Share

BAB 41: Sakitnya Ketika Bertemu

Sinar mentari bersinar terang, menerangi semasta alam, disaat orang–orang mulai sibuk dengan aktivitasnya, Keyra terlihat termenung, entah kenapa pikirannya selalu melayang pada sosok Afnan. 5 bulan sudah Keyra meninggalkan Jakarta dan tinggal di Kota Semarang. Niat hati ingin melupakan Afnan, tapi kenyataannya justru ia selalu merindukan pria yang masih berstatus suaminya itu.

“Mbok, apa Kak Afnan sudah mengajukan gugatan cerai padaku?” tanya Keyra yang berjalan menggunakan tongkat kayu.

“Belum ada kabar dari saudara Mbok yang di Jakarta. Non, Mbok rasa Tuan Afnan tidak menceraikan Non Keyra, apa sebaiknya Non Key saja yang mengajukan gugatan cerai.”

“Entahlah Mbok, aku mendengar sendiri Kakek Damarjati memerintahkan Kak Afnan untuk menceraikanku.”

“Assalamu’alaikum,” salam Dokter Pram, dokter yang akhir-akhir ini memberi perhatian lebih pada Keyra sudah berdiri di ambang pintu, sambil tersenyum hangat.

“Waalaikumsalam,” Mbok Sum dan Keyra menjawab salam bersamaan. Seraya membalas se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status