Share

Bab 43

"Jadi Kak Hendi beneran mau cerai sama Nisa, Bu?" tanya Tasya tambah penasaran.

Nay mencebikkan bibir dan menaikkan alisnya sembari mengangguk. "Ya gitulah. Ibu nggak tahu harus ngomong apa lagi. Maunya Ibu ya jangan sampailah mereka cerai," ujarnya sembari mengunyah makanan.

"Mereka berdua yang lebih paham harus gimana. Soalnya mereka yang menjalani," timpal Steven datar, "ngomong-ngomong nasi goreng buatanmu lumayan juga, Sya," pujinya pada masakan sang putri.

"Ah, heheh ... enak gitu, Dad. Malah bilang lumayan." Natasya yang tadinya tertegun dengan ungkapan sang ibu memilih menanggapi ayahnya.

Wanita cantik itu tidak mau terlihat begitu tertarik dalam perseteruan di dalam rumah tangga Hendi. Meskipun sebenarnya itulah kenyataannya. Ia masih belum yakin dengan perasaannya sendiri. Apakah benar-benar sudah bisa menggantikan posisi Hendi dengan Ardian di dalam hatinya, ataukah belum.

***

Tidak lama setelah Ardian selesai rapat,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status