Share

165. Bimbang

Arsinta masih terfokus pada satu titik lemah yang diperkirakan dimiliki oleh Jagat, tetapi pria muda itu justru terlihat begitu santai dan dingin.

Wanita nomer satu di Bumi Seloka begitu menggebu membaca deretan mantra kuno miliknya hingga dia sendiri tidak meyadari kondisi seluruh pasukan dan penghuni istana.

Pangeran Kurubumi yang mulai paham akan mantra tersebut mulai memejamkan kedua matanya. Tubuhnya bergeser dan mulai duduk sila menghadap ke barat. Arah yang diyakini tempat Hyang Widi Alam.

"Apakah hanya dengan ini semua bisa kembali, Pangeran?" bisik Gayatri.

Tanya yang tidak ada jawaban, ketiga tokoh terfokus pada pilihan dan mantra masing-masing. Melihat hal itu, Gayatri makin membuncah dn bergetar hebat tubuhnya hanya sekedar menahan amarah.

"Baik, jika kalian bertiga tidak ada yang bergerak maka jangan salahkan aku!"

Usai kalimat panjang Gayatri terucap, angin bertiup kencang. Menderu disertai petir dan hujan.

Suara hewan malam seakan hilang ditelan gulita. Bahkan bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status