ‘perawatan,’ dokter akhirnya memutuskan bahwa Dante cukup stabil untuk dikembalikan ke penjara. Mereka menyatakan bahwa meskipun kondisinya masih perlu dipantau, dia sudah bisa kembali ke sel dengan pengawasan ketat.Kembali ke penjara, Dante ditempatkan di sel yang lebih baik, jauh dari sel isolasi yang suram. Ruangan yang lebih besar, lebih terang, dan lebih nyaman dibandingkan sebelumnya. Di dalamnya, ada seorang tahanan lain yang sudah menunggu, seorang pria berusia paruh baya dengan tatapan tajam dan tubuh penuh tato. Namanya Lorenzo Sabatini, seorang kriminal berpengalaman yang dikenal kejam dan tanpa ampun.Lorenzo melihat Dante dengan tatapan penuh selidik ketika dia masuk. "Kau yang baru dipindah

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 5 : Hadiah Gadis Cantik Untuk Dante

    Setelah kejadian penyelamatan itu, Dante mengetahui bahwa NEXUS telah berhasil mempertahankan rekaman dari semua CCTV di area kejadian, meskipun rekaman itu sengaja di hilangkan atas perintah seseorang. NEXUS, dengan kemampuan canggihnya, merekam setiap detail dari kejadian, termasuk wajah-wajah para penyerang dan aksi heroik Dante. Ketika rekaman itu akhirnya diputar oleh otoritas penjara, tidak ada keraguan mengenai identitas para pelaku. Setiap tahanan yang terlibat dalam serangan terhadap Lorenzo dikenali dengan jelas. Mereka tidak bisa mengelak, dan sanksi hukuman segera menimpa mereka. Namun, malam itu juga, keadilan yang lebih kelam datang menjemput mereka. Di tengah kegelapan malam, masing-masing tahanan yang terlibat dalam serangan terhadap Lorenzo ditemukan tewas di dalam sel mereka. Mereka tidak dibiarkan mati dengan cara yang mudah, beberapa di antaranya dicekik, sementara yang lain menunjukkan tanda-tanda kekerasan yang brutal. Investigasi awal tidak menemukan tanda-

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 6 : Wanita Misterius Bernama Sofia

    Lorenzo pemimpin organisasi mafia internasional, selain memiliki kekayaan yang luar biasa, dia juga mempunyai pengaruh yang besar di dalam penjara. Tidak hanya sebatas pada orang-orang kepercayaan dan yang setia padanya saja, tapi para sipir penjara yang sudah sering menikmati uang pelicin darinya. Karena hal itu ia bisa dengan mudah mendapatkan berbagai ‘fasilitas’ untuk menjaga kenyamanan dirinya dan semua orang kepercayaannya. Salah satu fasilitas tersebut adalah bisa mendatangkan wanita penghibur terbaik yang dipilih khusus dari luar penjara. Lorenzo dan orang-orangnya juga mendapatkan fasilitas kamar mewah layaknya hotel di dalam penjara sebagai tempat untuk menyalurkan kebutuhan biologis mereka. Tentu saja semua fasilitas tersebut tidak didapat dengan cuma-cuma. Lorenzo harus membayar sejumlah besar uang kepada pihak penjara. Dan hari ini, Lorenzo menghadiahkan seorang wanita penghibur untuk menemani Dante. Ruangan sudah diatur sebaik mungkin agar aman dan nyaman. Walaupun

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 7 : Tampan & Sexy Tapi Sayangnya Penyakitan

    Dante Corsetti adalah pria yang bisa membuat siapapun terhenti sejenak hanya dengan melihatnya. Tubuhnya adalah perpaduan sempurna antara kekuatan dan ketegasan, seperti pahatan marmer yang dibuat dengan keahlian luar biasa. Tingginya sekitar 190 cm dengan otot yang terbentuk sempurna, setiap lekuk tubuhnya menunjukkan dedikasi yang tak tertandingi terhadap disiplin dan latihan fisik. Bahunya lebar, punggungnya kuat dan kokoh, sementara perutnya berotot dengan guratan otot yang tampak jelas, seperti potongan garis halus pada tubuh seorang dewa kuno. Kulitnya kecoklatan, hasil dari aktivitas luar yang mempertegas aura maskulinnya. Wajah Dante adalah karya seni tersendiri, rahangnya tegas dengan garis yang tajam, memberikan kesan pria yang dominan namun penuh kendali. Hidungnya lurus, seolah menambah proporsi sempurna pada wajahnya, sementara bibirnya tipis namun terbentuk dengan baik, memberikan sedikit senyuman misterius yang membuat orang lain ingin lebih mengenalnya. Yang palin

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08

Bab terbaru

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 94 : Menyelamatkan Warga Desa

    Pagi itu, Lorenzo masih belum sadarkan diri. Alfonso seperti biasa mengganti perban dengan telaten."Dia sangat kuat," ujar Alfonso sambil mengikat perban dengan hati-hati. "Tapi kondisinya tetap harus diawasi. Luka barunya cukup dalam." Dante menghela nafas panjang, "Aku tahu Enzo kuat, tapi tetap saja... melihatnya seperti ini membuatku merasa bersalah."Alfonso menoleh, menepuk bahu Dante dengan lembut. "Kau sudah melakukan lebih dari cukup, anak muda. Kadang, kita hanya bisa menunggu dan berharap."Sambil membereskan kotak obat, Alfonso kembali bicara, “Ngomong-ngomong, tadi di pasar, Rose mendengar berita yang sedang hangat dibahas warga desa, yaitu tentang kediaman Ernesto yang terbakar habis bersama semua penghuninya,” Alfonso melirik Dante, “Alex apa kau yang…”“Kakek, apa menurutmu mereka tidak pantas menerima hukuman dari kejahatan mereka terhadap kalian selama ini?”“Tidak, aku tidak bilang begitu. Justru sebaliknya, apa kau tahu jika warga desa menganggap orang yang sudah

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 93 : "Hanya Mayat Yang Tidak Bisa Bicara"

    Dante mengangkat kedua tangannya perlahan, tapi matanya tetap menatap Ernesto tanpa rasa takut. "Kau lupa satu hal, Ernesto," kata Dante dengan suara rendah. "Untuk menghadapi orang sepertimu, aku tidak pernah bermain adil." Detik berikutnya, lampu di ruangan itu mendadak padam, suasana menjadi gelap gulita, dan suara perintah dari Nexus terdengar di kepala Dante. "Sekarang!" Kemampuan indra penglihatan Dante yang bisa melihat dalam gelap kembali aktif.Pertarungan sengit pun dimulai, Dante bergerak cepat seperti hantu di antara bayangan samar, anak buah Ernesto tumbang satu per satu, sementara Nexus terus memandu langkahnya. Meski kalah jumlah, Dante tidak akan menyerah sampai Lorenzo aman. “Kalian sudah melihat wajah Lorenzo, hanya mayat yang tidak akan banyak bicara. Jadi kalian semua harus mati,” gumam Dante.Dante memanfaatkan amunisi dan bahan peledak yang disimpan di kediaman Ernesto. Setelah memastikan Lorenzo berada di tempat aman, Dante menyalakan sumbu peledak dan me

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 92 : Menyelamatkan Lorenzo

    Langkah Dante dan Mariana terhenti ketika melihat sesuatu yang tidak biasa. Pintu rumah terbuka lebar, dan barang-barang terlihat berserakan di halaman depan. "Ya Tuhan, apa yang terjadi?" Tanya Mariana dengan suara gemetar. Dante mempercepat langkahnya, meletakkan belanjaan di teras, dan langsung menuju pintu masuk. "Tetap di belakangku," katanya tegas, melindungi Mariana dari kemungkinan bahaya. Saat mereka masuk, pemandangan di ruang tamu membuat Dante terkejut. Meja kayu kecil terbalik, kursi-kursi berserakan, dan beberapa pecahan gelas berserakan di lantai. Tidak jauh, Alfonso tergeletak di lantai dengan wajah penuh luka dan napas tersengal. "Kakek!" Dengan panik Mariana berlari mendekat, berlutut di samping Alfonso. Rose, yang duduk di lantai memegangi kepala Alfonso di pangkuannya, menangis tersedu-sedu. "Mereka datang secara tiba-tiba... mereka melukai Alfonso dan mengambil Enzo," katanya dengan suara gemetar. "Apa yang terjadi? Siapa mereka?" Tanya Dante sambil mem

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 91 : Mengurus Enzo

    "Aku tidak akan ke mana-mana," jawab Dante sambil duduk di kursi dekat kasur.Dalam pikirannya, Dante bertanya lagi pada Nexus. "Apa yang bisa aku lakukan agar dia cepat sembuh?""Beri dia waktu," jawab Nexus. "Semakin sering dia merasa aman, semakin cepat otaknya akan pulih. Tapi ini bukan proses yang instan." Dante menghela napas panjang, menatap Lorenzo yang perlahan tertidur dengan ekspresi damai dan polos. "Kau adalah Lorenzo yang legendaris, kenapa jadi begini?" gumamnya pelan. "Aku janji akan membantumu kembali menjadi dirimu kembali." ***Pagi itu, Dante berdiri di samping Lorenzo, menatap sahabat sekaligus bosnya yang kini tampak begitu berbeda. Lorenzo masih memeluk lututnya, wajahnya menatap ke jendela dengan ekspresi polos, seperti anak kecil yang tidak peduli pada dunia. "Ayo, Enzo," ujar Dante sambil menepuk pundaknya dengan lembut. "Kita perlu membersihkan badanmu hari ini." Lorenzo mengalihkan pandangan, wajahnya terlihat bingung. "Mandi?" Tanyanya dengan suara

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 90 : Perubahan Lorenzo

    Pria itu mendengus kesal, lalu memutar badan dan pergi, meninggalkan kedua anak buahnya yang masih tergeletak. "Bawa mereka!" Perintahnya kepada anak buah lain yang menunggu di pinggir desa. Setelah para preman pergi, Dante mengikuti keluarga Alfonso masuk ke dalam rumah. Kakek mengunci pintu dengan tergesa-gesa, wajahnya penuh kekhawatiran. Di ruang tengah, mereka duduk mengelilingi meja kayu kecil. "Bisakah kakek memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Dante. Alfonso menghela napas panjang, menatap Mariana yang masih menangis ketakutan di pelukan neneknya. "Mereka adalah anak buah Don Ernesto, seorang saudagar kaya yang memiliki banyak kekuasaan di desa ini." "Don Ernesto?" Dante mengernyit. "Kenapa dia ingin membawa Mariana?" Rose, mulai berbicara dengan suara sedih. "Semua ini dimulai dua tahun lalu," katanya sambil menggenggam tangan Mariana. "Ernesto datang ke Alfonso dengan tawaran uang untuk membantu perkebunan kami yang hampir bangkrut. Dia bilang itu hadiah

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 89 : Membantu Keluarga Alfonso

    Suasana makan malam di rumah Alfonso terasa hangat, meski hujan deras masih mengguyur di luar. Dante duduk di meja makan, menikmati sup ayam lezat yang membuat perutnya hangat."Dari mana asalmu, Alex?” Tanya Alfonso sambil menyeruput supnya. "Aku... dari kota," jawab Dante singkat. Identitas mereka harus di rahasiakan.Mariana tersenyum kecil, menatap Dante dengan rasa ingin tahu. "Kota itu seperti apa? Aku ingin sekali pergi ke kota, tapi kakek tidak pernah memberikan izin,” katanya pelan. Sebelum Dante menjawab, terdengar ketukan di pintu depan. "Siapa yang datang malam-malam begini?" Gerutu Alfonso sambil bangkit dari kursinya. Dengan kewaspadaan seperti biasa, Alfonso membuka pintu, dan seorang wanita tua berdiri di sana. Tubuhnya basah oleh hujan, rambutnya sedikit acak-acakan, tapi wajahnya terlihat ramah. Dia memegang sebuah keranjang kecil yang tertutup kain, dengan senyuman di wajahnya. "Bukankah aku sudah katakan padamu untuk pulang besok pagi?” Kata Alfonso dengan

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 88 : Menyuapi Obat Dari Mulut Ke Mulut

    Di dalam rumah sederhana namun terasa hangat itu, kakek Alfonso duduk di samping Lorenzo, tangannya yang tua dan berkeriput masih cekatan membalut luka Lorenzo menggunakan kain yang dicelupkan ke dalam ramuan herbal berwarna kehijauan. “Tuan, anda mengerti pengobatan?” Tanya Dante matanya tidak lepas dari berbagai ramuan yang di pegang Alfonso. Dia tidak bisa membiarkan orang yang baru mereka kenal memberikan sembarang obat pada Lorenzo.“Aku tahu sedikit.”Dante duduk di dekat perapian, memperhatikan dengan cemas setiap gerakan kakek. "Lukanya dalam," kata Alfonso tanpa menoleh. "Aku sudah melakukan usaha terbaik dengan memberikan ramuan obat yang aku buat sendiri. Sekarang semua tergantung padanya." Dante mengernyit. "Maksud Anda?"Alfonso menghela napas panjang, lalu menatap Dante dengan tatapan mata yang serius. "Kalau dia bisa melewati malam ini, dia akan selamat. Tapi kalau demamnya semakin parah…" Alfonso menggeleng pelan, tidak meneruskan kalimatnya, namun Dante mengerti

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 87 : Lorenzo Terluka

    Air sungai membawa mereka menjauh dari musuh, tapi arus yang kuat membuat Lorenzo kesulitan menjaga kesadarannya. Luka di pinggangnya membuat tubuhnya semakin lemah, namun ia tetap berusaha berenang, menjaga agar Dante tetap di dekatnya. "Kau baik-baik saja?" Tanya Dante dengan suara keras, mencoba melawan suara arus. "Jangan pikirkan aku," sahut Lorenzo sambil mengatur napas. "Kita harus keluar dari sini sebelum arus membawa kita terlalu jauh."Tiba-tiba saja terdapat pusaran air yang cukup kuat menyeret tubuh Lorenzo, dan tanpa ampun kepalanya membentur batu hingga tidak sadarkan diri.Dante berusaha sekuat tenaga menahan tubuh Lorenzo agar tidak tertelan pusaran air. Sambil berpegangan pada akar pohon yang menjuntai, dengan sisa tenaga, Dante berenang menuju tepian sungai, mencari tempat yang aman untuk beristirahat. Malam mulai tiba, dan luka di kepala Lorenzo terlihat parah.***Dante memapah Lorenzo, satu tangannya melingkari tubuh Lorenzo yang lemah, sementara tangan lainny

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 86 : Pelarian Dante & Lorenzo

    “Kalian menjebak kami!” Teriak Dante kepada pimpinan kelompok pembeli.“Omong kosong! Kami bukan orang serendah itu!” Setelah berkata sebutir peluru dari sniper melubangi tengkoraknya membuatnya tersungkur di depan Dante.Peluru mulai berdesing di udara dari segala arah, menghantam dinding dan barang-barang di dalam gudang. Kelompok lain yang ikut dalam transaksi langsung jadi sasaran utama. Mereka tewas di tempat, satu per satu roboh tanpa sempat melawan. “Sepertinya tempat ini sudah terkepung,” ujar Dante. Dante dan Lorenzo langsung berlindung di balik kotak kayu dan karung besar bersama anak buahnya. "Kita harus keluar dari sini secepatnya jika tidak ingin mati konyol," ujar Lorenzo sambil memasang ekspresi serius. "Aku tahu," jawab Dante, mengambil senjata dan mulai membalas tembakan. Dengan bantuan Nexus yang memberi informasi tentang posisi musuh, Dante dan kelompoknya berhasil menciptakan celah untuk kabur. Mereka keluar dari gudang melalui pintu rahasia yang berada di l

DMCA.com Protection Status