Share

BAB 18 - Kegelisahan Tak Berujung

Setelah mencoba menelepon sepuluh kali, Kai akhirnya menyerah dan pergi sendirian ke rumah orangtuanya di daerah Menteng. Kai masih menyiapkan alasan yang mungkin diterima orangtuanya—terutama ibunya, ketika mobil yang ia tumpangi sudah memasuki pelataran rumah Barata.

“Cepat sekali rasanya,” gerutu Kai sebal karena ia harus menyiapkan diri dibombardir ibunya mengenai tidak hadirnya Kristal.

“Kamu langsung pulang saja,” ujar Kai pada Rangga yang duduk di kursi depan. “Terima kasih untuk hari ini.”

Rangga menoleh dan mengangguk sopan. Ketika sopir menghentikan mobilnya, Kai segera turun sambil membuka dua kancing teratas kemejanya. Ia harus mencoba rileks agar orangtuanya tidak semakin curiga dengan ketidakhadiran Kristal saat ini.

“Pa, Ma,” panggilnya keti

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status