Share

Bab 3 : "Ternyata Sehebat Itu."

Di dalam selnya, Dante mengamati hasil kerjanya melalui mata yang kini bisa menembus batas fisik. Dia bisa melihat bagaimana efek dari tindakannya menyebar luas di luar sana. Suara NEXUS kemudian terdengar di kepalanya.

"Operasi berhasil. Berita tentang sel isolasi penjara Central kini menjadi viral. Publik mulai memberikan tekanan pada pemerintah terkait."

Dante tersenyum puas. Dengan kekuatan baru ini, dia tahu bahwa dia bisa mencapai lebih dari sekadar balas dendam. Dia bisa mengubah narasi, memanipulasi informasi, dan memaksa dunia untuk melihat kebenaran yang ingin dia ungkapkan. Kekuatan di dalam dirinya bukan hanya untuk menghancurkan musuh-musuhnya, tetapi juga untuk menciptakan perubahan besar.

"Ternyata sehebat itu." Pikirnya.

Hari ini, dia telah membuat dunia memperhatikan, dan itu hanyalah langkah awal dalam rencana besarnya.

***

Kehebohan akibat berita viral tentang sel isolasi yang tidak manusiawi di Penjara Central segera mengguncang kalangan pejabat terkait. Para pejabat tinggi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berkumpul dalam rapat darurat yang dipenuhi ketegangan. Wajah-wajah mereka menegang, masing-masing berusaha memahami seberapa parah dampak dari berita yang sudah tersebar luas itu.

Menteri Hukum, seorang pria paruh baya dengan rambut yang mulai memutih, tampak paling gelisah. Dia berdiri di depan ruangan dengan tangan disilangkan, matanya yang lelah menatap layar besar yang menampilkan berita dan unggahan media sosial tentang penjara tersebut.

"Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut!" katanya dengan nada yang tegas. "Kita harus melakukan sesuatu untuk mengendalikan situasi ini, atau kita semua akan terseret ke dalam skandal besar!"

Para pejabat lainnya saling berpandangan, mencari-cari jawaban. Wakil Menteri mencoba menenangkan suasana dengan angkat bicara. 

"Pak Menteri, kita bisa klaim bahwa laporan ini dibesar-besarkan, dan bahwa kondisi sebenarnya tidak seburuk itu. Kita bisa siapkan pernyataan resmi untuk meluruskan berita yang salah."

Namun, Direktur Jenderal Pemasyarakatan segera menyela pembicaraannya dengan nada skeptis. "Pernyataan resmi saja tidak akan cukup. Publik sudah marah, dan kita sedang diawasi. Jika kita tidak melakukan sesuatu yang konkret, kita akan kehilangan semua kepercayaan rakyat."

Menteri Hukum mengangguk, masih terlihat tidak puas. "Baik, jika begitu, kita harus mengambil langkah cepat. Kita harus memastikan bahwa saat awak media datang untuk memverifikasi berita ini, mereka tidak menemukan apa-apa. Kita harus menutup semua sel isolasi yang disebut dalam berita tersebut, dan segera memindahkan para tahanan ke sel yang lebih layak."

Kepala Penjara Central, yang hadir melalui panggilan video, segera mengambil alih. "Saya akan langsung menangani ini, Pak Menteri. Kami akan memastikan bahwa semua sel isolasi ditutup, dan para tahanan dipindahkan ke blok yang lebih baik sebelum kunjungan inspeksi."

Perintah itu segera diteruskan ke staf di Penjara Central. Dalam waktu singkat, para sipir penjara mulai bergerak cepat. Seluruh sel isolasi yang berada di blok bawah penjara diperiksa dengan seksama. Para tahanan yang mendekam di dalamnya, mereka yang telah mengalami penderitaan dalam kegelapan dan kesendirian, segera dipindahkan ke sel lain yang lebih baik, dengan fasilitas yang lebih layak dan penerangan yang memadai.

Di tengah proses pemindahan tersebut, para tahanan yang baru saja dipindahkan merasa kebingungan. Beberapa dari mereka tidak percaya pada perubahan mendadak, sementara yang lain hanya bisa menerima nasib, berusaha memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Dante, yang masih berada dalam sel isolasi, melihat ada aktifitas yang tergesa-gesa, ketika suara-suara langkah kaki dan instruksi tegas terdengar mendekat. Pintu besi sel isolasinya terbuka dengan bunyi berdecit yang keras, dan dua penjaga dengan tergesa-gesa menariknya keluar.

"Bangun! Kau dipindahkan ke sel lain," salah satu penjaga berteriak.

Dante tahu bahwa kekuatan baru yang dimilikinya harus disembunyikan dari siapapun, terutama dari penjaga penjara dan para dokter yang mungkin akan mencurigai kondisinya. Ketika para penjaga membawanya keluar dari sel isolasi yang gelap, dia berusaha menjaga wajahnya tetap pucat dan menahan diri untuk tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa tubuhnya telah sembuh total. 

Sesaat sebelum mereka tiba di sel baru, Dante tiba-tiba menjatuhkan diri ke lantai dan mulai mengerang kesakitan. Dia meringkuk dengan ekspresi wajah yang tampak pucat. Sambil memegangi bagian rusuknya, seolah masih dalam penderitaan hebat. Para penjaga yang melihatnya segera panik.

"Hei, ada apa dengannya?" salah satu penjaga berteriak.

"Dia terlihat sangat kesakitan! Bawa dia ke rumah sakit sekarang!" yang lain menanggapi, dan tanpa pikir panjang, mereka segera membawa Dante ke klinik penjara yang terhubung dengan rumah sakit terdekat.

Dalam perjalanan, Dante terus berpura-pura lemah, mengatur nafasnya dengan berat dan sesekali batuk untuk memperkuat kesan bahwa dia masih dalam kondisi kritis. Para dokter yang melihat kondisinya segera memutuskan untuk memindahkannya ke rumah sakit agar bisa mendapat perawatan lebih lanjut.

Di rumah sakit, Dante ditempatkan di ruang perawatan intensif. Para dokter mulai melakukan serangkaian pemeriksaan dan tes untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada tubuhnya.

Namun, Dante tidak khawatir, karena NEXUS ada di sisinya.

"NEXI," bisik Dante dalam pikirannya, memastikan bahwa tidak ada yang mendengar percakapannya, "lakukan tugasmu agar mereka tidak mengetahui kondisiku yang sebenarnya."

"Baik, Dante," jawab NEXUS dengan nada tenang. "Aku akan menangani semuanya."

NEXUS segera mengakses sistem medis rumah sakit, memanipulasi data dan hasil tes secara diam-diam. Ketika dokter melihat hasil diagnosa di layar komputer, mereka percaya bahwa Dante masih dalam kondisi kritis, dengan beberapa tulang rusuk yang retak dan organ dalam yang rusak parah. Data yang menutupi kenyataan, bahwa tubuh Dante telah pulih berkat kemampuan NEXUS.

Kepala Penjara terus memberikan instruksi tegas. "Pastikan semua tanda-tanda penyiksaan di sel isolasi dihapus. Bersihkan semua bukti yang bisa digunakan untuk memperkuat berita itu. Ketika Tuan Menteri dan awak media datang, aku tidak mau ada yang mencurigakan!"

Para sipir bekerja tanpa henti, menghapus jejak-jejak penderitaan yang ada di sel isolasi. Mereka mengganti jeruji besi yang berkarat, mengecat ulang dinding yang penuh noda, dan membersihkan lantai yang dulu dipenuhi darah dan kotoran. Tidak ada detail yang terlewatkan.

Kepala Penjara mendekati salah satu penjaga seniornya. "Pastikan semua tahanan ini tahu apa yang harus mereka katakan ketika ditanya. Kita tidak boleh membuat masalah ini semakin besar."

Penjaga senior itu mengangguk, lalu segera bergerak untuk mengkoordinasikan para penjaga lainnya, memastikan bahwa para tahanan akan memberikan kesaksian yang telah diatur.

Keesokan harinya, ketika pejabat berwenang dan tim media tiba untuk melakukan inspeksi, mereka disambut dengan sel-sel penjara yang tampak bersih dan terawat. Para tahanan yang diwawancarai memberikan kesaksian berbeda dari berita yang viral, seolah-olah tidak ada yang salah dengan penjara itu. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status