Siapa yang tidak kaget saat mengetahui fotonya Viral dimedia sosial? Sarah tidak menyangka fotonya akan tersebar karena ulah wanita yang mengaku sedang mengandung anak dari Suaminya Arga. Rumah tangga yang sudah berjalan delapan tahun bersama Arga harus diterjang badai perselingkuhan Suaminya disaat Sarah sedang berusaha mendapatkan buah hati mereka. Apakah Sarah bisa bertahan dengan keadaan ini?
Lihat lebih banyakSarah merupakan wanita karier yang saat ini memiliki jabatan sebagai seorang Manager keuangan disalah satu perusahaaan terkemuka dikota ini, Sarah memiliki penghasilan lebih tinggi dibandingkan Suaminya Arga yang hanya karyawan biasa, tetapi Sarah tidak pernah mempermasalahkan soal penghasilan, menurut Sarah yang paling penting kebutuhan dirumah semua terpenuhi.
Kesuksesan karier tidak sejalan dengan kesuksesan rumah tangganya, diusia pernikahan yang sudah menginjak delapan tahun Arga dan Sarah belum juga mendapatkan keturunan, berbagai cara sudah Sarah dan Arga upayakan tetapi belum juga membuahkan hasil.
"[Sarah, lihat tuh Ana temannya Arga sekarang sedang hamil anak kedua, kamu kapan nih mau memberi Ibu cucu, Ibu sudah tidak sabar lagi mau menggendong cucu dari Arga loh, kamu jangan sibuk dengan kerja saja, ingat kamu sudah tidak muda lagi]" Sindiran-sindiran dari Ibu mertua sudah menjadi makanan sehari-hari untuk Sarah, Arga merupakan anak tertua dari tiga bersaudara kedua adiknya sudah memberikan cucu semua untuk Ibu Endang.
Sarah hanya bisa mengelus dada dan menghela nafas, setiap mendapat ucapan-ucapan yang menyakiti hatinya karena setelah delapan tahun menikah Sarah sudah terbiasa dengan kata-kata yang keluar dari Ibu mertuanya itu, sebenarnya didalam hatinya juga sudah mengharapkan sekali kehadiran buah hati untuk menambah pelengkap dikehidupan keluarga kecilnya.
****
Dua bulan sejak kepergian Arga kereuni sekolahnya, Sarah merasa ada yang berubah dengan sikap dan penampilan Arga. Arga yang biasa cuek dengan penampilan sekarang sangat memperhatikan penampilannya, Arga juga sering pulang malam bahkan dihari libur pun Arga lebih memilih keluar rumah dibandingkan menghabiskan waktunya bersama Sarah.
"Sayang besok jangan lupa gosokkan baju yang baru kamu belikan tempo hari ya." Ucap Arga sambil tetap sibuk dengan gadgetny, tanpa memperhatikan Sarah yang dari tadi berada disampingnya.
"Loh memangnya kamu mau kemana Mas? besok hari minggu loh, kamu janji mau nemenin aku belanja bulanan." Rengek Sarah sambil menarik baju Arga.
Melihat Sarah cemberut, Arga langsung mengelus rambut Istrinya dan memasang senyum termanisnya.
"Biasanya juga belanja sendiri loh, tumben kamu mau minta temenin nih, Mas lagi ada kerjaan sayang, Istri Mas ini kan wanita mandiri, Mas beruntung banget punya Istri seperti kamu semuanya bisa kamu lakukan sendiri."
"Tapi sekali-kali aku juga kepingin seperti yang lain Mas, kemana-mana ditemenin sama Suaminya, sekarang aku perhatikan kamu sibuk banget sih, sering keluar rumah terus." Sarah memajukan bibirnya membuat Arga semakin geram dan memeluk Sarah erat.
"Mas janji minggu depan kita pergi belanja bareng ya, Mas temenin kemanapun kamu mau, Mas kan sudah bilang sayang Mas sedang buat usaha dengan teman Mas, do'akan usaha Mas ini maju jadi Mas tidak perlu kerja lagi, kamu juga bisa duduk santai dirumah."
Sarah pun akhirnya mencoba menerima dan memberikan dukungan untuk usaha yang sedang dirintis oleh Suaminya itu.
Pagi ini Sarah sudah bangun lebih awal dari biasanya, setelah menyiapkan baju yang dipesan oleh Arga tadi malam, Sarah juga menyiapkan makanan kesukaan Arga.
"Mas aku masak tempe mendoan kesukaan kamu loh." Sarah meletakkan satu piring tempe itu dimeja tidak jauh dari Arga berdiri dengan perasaan yang sangat bahagia, karena sudah lama sekali Sarah tidak masak untuk Suaminya.
"Maaf sayang Mas harus buru-buru sudah ditunggu teman, nanti kalau pulang cepat Mas pasti makan masakan kamu, lagian ngapain repot-repot masak sih kan kamu capek." Sarah menghela nafas, baru kali ini masakannya ditolak oleh Arga, biasanya Arga sangat senang saat tahu Sarah menyempatkan diri masak untuknya.
Sarah mendekat ke Arga yang masih berdiri mematung, Sarah mengendus-endus baju yang dipakai oleh Arga.
"Kok wangi parfumnya beda ya Mas." Tanya Sarah sambil menatap Arga, Sarah memang hapal betul dengan semua barang yang Arga punya, selama ini Arga tidak terlalu mementingkan penampilannya, semua yang dia pakai pasti pemberian dari Sarah.
"Kenapa Sayang, wanginya tidak enak ya?" Arga malah balik bertanya, Arga mencium-cium bajunya berulang-ulang.
"Wanginya beda dengan yang aku belikan kemarin Mas." Ujar Sarah dengan polosnya.
"Ia kemarin dikantor ada yang nawarin parfum kebetulan Mas suka ya sudah Mas beli deh, itung-itung bantu teman yang jualan." Sarah hanya mengangguk.
Sarah tidak ingin berpikir yang macam-macam, Sarah memilih membuang semua prasangka buruknya karena hampir delapan tahun menikah Arga adalah Suami yang setia tidak ada alasan Sarah untuk mencurigai Suaminya hanya karena membeli parfum baru.
"Sayang hari ini Mas pakai mobil ya." Sarah menganggukkan kepalanya, selama ini Sarah memang tidak pernah perhitungan, Sarah punya prinsip apa pun yang dia punya itu juga menjadi kepunyaan Arga.
Ditinggal Arga dirumah sendirian Sarah benar-benar bosan, belanja bulanan pun dia batalkan menunggu minggu depan persediaan dirumah sepertinya juga masih cukup, ia memilih membaca novel online dilaptopnya, tetapi tiba-tiba handphonenya berbunyi yang menandakan ada pesan masuk. Sarah mengambil handphone yang berada tidak jauh darinya.
"Tumben-tumbenan si Clara ngirim pesan tidak langsung nelpon aja." Gerutu Sarah, sambil membuka pesan diaplikasi chat berwarna hijau yang dikirimkan sahabatnya itu. Ternyata Clara mengirimkan sebuah link yang tertaut kesebuah sosial media.
"Siap-siap kamu Istri Sah ya, sebentar lagi kamu pasti akan tersingkir karena kehadiran anakku." Begitu bunyi keterangan yang disana terpampang foto Sarah.
Sarah yang tidak pernah menyentuh sosial media pun merasa kebingungan, akhirnya ia menelpon sahabatnya.
"[Maksudnya apa itu Cla?]"
"[Ya ampun Sarah, belum ngerti juga kamu, makanya jadi orang gaul sedikit dong, tau tidak foto kamu lagi viral tuh, banyak banget yang komentar di foto kamu, kamu kenal sama perempuan bernama Ayu itu]" Tidak menjawab, Sarah malah menggelengkan kepalanya seakan Clara sahabatnya melihat.
Setelah memutuskan sambungan dengan sahabatnya, Sarah mulai stalking akun yang bernama Ayu Prameswari, tidak banyak yang bisa didapat Sarah disana karena perempuan yang memiliki akun memilih menutup akses kecuali yang berteman dengannya.
Walaupun sebisa mungkin menenangkan dirinya tetapi namanya perempuan Sarah tetap kepikiran.
"Apakah Mas Arga berubah karena ada perempuan lain? apa maksudnya dari aku akan tersingkir? kenapa pelakor lebih galak ya." Ujar Sarah dalam hati dengan perasaan campur aduk.
"Nggak mungkin lah Mas Arga berani macam-macam, aku yakin Mas Arga setia kok." Sarah masih bergumam lirih dan menarik nafas panjang agar bisa berpikir jernih.
"Tapi Awas saja kamu berani bermain dibelakangku Mas, akan aku potong barang pusakamu itu." Saat ini Sarah yakin ini semua hanya kerjaan orang iseng yang berusaha merusak rumah tangganya, tetapi Sarah juga tidak tinggal diam dia terus mencari kebenaran atas berita itu.
"Akan aku cari kamu Ayu Prameswari."
Malam semakin larut belum ada tanda-tanda Arga pulang, Sarah memilih untuk tidur duluan karena tidak bisa dipungkiri hatinya sedang sangat gelisah, Sarah tidak ingin menambah kecurigaan dengan berita yang ada karena semuanya belum tentu benar.
Pagi ini Sarah seperti biasa menyiapkan sarapan untuk Arga, walaupun Sarah merupakan wanita karier tetapi Sarah tidak melupakan kewajibannya melayani Suaminya.
"Pulang jam berapa kamu tadi malam Mas?" Tanya Sarah yang membuat Arga sdikit gelagapan, karena biasanya Sarah tidak pernah memperdulikan apapun yang dilakukan Suaminya, Sarah selama ini merupakan seorang Istri yang memberi kepercayaan penuh terhadap Suaminya.
Bersambung.
"Arga apa yang sedang Kamu lakukan disini? " Tanya Abi tidak kalah kagetnya saat mengetahui ternyata yang datang adalah Arga. "Aku tidak ada urusan dengan Mu, Aku datang kesini hanya ingin bertemu dan meminta maaf secara langsung kepada Sarah, Aku sadar setelah Kami berpisah ternyata Aku sangat membutuhkan Sarah, Aku tidak bisa hidup tanpa Sarah. " "Setelah semua yang Kamu lakukan, Kamu masih bisa bilang seperti ini? lebih baik Kamu pergi, saat ini Sarah menjadi tanggung jawab Ku, sebentar lagi Kami akan segera menikah tolong jangan pernah datang dan temui calon Istri Ku lagi. ""Benar yang dikatakan Abi Sarah? yakin Kamu bisa hidup bersama lelaki seperti Dia? Aku yakin didalam hati Mu masih tersimpan rapi namaku." Sarah yang dari tadi memilih diam sekarang ikut bersuara. Dengan suara sedikit bergetar, Sarah menatap Arga penuh amarah. "Dalam hidup Ku, tidak ada yang lebih pedih daripada pengkhianatan yang sudah Kamu lakukan Mas. Aku berusaha memulihkan diri dan menemukan kebahagia
"Dasar mandul, mau pakai baju semahal apapun, Kamu itu tetap terlihat kampungan. " Teriak Ayu tidak mau kalah dari Clara. PlakkkTamparan keras melayang ke pipi Ayu, membuat Arga melotot tidak menyangka, Sarah yang Ia kenal dulu kini sudah sangat berubah. "Arga tolong Kamu bimbing Istri kesayangan Kamu ini, sekarang anggap saja Kita tidak pernah saling mengenal. " Masih dengan raut muka terkejut, Arga menarik tangan Ayu pergi meninggalkan Sarah yang kelihatan sangat emosi. "Aku seneng banget Kamu sudah berani seperti ini Sarah. " Clara menggenggam erat tangan Sarah. Sarah masih menatap kepergian Arga dan Ayu, ada perasaan yang sulit untuk diungkapkan walaupun Sarah sudah ikhlas melepaskan Arga. ****Sudah hampir satu tahun Arga dan Sarah berpisah, selama itu pula Sarah tidak lagi mendengar kabar Arga. Sarah sudah mulai terbiasa menjalani kehidupan nya seorang diri, kehidupan ekonominya pun semakin membaik bahkan selain bekerja saat ini Sarah sudah memilikimu usaha yang lumayan be
"Jangan salah paham Sayang, tidak mungkin Aku mengkhianati Kamu, Aku hanya kebetulan lewat sini saja, melihat Sarah lagi marah-marah sama sekuriti, Aku hanya kasihan ternyata Sarah belum berubah, Dia masih seperti yang dulu suka marah-marah. " Ucap Arga, pintar memutar balikkan fakta. "Sepertinya Kamu belum move on ya Sarah, ingat Mas Arga sudah bahagia menjadi Suamiku tolong jangan mendekati nya lagi kalau tidak Aku pastikan hidup Kamu tidak akan tenang. " Ancam Ayu kepada Sarah. "Siapa yang belum move on? Aku atau Mas Arga? Dia sengaja mengirimi Aku bunga, coklat dan meneror rumah Ku berharap Aku meminta bantuan nya. "Ayu mengepalkan tangannya, matanya menatap Sarah penuh emosi. "Apa benar yang dikatakan perempuan ini Mas?" Teriak Ayu dengan sangat kuat.Arga menggelengkan kepalanya dan mengajak Ayu masuk kedalam mobil. "Jawab pertanyaan Ku dulu Mas, Aku ingin semuanya jelas. ""Apa lagi yang mau dijelaskan, Aku kesini karena kebetulan, Aku sudah bahagia bersama Kamu apalagi seb
"[Jangan Kamu kira Kamu akan bahagia tanpa Ku Sarah, Aku pastikan Kamu akan kembali ke pelukan ku]" Pesan dari nomor baru yang Sarah yakini adalah pesan dari Arga. Sarah memilih tidak membalas pesan tersebut, akhir-akhir ini Sarah memang sering menerima pesan-pesan dari nomor baru. Sambil menunggu proses pengadilan, Sarah kembali ke rumah yang sudah disediakan dari kantornya. Sarah mulai membiasakan diri dengan kehidupan barunya, Abi juga tidak pernah lagi menghubunginya, Abi bahkan seperti hilang ditelan bumi, Sarah tidak mempermasalahkan hal tersebut. "Ibu Sarah ada kiriman bunga. " Ujar Salah satu karyawan saat Sarah baru masuk kantor pagi ini. Kening Sarah berkerut. "Dari siapa Mbak? " Tanya Sarah kepada bagian resepsionis kantornya. "Tidak ada nama pengirimnya Bu, tadi cuma dianterin sama kurir. " Setelah mengucapkan terimakasih Sarah membawa buket bunga berwarna merah yang cukup besar itu keruangan nya. Teman kantornya banyak yang menggoda. "Cie-cie ada penggemar rahas
Abi melihat handphone yang ada ditangan Sarah, di sana terlihat fotonya dan Sarah. "Loh ini kan foto kita Sarah, ini tidak bisa dibiarkan" Abi emosi hendak mencari orang yang sengaja mengabadikan momennya bersama Sarah secara diam-diam. "Sudah lah Mas, mau Kamu cari kemana, Aku pastikan Mereka sudah tidak ada disini lagi, lagian Aku sudah tidak ambil pusing lagi, toh sebentar lagi Aku dan Mas Arga bukan lagi Suami Istri. "Abi yang tadinya berdiri dan matanya mengawasi sekitar rumah makan itu kembali duduk didekat Sarah. Mereka menghabiskan makanan yang ada didepannya. Disela-sela makan, Abi menanyakan sesuatu kepada Sarah. "Sarah kalau boleh Aku tanya kenapa Arga sampai saat ini masih mengawasi Kamu, apakah Dia masih mempunyai rasa kepada Mu? dan kalau Arga masih menginginkan Kamu kembali, apa yang akan Kamu lakukan?" Sarah menghela nafas kasar, tiba-tiba selera makannya hilang. "Sebenarnya Aku sudah males membicarakan tentang Mas Arga, Aku sudah benar-benar tutup buku, Aku ing
Sarah mengambil cuti bekerja selama dua minggu untuk mengurus semuanya, bahkan saat ini Sarah harus mengontrak rumah karena rumahnya sudah disita. Hari ini Sarah akan pergi ke Pengadilan untuk mengurus perceraian nya. tanpa Ia sadari ia berpapasan dengan Mona. Pertemuan dua perempuan yang dulu sangat dekat itu kelihatan sangat canggung, bahkan Mona dengan sengaja membuang muka menghindari Sarah, tetapi Sarah ingin meminta maaf secara langsung kepada Mona. Sarah mendekati Mona yang duduk tidak jauh darinya, Mereka sama-sama sedang menunggu antrian dipanggil oleh petugas. "Mon apa kabar? " tegur Sarah berbasa-basi. "Seperti yang Kamu lihat, saat ini rumah tangga ku hancur karena Kamu, sekarang Kamu sudah puas kan dan pastinya senang sebentar lagi Mas Abi akan menjadi seorang duda, kalian akan leluasa tanpa penghalang. "Sarah menatap wajah Mona yang kelihatan lebih kurus dan tidak seceria dari biasanya, Sarah yakin saat ini Mona sedang tertekan, karena Sarah tahu Mona tidak menging
Masih dengan wajah bengong, Sarah memperhatikan dua orang itu tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan. "Anda Ibu Sarah kan, Istrinya Pak Arga?""Saya bukan lagi Istri Mas Arga, kalau kalian mau mencari Mas Arga jangan pernah datang ke rumah ini lagi, karena Mas Arga tidak tinggal disini lagi." Sarah yakin ada sesuatu dan Dia tidak ingin ikut campur dengan urusan yang menyangkut Arga. "Tidak bisa begitu Bu, Ibu sudah menandatangani surat persetujuan tentang peminjaman uang ini, Pak Arga sudah menjadikan rumah ini jaminan atas uang yang Ia pinjam kepada Kami, dan sesuai perjanjian jika tiga bulan berturut-turut tidak membayar maka rumah ini akan Kami sita. "Ternyata Arga sudah meminjam sejumlah uang ke Bank dan tidak membayar angsuran nya. "Apa? kalian akan menyita rumahku? tidak akan bisa, rumah ini atas namaku kalau urusan Mas Arga, cari saja orangnya langsung dan jangan pernah datang kesini lagi, lagian Aku tidak pernah menandatangani apapun. " Sarah tidak mau kalah, Ia memper
Sarah mulai menyusun rencana untuk membalas perbuatan Arga yang secara diam-diam sudah menikah dengan Ayu. Bahkan Arga tidak sedikitpun terlihat menyesali perbuatannya. Waktu libur Sarah tinggal dua hari lagi, ini dimanfaatkan Sarah dengan sangat baik, Ia mendatangi Cafe AA untuk meminta alamat rumah orang tua Ayu, Sarah teringat Papanya Ayu tidak merestui hubungan Arga dan Ayu saat itu, mengingat Arga masih berstatus Suaminya. "Pak bolehkah Saya meminta alamat rumah orangtuanya Ibu Ayu, ada urusan yang harus Saya selesaikan dengan beliau." Ujar Sarah dengan sedikit memohon kepada Satpam yang berjaga. Satpam itu tidak langsung memberikan alamat kepada Sarah, Ia malah bengong. "Saya minta tolong banget sama Bapak. " Sarah menyatukan tangannya memohon. "Loh ini bukannya mantan Istrinya Bapak Arga yang datang waktu acara lamaran Ibu Ayu beberapa waktu yang lalu ya?" Rupanya Satpam tersebut masih ingat dengan Sarah. Sarah mengangguk kan kepalanya. "Tolong Saya ya Pak.""Ibu tidak
"Tolong Mas, ada penyusup masuk ke rumah kita" Teriak Ayu, tidak lama kemudian Arga keluar dengan hanya menggunakan handuk yang melingkar di pinggangnya. "Rumah kita Kamu bilang? sejak kapan Kamu membeli rumah ini dari Ku?" Sarah semakin menguatkan suaranya membuat para tetangga berbondong-bondong datang melihat keributan itu. Arga kelihatan sangat panik, wajahnya pucat saat mengetahui Sarah ada didalam rumah. "Sejak kapan Kamu pulang Sayang? " Tanya Arga berusaha selembut mungkin untuk membuat hati Sarah lunak. "Sejak Kamu enak-enak berduaan dikamar sama perempuan jalang ini Mas. " Mata Sarah beradu dengan mata Arga. "Jangan bicara seperti itu Sarah, ini hanya salah paham saja, lepaskan Ayu, dia hanya curhat karena sedang ada masalah dengan orangtuanya. "Sarah tersenyum mengejek. "Curhat berduaan dikamar dengan Suami orang? Kamu kira Aku ini bodoh dan perempuan tidak punya perasaan? " Emosi Sarah semakin memuncak, Ia cengkeram sangat erat tangan Ayu yang sudah merah-merah terk
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen