Share

Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah
Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah
Penulis: Tenderwhitesan

Bab 1 : Nexus NeuroCore

Penulis: Tenderwhitesan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-20 00:24:28

Penjara itu gelap dan suram, dengan dinding-dinding beton yang dingin dan lembab. Bau apek dan keringat bercampur dengan aroma besi berkarat memenuhi udara. Suara tetesan air terdengar monoton dari atap yang bocor seolah menjadi satu-satunya suara yang hidup di tempat itu. 

Di salah satu sudut penjara, lampu berkedip-kedip, menciptakan bayangan yang bergerak seperti hantu di sepanjang lorong sempit.

Udara dingin menusuk, namun tubuh Dante sudah terlalu lelah dan penuh luka untuk merasakan dinginnya. 

Wajah Dante penuh lebam, darah mengalir dari hidung dan mulutnya yang robek. Sundutan rokok terlihat di beberapa bagian tubuhnya. 

Cahaya lampu yang redup di atas kepalanya berkelip-kelip, menambah suasana menyeramkan yang mencekam.

Lima orang berseragam sipir penjara berdiri di depannya, wajah mereka penuh amarah dan kebengisan. Salah satu dari mereka mengayunkan tongkat besi dengan kekuatan penuh, menghantam tulang rusuk Dante. Terdengar bunyi retakan dari tulang yang patah, dan tubuhnya terlempar ke samping, menghantam tembok dengan keras. 

Sebelum dia bisa mencoba bangkit, tendangan keras menghantam perutnya, membuatnya terlipat dua dan memuntahkan darah.

Dante menggeliat, mencoba melindungi dirinya dari pukulan dan tendangan yang datang bertubi-tubi. Setiap serangan membawa rasa sakit baru, dan tubuhnya seakan lumpuh.

Ketika dia berpikir tidak ada yang lebih buruk lagi, salah satu penjaga mengeluarkan alat setrum. Mereka memaksa Dante untuk tengkurap di lantai, lalu menyetrum tubuhnya dengan arus listrik tegangan tinggi.

Mulut Dante di sumpal kain hingga jeritan kesakitan tidak terdengar, hanya erangan memilukan saat listrik mengalir melalui setiap sel di tubuhnya. Rasa panas yang menyiksa menjalar dari ujung kaki hingga ke ujung kepala, otot-ototnya menegang tak terkendali, matanya terbelalak dengan kengerian yang tak terkatakan.

Dunia di sekitarnya mulai berputar, suara deru arus listrik memenuhi telinganya, dan pandangannya menjadi buram.

Di tengah siksaan itu, saat tubuh Dante terkulai lemas di lantai. Dia tak bisa bergerak, hanya mampu mengerang lemah. 

Namun, sesuatu yang aneh terjadi.

Sebuah kilatan cahaya biru disertai suara asing tiba-tiba terdengar di kepalanya. Suara itu dingin, logis, dan tak berperasaan, seperti mesin yang berbicara langsung ke dalam pikirannya. 

"Integrasi sistem dimulai... NeuroCore aktif."

Dante tidak tahu dari mana suara itu berasal, tetapi dalam keputusasaan di antara sadar dan tidak, sekilas bayangan kedua orang tua dan dua adiknya melintas, membuatnya termotivasi untuk tidak menyerah.

"Dante Corsetti," suara itu memanggil namanya dengan nada yang penuh kekuatan. 

"Apakah kau ingin bertahan hidup?"

Dia tidak punya pilihan selain menjawab "Ya." Dengan satu kata itu, cukup untuk membuat rasa sakit di tubuhnya berubah menjadi sesuatu yang lain, sesuatu yang lebih hebat dan lebih kuat.

Gelombang listrik yang mengalir ke seluruh tubuhnya kemudian berubah menjadi energi yang dialihkan ke otaknya. Di dalam pikirannya, sesuatu mulai terbentuk, seperti aliran data yang masuk tanpa henti, menata dirinya menjadi pola yang kompleks dan tak terduga. 

Otaknya terasa seperti terbakar oleh gelombang energi baru yang menyentuh setiap sarafnya. 

Sebuah sistem AI misterius mulai berintegrasi dengan pikiran Dante, memberinya kemampuan untuk menganalisis informasi dengan kecepatan yang tak terbayangkan, meretas jaringan, dan mengakses data rahasia dari mana saja.

Sistem AI tersebut menamai dirinya ‘Nexus NeuroCore’, Nama yang mencerminkan integrasi mendalam antara sistem AI dengan otak Dante, menciptakan kekuatan baru yang menghubungkan berbagai informasi, kemampuan analis, dan strategi balas dendam yang kompleks. Semua berpusat pada kontrol dan manipulasi informasi pada tingkat neurologis. 

‘Neuro’ merujuk pada otak dan sistem saraf, sementara ‘Core’ mengindikasikan bahwa AI ini sebagai titik pusat di mana semua kekuatan dan pengetahuan berkumpul, menjadi inti dari transformasi yang menjadi kekuatan baru tak terhentikan dan mengubah hidup Dante.

Kekuatan yang bisa mengubah segalanya.

“Halo Nexi disini," suara itu berbisik. "Aku akan membimbingmu keluar dari kegelapan ini, Dante. Bersiaplah, karena waktumu untuk membalas dendam akan segera tiba."

Dante telah berubah seluruhnya, dan saat nanti dia membuka matanya, dia bukan lagi pria yang sama. Dia adalah seseorang yang telah bersatu dengan kekuatan yang tidak terbayangkan, siap untuk bangkit dari kehancuran dan menghancurkan mereka yang telah mencoba menghancurkannya.

Dia lebih dari sekadar manusia biasa, tapi sebuah senjata yang siap membalas semua musuhnya.

Setelah disiksa hingga sekarat, tubuh Dante yang tak berdaya diseret melalui koridor penjara yang panjang dan suram menuju sel isolasi yang terletak di bagian paling bawah penjara. Kedua kakinya yang lemah meninggalkan jejak darah yang menetes dari luka-lukanya di lantai yang dingin. 

Sipir penjara tidak mengucapkan sepatah kata pun, hanya tertawa kecil melihat penderitaannya yang mengenaskan. Mereka akhirnya tiba di depan sebuah pintu besi tua yang berkarat, pintu yang hanya digunakan untuk para tahanan yang dianggap paling berbahaya atau sudah tidak lagi memiliki harapan untuk hidup dan menghirup udara bebas.

Sel tersebut terasing, jauh dari jangkauan tahanan lain dan pengawasan normal. Hanya ada sedikit cahaya yang masuk melalui celah kecil di pintu besi tebal yang menutup rapat, menciptakan suasana yang begitu kelam.

Dengan suara berderit keras, pintu besi itu dibuka, memperlihatkan sebuah sel isolasi yang sempit dan gelap. Tidak ada jendela, hanya dinding beton.

Udara di dalamnya lembab dan dingin, berbau tidak sedap dan pengap, seakan-akan ruangan itu telah menyerap penderitaan dari mereka yang pernah mendekam di sana.

Mereka melemparkan tubuh Dante ke dalam sel dengan kasar, membuatnya terhempas ke lantai tanpa ampun. Dia tergeletak diam, terlalu lemah untuk bergerak, hanya bisa merasakan rasa sakit yang menyebar ke seluruh tubuhnya. Setiap tarikan nafas terasa seperti menyedot pecahan kaca ke dalam paru-parunya, begitu menyiksa.

Pintu besi berat ditutup dengan bunyi gemerincing, mengunci Dante dalam kegelapan yang pekat. Nafasnya terengah-engah, dadanya berdenyut hebat di sekitar tulang rusuknya yang patah. Setiap tarikan nafas adalah siksaan, membawa rasa sakit yang luar biasa. 

Namun, di dalam kegelapan yang sunyi itu, sesuatu mulai terjadi. NEXUS, sistem AI misterius yang kini terhubung dengan otaknya, mulai aktif bekerja.

Tanpa peringatan, sebuah sensasi dingin yang aneh mulai merayap di seluruh tubuh Dante, dimulai dari tulang rusuknya yang remuk.

Rasa dingin itu dengan cepat berubah menjadi sensasi panas yang menyebar, tapi bukan panas yang menyakitkan, melainkan panas yang membawa rasa nyaman, seolah-olah seluruh tubuhnya sedang diregenerasi dari dalam. 

Secara perlahan, tulang rusuk yang hancur mulai menyatu kembali, diikuti oleh otot dan jaringan yang menyelimutinya.

Luka-luka yang menganga di kulitnya perlahan mulai menutup, jaringan-jaringan kulit tumbuh kembali dengan cepat, menghapus semua tanda-tanda kekerasan yang baru saja dialaminya.

Bab terkait

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 2 : Mencoba Kekuatan Baru

    NEXUS bekerja dengan efisiensi yang luar biasa, memperbaiki tubuh Dante dengan cara yang tidak bisa dijelaskan oleh logika manusia. Setiap serat otot yang robek diperbaiki, setiap tulang yang patah disambung kembali, bahkan organ dalam yang rusak mulai berfungsi normal. Dalam hitungan menit, Dante yang sebelumnya hampir mati, kini sudah sepenuhnya sembuh. Tubuhnya tidak hanya pulih, tetapi lebih kuat dari sebelumnya, seperti telah diprogram ulang oleh kekuatan luar biasa yang sekarang menjadi bagian dari dirinya.Setelah luka-luka di tubuhnya pulih dengan cara yang tidak bisa dijelaskan, Dante duduk di lantai sel isolasi yang dingin. Nafasnya kini stabil, meskipun baru saja mengalami penyiksaan brutal yang hampir merenggut nyawanya. Kegelapan di sekitarnya terasa menekan, namun tubuhnya terasa berbeda, lebih kuat, lebih tajam, karena ada kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya. Belum sempat dia merenungkan apa yang terjadi, Dante kembali mendengar suara asing yang tidak berasal da

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 3 : "Ternyata Sehebat Itu."

    Di dalam selnya, Dante mengamati hasil kerjanya melalui mata yang kini bisa menembus batas fisik. Dia bisa melihat bagaimana efek dari tindakannya menyebar luas di luar sana. Suara NEXUS kemudian terdengar di kepalanya."Operasi berhasil. Berita tentang sel isolasi penjara Central kini menjadi viral. Publik mulai memberikan tekanan pada pemerintah terkait."Dante tersenyum puas. Dengan kekuatan baru ini, dia tahu bahwa dia bisa mencapai lebih dari sekadar balas dendam. Dia bisa mengubah narasi, memanipulasi informasi, dan memaksa dunia untuk melihat kebenaran yang ingin dia ungkapkan. Kekuatan di dalam dirinya bukan hanya untuk menghancurkan musuh-musuhnya, tetapi juga untuk menciptakan perubahan besar."Ternyata sehebat itu." Pikirnya.Hari ini, dia telah membuat dunia memperhatikan, dan itu hanyalah langkah awal dalam rencana besarnya.***Kehebohan akibat berita viral tentang sel isolasi yang tidak manusiawi di Penjara Central segera mengguncang kalangan pejabat terkait. Para pejab

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 4 : Menyelamatkan Bos Mafia

    Mereka memuji kondisi penjara yang "baik" dan "manusiawi," meskipun di balik kata-kata mereka, ada ketakutan yang tidak bisa diungkapkan.Walaupun kondisinya buruk tapi atas perintah seseorang, Dante tidak diizinkan mendapat perawatan yang seharusnya.Setelah beberapa hari menjalani ‘perawatan,’ dokter akhirnya memutuskan bahwa Dante cukup stabil untuk dikembalikan ke penjara. Mereka menyatakan bahwa meskipun kondisinya masih perlu dipantau, dia sudah bisa kembali ke sel dengan pengawasan ketat.Kembali ke penjara, Dante ditempatkan di sel yang lebih baik, jauh dari sel isolasi yang suram. Ruangan yang lebih besar, lebih terang, dan lebih nyaman dibandingkan sebelumnya. Di dalamnya, ada seorang tahanan lain yang sudah menunggu, seorang pria berusia paruh baya dengan tatapan tajam dan tubuh penuh tato. Namanya Lorenzo Sabatini, seorang kriminal berpengalaman yang dikenal kejam dan tanpa ampun.Lorenzo melihat Dante dengan tatapan penuh selidik ketika dia masuk. "Kau yang baru dipindah

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 5 : Hadiah Gadis Cantik Untuk Dante

    Setelah kejadian penyelamatan itu, Dante mengetahui bahwa NEXUS telah berhasil mempertahankan rekaman dari semua CCTV di area kejadian, meskipun rekaman itu sengaja di hilangkan atas perintah seseorang. NEXUS, dengan kemampuan canggihnya, merekam setiap detail dari kejadian, termasuk wajah-wajah para penyerang dan aksi heroik Dante. Ketika rekaman itu akhirnya diputar oleh otoritas penjara, tidak ada keraguan mengenai identitas para pelaku. Setiap tahanan yang terlibat dalam serangan terhadap Lorenzo dikenali dengan jelas. Mereka tidak bisa mengelak, dan sanksi hukuman segera menimpa mereka. Namun, malam itu juga, keadilan yang lebih kelam datang menjemput mereka. Di tengah kegelapan malam, masing-masing tahanan yang terlibat dalam serangan terhadap Lorenzo ditemukan tewas di dalam sel mereka. Mereka tidak dibiarkan mati dengan cara yang mudah, beberapa di antaranya dicekik, sementara yang lain menunjukkan tanda-tanda kekerasan yang brutal. Investigasi awal tidak menemukan tanda-

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 6 : Wanita Misterius Bernama Sofia

    Lorenzo pemimpin organisasi mafia internasional, selain memiliki kekayaan yang luar biasa, dia juga mempunyai pengaruh yang besar di dalam penjara. Tidak hanya sebatas pada orang-orang kepercayaan dan yang setia padanya saja, tapi para sipir penjara yang sudah sering menikmati uang pelicin darinya. Karena hal itu ia bisa dengan mudah mendapatkan berbagai ‘fasilitas’ untuk menjaga kenyamanan dirinya dan semua orang kepercayaannya. Salah satu fasilitas tersebut adalah bisa mendatangkan wanita penghibur terbaik yang dipilih khusus dari luar penjara. Lorenzo dan orang-orangnya juga mendapatkan fasilitas kamar mewah layaknya hotel di dalam penjara sebagai tempat untuk menyalurkan kebutuhan biologis mereka. Tentu saja semua fasilitas tersebut tidak didapat dengan cuma-cuma. Lorenzo harus membayar sejumlah besar uang kepada pihak penjara. Dan hari ini, Lorenzo menghadiahkan seorang wanita penghibur untuk menemani Dante. Ruangan sudah diatur sebaik mungkin agar aman dan nyaman. Walaupun

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 7 : Tampan & Sexy Tapi Sayangnya Penyakitan

    Dante Corsetti adalah pria yang bisa membuat siapapun terhenti sejenak hanya dengan melihatnya. Tubuhnya adalah perpaduan sempurna antara kekuatan dan ketegasan, seperti pahatan marmer yang dibuat dengan keahlian luar biasa. Tingginya sekitar 190 cm dengan otot yang terbentuk sempurna, setiap lekuk tubuhnya menunjukkan dedikasi yang tak tertandingi terhadap disiplin dan latihan fisik. Bahunya lebar, punggungnya kuat dan kokoh, sementara perutnya berotot dengan guratan otot yang tampak jelas, seperti potongan garis halus pada tubuh seorang dewa kuno. Kulitnya kecoklatan, hasil dari aktivitas luar yang mempertegas aura maskulinnya. Wajah Dante adalah karya seni tersendiri, rahangnya tegas dengan garis yang tajam, memberikan kesan pria yang dominan namun penuh kendali. Hidungnya lurus, seolah menambah proporsi sempurna pada wajahnya, sementara bibirnya tipis namun terbentuk dengan baik, memberikan sedikit senyuman misterius yang membuat orang lain ingin lebih mengenalnya. Yang palin

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 8 : Seorang Mata-mata

    “Melakukannya langsung lebih sulit dari yang terlihat di film-film. Apa tidak ada cara lain?” Tanya Dante sambil terus berusaha menaklukan Sofia dengan ciumannya. “Kau bisa mengorek mulutnya dan mengeluarkan benda itu dengan tanganmu?” “Terima kasih atas sarannya.” “Sama-sama.” Dante tidak pernah punya pengalaman dalam hal-hal intim semacam itu. Keinginannya untuk tetap memegang kendali membuatnya enggan melakukan sesuatu yang tidak ia kuasai. Namun, dalam situasi ini, Dante tidak punya pilihan lain. "Nexus, segera tambahkan program seni berciuman," bisik Dante dalam pikirannya. "Aku butuh kemampuan untuk bisa melakukannya dengan sempurna. Membuat orang yang melakukannya denganku merasa seperti terhipnotis." Hitungan detik, Nexus merespons. "Program tersinkronisasi. Kamu sekarang memiliki pengetahuan dan keterampilan teknik ciuman yang diinginkan." Dante merasa aliran informasi yang tiba-tiba mengisi otaknya, tentang teknik-teknik, nuansa sentuhan, dan cara membuat seseorang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 9 : Melucuti Satu Per Satu Alat Intel Canggih

    Dante merasa simpati yang samar. Meskipun Sofia adalah agen, ia tidak bisa menampik bahwa Sofia tampak seperti seseorang yang juga terjebak dalam permainan yang lebih besar dari yang terlihat.Dante menghentikan ciumannya dengan anggun dan membuat Sofia tetap dalam pesona Dante, pikirannya berputar dengan cepat memikirkan langkah berikutnya. Alat penyadap itu kini menjadi kunci, bukan hanya untuk mengungkap Sofia sebagai agen, tetapi juga untuk menguak siapa sebenarnya yang menarik tali di balik layar.=====Sofia tidak ingin ciuman mereka berakhir. Saat mereka berdua terus berinteraksi, Nexus tak henti-hentinya mengirimkan data rinci ke otak Dante. "Analisis lanjutan terhadap perangkat penyadap sedang berlangsung," kata Nexus di dalam pikiran Dante, memberikan peringatan tanpa suara. Karena informasi atau Sofia yang semakin agresif, Dante merasakan detak jantungnya semakin cepat. Wajahnya tetap tenang, tak memperlihatkan apapun kepada Sofia. Tangan Dante menyelinap masuk ke dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09

Bab terbaru

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 95 : Menangkap Dante

    Warga desa menjerit dan menangis, beberapa mencoba berlutut dan memohon kepada Matteo. "Kami tidak tahu apa-apa! Tolong lepaskan kami" Seru seorang pria tua dengan suara bergetar. "Diam!" Bentak Matteo, menendang pria tua itu hingga jatuh ke tanah. Dante, yang bersembunyi di balik tumpukan karung jerami, menahan emosi. Dia mengatur napas, matanya menyipit memandang Matteo dari kejauhan. "Nexus, beri aku rute terbaik untuk mendekatinya, tanpa membahayakan warga desa," bisik Dante dalam hati. "Aku akan mengalihkan perhatian penjaga terdekat," jawab Nexus. "Bersiaplah." Sementara Matteo terus mengancam, Dante memanfaatkan keributan itu untuk melumpuhkan dua penjaga lainnya dengan cepat. Dia bergerak seperti bayangan, melumpuhkan setiap target tanpa suara. Ketika Matteo sadar bahwa hampir semua anak buahnya lenyap, dia menjadi semakin panik dan marah. "Keluar kau, pengecut!" Teriaknya lagi, kali ini sambil melepaskan tembakan ke udara. "Aku pasti akan menangkap dan mencincang

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 94 : Menyelamatkan Warga Desa

    Pagi itu, Lorenzo masih belum sadarkan diri. Alfonso seperti biasa mengganti perban dengan telaten."Dia sangat kuat," ujar Alfonso sambil mengikat perban dengan hati-hati. "Tapi kondisinya tetap harus diawasi. Luka barunya cukup dalam." Dante menghela nafas panjang, "Aku tahu Enzo kuat, tapi tetap saja... melihatnya seperti ini membuatku merasa bersalah."Alfonso menoleh, menepuk bahu Dante dengan lembut. "Kau sudah melakukan lebih dari cukup, anak muda. Kadang, kita hanya bisa menunggu dan berharap."Sambil membereskan kotak obat, Alfonso kembali bicara, “Ngomong-ngomong, tadi di pasar, Rose mendengar berita yang sedang hangat dibahas warga desa, yaitu tentang kediaman Ernesto yang terbakar habis bersama semua penghuninya,” Alfonso melirik Dante, “Alex apa kau yang…”“Kakek, apa menurutmu mereka tidak pantas menerima hukuman dari kejahatan mereka terhadap kalian selama ini?”“Tidak, aku tidak bilang begitu. Justru sebaliknya, apa kau tahu jika warga desa menganggap orang yang sudah

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 93 : "Hanya Mayat Yang Tidak Bisa Bicara"

    Dante mengangkat kedua tangannya perlahan, tapi matanya tetap menatap Ernesto tanpa rasa takut. "Kau lupa satu hal, Ernesto," kata Dante dengan suara rendah. "Untuk menghadapi orang sepertimu, aku tidak pernah bermain adil." Detik berikutnya, lampu di ruangan itu mendadak padam, suasana menjadi gelap gulita, dan suara perintah dari Nexus terdengar di kepala Dante. "Sekarang!" Kemampuan indra penglihatan Dante yang bisa melihat dalam gelap kembali aktif.Pertarungan sengit pun dimulai, Dante bergerak cepat seperti hantu di antara bayangan samar, anak buah Ernesto tumbang satu per satu, sementara Nexus terus memandu langkahnya. Meski kalah jumlah, Dante tidak akan menyerah sampai Lorenzo aman. “Kalian sudah melihat wajah Lorenzo, hanya mayat yang tidak akan banyak bicara. Jadi kalian semua harus mati,” gumam Dante.Dante memanfaatkan amunisi dan bahan peledak yang disimpan di kediaman Ernesto. Setelah memastikan Lorenzo berada di tempat aman, Dante menyalakan sumbu peledak dan me

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 92 : Menyelamatkan Lorenzo

    Langkah Dante dan Mariana terhenti ketika melihat sesuatu yang tidak biasa. Pintu rumah terbuka lebar, dan barang-barang terlihat berserakan di halaman depan. "Ya Tuhan, apa yang terjadi?" Tanya Mariana dengan suara gemetar. Dante mempercepat langkahnya, meletakkan belanjaan di teras, dan langsung menuju pintu masuk. "Tetap di belakangku," katanya tegas, melindungi Mariana dari kemungkinan bahaya. Saat mereka masuk, pemandangan di ruang tamu membuat Dante terkejut. Meja kayu kecil terbalik, kursi-kursi berserakan, dan beberapa pecahan gelas berserakan di lantai. Tidak jauh, Alfonso tergeletak di lantai dengan wajah penuh luka dan napas tersengal. "Kakek!" Dengan panik Mariana berlari mendekat, berlutut di samping Alfonso. Rose, yang duduk di lantai memegangi kepala Alfonso di pangkuannya, menangis tersedu-sedu. "Mereka datang secara tiba-tiba... mereka melukai Alfonso dan mengambil Enzo," katanya dengan suara gemetar. "Apa yang terjadi? Siapa mereka?" Tanya Dante sambil mem

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 91 : Mengurus Enzo

    "Aku tidak akan ke mana-mana," jawab Dante sambil duduk di kursi dekat kasur.Dalam pikirannya, Dante bertanya lagi pada Nexus. "Apa yang bisa aku lakukan agar dia cepat sembuh?""Beri dia waktu," jawab Nexus. "Semakin sering dia merasa aman, semakin cepat otaknya akan pulih. Tapi ini bukan proses yang instan." Dante menghela napas panjang, menatap Lorenzo yang perlahan tertidur dengan ekspresi damai dan polos. "Kau adalah Lorenzo yang legendaris, kenapa jadi begini?" gumamnya pelan. "Aku janji akan membantumu kembali menjadi dirimu kembali." ***Pagi itu, Dante berdiri di samping Lorenzo, menatap sahabat sekaligus bosnya yang kini tampak begitu berbeda. Lorenzo masih memeluk lututnya, wajahnya menatap ke jendela dengan ekspresi polos, seperti anak kecil yang tidak peduli pada dunia. "Ayo, Enzo," ujar Dante sambil menepuk pundaknya dengan lembut. "Kita perlu membersihkan badanmu hari ini." Lorenzo mengalihkan pandangan, wajahnya terlihat bingung. "Mandi?" Tanyanya dengan suara

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 90 : Perubahan Lorenzo

    Pria itu mendengus kesal, lalu memutar badan dan pergi, meninggalkan kedua anak buahnya yang masih tergeletak. "Bawa mereka!" Perintahnya kepada anak buah lain yang menunggu di pinggir desa. Setelah para preman pergi, Dante mengikuti keluarga Alfonso masuk ke dalam rumah. Kakek mengunci pintu dengan tergesa-gesa, wajahnya penuh kekhawatiran. Di ruang tengah, mereka duduk mengelilingi meja kayu kecil. "Bisakah kakek memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Dante. Alfonso menghela napas panjang, menatap Mariana yang masih menangis ketakutan di pelukan neneknya. "Mereka adalah anak buah Don Ernesto, seorang saudagar kaya yang memiliki banyak kekuasaan di desa ini." "Don Ernesto?" Dante mengernyit. "Kenapa dia ingin membawa Mariana?" Rose, mulai berbicara dengan suara sedih. "Semua ini dimulai dua tahun lalu," katanya sambil menggenggam tangan Mariana. "Ernesto datang ke Alfonso dengan tawaran uang untuk membantu perkebunan kami yang hampir bangkrut. Dia bilang itu hadiah

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 89 : Membantu Keluarga Alfonso

    Suasana makan malam di rumah Alfonso terasa hangat, meski hujan deras masih mengguyur di luar. Dante duduk di meja makan, menikmati sup ayam lezat yang membuat perutnya hangat."Dari mana asalmu, Alex?” Tanya Alfonso sambil menyeruput supnya. "Aku... dari kota," jawab Dante singkat. Identitas mereka harus di rahasiakan.Mariana tersenyum kecil, menatap Dante dengan rasa ingin tahu. "Kota itu seperti apa? Aku ingin sekali pergi ke kota, tapi kakek tidak pernah memberikan izin,” katanya pelan. Sebelum Dante menjawab, terdengar ketukan di pintu depan. "Siapa yang datang malam-malam begini?" Gerutu Alfonso sambil bangkit dari kursinya. Dengan kewaspadaan seperti biasa, Alfonso membuka pintu, dan seorang wanita tua berdiri di sana. Tubuhnya basah oleh hujan, rambutnya sedikit acak-acakan, tapi wajahnya terlihat ramah. Dia memegang sebuah keranjang kecil yang tertutup kain, dengan senyuman di wajahnya. "Bukankah aku sudah katakan padamu untuk pulang besok pagi?” Kata Alfonso dengan

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 88 : Menyuapi Obat Dari Mulut Ke Mulut

    Di dalam rumah sederhana namun terasa hangat itu, kakek Alfonso duduk di samping Lorenzo, tangannya yang tua dan berkeriput masih cekatan membalut luka Lorenzo menggunakan kain yang dicelupkan ke dalam ramuan herbal berwarna kehijauan. “Tuan, anda mengerti pengobatan?” Tanya Dante matanya tidak lepas dari berbagai ramuan yang di pegang Alfonso. Dia tidak bisa membiarkan orang yang baru mereka kenal memberikan sembarang obat pada Lorenzo.“Aku tahu sedikit.”Dante duduk di dekat perapian, memperhatikan dengan cemas setiap gerakan kakek. "Lukanya dalam," kata Alfonso tanpa menoleh. "Aku sudah melakukan usaha terbaik dengan memberikan ramuan obat yang aku buat sendiri. Sekarang semua tergantung padanya." Dante mengernyit. "Maksud Anda?"Alfonso menghela napas panjang, lalu menatap Dante dengan tatapan mata yang serius. "Kalau dia bisa melewati malam ini, dia akan selamat. Tapi kalau demamnya semakin parah…" Alfonso menggeleng pelan, tidak meneruskan kalimatnya, namun Dante mengerti

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 87 : Lorenzo Terluka

    Air sungai membawa mereka menjauh dari musuh, tapi arus yang kuat membuat Lorenzo kesulitan menjaga kesadarannya. Luka di pinggangnya membuat tubuhnya semakin lemah, namun ia tetap berusaha berenang, menjaga agar Dante tetap di dekatnya. "Kau baik-baik saja?" Tanya Dante dengan suara keras, mencoba melawan suara arus. "Jangan pikirkan aku," sahut Lorenzo sambil mengatur napas. "Kita harus keluar dari sini sebelum arus membawa kita terlalu jauh."Tiba-tiba saja terdapat pusaran air yang cukup kuat menyeret tubuh Lorenzo, dan tanpa ampun kepalanya membentur batu hingga tidak sadarkan diri.Dante berusaha sekuat tenaga menahan tubuh Lorenzo agar tidak tertelan pusaran air. Sambil berpegangan pada akar pohon yang menjuntai, dengan sisa tenaga, Dante berenang menuju tepian sungai, mencari tempat yang aman untuk beristirahat. Malam mulai tiba, dan luka di kepala Lorenzo terlihat parah.***Dante memapah Lorenzo, satu tangannya melingkari tubuh Lorenzo yang lemah, sementara tangan lainny

DMCA.com Protection Status