Share

14. Obrolan Malam Hari

Feli keluar dari kamar mandi mengenakan piyama satin berwarna merah, kesukaannya. Bibir merah alaminya mengulas senyum begitu melihat Kimberly tengah memeluk bantal dan selimutnya. Tubuh mungil anak itu nyaris tertutupi semuanya oleh benda yang ia peluk, hanya terlihat dahi dan matanya saja.

“Mami! Ayo! Jangan lama-lama!” seru Kimberly dengan suara teredam bantal.

Feli terkekeh. Anak itu tampak tak sabar ingin cepat-cepat tidur di kamar yang ada di lantai tiga. “Kenapa nggak duluan aja ke kamar di atasnya, hem?”

“Aku mau nungguin Mami.”

“Tadi ‘kan kamu sama Papi, Sayang. Kan bisa bareng papi kalau Kimmy udah nggak sabar.” Feli meraih bantal dan selimut dari pelukan Kimberly.

“Fyuh!” Kimberly mengusap dahi yang tak berkeringat sama sekali. Tingkahnya persis seperti orang dewasa yang kecapekan habis membawa sesuatu yang berat.

“Papi naik duluan, Mami. Terus aku disuruh nunggu Mami aja di sini.”

“Ooh. Begitu.”

“Hm-hm! Ayo, Mi!”

Feli sempat terdiam sembari berpikir, mungkin Archer tidak l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (26)
goodnovel comment avatar
Agus Roma
Feli sangat sabar semoga selalu kuat
goodnovel comment avatar
iyus yusmawati
mongggat aku ,
goodnovel comment avatar
Owoh Lee Lea
kalau aku di tempat Feli aku bakal kabur Tampa jekak.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status