Share

Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah
Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah
Penulis: Tenderwhitesan

Bab 1 : Nexus NeuroCore

Penjara itu gelap dan suram, dengan dinding-dinding beton yang dingin dan lembab. Bau apek dan keringat bercampur dengan aroma besi berkarat memenuhi udara. Suara tetesan air terdengar monoton dari atap yang bocor seolah menjadi satu-satunya suara yang hidup di tempat itu. 

Di salah satu sudut penjara, lampu berkedip-kedip, menciptakan bayangan yang bergerak seperti hantu di sepanjang lorong sempit.

Udara dingin menusuk, namun tubuh Dante sudah terlalu lelah dan penuh luka untuk merasakan dinginnya. 

Wajah Dante penuh lebam, darah mengalir dari hidung dan mulutnya yang robek. Sundutan rokok terlihat di beberapa bagian tubuhnya. 

Cahaya lampu yang redup di atas kepalanya berkelip-kelip, menambah suasana menyeramkan yang mencekam.

Lima orang berseragam sipir penjara berdiri di depannya, wajah mereka penuh amarah dan kebengisan. Salah satu dari mereka mengayunkan tongkat besi dengan kekuatan penuh, menghantam tulang rusuk Dante. Terdengar bunyi retakan dari tulang yang patah, dan tubuhnya terlempar ke samping, menghantam tembok dengan keras. 

Sebelum dia bisa mencoba bangkit, tendangan keras menghantam perutnya, membuatnya terlipat dua dan memuntahkan darah.

Dante menggeliat, mencoba melindungi dirinya dari pukulan dan tendangan yang datang bertubi-tubi. Setiap serangan membawa rasa sakit baru, dan tubuhnya seakan lumpuh.

Ketika dia berpikir tidak ada yang lebih buruk lagi, salah satu penjaga mengeluarkan alat setrum. Mereka memaksa Dante untuk tengkurap di lantai, lalu menyetrum tubuhnya dengan arus listrik tegangan tinggi.

Mulut Dante di sumpal kain hingga jeritan kesakitan tidak terdengar, hanya erangan memilukan saat listrik mengalir melalui setiap sel di tubuhnya. Rasa panas yang menyiksa menjalar dari ujung kaki hingga ke ujung kepala, otot-ototnya menegang tak terkendali, matanya terbelalak dengan kengerian yang tak terkatakan.

Dunia di sekitarnya mulai berputar, suara deru arus listrik memenuhi telinganya, dan pandangannya menjadi buram.

Di tengah siksaan itu, saat tubuh Dante terkulai lemas di lantai. Dia tak bisa bergerak, hanya mampu mengerang lemah. 

Namun, sesuatu yang aneh terjadi.

Sebuah kilatan cahaya biru disertai suara asing tiba-tiba terdengar di kepalanya. Suara itu dingin, logis, dan tak berperasaan, seperti mesin yang berbicara langsung ke dalam pikirannya. 

"Integrasi sistem dimulai... NeuroCore aktif."

Dante tidak tahu dari mana suara itu berasal, tetapi dalam keputusasaan di antara sadar dan tidak, sekilas bayangan kedua orang tua dan dua adiknya melintas, membuatnya termotivasi untuk tidak menyerah.

"Dante Corsetti," suara itu memanggil namanya dengan nada yang penuh kekuatan. 

"Apakah kau ingin bertahan hidup?"

Dia tidak punya pilihan selain menjawab "Ya." Dengan satu kata itu, cukup untuk membuat rasa sakit di tubuhnya berubah menjadi sesuatu yang lain, sesuatu yang lebih hebat dan lebih kuat.

Gelombang listrik yang mengalir ke seluruh tubuhnya kemudian berubah menjadi energi yang dialihkan ke otaknya. Di dalam pikirannya, sesuatu mulai terbentuk, seperti aliran data yang masuk tanpa henti, menata dirinya menjadi pola yang kompleks dan tak terduga. 

Otaknya terasa seperti terbakar oleh gelombang energi baru yang menyentuh setiap sarafnya. 

Sebuah sistem AI misterius mulai berintegrasi dengan pikiran Dante, memberinya kemampuan untuk menganalisis informasi dengan kecepatan yang tak terbayangkan, meretas jaringan, dan mengakses data rahasia dari mana saja.

Sistem AI tersebut menamai dirinya ‘Nexus NeuroCore’, Nama yang mencerminkan integrasi mendalam antara sistem AI dengan otak Dante, menciptakan kekuatan baru yang menghubungkan berbagai informasi, kemampuan analis, dan strategi balas dendam yang kompleks. Semua berpusat pada kontrol dan manipulasi informasi pada tingkat neurologis. 

‘Neuro’ merujuk pada otak dan sistem saraf, sementara ‘Core’ mengindikasikan bahwa AI ini sebagai titik pusat di mana semua kekuatan dan pengetahuan berkumpul, menjadi inti dari transformasi yang menjadi kekuatan baru tak terhentikan dan mengubah hidup Dante.

Kekuatan yang bisa mengubah segalanya.

“Halo Nexi disini," suara itu berbisik. "Aku akan membimbingmu keluar dari kegelapan ini, Dante. Bersiaplah, karena waktumu untuk membalas dendam akan segera tiba."

Dante telah berubah seluruhnya, dan saat nanti dia membuka matanya, dia bukan lagi pria yang sama. Dia adalah seseorang yang telah bersatu dengan kekuatan yang tidak terbayangkan, siap untuk bangkit dari kehancuran dan menghancurkan mereka yang telah mencoba menghancurkannya.

Dia lebih dari sekadar manusia biasa, tapi sebuah senjata yang siap membalas semua musuhnya.

Setelah disiksa hingga sekarat, tubuh Dante yang tak berdaya diseret melalui koridor penjara yang panjang dan suram menuju sel isolasi yang terletak di bagian paling bawah penjara. Kedua kakinya yang lemah meninggalkan jejak darah yang menetes dari luka-lukanya di lantai yang dingin. 

Sipir penjara tidak mengucapkan sepatah kata pun, hanya tertawa kecil melihat penderitaannya yang mengenaskan. Mereka akhirnya tiba di depan sebuah pintu besi tua yang berkarat, pintu yang hanya digunakan untuk para tahanan yang dianggap paling berbahaya atau sudah tidak lagi memiliki harapan untuk hidup dan menghirup udara bebas.

Sel tersebut terasing, jauh dari jangkauan tahanan lain dan pengawasan normal. Hanya ada sedikit cahaya yang masuk melalui celah kecil di pintu besi tebal yang menutup rapat, menciptakan suasana yang begitu kelam.

Dengan suara berderit keras, pintu besi itu dibuka, memperlihatkan sebuah sel isolasi yang sempit dan gelap. Tidak ada jendela, hanya dinding beton.

Udara di dalamnya lembab dan dingin, berbau tidak sedap dan pengap, seakan-akan ruangan itu telah menyerap penderitaan dari mereka yang pernah mendekam di sana.

Mereka melemparkan tubuh Dante ke dalam sel dengan kasar, membuatnya terhempas ke lantai tanpa ampun. Dia tergeletak diam, terlalu lemah untuk bergerak, hanya bisa merasakan rasa sakit yang menyebar ke seluruh tubuhnya. Setiap tarikan nafas terasa seperti menyedot pecahan kaca ke dalam paru-parunya, begitu menyiksa.

Pintu besi berat ditutup dengan bunyi gemerincing, mengunci Dante dalam kegelapan yang pekat. Nafasnya terengah-engah, dadanya berdenyut hebat di sekitar tulang rusuknya yang patah. Setiap tarikan nafas adalah siksaan, membawa rasa sakit yang luar biasa. 

Namun, di dalam kegelapan yang sunyi itu, sesuatu mulai terjadi. NEXUS, sistem AI misterius yang kini terhubung dengan otaknya, mulai aktif bekerja.

Tanpa peringatan, sebuah sensasi dingin yang aneh mulai merayap di seluruh tubuh Dante, dimulai dari tulang rusuknya yang remuk.

Rasa dingin itu dengan cepat berubah menjadi sensasi panas yang menyebar, tapi bukan panas yang menyakitkan, melainkan panas yang membawa rasa nyaman, seolah-olah seluruh tubuhnya sedang diregenerasi dari dalam. 

Secara perlahan, tulang rusuk yang hancur mulai menyatu kembali, diikuti oleh otot dan jaringan yang menyelimutinya.

Luka-luka yang menganga di kulitnya perlahan mulai menutup, jaringan-jaringan kulit tumbuh kembali dengan cepat, menghapus semua tanda-tanda kekerasan yang baru saja dialaminya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status