Share

170. Ditemani Indah

Terpaksa Laureta berdiri dari lantai sambil berpegangan pada apa pun yang bisa ia raih. Ia masih menangis sambil menahan rasa pusing di kepalanya. Begitu badannya tegak, ia mengompol lebih banyak lagi.

Rasanya ia tidak bisa menahan diri. Sungguh aneh. Air kencingnya seperti yang mengalir begitu saja tanpa ia sadari. Dengan langkah tertatih-tatih, Laureta berjalan ke kamar mandi yang rasanya jauh sekali.

Perutnya tiba-tiba terasa mulas sekali dan berdenyut-denyut. Ia pikir, ia mungkin akan buang air besar, tapi mengapa rasa sakitnya amat dahsyat.

Begitu tiba di sana, ia melepaskan celananya. “Oh tidak!” seru Laureta.

Terdapat noda darah di celana dalamnya. Lebih banyak air mata yang mengalir di pipinya. Ia kembali gemetar. Dengan susah payah ia melepaskan semua celananya dan menaruhnya di wastafel.

Laureta duduk di kloset sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Ia menangis sekeras-kerasnya. Perutnya masih terasa sakit dan pegal.

Mengapa semua ini harus terjadi pada dirinya? Lauret
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status