Share

162. Musuh Alam Ghaib

Kedua lengan Gayatri terentang, lalu mulai bergerak dinamis naik dan turun. Akibat gerakan itu terdengar suara ranting patah dan kain robek. Beberapa saat kemudian terjadi angin ribut yang begitu kuat hingga mampu mencabut pohon berukuran sedang.

Melihat hal itu, Jagat segera mempertebal dinding pembatas antara dunia nyata dan ghaib. Zavia yang melihat keadaan medan perang yang sudah diluar kendali makin terlihat gelisah

Wanita paruh baya tersebut begitu mengkhawatirkan keselamatan putranya yang baru saja ditemukan. Tatapan Zavia beralih pada Ki Bajanglawu. Pria tua itu pun menggelengkan kepala dan angkat bahunya tanda dia tidak mengerti.

"Tenang saja, Nyai Ratu. Saya rasa pangeran bukan lah manusia biasa. Dia satri piningit yang sudah waktunya bangkit, seakan mengulang kisah Raja Lawangbumi."

Zavia berpaling pada asal suara serak berat milik Ki Bledek. Pria tua itu mengangguk dengan senyum tipis tercetak di bibir hitamnya. Zavia menghela napas panjang dan memilih kembali fokus pad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status