Share

Bab 41

*Ardian POV

Aku mengekori langkah Mama Sufia ke luar ruang rawat Naura.

"Kita ngobrol di kantin sebentar, Ar," ajak Mama.

"Oke," sahutku singkat.

Sesampai kami di kantin rumah sakit, aku dan mama memesan kopi.

"Mmm ... Mama bingung mau ngomongin ini sama kamu."

Aku mengernyitkan dahi ketika mama memulai pembicaraan. "Ngomong aja, Ma. Ada apa? Soal biaya rumah sakit?" tebakku, "soal itu Mama tenang aja, biar aku yang beresin."

Akan tetapi, Mama menggeleng. Membuatku semakin heran.

"Bukan itu. Soal biaya rumah sakit sudah Hendra yang urus," ujar Mama Sufia sembari menundukkan pandangan. Kemudian beliau meraih cangkir kopi, lantas menyesap cairan hangat itu sedikit. Setelahnya kembali meletakkan cangkir itu ke atas meja.

"Kalau bukan soal biaya apa, Ma?" tanyaku penasaran.

"Ar ... sebenarnya ...."

Aku menanti apa yang akan Mama Sufia sampaikan dengan sabar sekaligus penasaran. Mengapa mam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status