Beranda / Pendekar / Jagat Kelana / 157. Mantra Kuno

Share

157. Mantra Kuno

"Aku tidak apa, Paman. Bagaimana dengan Anda sendiri?" tanya Jagat yang juga sedang mengkhawatirkan kondisi Galasbumi.

"Aku rasa dia tidak apa, Pangeran," jawab Palastri.

Jagat melirik ke asal suara, terlihat wajah segar Palastri dengan bendera di pundaknya. Wanita dari alam siluman itu terlihat lebih bercahaya dari hari sebelumnya.

Jagat mengerti apa arti sesungguhnya. Rupanya tidak hanya di dalam istana terjadi hubungan terlarang itu. Memang pada dasarnya mereka saling bersekutu pada alam lain. Bibir tipis nan merah hanya mengulum senyum penuh arti.

"Rupanya kamu memanggil kembali siluman itu, Kang. Apa perjuanganku hingga ke ranah siluman tidak ada harganya bagimu?" tanya Gayatri.

"Memang pada dasarnya hanya padanya tubuh ini bisa hidup, Gay. Sayangnya tidak kamu pahami. Mungkin pada Albara lah ragamu terpuaskan," kata Galasbumi.

"Jangan banyak omong, Galas. Mari kita adu kekuatan hingga akhir!" kata Banyubiru.

Tubuh panglima melesat kembali menyerang Galasbumi dengan menggun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status