Nora menghela napas berat. “Tuan Besar bisa membunuhku kalau itu terjadi! Tidak usah pergi, Nona!”Kayla pun menyentak tangannya dengan wajah bersungut kesal.“Pokoknya aku mau pergi titik!” teriaknya.Nora tetap pada pendiriannya. “Tidak boleh!” tegasnya lagi.Kayla memanyunkan bibirnya dengan kedua tangan terlipat.“Aku juga bosan di kamar terus, Nora. Lagian apa kata orang-orang nanti kalau tahu aku hanya mengurung diri di rumah. Mereka pasti pikir aku berkabung atas meninggalnya mantan suami. Aishhh! Aku tidak tahan lagi!” ujarnya menggebu-gebu.Kedua alis Nora menyatu. “Memangnya ada gosip seperti itu?”“Ya, bisa saja! Kan tidak semua orang tahu aku punya pacar! Mereka juga tidak tahu pacarku pergi dan aku tidak muncul di mana pun! Pasti akan ada orang bicara hal yang buruk tentangku!” cerocosnya panjang lebar.“Tidak, Nona. Sejak kapan kamu peduli pendapat orang lain.”Kayla pun menghembuskan napas kasar lalu menatap Nora dengan lekat.“Tolong aku, Nora. Aku mencintainya! Ya ya
Surya melotot pada asistennya itu. “Kenapa? Apa kau terkejut mendengar rencanaku?” tanya pria paruh baya itu ketus. Pria itu menggeleng cepat. “Ti-tidak begitu, Tuan. Saya pikir Tuan tidak lagi tertarik dengan mereka setelah permintaan Tuan Muda waktu itu,” ungkapnya jujur. Surya mendengus. “Leon itu masih polos dalam menilai seseorang. Jadi, harus banyak melihat dunia luar supaya pikirannya terbuka!” Ia pun kembali melanjutkan menonton pertunjukan yang ada di bawah. Leon sedang berbincang dengan salah satu anak buah sementara Gio sedang fokus menata kembali senjata yang akan digunakan. Putranya itu memang tidak menampakkan apa yang tengah dirasakan, tapi sebagai seorang ayah yang pernah muda, tentu sangat sulit melupakan wanita yang sudah dicintai. Surya pun tersenyum sinis tatkala mengingat itu. Ia memang tidak mengatakan secara terang-terangan kalau tidak menyukai anak dari Kevin. Semua sudah diatur rapi supaya Leon tidak berpikir sembarangan dan berjaga-jaga. Pria itu selalu
Nora menghela napas berat. “Tuan Besar bisa membunuhku kalau itu terjadi! Tidak usah pergi, Nona!” Kayla pun menyentak tangannya dengan wajah bersungut kesal. “Pokoknya aku mau pergi titik!” teriaknya. Nora tetap pada pendiriannya. “Tidak boleh!” tegasnya lagi. Kayla memanyunkan bibirnya dengan kedua tangan terlipat. “Aku juga bosan di kamar terus, Nora. Lagian apa kata orang-orang nanti kalau tahu aku hanya mengurung diri di rumah. Mereka pasti pikir aku berkabung atas meninggalnya mantan suami. Aishhh! Aku tidak tahan lagi!” ujarnya menggebu-gebu. Kedua alis Nora menyatu. “Memangnya ada gosip seperti itu?” “Ya, bisa saja! Kan tidak semua orang tahu aku punya pacar! Mereka juga tidak tahu pacarku pergi dan aku tidak muncul di mana pun! Pasti akan ada orang bicara hal yang buruk tentangku!” cerocosnya panjang lebar. “Tidak, Nona. Sejak kapan kamu peduli pendapat orang lain.”
Wanita itu berbalik dan kembali turun ke bawah. Raut wajahnya sedih karena mendengar putrinya seperti itu.Ya, Laura tadi khawatir karena ada suara gaduh dari kamar Kayla dan ingin mengeceknya, tapi tak sengaja mendengar semua yang mereka berdua bicarakan.“Oh, putriku! Kenapa kamu begitu bodoh!” gumamnya pelan dengan air mata yang sudah menggenang.Dia sedih Kayla menjadi stress seperti ini hanya karena laki-laki. Wanita itu pun langsung bergegas kembali ke kamarnya.Saat masuk ternyata suaminya sedang ada di balkon. Duduk manis sambil tangannya sibuk mengelap joran pancing. Laura menghela napas kasar karena itu lalu berjalan mendekat.“Kamu masih sempat untuk mancing sementara putrimu sedang stres di kamar!” ketusnya langsung tanpa basa-basi dengan kedua tangan terlipat.Kevin tidak bergeming sedikitpun seolah-olah itu tidak mengganggunya sama sekali. Laura pun jadi semakin kesal dengan sikap suaminya.“Papa sadar tidak sih?!” teriaknya dengan wajah masam.“Apa lagi sih, Ma?” tanya
Damar terlihat membuka mulutnya ingin protes tapi setelahnya kembali bersikap biasa saja dan tenang seperti awal. Pria itu lebih memilih untuk berperang dengan pikirannya sendiri.Nora pun buka suara. “Baik, Tuan. Saya akan menjaga Nona Kayla!” ucapnya patuh.Kalau putrinya sudah begini pria itu tidak bisa mengelak lagi.Kevin pun mengangguk. “Niko yang akan mengantar kalian besok. Lalu, katakan pada pria itu supaya datang kemari menemui papa. Kalian harus segera kembali secepatnya!” titahnya lagi.“Iya, Pa!” jawabnya cepat.Kayla tidak tahu apa rencana papanya, tapi yang pasti saat ini ia sudah mengantongi izin untuk pergi menemui pria yang sudah merebut hatinya. Ini jauh lebih penting!Awalnya hatinya terus menyangkal dan meyakinkan kalau semuanya hanya tipuan, tapi semakin dipikirkan Kayla yakin kalau perasaan mereka sama-sama tulus. Ia akan memperjuangkan cintanya.Besok paginya, Kayla ditemani Nora berjalan cepat sambil menyeret koper masing-masing. Semua sudah diatur oleh Niko,
“Sayang, kapan kamu akan menceraikan istri jelekmu itu?” “Sebentar dong, Sayang. Kamu sudah tidak sabar menjadi istriku ya?” jawab seorang pria diiringi gelak tawanya yang keras menggema. Kayla yang baru saja masuk ke rumah, terkejut mendengar suaminya bicara seperti itu dengan seorang wanita asing. Di kamar mereka pula! Padahal wanita berumur 25 tahun itu sengaja pulang cepat dari pasar supaya bisa menyambut suaminya dari kantor, mengejutkan sang suami. Tapi sekarang malah dia yang mendapat kejutan. Perlahan, Kayla membuka pintu. Seketika suaminya, Rio Sanjaya, terkejut dan langsung bangkit dari ranjang. Diikuti oleh wanita asing yang tengah bersamanya. Namun, yang lebih mengejutkan adalah suaminya itu hanya mengenakan celana pendek, sementara si wanita dengan tidak tahu malunya hanya mengenakan lingerie seksi yang transparan. Memalukan! “Apa-apaan ini?” sentak Kayla. “Rio, kamu–” “Aduh. Jangan drama!” tukas si wanita asing. Dengan tidak tahu malunya, wanita itu menggandeng
Mobil pun melaju kencang menuju jalan raya. Di dalam mobil yang berdesain mewah dan klasik, wanita tadi menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. “Apa yang sudah terjadi, Nona?” suara tegas seorang gadis dari depan membuka obrolan mereka yang tertunda. Ekor matanya menatap ke arah kursi belakang dari kaca spion. Kepalanya menggeleng pelan. “Tidak ada yang penting lagi, Nora. Pria brengsek itu berselingkuh dan nenek sihir itu malah mendukungnya. Aku dipaksa bercerai dan diusir dari rumah oleh mereka!” jelasnya lesu sambil menyandarkan punggungnya. Wajah Kayla yang kusam karena lelah bekerja seharian mendadak cemberut saat mendengar gelak tawa dari asistennya itu. “Hahaha!” Wajah Nora terlihat puas sekali. “Aku bilang juga apa ‘kan? Nona sama sekali tidak mau mendengarkanku!” Kayla pun mencondongkan tubuhnya ke depan. “Kamu sudah bosan hidup, hah?!” teriaknya tidak terima. Nora menutup mulutnya dengan ekspresi seolah-olah takut. “Oh, baiklah. Maafkan aku, Nona.” “Huh!” Kay
“Baik, Nona!” Setelah itu telepon pun dimatikan. Kayla menggenggam ponselnya dengan erat. “Kalian pikir bisa tidur nyenyak setelah ini?” gumamnya yakin. Tidak segampang itu! Bukan hanya Rio saja, tapi mama mertua dan iparnya juga memperlakukannya dengan buruk selama ini. Jadi, siapapun di keluarga mereka tidak akan dibiarkan lolos begitu saja. Permainan pun sudah dimulai. Dia akan membuat kehidupan mereka semakin kacau. Sementara itu di dalam mobil …. Mia yang tidak sabar langsung mengambil ponselnya untuk mengadukan kejadian barusan pada saudaranya. “Halo, Kak! Baru saja aku melihat mantan istrimu di Apartemen Royal Garden. Apa kamu tahu soal ini?” cerocosnya tanpa basa basi. [Kening Rio pun bertaut mendengar hal yang sangat aneh baginya. “Apa maksudmu? Apa yang dilakukannya di sana?” ucapnya heran dengan pertanyaan yang sama seperti adiknya tadi.] “Aku juga tidak tahu! Tapi, dia bilang tinggal di sana. Apa Kakak percaya? Hahaha! Si kotor itu pasti sudah menjadi simpanan pri
Damar terlihat membuka mulutnya ingin protes tapi setelahnya kembali bersikap biasa saja dan tenang seperti awal. Pria itu lebih memilih untuk berperang dengan pikirannya sendiri.Nora pun buka suara. “Baik, Tuan. Saya akan menjaga Nona Kayla!” ucapnya patuh.Kalau putrinya sudah begini pria itu tidak bisa mengelak lagi.Kevin pun mengangguk. “Niko yang akan mengantar kalian besok. Lalu, katakan pada pria itu supaya datang kemari menemui papa. Kalian harus segera kembali secepatnya!” titahnya lagi.“Iya, Pa!” jawabnya cepat.Kayla tidak tahu apa rencana papanya, tapi yang pasti saat ini ia sudah mengantongi izin untuk pergi menemui pria yang sudah merebut hatinya. Ini jauh lebih penting!Awalnya hatinya terus menyangkal dan meyakinkan kalau semuanya hanya tipuan, tapi semakin dipikirkan Kayla yakin kalau perasaan mereka sama-sama tulus. Ia akan memperjuangkan cintanya.Besok paginya, Kayla ditemani Nora berjalan cepat sambil menyeret koper masing-masing. Semua sudah diatur oleh Niko,
Wanita itu berbalik dan kembali turun ke bawah. Raut wajahnya sedih karena mendengar putrinya seperti itu.Ya, Laura tadi khawatir karena ada suara gaduh dari kamar Kayla dan ingin mengeceknya, tapi tak sengaja mendengar semua yang mereka berdua bicarakan.“Oh, putriku! Kenapa kamu begitu bodoh!” gumamnya pelan dengan air mata yang sudah menggenang.Dia sedih Kayla menjadi stress seperti ini hanya karena laki-laki. Wanita itu pun langsung bergegas kembali ke kamarnya.Saat masuk ternyata suaminya sedang ada di balkon. Duduk manis sambil tangannya sibuk mengelap joran pancing. Laura menghela napas kasar karena itu lalu berjalan mendekat.“Kamu masih sempat untuk mancing sementara putrimu sedang stres di kamar!” ketusnya langsung tanpa basa-basi dengan kedua tangan terlipat.Kevin tidak bergeming sedikitpun seolah-olah itu tidak mengganggunya sama sekali. Laura pun jadi semakin kesal dengan sikap suaminya.“Papa sadar tidak sih?!” teriaknya dengan wajah masam.“Apa lagi sih, Ma?” tanya
Nora menghela napas berat. “Tuan Besar bisa membunuhku kalau itu terjadi! Tidak usah pergi, Nona!” Kayla pun menyentak tangannya dengan wajah bersungut kesal. “Pokoknya aku mau pergi titik!” teriaknya. Nora tetap pada pendiriannya. “Tidak boleh!” tegasnya lagi. Kayla memanyunkan bibirnya dengan kedua tangan terlipat. “Aku juga bosan di kamar terus, Nora. Lagian apa kata orang-orang nanti kalau tahu aku hanya mengurung diri di rumah. Mereka pasti pikir aku berkabung atas meninggalnya mantan suami. Aishhh! Aku tidak tahan lagi!” ujarnya menggebu-gebu. Kedua alis Nora menyatu. “Memangnya ada gosip seperti itu?” “Ya, bisa saja! Kan tidak semua orang tahu aku punya pacar! Mereka juga tidak tahu pacarku pergi dan aku tidak muncul di mana pun! Pasti akan ada orang bicara hal yang buruk tentangku!” cerocosnya panjang lebar. “Tidak, Nona. Sejak kapan kamu peduli pendapat orang lain.”
Surya melotot pada asistennya itu. “Kenapa? Apa kau terkejut mendengar rencanaku?” tanya pria paruh baya itu ketus. Pria itu menggeleng cepat. “Ti-tidak begitu, Tuan. Saya pikir Tuan tidak lagi tertarik dengan mereka setelah permintaan Tuan Muda waktu itu,” ungkapnya jujur. Surya mendengus. “Leon itu masih polos dalam menilai seseorang. Jadi, harus banyak melihat dunia luar supaya pikirannya terbuka!” Ia pun kembali melanjutkan menonton pertunjukan yang ada di bawah. Leon sedang berbincang dengan salah satu anak buah sementara Gio sedang fokus menata kembali senjata yang akan digunakan. Putranya itu memang tidak menampakkan apa yang tengah dirasakan, tapi sebagai seorang ayah yang pernah muda, tentu sangat sulit melupakan wanita yang sudah dicintai. Surya pun tersenyum sinis tatkala mengingat itu. Ia memang tidak mengatakan secara terang-terangan kalau tidak menyukai anak dari Kevin. Semua sudah diatur rapi supaya Leon tidak berpikir sembarangan dan berjaga-jaga. Pria itu selalu
Nora menghela napas berat. “Tuan Besar bisa membunuhku kalau itu terjadi! Tidak usah pergi, Nona!”Kayla pun menyentak tangannya dengan wajah bersungut kesal.“Pokoknya aku mau pergi titik!” teriaknya.Nora tetap pada pendiriannya. “Tidak boleh!” tegasnya lagi.Kayla memanyunkan bibirnya dengan kedua tangan terlipat.“Aku juga bosan di kamar terus, Nora. Lagian apa kata orang-orang nanti kalau tahu aku hanya mengurung diri di rumah. Mereka pasti pikir aku berkabung atas meninggalnya mantan suami. Aishhh! Aku tidak tahan lagi!” ujarnya menggebu-gebu.Kedua alis Nora menyatu. “Memangnya ada gosip seperti itu?”“Ya, bisa saja! Kan tidak semua orang tahu aku punya pacar! Mereka juga tidak tahu pacarku pergi dan aku tidak muncul di mana pun! Pasti akan ada orang bicara hal yang buruk tentangku!” cerocosnya panjang lebar.“Tidak, Nona. Sejak kapan kamu peduli pendapat orang lain.”Kayla pun menghembuskan napas kasar lalu menatap Nora dengan lekat.“Tolong aku, Nora. Aku mencintainya! Ya ya
Surya melotot pada asistennya itu. “Kenapa? Apa kau terkejut mendengar rencanaku?” tanya pria paruh baya itu ketus.Pria itu menggeleng cepat. “Ti-tidak begitu, Tuan. Saya pikir Tuan tidak lagi tertarik dengan mereka setelah permintaan Tuan Muda waktu itu,” ungkapnya jujur.Surya mendengus. “Leon itu masih polos dalam menilai seseorang. Jadi, harus banyak melihat dunia luar supaya pikirannya terbuka!”Ia pun kembali melanjutkan menonton pertunjukan yang ada di bawah.Leon sedang berbincang dengan salah satu anak buah sementara Gio sedang fokus menata kembali senjata yang akan digunakan. Putranya itu memang tidak menampakkan apa yang tengah dirasakan, tapi sebagai seorang ayah yang pernah muda, tentu sangat sulit melupakan wanita yang sudah dicintai.Surya pun tersenyum sinis tatkala mengingat itu. Ia memang tidak mengatakan secara terang-terangan kalau tidak menyukai anak dari Kevin. Semua sudah diatur rapi supaya Leon tidak berpikir sembarangan dan berjaga-jaga. Pria itu selalu bersi
Mulut Kayla membulat memikirkan semua kemungkinan yang terjadi. Lalu dengan tangan yang masih bergetar ia meraba perutnya.“A-apa mungkin?!” gumamnya sedikit takut.Dengan cepat wanita itu berlari keluar dan langsung menuju meja kecil yang ada di samping tempat tidurnya.“Halo, Nora! Cepat panggilkan dokter!” pintanya dengan wajah yang pucat pasi.[“Apa Nona sakit? Baiklah, tunggu sebentar! Aku akan naik!” jawab wanita itu cepat.]Kayla meletakkan gagang telepon itu dengan perlahan. Ia berharap dugaannya benar kali ini.“Apa aku … hamil?” ucapnya tak percaya.Mengingat Leon yang selalu ‘keluar’ di dalam selesai pelepasannya. Apalagi saat terakhir mereka bertemu pria itu seolah menumpahkan semua miliknya di dalam Kayla.Kayla pun berbalik lalu melihat nampan sarapannya yang belum tersentuh sama sekali. Ia bergegas bangkit dan duduk di sofa. Tampak senyuman tipis terukir di wajahnya. Ia mulai makan dengan lahap seolah takut terjadi sesuatu kalau sampai perutnya kosong.Beberapa menit ke
Pemuda itu merasa napasnya tercekat di tenggorokan. Sia-sia saja bersembunyi karena papanya pasti sudah tahu semua yang dilakukannya dari orang suruhan pria itu. Padahal dia pergi diam-diam dan akan pulang dengan alasan berlibur, tapi sekarang tidak berlaku lagi alasan itu.Leon pun menarik napas berat lalu berkata, “Iya, Pa. Mereka memang memiliki markas besar dan canggih. Sulit untuk kita menyaingi popularitas dan kehebatan mereka. Tapi, aku yakin sudah berhasil membuat internal mereka terpecah,” jelasnya singkat.Surya pun manggut-manggut sambil memegang dagunya.“Aku mendapatkan kepercayaan anak dari Kevin dan menipunya. Namanya Kayla, Pa!” sambungnya lagi.Surya tidak bisa menyembunyikan ekspresi wajah terkejutnya.“Kevin punya anak perempuan?!”“I-iya, Pa. Anak tunggal, satu-satunya pewaris kelompok mereka!” jelasnya dengan suara pelan.‘Sama sepertiku!’ Hati pemuda itu merasa bersalah.Kening pria paruh baya itu semakin berkerut mendengar pengakuan putranya.“Yah, aku hanya tah
Kayla ingin menyanggah semua perkataan Damar tentang Leon, tapi mengingat siapa sebenarnya pria itu ia tidak jadi membuka mulutnya.‘Bisa saja itu benar! Aku terlalu percaya padanya!’ Batinnya yakin.Meskipun Leon mengatakan berbagai macam alasan soal kedatangannya kemari dan pernyataan cintanya pada Kayla. Hal itu tidak bisa membantunya sama sekali. Sekarang ia seorang diri menghadapi keluarganya atas kecerobohan yang diperbuat karena mengundang musuh mereka ke rumah ini.Tubuh Kayla terasa lemas semakin membuatnya tak berdaya dan menerima semua kemarahan papanya dengan lapang dada. Padahal Leon juga tidak tahu apa-apa tentang kelompok mereka. Tidak semua hal dikatakan jujur oleh Surya dan bertahun-tahun lamanya pasti banyak hal yang berubah di sini.Melihat Kayla yang diam saja, Kevin merasa sangat kesal dan tidak mau lagi berlama-lama membahas tentang hal memalukan ini. Ia akan membuat keputusan yang sulit.“Dengar, Kayla. Aku akan memberikan hukuman karena kesalahanmu!” ucapnya d