Share

160. Terdengar Suara Akshita

Jagat masih terus melayang di udara. Jubahnya yang panjang dan lebar terbang tertiup angin, begitu juga surai rambutnya yang panjang. Hanya tatapannya yang telah berpindah arah menyapu pada seluruh lapangan utama kerajaan.

Meskipun malam gelap, Jagat masih mampu melihat tanah hijau berubah warda merah darah. Bau anyir menelusup dua lubang hidungnya. Namun, tidak ada niat untuk menutup keduanya. Justru seringaian sinis terukir di bibirnya.

Jagat tidak terima dengan nasib para rakyat jelata yang ikut menanggung kerugian usai perang. Namun, semua harus ada korban.

Napas pria muda terlihat tersengal, dia tahu semua konsekuensi pasca perang. Pasti rakyat jelata yang akan menerima dampak terbesar.

"Apakah semua akan kamu lanjutkan, Jagat? Tidak cukupkah nyawa yang melayang tanpa dosa?"

Suara khas pria tua menyapa gendang telinga Jagat, suara yang selalu hadir saat dia mulai memuncak amarah dan sulit dikendalikan.

Jagat terdiam, dia mempertajam pendengarannya dengan kedua mata menyapu l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status