Home / Urban / Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah / Bab 3 : "Ternyata Sehebat Itu."

Share

Bab 3 : "Ternyata Sehebat Itu."

Author: Tenderwhitesan
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Di dalam selnya, Dante mengamati hasil kerjanya melalui mata yang kini bisa menembus batas fisik. Dia bisa melihat bagaimana efek dari tindakannya menyebar luas di luar sana. Suara NEXUS kemudian terdengar di kepalanya.

"Operasi berhasil. Berita tentang sel isolasi penjara Central kini menjadi viral. Publik mulai memberikan tekanan pada pemerintah terkait."

Dante tersenyum puas. Dengan kekuatan baru ini, dia tahu bahwa dia bisa mencapai lebih dari sekadar balas dendam. Dia bisa mengubah narasi, memanipulasi informasi, dan memaksa dunia untuk melihat kebenaran yang ingin dia ungkapkan. Kekuatan di dalam dirinya bukan hanya untuk menghancurkan musuh-musuhnya, tetapi juga untuk menciptakan perubahan besar.

"Ternyata sehebat itu." Pikirnya.

Hari ini, dia telah membuat dunia memperhatikan, dan itu hanyalah langkah awal dalam rencana besarnya.

***

Kehebohan akibat berita viral tentang sel isolasi yang tidak manusiawi di Penjara Central segera mengguncang kalangan pejabat terkait. Para pejabat tinggi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berkumpul dalam rapat darurat yang dipenuhi ketegangan. Wajah-wajah mereka menegang, masing-masing berusaha memahami seberapa parah dampak dari berita yang sudah tersebar luas itu.

Menteri Hukum, seorang pria paruh baya dengan rambut yang mulai memutih, tampak paling gelisah. Dia berdiri di depan ruangan dengan tangan disilangkan, matanya yang lelah menatap layar besar yang menampilkan berita dan unggahan media sosial tentang penjara tersebut.

"Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut!" katanya dengan nada yang tegas. "Kita harus melakukan sesuatu untuk mengendalikan situasi ini, atau kita semua akan terseret ke dalam skandal besar!"

Para pejabat lainnya saling berpandangan, mencari-cari jawaban. Wakil Menteri mencoba menenangkan suasana dengan angkat bicara. 

"Pak Menteri, kita bisa klaim bahwa laporan ini dibesar-besarkan, dan bahwa kondisi sebenarnya tidak seburuk itu. Kita bisa siapkan pernyataan resmi untuk meluruskan berita yang salah."

Namun, Direktur Jenderal Pemasyarakatan segera menyela pembicaraannya dengan nada skeptis. "Pernyataan resmi saja tidak akan cukup. Publik sudah marah, dan kita sedang diawasi. Jika kita tidak melakukan sesuatu yang konkret, kita akan kehilangan semua kepercayaan rakyat."

Menteri Hukum mengangguk, masih terlihat tidak puas. "Baik, jika begitu, kita harus mengambil langkah cepat. Kita harus memastikan bahwa saat awak media datang untuk memverifikasi berita ini, mereka tidak menemukan apa-apa. Kita harus menutup semua sel isolasi yang disebut dalam berita tersebut, dan segera memindahkan para tahanan ke sel yang lebih layak."

Kepala Penjara Central, yang hadir melalui panggilan video, segera mengambil alih. "Saya akan langsung menangani ini, Pak Menteri. Kami akan memastikan bahwa semua sel isolasi ditutup, dan para tahanan dipindahkan ke blok yang lebih baik sebelum kunjungan inspeksi."

Perintah itu segera diteruskan ke staf di Penjara Central. Dalam waktu singkat, para sipir penjara mulai bergerak cepat. Seluruh sel isolasi yang berada di blok bawah penjara diperiksa dengan seksama. Para tahanan yang mendekam di dalamnya, mereka yang telah mengalami penderitaan dalam kegelapan dan kesendirian, segera dipindahkan ke sel lain yang lebih baik, dengan fasilitas yang lebih layak dan penerangan yang memadai.

Di tengah proses pemindahan tersebut, para tahanan yang baru saja dipindahkan merasa kebingungan. Beberapa dari mereka tidak percaya pada perubahan mendadak, sementara yang lain hanya bisa menerima nasib, berusaha memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Dante, yang masih berada dalam sel isolasi, melihat ada aktifitas yang tergesa-gesa, ketika suara-suara langkah kaki dan instruksi tegas terdengar mendekat. Pintu besi sel isolasinya terbuka dengan bunyi berdecit yang keras, dan dua penjaga dengan tergesa-gesa menariknya keluar.

"Bangun! Kau dipindahkan ke sel lain," salah satu penjaga berteriak.

Dante tahu bahwa kekuatan baru yang dimilikinya harus disembunyikan dari siapapun, terutama dari penjaga penjara dan para dokter yang mungkin akan mencurigai kondisinya. Ketika para penjaga membawanya keluar dari sel isolasi yang gelap, dia berusaha menjaga wajahnya tetap pucat dan menahan diri untuk tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa tubuhnya telah sembuh total. 

Sesaat sebelum mereka tiba di sel baru, Dante tiba-tiba menjatuhkan diri ke lantai dan mulai mengerang kesakitan. Dia meringkuk dengan ekspresi wajah yang tampak pucat. Sambil memegangi bagian rusuknya, seolah masih dalam penderitaan hebat. Para penjaga yang melihatnya segera panik.

"Hei, ada apa dengannya?" salah satu penjaga berteriak.

"Dia terlihat sangat kesakitan! Bawa dia ke rumah sakit sekarang!" yang lain menanggapi, dan tanpa pikir panjang, mereka segera membawa Dante ke klinik penjara yang terhubung dengan rumah sakit terdekat.

Dalam perjalanan, Dante terus berpura-pura lemah, mengatur nafasnya dengan berat dan sesekali batuk untuk memperkuat kesan bahwa dia masih dalam kondisi kritis. Para dokter yang melihat kondisinya segera memutuskan untuk memindahkannya ke rumah sakit agar bisa mendapat perawatan lebih lanjut.

Di rumah sakit, Dante ditempatkan di ruang perawatan intensif. Para dokter mulai melakukan serangkaian pemeriksaan dan tes untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada tubuhnya.

Namun, Dante tidak khawatir, karena NEXUS ada di sisinya.

"NEXI," bisik Dante dalam pikirannya, memastikan bahwa tidak ada yang mendengar percakapannya, "lakukan tugasmu agar mereka tidak mengetahui kondisiku yang sebenarnya."

"Baik, Dante," jawab NEXUS dengan nada tenang. "Aku akan menangani semuanya."

NEXUS segera mengakses sistem medis rumah sakit, memanipulasi data dan hasil tes secara diam-diam. Ketika dokter melihat hasil diagnosa di layar komputer, mereka percaya bahwa Dante masih dalam kondisi kritis, dengan beberapa tulang rusuk yang retak dan organ dalam yang rusak parah. Data yang menutupi kenyataan, bahwa tubuh Dante telah pulih berkat kemampuan NEXUS.

Kepala Penjara terus memberikan instruksi tegas. "Pastikan semua tanda-tanda penyiksaan di sel isolasi dihapus. Bersihkan semua bukti yang bisa digunakan untuk memperkuat berita itu. Ketika Tuan Menteri dan awak media datang, aku tidak mau ada yang mencurigakan!"

Para sipir bekerja tanpa henti, menghapus jejak-jejak penderitaan yang ada di sel isolasi. Mereka mengganti jeruji besi yang berkarat, mengecat ulang dinding yang penuh noda, dan membersihkan lantai yang dulu dipenuhi darah dan kotoran. Tidak ada detail yang terlewatkan.

Kepala Penjara mendekati salah satu penjaga seniornya. "Pastikan semua tahanan ini tahu apa yang harus mereka katakan ketika ditanya. Kita tidak boleh membuat masalah ini semakin besar."

Penjaga senior itu mengangguk, lalu segera bergerak untuk mengkoordinasikan para penjaga lainnya, memastikan bahwa para tahanan akan memberikan kesaksian yang telah diatur.

Keesokan harinya, ketika pejabat berwenang dan tim media tiba untuk melakukan inspeksi, mereka disambut dengan sel-sel penjara yang tampak bersih dan terawat. Para tahanan yang diwawancarai memberikan kesaksian berbeda dari berita yang viral, seolah-olah tidak ada yang salah dengan penjara itu. 

Related chapters

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 4 : Menyelamatkan Bos Mafia

    Mereka memuji kondisi penjara yang "baik" dan "manusiawi," meskipun di balik kata-kata mereka, ada ketakutan yang tidak bisa diungkapkan.Walaupun kondisinya buruk tapi atas perintah seseorang, Dante tidak diizinkan mendapat perawatan yang seharusnya.Setelah beberapa hari menjalani ‘perawatan,’ dokter akhirnya memutuskan bahwa Dante cukup stabil untuk dikembalikan ke penjara. Mereka menyatakan bahwa meskipun kondisinya masih perlu dipantau, dia sudah bisa kembali ke sel dengan pengawasan ketat.Kembali ke penjara, Dante ditempatkan di sel yang lebih baik, jauh dari sel isolasi yang suram. Ruangan yang lebih besar, lebih terang, dan lebih nyaman dibandingkan sebelumnya. Di dalamnya, ada seorang tahanan lain yang sudah menunggu, seorang pria berusia paruh baya dengan tatapan tajam dan tubuh penuh tato. Namanya Lorenzo Sabatini, seorang kriminal berpengalaman yang dikenal kejam dan tanpa ampun.Lorenzo melihat Dante dengan tatapan penuh selidik ketika dia masuk. "Kau yang baru dipindah

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 5 : Hadiah Gadis Cantik Untuk Dante

    Setelah kejadian penyelamatan itu, Dante mengetahui bahwa NEXUS telah berhasil mempertahankan rekaman dari semua CCTV di area kejadian, meskipun rekaman itu sengaja di hilangkan atas perintah seseorang. NEXUS, dengan kemampuan canggihnya, merekam setiap detail dari kejadian, termasuk wajah-wajah para penyerang dan aksi heroik Dante. Ketika rekaman itu akhirnya diputar oleh otoritas penjara, tidak ada keraguan mengenai identitas para pelaku. Setiap tahanan yang terlibat dalam serangan terhadap Lorenzo dikenali dengan jelas. Mereka tidak bisa mengelak, dan sanksi hukuman segera menimpa mereka. Namun, malam itu juga, keadilan yang lebih kelam datang menjemput mereka. Di tengah kegelapan malam, masing-masing tahanan yang terlibat dalam serangan terhadap Lorenzo ditemukan tewas di dalam sel mereka. Mereka tidak dibiarkan mati dengan cara yang mudah, beberapa di antaranya dicekik, sementara yang lain menunjukkan tanda-tanda kekerasan yang brutal. Investigasi awal tidak menemukan tanda-

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 6 : Wanita Misterius Bernama Sofia

    Lorenzo pemimpin organisasi mafia internasional, selain memiliki kekayaan yang luar biasa, dia juga mempunyai pengaruh yang besar di dalam penjara. Tidak hanya sebatas pada orang-orang kepercayaan dan yang setia padanya saja, tapi para sipir penjara yang sudah sering menikmati uang pelicin darinya. Karena hal itu ia bisa dengan mudah mendapatkan berbagai ‘fasilitas’ untuk menjaga kenyamanan dirinya dan semua orang kepercayaannya. Salah satu fasilitas tersebut adalah bisa mendatangkan wanita penghibur terbaik yang dipilih khusus dari luar penjara. Lorenzo dan orang-orangnya juga mendapatkan fasilitas kamar mewah layaknya hotel di dalam penjara sebagai tempat untuk menyalurkan kebutuhan biologis mereka. Tentu saja semua fasilitas tersebut tidak didapat dengan cuma-cuma. Lorenzo harus membayar sejumlah besar uang kepada pihak penjara. Dan hari ini, Lorenzo menghadiahkan seorang wanita penghibur untuk menemani Dante. Ruangan sudah diatur sebaik mungkin agar aman dan nyaman. Walaupun

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 7 : Tampan & Sexy Tapi Sayangnya Penyakitan

    Dante Corsetti adalah pria yang bisa membuat siapapun terhenti sejenak hanya dengan melihatnya. Tubuhnya adalah perpaduan sempurna antara kekuatan dan ketegasan, seperti pahatan marmer yang dibuat dengan keahlian luar biasa. Tingginya sekitar 190 cm dengan otot yang terbentuk sempurna, setiap lekuk tubuhnya menunjukkan dedikasi yang tak tertandingi terhadap disiplin dan latihan fisik. Bahunya lebar, punggungnya kuat dan kokoh, sementara perutnya berotot dengan guratan otot yang tampak jelas, seperti potongan garis halus pada tubuh seorang dewa kuno. Kulitnya kecoklatan, hasil dari aktivitas luar yang mempertegas aura maskulinnya. Wajah Dante adalah karya seni tersendiri, rahangnya tegas dengan garis yang tajam, memberikan kesan pria yang dominan namun penuh kendali. Hidungnya lurus, seolah menambah proporsi sempurna pada wajahnya, sementara bibirnya tipis namun terbentuk dengan baik, memberikan sedikit senyuman misterius yang membuat orang lain ingin lebih mengenalnya. Yang palin

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 8 : Seorang Mata-mata

    “Melakukannya langsung lebih sulit dari yang terlihat di film-film. Apa tidak ada cara lain?” Tanya Dante sambil terus berusaha menaklukan Sofia dengan ciumannya. “Kau bisa mengorek mulutnya dan mengeluarkan benda itu dengan tanganmu?” “Terima kasih atas sarannya.” “Sama-sama.” Dante tidak pernah punya pengalaman dalam hal-hal intim semacam itu. Keinginannya untuk tetap memegang kendali membuatnya enggan melakukan sesuatu yang tidak ia kuasai. Namun, dalam situasi ini, Dante tidak punya pilihan lain. "Nexus, segera tambahkan program seni berciuman," bisik Dante dalam pikirannya. "Aku butuh kemampuan untuk bisa melakukannya dengan sempurna. Membuat orang yang melakukannya denganku merasa seperti terhipnotis." Hitungan detik, Nexus merespons. "Program tersinkronisasi. Kamu sekarang memiliki pengetahuan dan keterampilan teknik ciuman yang diinginkan." Dante merasa aliran informasi yang tiba-tiba mengisi otaknya, tentang teknik-teknik, nuansa sentuhan, dan cara membuat seseorang s

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 9 : Melucuti Satu Per Satu Alat Intel Canggih

    Dante merasa simpati yang samar. Meskipun Sofia adalah agen, ia tidak bisa menampik bahwa Sofia tampak seperti seseorang yang juga terjebak dalam permainan yang lebih besar dari yang terlihat.Dante menghentikan ciumannya dengan anggun dan membuat Sofia tetap dalam pesona Dante, pikirannya berputar dengan cepat memikirkan langkah berikutnya. Alat penyadap itu kini menjadi kunci, bukan hanya untuk mengungkap Sofia sebagai agen, tetapi juga untuk menguak siapa sebenarnya yang menarik tali di balik layar.=====Sofia tidak ingin ciuman mereka berakhir. Saat mereka berdua terus berinteraksi, Nexus tak henti-hentinya mengirimkan data rinci ke otak Dante. "Analisis lanjutan terhadap perangkat penyadap sedang berlangsung," kata Nexus di dalam pikiran Dante, memberikan peringatan tanpa suara. Karena informasi atau Sofia yang semakin agresif, Dante merasakan detak jantungnya semakin cepat. Wajahnya tetap tenang, tak memperlihatkan apapun kepada Sofia. Tangan Dante menyelinap masuk ke dalam

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 10 : Bermain Api Dengan Agen Profesional

    Namun sekarang bukan waktunya untuk menikmati keindahan! Karena waktu terus berjalan. “20 menit lagi, Dante kau harus fokus!” Nexus mengingatkan. “Aku sudah tahu, dasar cerewet.” Sedetik kemudian Dante dengan sengaja menyentuh daun telinga Sofia dengan bibirnya, lalu meluncur turun dari telinga ke leher lalu berhenti di bawah tulang selangka, dimana terletak alat penyadap pertama. Prosesnya sedikit rumit karena kedua dada Sofia memiliki bentuk bulat sempurna. Dante berusaha menghindari kedua benda berbahaya itu, namun, sentuhan dan gesekan selalu terjadi. Sebagai pria normal, Dante berulang kali gagal fokus. Nexus yang selalu berteriak di dalam kepalanya. Suaranya seperti seorang pacar yang sedang cemburu, sangat berisik. Sentuhan bibir Dante menimbulkan sensasi tidak terduga untuk Sofia hingga membuatnya mendesah. Dan saat Dante menggigit alat penyadap yang tertanam di bawah kulit Sofia, gadis itu mengerang pelan. Setelah berhasil mengeluarkan alat penyadap pertama, bi

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 11 : Kejutan Dari Lorenzo

    “Tuan tenang saja, bos besar menyuruhku untuk melayanimu, jadi… itu yang akan aku lakukan. Tuan cukup berbaring dengan manis dan menikmatinya.” Ucap Sofia dengan suara yang bisa membuat tubuh pria manapun yang mendengarnya menjadi jelly.“Tapi Nona…”Telunjuk Sofia menekan bibir Dante menahannya bicara. “Bos besar sedang menguping di balik pintu, jadi sebaiknya Tuan patuh.”“Nexi, apa itu benar?”“Benar. Lorenzo sudah berada di sana sejak sepuluh menit yang lalu. Sofia mengetahuinya mungkin karena melihat bayangan yang bergerak di bawah pintu.”“Tapi, bagaimana kau tahu jika Lorenzo yang berada disana? Kau hanya ingin membuatku takut.”“Menurutmu… siapa yang cukup punya nyali untuk menguping orang yang sedang bercinta, dan orang itu dipanggil ‘adik’ oleh bos besar? Selain bos besar itu sendiri. Para petugas, hanya tertarik pada uang, agar bisa bermain dengan wanita mereka sendiri.”“Analisa yang hebat.” Pikir Dante.“Bagaimana jika kita pura-pura saja, kau tidak ingin benar-benar mela

Latest chapter

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 87 : Lorenzo Terluka

    Air sungai membawa mereka menjauh dari musuh, tapi arus yang kuat membuat Lorenzo kesulitan menjaga kesadarannya. Luka di pinggangnya membuat tubuhnya semakin lemah, namun ia tetap berusaha berenang, menjaga agar Dante tetap di dekatnya. "Kau baik-baik saja?" Tanya Dante dengan suara keras, mencoba melawan suara arus. "Jangan pikirkan aku," sahut Lorenzo sambil mengatur napas. "Kita harus keluar dari sini sebelum arus membawa kita terlalu jauh."Tiba-tiba saja terdapat pusaran air yang cukup kuat menyeret tubuh Lorenzo, dan tanpa ampun kepalanya membentur batu hingga tidak sadarkan diri.Dante berusaha sekuat tenaga menahan tubuh Lorenzo agar tidak tertelan pusaran air. Sambil berpegangan pada akar pohon yang menjuntai, dengan sisa tenaga, Dante berenang menuju tepian sungai, mencari tempat yang aman untuk beristirahat. Malam mulai tiba, dan luka di kepala Lorenzo terlihat parah.***Dante memapah Lorenzo, satu tangannya melingkari tubuh Lorenzo yang lemah, sementara tangan lainny

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 86 : Pelarian Dante & Lorenzo

    “Kalian menjebak kami!” Teriak Dante kepada pimpinan kelompok pembeli.“Omong kosong! Kami bukan orang serendah itu!” Setelah berkata sebutir peluru dari sniper melubangi tengkoraknya membuatnya tersungkur di depan Dante.Peluru mulai berdesing di udara dari segala arah, menghantam dinding dan barang-barang di dalam gudang. Kelompok lain yang ikut dalam transaksi langsung jadi sasaran utama. Mereka tewas di tempat, satu per satu roboh tanpa sempat melawan. “Sepertinya tempat ini sudah terkepung,” ujar Dante. Dante dan Lorenzo langsung berlindung di balik kotak kayu dan karung besar bersama anak buahnya. "Kita harus keluar dari sini secepatnya jika tidak ingin mati konyol," ujar Lorenzo sambil memasang ekspresi serius. "Aku tahu," jawab Dante, mengambil senjata dan mulai membalas tembakan. Dengan bantuan Nexus yang memberi informasi tentang posisi musuh, Dante dan kelompoknya berhasil menciptakan celah untuk kabur. Mereka keluar dari gudang melalui pintu rahasia yang berada di l

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 85 : Penyergapan

    Kesuksesan Alessandra dalam memperkenalkan dan memasarkan obat jenis baru tidak hanya membawa kekayaan bagi Serigala Malam, tetapi juga meningkatkan reputasi mereka.Semua tidak lepas dari peran Dante. Dan Alessandra memuji Dante di depan semua anggota.Hal itu membuat semua anggota semakin menghormati Dante, melihatnya sebagai pemimpin kedua setelah Alessandra. Gosip dengan cepat menyebar. Bahkan organisasi lain mulai memandang Dante dengan rasa kagum dan ketertarikan, berpikir betapa bagusnya jika jenius seperti Dante bergabung dengan mereka. Namun, tidak semua orang memuji Dante. Di La Fortezza, ada satu orang yang merasa terganggu oleh semua pencapaian Dante, Alejandro, kakek Alessandra. Alejandro duduk di balkon pribadinya bersama Jose, mengamati Alessandra dan Dante yang tengah bercanda mesra di taman bawah. Wajahnya yang biasanya angkuh kini terlihat semakin masam. Jose, yang berdiri di belakang Alejandro, memberanikan diri untuk bicara. "Tuan Alejandro, Anda sepertinya ter

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 84 : Kecemburuan Alessandra

    Alessandra tampak terkejut, alisnya naik sedikit. "Kenapa kau tanyakan itu sekarang? Membuat mood-ku menjadi buruk," katanya kesal, melepaskan tangannya dari leher Dante dan menyilangkannya di dada. "Ketua, aku bertanya karena dia belum kembali sejak pulang dari Nepal," jawab Dante dengan singkat, pandangannya tajam. “Jadi kau juga akhirnya mengakui jika kalian pergi bersama ke luar negeri? Hebat sekali, aku menyuruhmu melakukan tugas, tapi kau malah asik bersenang-senang dengan seorang wanita,” ucap Alessandra, dan kali ini suaranya lebih keras dari biasanya.Dante melirik ke sekeliling dimana para pengawal berbaju hitam rapi berdiri, dengan satu isyarat darinya, mereka semua serentak berbalik dan memasang earphone di kedua telinga mereka.“Kami disana untuk melaksanakan tugas darimu…”“Kenapa harus dia? Aku bisa menemanimu.” Alessandra menghela nafas, lalu berenang mundur dengan elegan, menjaga jarak. "Kau tenang saja, gadis kecilmu masih bernafas. Kau beruntung, jika aku seperti

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 83 : Pengumuman Kematian Lorenzo

    Breaking News siang itu, semua stasiun televisi nasional menyiarkan konferensi pers penting dari sebuah rumah sakit forensik terkemuka. Ruang konferensi di penuhi oleh wartawan dari berbagai media. Kamera terus bergerak mengambil gambar setiap sudut, dan suara klik kamera mendominasi suasana. Di podium utama, seorang juru bicara pemerintah berdiri dengan dokumen tebal di tangannya, siap memberikan pernyataan resmi yang baru saja mereka terima."Setelah melalui serangkaian tes DNA yang dilakukan secara teliti," kata juru bicara itu dengan suara penuh percaya diri, "tim kami dapat mengonfirmasi bahwa sisa-sisa tubuh yang ditemukan di mobil yang jatuh ke jurang adalah benar milik Lorenzo Sabatini, pemimpin organisasi kriminal Serigala Malam."Ruang konferensi langsung ramai, para wartawan berebut mengajukan pertanyaan. Nama Lorenzo yang selama ini dianggap sebagai bayangan gelap dalam dunia kejahatan kini kembali menjadi berita utama di seluruh negeri. "Apakah ini akhir dari Serigala Ma

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 82 : peluncuran Produk Baru

    Setelah kembali dari Nepal, Dante dan Sofia tiba di La Fortezza, markas besar organisasi. Begitu turun dari mobil, Sofia langsung disambut oleh beberapa anggota tim elite khusus, yang memintanya untuk menghadap Alessandra di ruang interogasi.Sofia menghela napas, melirik Dante sebelum pergi. "Kita bicara nanti," katanya dengan raut wajah tegang, mencoba tersenyum namun jelas terlihat gugup.Dante menatapnya sejenak, memberi anggukan kecil yang menenangkan. "Jangan khawatir. Kamu akan baik-baik saja, Ketua hanya ingin bertanya tentang kegiatanmu di luar selama ini." katanya pelan. Sebelumnya Nexus memberikan informasi tidak ada alat penyadap lain di tubuh Sofia, jadi Dante tidak merasa khawatir.Sofia melangkah pergi, dan Dante berbalik menuju area terlarang, tempat rahasia di La Fortezza yang disiapkan khusus untuk budidaya tanaman. Tempatnya bersebelahan dengan ladang jamur langka. Tidak sembarang orang yang dibolehkan masuk ke area terlarang. Itu sebabnya area terlarang memiliki si

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 81 : Berburu madu Halusinogen di Nepal

    Dante tersenyum kecil, “Berbohong padamu? Mana aku berani… nona intel yang terhormat.”Sofia duduk di pangkuan Dante, mengangkat alis, menatapnya dengan tatapan curiga. "Lalu… apa yang sebenarnya kau lakukan di sana? Kenapa kau mau mengambil resiko?”Dante tersenyum kecil, lalu mengangkat bahu seolah-olah itu bukan hal besar. "Aku hanya menjalankan tugas dari Alessandra. Aku tak menyangka tempat itu sudah kacau dan Esteban juga terluka, kami tidak bicara banyak sebelum akhirnya dia tewas.”Sofia tampak tak sepenuhnya yakin, tetapi berusaha menerima jawaban Dante. “Kami mendapat informasi tentang jamur yang digunakan sebagai bahan campuran obat terlarang. Namun semua terbakar habis, tidak ada bukti tersisa.”Dante menggeleng, menatap Sofia dengan tenang. "Sayang sekali."Sofia menghela napas. "Dante, kita bekerja sama," katanya sambil memandang Dante, ekspresi wajahnya mulai melunak. "Aku merasa punya hak untuk tahu segalanya. Kau berhutang padaku untuk apa yang telah kulakukan terakhi

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 80 : Budidaya Jamur & Madu Halusinogen

    Alessandra memandang serius matanya menunjukkan kekhawatiran. "Dante, apa yang sebenarnya terjadi? Kau bertemu Esteban dimana?"Dante menarik napas panjang, memutar ulang kejadian yang baru saja ia alami. "Aku bertemu Esteban," jawabnya pelan, menatap Alessandra. "Dia terluka parah dan meminta aku membawa koper ini untukmu. Tapi tak lama setelah itu, Matteo dan anak buahnya datang mengejar. Mereka ingin koper ini juga."Alessandra tampak terkejut, ekspresinya berubah menjadi muram. "Matteo... jadi dia menginginkan koper itu juga? Tapi kenapa sampai meledakkan tempat Esteban?"Dante menggeleng pelan, tak sepenuhnya yakin. Namun, di dalam pikirannya, Nexus mulai mengumpulkan informasi, menyaring data yang berhasil ia akses secara diam-diam."Dante," bisik Nexus di dalam benaknya, "ledakan dan pembakaran ini direncanakan oleh Vincent. Dia menginginkan jamur itu lebih dari Matteo. Vincent-lah yang berada di balik semua ini."Dante tersentak mendengar informasi itu, tapi ia berusaha tetap

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 79 : Organisasi Esteban Di Eliminasi

    Dante menatap Alejandro, "Tuan Alejandro, apa yang anda lakukan?”Alejandro terdiam, menatap Jose yang terbaring di tanah dengan lengan penuh darah.Dengan jalan terhuyung yang disengaja, Dante berjalan pergi, meninggalkan Alejandro dalam kebingungan. ***Pagi itu, Alessandra tergesa-gesa memasuki kamar Dante, langsung menarik selimut Dante dengan cepat, membuatnya terbangun dari tidurnya yang lelap. "Dante, bangun! Ini penting!" Serunya sambil menggoyangkan bahu Dante dengan sedikit panik.Dante mengerjap-ngerjapkan mata, masih dalam keadaan setengah sadar. "Ada apa, Alessandra?" Tanyanya dengan suara berat, sambil memeluk bantalnya kembali."Esteban menelepon," jawab Alessandra cepat. "Dia meminta aku mengirim seseorang yang aku percayai untuk bertemu dengannya. Dia tidak bilang apa-apa, tapi suaranya terdengar tergesa-gesa dan khawatir." Tatapannya serius.Dante langsung terbangun. "Baiklah, aku akan pergi sekarang juga," jawabnya sambil segera bangkit dari tempat tidur dan mulai

DMCA.com Protection Status