Share

BAB 17 - Yang Datang dan Yang Hilang

Ada dua reaksi saat kita sedang sangat emosi, antara langsung menangis atau bahkan tidak bisa menangis sama sekali. Di hari pernikahannya, tentu saja Kristal menangis habis-habisan di mobilnya, dalam perjalanan menuju Pondok Indah.

Kali ini, Kristal tidak menangis sama sekali. Hatinya bahkan terasa kebas. Pipinya hanya terasa berdenyut sedikit. Mungkin orang akan berpikir ia memakai blush on satu palet saking merah pipinya.

“Kenapa juga aku bisa mencintai lelaki bodoh seperti Kai?” gerutu Kristal sambil membuka pintu mobilnya dengan emosi.

Harusnya Kristal masih bekerja sampai pukul enam sore nanti. Tapi mana bisa ia bekerja seperti biasa setelah dipermalukan seperti itu?

Kristal pun memilih untuk pergi ke salah satu bakery yang berada di dekat kantor Renjana di daerah Kuningan.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status