Share

INGIN MENJEBAKKU?

"Pak buk…." Aida masih mengetok.

"Hei apa yang Kamu la….?" berbarengan dengan pintu terbuka.

"Heuuuu... heuuuuu..." Reiko diam melihat tangisan Aida pecah.

"Kenapa lama banget sih, Pak? Bapak ngerjain Saya bukan? Sengaja mau bunuh Saya?"

Aida yang menangis sudah tak sabaran, dan tentu saja menarik perhatian Reiko.

Dirinya sudah ketakutan setengah mati. Makanya Aida sudah menunjukkan emosi yang tak bisa dibendung.

"Ya ampun, tadi kan Aku sudah bilang, kalau Aku mulas, jadi Aku gak langsung ke kamarmu. Aku hampir setengah jam tadi di toilet. Baru Aku turun ke kamarmu."

"Heuuuheuuuuu!" Aida tak peduli karena Dia masih ketakutan dan masih belum mau untuk berhenti menangis.

"Fuuuh, sini!"

"Lepasin Pak."

Aida berusaha melepaskan tangan Reiko yang ingin memeluknya. Aida masih sesegukan saat ini.

"Jangan ngambek, sini!" Dan tak peduli dengan omelan Aida, Reiko memaksa.

"Maaf kalau Aku membuatmu cemas."

"Bapak itu pelupa! Bapak selalu saja ingkar janji. Kalau Bapak bilang Bapak mau datang, Bap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status