Share

Tawaran Nakal

Aku belum memasak."

"Jangan pergi!" kataku menghentikan gerakan Marni yang ingin bangkit.

Matanya menatapku, tanpa ada binar yang selama ini aku harapkan.

"Marni, boleh aku bertanya padamu?" Kugeser dudukku, mendekat padanya.

"Apa, Mas?"

"Saat aku menciummu, memelukmu, apa yang kau rasakan?"

Marni terdiam. Dia seolah-olah mengingat apa yang pernah dia rasakan padaku.

"Aku malu," sahutnya.

Pertanyaanku tak mendapatkan jawaban. Yang ingin kudengar, mungkin dia merasakan jantungnya berdebar, atau berdetak kuat seperti akan meledak di rongga dada.

"Marni, aku ingin jujur padamu, tapi aku ingin kau berjanji untuk bisa memahami, bahwa yang aku ceritakan ini adalah kondisi di masa lalu. Bukan masa saat ini."

"Ada apa, Mas?"

"Sejujurnya, pernikahan kita tak seperti yang kuceritakan."

Mata Marni melebar.

"Kita dijodohkan, tanpa rasa cinta, tanpa pacaran. Layaknya orang yang dijodohkan, kita memiliki perbedaan yang sering membuat kita bertengkar. Sampai suatu waktu, kau mengatakan bahwa kau m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Gypsum Pvc Atap Dek
UPP byk2 dunk thorrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status