Share

Tidur Berpelukan

Pulau ini kecil dibandingkan pulau yang lain, kurang terawat menurutku. Mungkin pernah dijadikan sebagai tempat wisata yang dikunjungi kalau melihat dari sisa-sisa bangunannya, entah dengan alasan apa pulau kecil ini tak difungsikan lagi. Padahal jaraknya dekat dengan bibir pantai.

"Mas, indah, ya!" katanya sambil mengamati sekeliling.

"Lebih indah kamu," sahutku spontan. Yang dipuji tak terpengaruh sama sekali. Tak ada raut bangga, tersipu atau malu-malu. Atau bisa jadi dia tak mengerti dengan pujianku.

"Andaikan pulau ini punya kita dan kita buat rumah di sini, alangkah senangnya tinggal di sini ya, Mas. Setiap saat bisa melihat laut dan bermain di tepi pantai."

"Indah itu, kalau sesekali melihat, kalau sudah sering malah terbiasa dan pesonanya hilang."

"Begitukah, Mas?" tanya Marni. Dia tanpa sadar melepaskan pegangan tangan kami, membuatku merasa kehilangan, ingin memegang lebih dulu masih gengsi.

Kubidikkan kamera HP kepada Marni yang mulai asik menapakkan kakinya di tepi pantai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Gypsum Pvc Atap Dek
UPP lebih byk donk thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status