Share

173. Kehilangan

Erwin langsung melepaskan tangannya dan kemudian bangkit berdiri.

“Aku permisi dulu,” ucap Erwin dengan nada bicara yang dingin.

Erwin berjalan cepat melewati Kian yang tampak kebingungan. Kian sampai membalikkan badan ke arah pintu, tapi kemudian Erwin menutup pintu dengan cepat.

Laureta meringis. Ia takut sekali jika Kian tiba-tiba marah padanya karena cemburu. Dan lagi, Kian datang di saat Erwin sedang mengusap kepalanya. Padahal sejak tadi, Erwin tidak pernah menyentuhnya.

Kian berjalan ke perlahan dan kemudian berhenti di depan kasur, menatap Laureta sambil membuka dua kancing kemejanya. Tatapannya begitu sengit. Laureta tidak berani membalas tatapan Kian. Jadi, ia hanya terdiam.

“Apa yang Erwin lakukan di sini?” tanya Kian. “Menjengukmu? Mencurahkan perhatiannya padamu?”

“Itu tidak seperti yang kamu bayangkan,” ujar Laureta yang masih tidak berani menatap Kian.

“Lalu apa yang harus aku bayangkan?”

“Kian, aku sedang tidak enak badan. Aku tidak ada tenaga untuk bertengkar denganmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status