Share

159. Akhir Dari Perjalanan

Kedua mata Jahat masih terpejam, bahunya bergerak naik turun secara sempurna. Angin seakan berhenti bertiup, hanya alunan seruling emas milik Roro Wening yang masih setia menemani.

Bahkan kini alunannya makin mendayu dan memeras otak hingga tanpa disadari oleh semua orang mereka merasakan kesedihan yang teramat sangat hingga membuat mereka seakan ingin membunuh.

Kekuatan seruling emas begitu memikat, apalagi semua dibarengi dengan sumber daya yang tinggi. Angin berubah kembali, kini bertiup perlahan membawa udara semakin dingin. Lambat laun berubah menjadi kencang hingga mampu menerbangkan beberapa daun kering.

Namun, Jahat masih berdiri tegak dengan mata terpejam. Hanya kedua lengannya yang kini terentang melawan datangnya angin. Sementara Wening telah berubah menjadi wanita dengan sosok hitam.

Aura yang awalnya begitu indah kini telah berubah menjadi gelap dan menebarkan kematian yang tidak bisa dielakkan. Satu per satu mayat prajurit terbang tanpa sebab. Jerit kesakitan terden
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status