" Sayang!!" Aruhi seperti patung diantara banyaknya orang yang berlalu lalang di bandara. Matanya bahkan tidak berkedip melihat kedua pasangan yang sedang berpelukan di depannya, keduanya bercumbu dengan mesra seakan melepaskan kasih sayang di langit bandara.
Matanya tidak pernah terlepas dari wanita yang tengah memeluk suaminya.Bagaimana mendeskripsikan wanita cantik itu? Ia memiliki tubuh yang tinggi dan langsing bak gitar Spanyol, kulitnya putih dan bersih dengan rambut hitam lurus yang membingkai wajah yang cantik.Dia adalah seorang Dewi? Aruhi bertanya-tanya dan tidak menyangka bahwa ada wanita secantik itu." Sedang apa kau disini,Megha?" Tanya Rajeandra, tangannya tetap memeluk pinggang kekasihnya dengan mesra bahkan ia menghilangkan eksistensi Aruhi disampingnya." Aku ingin mengantarmu." Ujar Megha dengan senyum manis, ia kemudian melirik wanita disamping Rajeandra dengan pandangan menilai lalu tersenyum seraya mengulurkan tangannya." Aku Megha." Aruhi tampak terkejut, ia melihat tangan halus dan lentik tersebut lalu menjabatnya." Aruhi.." Megha sudah tahu bahwa Aruhi adalah istri suaminya atau bisa dibilang madunya tetapi Megha tidak peduli siapa wanita yang sudah bersanding dengan suaminya, itu juga hanya kurung waktu satu tahun Rajeandra dan Aruhi akan berpisah. Bisa di katakan bahwa Aruhi adalah tameng untuk menutupi hubungannya dengan Rajeandra sembari menunggu kesiapannya menjadi istri bagi Rajeandra." Aku akan ke Paris untuk sebuah pekerjaan." Ujar Megha memberitahu Rajeandra. " Maaf, aku tidak bisa ikut denganmu. Namun setelah pekerjaanku selesai, aku akan menemuimu."Apa hubungan mereka? Sepasang kekasihkah? Itulah yang tengah melintas di pikiran Aruhi. Lantas ia tiba-tiba mengingat nama yang sebelumnya ia dengar. 'Megha ' nama wanita yang di kabarkan adalah kekasih Rajeandra.' Ya mereka adalah sepasang kekasih.'Namun, sikap wanita itu tenang setelah tahu bahwa kekasihnya telah menikah.Betapa tidak tahu malunya wanita itu. Cibir AruhiAruhi menggelengkan kepalanya, tidak seharusnya perasaan ingin memiliki hadir dibenaknya. Rajeandra bukanlah miliknya meskipun mereka telah terikat pernikahan yang sah, lagipula itu hanya satu tahun dan tidak boleh menumbuhkan rasa apapun sejak kontrak berlangsung.Pesawat tujuan Belanda, segeralah memasuki pesawat karena pesawat akan take off beberapa saat lagi.Suara interkome dari petugas bandara mengharuskan perpisahan terjadi. Aruhi tidak mengerti, Karana sebelumnya ia tidak pernah menaiki pesawat, dirinya hanya akan mengikuti kemana Rejeandra pergi." Aku akan menemuimu. Kabari aku jika pekerjaanmu sudah selesai." Ujar Rajeandra, ia kemudian mencium kening Megha dengan lembut.Aruhi, ia tidak mengatakan apapun selain berdiri bagaikan patung disamping kedua pasangan itu." Sampai jumpa sayang.." Ujar Megha, Aruhi berjalan dibelakang Rajeandra dengan pertanyaan dipikirannya hingga tidak sadar bahwa Rajeandra berhenti dan akhirnya dahinya bertabrakan dengan punggung lebar Rajeandra." Arrkhh.."Aruhi meringis, Rajeandra membalikan badannya dan menatap istrinya itu." Maaf.."" Tiket.." Aruhi langsung merogoh tasnya dan memberikannya kepada Rajeandra." Kau tidak ingin bertanya siapa Megha?" Tanya Rajeandra. Aruhi menggeleng." Dia kekasihmu?"" Dia istriku." Aruhi melotot.Aku dimana? Bagaimana bisa? .Namun, bagaimana sikap Megha begitu tenang? Bukankah sangat aneh jika ia tidak marah setelah tahu suaminya menikah lagi? Bahkan dia memberikan senyum kepadaku." Hubunganku dan Megha tidak disetujui oleh ayahku. Jadi aku dan dirinya menikah diam-diam."" Apa.. apa dia tidak marah karena kau menikah lagi?" Tanya Aruhi." Aku sudah menjelaskan kepada Megha tentang pernikahan yang kita lakukan." Rajeandra melihat Aruhi." Apa kau tidak marah setelah tahu bahwa aku memiliki istri?" Aruhi terdiam sejenak. lalu berfikir apa yang ia harapkan dalam kemarahannya? suaminya memiliki istri? dan bahkan apapun dan dilakukan Rajeandra tidak ada hubungannya dengan dirinya. jika ia mengatakan bahwa ia tidak menyukai hal tersebut,merasa di sakiti karena di bohongi. Siapa dirinya? Status istri kontrak itu melekat padanya." Pernikahan ini juga bukan kehendak mu. Lagipula, pernikahan kita hanya sebuah kontrak. Dalam satu tahun, kontrak akan berakhir, baik aku maupun kau akan kembali pada kehidupan kita masing-masing." Rajeandra tersenyum miring." Kau tidak boleh memberitahu siapapun tentang aku dan Megha. Jika ada yang tahu, nyawamu taruhannya." Aruhi menutup mulutnya sembari mengangkat salah satu tangannya." Aku tidak akan memberitahu siapapun. Kau bisa percaya kepadaku." Ujar Aruhi dengan pelan.Rajendra sedikit menunduk dan menepuk kepala Aruhi." Good girl." Manik mata Aruhi tiba-tiba membesar, ia tanpa sadar melangkah mundur.****" Ada apa?" Tanya Rajeandra ketika melihat wajah tegang Aruhi, kedua tangannya mengepal menegang kursi dengan erat seraya meneguk ludah beberapa kali. Aruhi melihat Rajeandra yang duduk disampingnya dan menggeleng."Aku... pertama kali aku menaiki pesawat. Aku takut." Aruhi tidak bisa menyembunyikan wajah tegangnya hingga pesawat telah lepas landas, pada saat itu matanya melotot dan mencari pegangan, bahkan ia tidak sadar bahwa tangan yang ia pegang adalah tangan Rajeandra.Rajeandra menahan sakit pada punggung tangannya akibat ulah Aruhi yang menanamkan kuku-kukunya pada kulitnya. Pandangan Rajeandra tertuju pada Aruhi yang tengah menutup matanya dengan mulut terus berdoa.Setelah pesawat mulai mengudara dengan tenang barulah Aruhi membuka matanya, ia melihat Rajeandra yang menatapnya kemudian melirik pada tangannya. Aruhi menutup mulutnya melihat bekas kukunya yang tertancap pada tangan Rajeandra." Maaf.. maafkan aku." Rajeandra mengambil tisu dan menutup tangannya tanpa mengatakan apapun." Maaf.."Aruhi merasa bersalah karena Rajeandra terdiam, dirinya juga tidak berani berbicara kepada suaminya" Tidak apa-apa."" Maaf.."" Ini hanya luka kecil." Rajeandra menutup matanya." Benarkah? Apa tidak masalah?" Rajeandra mengangguk." Aku minta maaf.."" Berisik!" Aruhi langsung terdiam dan memilih melihat kearah jendela. Tidak lama setelah itu ia melihat Rajeandra yang tertidur.Demi dewa dan Tuhan penguasa bumi bahwa Rajeandra begitu tampan hanya dengan melihat sisi wajahnya. Garis wajah lelaki itu sangat tegas dan indah seperti sebuah pahatan.' Aku tidak pernah menyangka bahwa dia adalah suamiku. Tidak.. hanya satu tahun, dia bukan suamiku.'*****Aruhi menatap bangunan berwarna coklat kayu dengan halaman yang luas, di depan halaman terdapat banyak bunga dengan berbagai warna yang indah. Dari dalam rumah muncul lelaki dan perempuan menyambut kedatangan mereka.Senyuman terpatri dari mereka. " Tuan, selamat datang!!" Seru lelaki tersebut dengan gembira. " Nyonya besar pasti sangat gembira dengan kedatangan tuan."" Latu, dimana nenek?" Tanya Rajeandra," Ada didalam tuan." Rajeandra langsung masuk kedalam, sebelum itu ia melirik Aruhi yang masih terdiam ditempatnya."Ay.." Latu dan Madu beralih pada mobil dimana koper majikannya berada." Dia istri tuan, iyakan?" Tanya Latu," Mungkin saja, tidak mungkin tuan membawa wanita selain istrinya." Ujar Madu.Rajeandra dan Aruhi memasuki rumah dan Aruhi begitu terpukau melihat hunian cantik itu, banyak tumbuhan merambat dan ditata dengan cantik pada dinding serta ada sebuah kolam ikan didalam rumah. interior itu menunjukan alam buatan yang indah." Nyonya!! Nyonya!! Lihatlah siapa yang datang!!" Teriak Madu." Jangan berisik!!" Tegur Latu." Mereka adalah Latu dan Madu, mereka sepasang suami istri." Beritahu Rajeandra pada Aruhi. " Jika kau membutuhkan sesuatu, mintalah pada mereka." Aruhi tersenyum dan mengangguk.Tidak lama, seorang wanita tua berdiri dari tangga dengan tangan terlipat memegang tongkat. Aruhi menganga tidak percaya melihat wanita tua dihadapan mereka. Tidak!! Itu bukanlah wanita tua yang ia pikirkan bahwa seorang nenek-nenek akan tampak tua dan lemah karena sudah lanjut usia tetapi nenek Rajeandra sangat berbeda. Dibandingkan memakai pakaian bak nenek-nenek pada umumnya, nenek Rajeandra seperti nenek-nenek sosialita dengan dandanan yang diwajah keriputnya." Berapa usianya?" Aruhi bersuara tanpa sadar, Rajeandra melirik istrinya. " Kau tidak akan percaya bahwa ia sudah berusia hampir satu abad."" Maaf.." Aruhi pikir ia telah tidak sopan karena mengomentari nenek Rajeandra." Dasar nakal!! Dasar nakal!! Kau tidak mengunjungi nenekmu beberapa tahun belakangan ini!!" Sebuah tongkat dilayangkan pada tubuh Rajeandra, ia melampiaskan kekesalannya kepada sang cucu durhaka. Rajeandra meringis Sembari menghindari tongkat keramat sang nenek yang selalu ia rasakan jika bertemu neneknya itu." Cucu durhaka!!!"" Oma! Oma hentikan!!" Ujar Rajeandra Sembari menghindari neneknya." Kau tidak pernah datang meskipun aku telah berpesan agar kau datang!!'" Bukan salahku!! Aku sibuk!!" Aruhi bingung.." Sekarang kau menikah! Aku tidak bisa datang!! Aku kesal!!" Rajeandra bersembunyi dibelakang tubuh Aruhi yang tidak mampu menutupi tubuhnya yang lebih besar dari istrinya itu. Aruhi tersentak saat lengan Rajeandra memeluk pinggangnya dari belakang. Aruhi merasakan tubuhnya memanas seketika dengan jantung yang berdetak lebih cepat." Anak nakal!!" sang nenek berhenti memukul seakan terpukau oleh wanita yang berada didepannya, tepatnya Rajeandra yang durhaka itu bersembunyi di belakangnya." Salam.." Suara Aruhi membuat sang nenek langsung berhenti, ia mengamati wanita asing dihadapannya." Cucu menantu." sang nenek Wajahnya langsung berubah hangat." Namaku Aruhi.." ujar Aruhi dengan ramah." Dia istriku." Ujar Rajeandra yang masih berada di belakang punggung Aruhi dengan tangan memeluk wanita itu..Aruhi langsung ditarik oleh sang nenek tetapi tertahan oleh tangan Rajeandra. Lelaki itu tersadar bahwa ia memeluk Aruhi, secepat kilat ia melepaskan tangannya dan langsung mengalihkan pandangannya." Kau istri anak nakal itu? Kenapa kau mau kepadanya?. Hah, Oma kasihan kepada wanita yang memujanya. Deva sudah menipu wanita dengan wajah tampannya. " Deva, nama yang Omanya sematkan untuknya ketika orang-orang memanggilnya Rajeandra. Rajeandra melotot dan ingin protes tetapi neneknya menatapnya dengan galak." Cucu menantuku, sayang sekali aku tidak bisa datang saat pernikahan kalian. Saat itu aku sakit."" Bagaimana keadaan nyonya sekarang?" Tanya Aruhi bersimpati, sang nenek langsung memasang wajah menyedihkan." Oma tidak baik-baik saja. Bagaimana lagi, kenyataannya bahwa wanita tua ini telah dibuang." Rajeandra hanya melihat drama yang sedang dilakoni oleh sang nenek dengan heran." Tidak ada yang mengunjungiku sama sekali disini. Tadi saja aku ingin mengusirnya. Tetapi Karana kau ada disini, maka aku biarkan dia tinggal disini." Aruhi tersenyum." Hanya satu hari, setelah itu kami akan pergi." Ujar Rajeandra menggoda." Kau lihatkan menantu? Tidak ada yang mempedulikan wanita tua ini. Aku harap kau tidak seperti cucu durhaka itu." Sindir sang nenek, Aruhi terkekeh." Aku akan menemani Nyonya.."" Oma, panggil aku Oma."" Oma.."" karena kau ada disini, sekarang ayo temani aku. Aku akan mengajakmu berkeliling disini. Tunggu sebentar." Sang nenek bergegas pergi. Tingkah lucu nenek Rajeandra membuat hari Aruhi menghangat apalagi sambutan dari nenek Rajeandra yang begitu baik." Oma memang suka berdrama. Kau tidak perlu meladeninya." Ujar Rajeandra." Sekarang aku tahu apa yang membuat Oma awet muda." Aruhi melihat Rajeandra. " Dia membawa energi yang positif. "" Ayo cucu menantu!!" Seru sang Oma, Aruhi langsung meninggalkan Rajeandra." Madu! ayo!!"Aruhi tidak pernah menyangka bahwa ia dapat menginjak luar negeri seperti impian yang ia pikir itu tidak mungkin bagi wanita miskin seperti dirinya. Aruhi juga bersyukur bahwa masih ada orang-orang baik yang menerimanya di keluarga Rajeandra. " Kau datang diwaktu yang tepat menantu, karena saat ini bunga tengah bermekaran dengan cantik disini." " Aku dengar Belanda terkenal akan bunga tulip nya dan juga kincir angin." ujarnya Aruhi." Kau ingin melihatnya?" Tanya Sang Oma. " Benar juga, kau datang untuk berbulan madu bersama Rajeandra. Suamimu akan mengajakmu."Aruhi hanya mengulas senyum tipis." Selamat Sore Margaretha, kau semakin cantik setiap harinya. " sapa seorang lelaki berambut pirang dengan pusing pipi yang membuatnya tampak manis. Hidung lelaki itu sangat mancung dengan kulit Tan memakai kemeja cream dengan loose pants berwarna hitam. Sang Oma mendelik dengan tawanya. " Jangan membuatku malu didepan menantuku,Fredrick." Ujar Sang Oma.Fredrick tersenyum dengan mata tertuju
Makan malam terasa begitu spesial bagi Margaretha, yaitu nenek dari Rajeandra sehingga ia menyiapkan begitu banyak hidangan khas Belanda dan juga masakan kesukaan Rajeandra untuk disantap oleh Aruhi cucu menantunya dan juga cucu durhakanya. Aruhi merasa berat hati menerima kebaikan nenek Rajeandra, Karana kedatangannya telah membuat wanita tua itu kerepotan dalam menyambut mereka. " Kau harus mempelajari resep ini. Makanan ini adalah makanan kesukaan suamimu. Kau tahu, salah satu membuat suami betah adalah mengenyangkan perutnya." Ujar Margaretha sembari mengaduk kari ayam yang begitu wangi yang semerbak hingga membuat ruangan tersebut penuh dengan rasa masakan tersebut. Itu adalah masakan kesukaan Rajeandra sejak dulu maka ia memasakkan khusus untuk cucunya itu. " Dari baunya memang sangat lezat." Puji Aruhi, Margaretha tertawa. " Aku akan menuliskan resep ini sebelum kau pergi." " Terima kasih." Ujarnya dengan senyum." Oma sudah lama tinggal disini?" Tanya Aruhi." Sudah dua p
Empat puluh lima menit berlalu dimana pintu kamar mandi masih senantiasa tertutup. Hal itu membuat Rajeandra bertanya-tanya apa yang dilakukan Aruhi hingga berada didalam kamar mandi, dia juga hanya mendengar suara air yang mengalir. " Apa dia baik-baik saja?" Rajeandra berjalan kearah kamar mandi dan mengetuknya. " Kau sedang apa di sana? " Dari dalam Aruhi menghapus air matanya, ia kemudian melihat wajah sembabnya di depan kaca wastafel. Dia menangisi hal yang sia-sia hanya Karena perkataan Rajeandra yang menusuk hatinya. Apa artinya aku telah memakai perasaanku dalam tingkahku? Seharusnya tidak seperti ini. " Apa aku meminta bantuannya?" Sedari tadi Aruhi kesulitan untuk membuka kancing baju yang berada di belakang punggungnya, tangannya tidak bisa meraihnya, tidak hanya itu kekesalan karena menyadari bahwa ia telah memasukan perkataan Rajeandra kepadanya terkumpul didalam kepalanya. Aruhi kemudian membuka pintu dan mengeluarkan
" Aruhi akan meninggalkan wanita lemah ini disini?" Wajah Margaretha menyendu ketika Rajeandra memutuskan untuk pergi ke Paris bersama Aruhi. Aruhi merasa bersalah karena ia sudah membuat sang nenek bersedih tetapi tidak dengan cucu kandung Margaretha yang hanya diam menatap drama dihadapannya. Neneknya itu memang sangat hebat memerankan sebuah drama hingga Aruhi yang lugu terpengaruh. " Maaf Oma."" ini pasti karena Rajeandra, iya kan?"" Aruhi akan datang menemui Oma lagi."" Datanglah dengan membawa hadiah untukku."" Apa yang Oma inginkan?" Margaretha tersenyum penuh menggoda." Cicit." Aruhi langsung salah tingkah. " Aku ingin memberikan sesuatu untukmu. Tunggu sebentar." Tidak lama Margaretha kembali dengan membawa kotak berwarna maron dan membuka isinya. " Ini gelang yang diberikan oleh Philips kepadaku. Dan sekarang menjadi milikmu Aruhi.."" Oma.. aku..aku tidak bisa menerimanya." " Aku memberikannya un
Rajeandra baru saja kembali setelah menemui Megha. Lebih tepatnya ia tidak menemui kekasihnya itu karena Megha begitu sibuk dengan jadwal pemotretannya dan itu membuat kekesalan di hari Rajeandra menumpuk. Selama ini, ia selalu meluangkan waktunya untuk Megha meski tidak dipedulikan dengan alasan jadwal yang padat. Terkadang Rajeandra lelah dan muak dengan hubungan yang ia jalani bersama Megha. Dirinya pikir pernikahan akan menyelesaikan masalahnya dengan Megha tetapi ternyata lebih patah dari sebelumnya. Apalagi perbedaan prinsip antara mereka berdua yang terkadang merujuk pada pertengkaran. Lelaki itu berjalan masuk membuka pintu kamar Apartemen. Ia langsung mencari keberadaan Aruhi setelah ia meninggalkan wanita itu cukup lama. Tepat ketika itu Rajeandra melihat Aruhi yang tertidur disamping jendela. Rambut pirang wanita itu terurai berantakan disisi wajahnya tetapi malah memberikan kesan menawan padanya. Rajeandra menahan nafas ketika melihat pakaian yang digunakan Aru
Tidak selamanya pagi yang cerah dapat mengubah suasana hati seseorang. Hangatnya matahari bahkan tidak bisa membangkitkan semangat Aruhi. Wanita itu masih memikirkan kejadian semalam hingga membuatnya tidak dapat tidur dan ketika ia terbangun, Rajeandra telah tiada. Dia pikir Rajeandra marah kepadanya karena ia menolak lelaki itu sehingga Rajeandra pergi tanpa memberitahunya. Hikss...CeklekRajeandra terkejut karena sambutan Aruhi yang langsung berlari memeluk dirinya. " Aku pikir kau meninggalkanku.." dari suara wanita itu jelas sekali ia tengah menahan tangisannya. " Simpan disana!" Aruhi melirik kebelakang dimana ada dua lelaki orang yang tengah tersenyum daging kearahnya, ia melihat makanan dan juga beberapa paper back ditangan mereka." Permisi tuan.." Rajeandra langsung menutupi tubuh Aruhi dengan tubuhnya agar dua lelaki itu tidak melihat lekuk dalam tubuh Aruhi yang transparan itu. Dia menatap Rajeandra seperti anak kecil
Sejak kapan aku ingin tahu apa yang dia lakukan? Sejak kapan aku ingin menahannya untuk tidak pergi? Sejak kapan semuanya berubah? Setelah perasaan penuh akan kebahagian kini berganti kesepian yang sunyi. Itulah yang dirasakan Aruhi setelah Rajeandra meninggalkannya karena mendapatkan telepon dari Megha. Hal yang membahagiakan begitu cepat berlalu bukan? Itulah mengapa ada yang pernah mengatakan bahwa jangan terlalu terlena dengan perasaan bahagia yang mungkin hanya berlangsung sementara. Aruhi berdiri diatas balkon memandang monumen menara Eiffel yang berkerlap Kerlip. Sapuan angin yang dingin tidak ia rasakan setelah pikirannya tertuju pada ketidakmengertian dengan apa yang terjadi pada dirinya. Ting..Aruhi tersadar ketika suara pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang. Ia terburu-buru untuk membukanya karena ia pikir orang itu adalah Rajeandra yang telah kembali. Namun, harapannya pupus ketika melihat seorang pelayan dengan membawa nampan berisi
Tok Tok Rajeandra dan Aruhi sama-sama melihat kearah pintu yang baru saja terdengar ketukan. " Biar aku membukanya."" Sepertinya layanan hotel untuk breakfast." Ujar Rajeandra. Aruhi melangkah dan membuka pintu tersebut. Didepannya terdapat seorang wanita dengan pakaian rok mini serta baju yang mengerat, wanita itu lantas membuka kacamatanya barulah Aruhi mengenalinya. " Hay Aruhi.." Sapa Megha." Ha.. yy Hay. " ujar Aruhi dengan terbata-bata, ia menggeser sedikit tubuhnya agar Megha bisa masuk kedalam." Sayang!!" Rajeandra terkejut dengan kedatangan Megha dan bagaimana wanita itu memeluknya secara tiba-tiba. Rajeandra melihat kearah Aruhi sedangkan wanita itu mengedikkan bahunya. Aruhi memperhatikan bagaimana wajah Rajeandra yang perlahan menyunggingkan senyum tipis, sangat tipis tetapi aura lelaki itu lebih bersinar setelah kedatangan Megha..Aruhi semakin mempercayai bahwa cinta adalah anugrah yang paling