Share

TAK MINTA MENARA EIFFEL

"Pezina memang sangat dibenci Allah. Buya tahu, Umma."

Sambil menggaruk pelipis matanya Ibra menjawab, ini pun perlahan-lahan sambil dia membiarkan istrinya yang menangis meraung-raung itu mulai sedikit demi sedikit emosinya stabil, baru Ibra bicara.

Dia juga sudah duduk di lantai dengan posisinya berhadapan dengan Qomariah yang seakan memang tak kuat berdiri.

Sudah sedih sangat Qomariah memikirkan nasib Aida dan sudah terbawa perasaan.

"Umma, di negara kita ini tidak ada hukum untuk pezina. Itu semuanya sangat lemah umma." Ibra bicara lagi setelah beberapa saat tadi mereka saling diam.

"Aku sebetulnya juga ingin tegas, tapi Reiko ini satu-satunya sahabatku. Sahabat yang sangat aku khawatirkan dari zaman dulu sekolah. Dia itu hatinya sangat lemah sekali, baiknya kebangetan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status