Sebagai seorang wanita yang tidak bersekolah tinggi, Aruhi tidak memiliki kesibukan apapun setelah menikah selain menunggu suaminya pulang bekerja. Tidak ada yang berbicara dengannya, baik pelayan apalagi ibu mertua dan adik iparnya, sikap mereka begitu dingin kepadanya. Ia paham mengapa sikap mereka begitu karena meraka tidak menyukai keberadaannya. Aruhi kesulitan untuk bergerak dirumah itu jika tidak ada ayah mertuanya ataupun Rajeandra. Dirinya merasa bahwa tatapan orang-orang rumah itu seakan menghakiminya dan mencemoohnya, terlebih mertuanya. Aruhi juga bukan tipikal seorang yang mudah akrab berbaur, dirinya ingin mendekatkan diri kepada ibu mertuanya dan adik iparnya tetapi ia takut untuk memulai pembicaraan. " Karena kau menikah dengan putraku, bukan berarti kau bisa bersenang-senang menikmati kekayaan putraku." Aruhi yang tengah duduk bersantai terkejut dengan teguran dari ibu mertuanya. Aruhi langsung menegakkan tubuhnya dan bangkit. Sikap sebagai seora
Malam ini adalah malam penyambutan Rajeandra sebagai pemimpin baru Kingdom Corp. hanya menunggu dua hari, pesta mewah tampak digelar pada hotel berbintang atas keinginan Manov sendiri. Dia melakukan itu karena bangga kepada putranya dan sebagai perayaan atas bergabungnya Rajeandra dalam perusahaan. Rajeandra telah siap dengan jas berwarna biru malam yang tampak gagah memberi penampilan rapi dan menawan layaknya pria matang idaman para wanita begitupun dengan manov yang berpakaian senada." Wanita memang selalu membutuhkan banyak waktu untuk berdandan. Dua puluh tahun inilah yang papa lakukan setiap saat yaitu menunggu mamamu selesai mempercantik dirinya." Ujar Manov " Dan kini kau merasakannya." Rajeandra tidak menanggapi, ia sudah terbiasa menunggu Megha jika wanita itu bekerja, maka menunggu bukanlah sesuatu yang baru baginya. " Layla putriku cantik sekali." Puji sang ayah ketika melihat putri bungsunya datang. Layla tersenyum, ia selalu bermanja
Aruhi terbangun dari tidurnya, ia merasakan sakit pada kepalanya. Ia terkejut ketika melihat seorang wanita yang berdiri menatapnya dengan mata menyala taraf kemarahan. Aruhi masih belum mengumpulkan nyawanya tetapi wanita itu telah menuntut pertanyaan yang tidak bisa ia jawab." Kau perempuan jalang, Aruhi!! Aku pikir kau wanita polos tetapi aku tahu maksudmu, kau ingin mengambil Rajeandra dariku!" Aruhi masih bingung, suara Megha bagai dengungan ditelinganya. " Diam lah Megha!!" Bentak Aruhi, Megha melotot dengar respon Aruhi. Dirinya semakin terbakar karena di bentak oleh Aruhi. " Suaramu seperti kaleng rusak...hinggggg di telingaku." " Kau masih mabuk, wanita jalang!." Aruhi langsung menatap tajam. Dirinya bangkit dan menatap Megha dengan tajam. Dia langsung bangkit."" kau sudah gila, pagi-pagi begini sudah membuat kepalaku pusing." " Kau yang gila! Ini sudah siang." Aruhi hanya menggaruk kepalanya dan berjalan meninggalkan Megha. Wanita itu menarik lengan Aruhi yang membuat
" Ya, ayahmu yang menyelamatkan ku, Aruhi." Aruhi tampak terdiam, kenyataan yang baru saja ia dapat membuatnya terkejut bukan main." Saat itu hari naas menimpa diriku dimana aku hampir saja mati di jurang. Saat itu mobil yang aku tumpangi mengalami kerusakan pada remnya hingga aku tidak bisa mengendalikan mobilku dan akhirnya keluar dari jalur batas jalan." Manov memulai pembicaraan, dimana selama ini menutupinya bertahun-tahun." Saat mobilku hampir jatuh di jurang, seorang lelaki yang merupakan ayahmu datang membantuku. Aku tahu bahwa kemungkinan untuk hidup itu tidak ada, bahkan aku sudah mengatakan kepadanya untuk tidak menolongku tetapi ia tetap kekeuh." ' biarkan aku mati, aku sudah melakukan banyak dosa didunia ini. Setidaknya keluargaku tidak malu memilikiku.'" Pada akhirnya ia mengorbankan dirinya sendiri dan jatuh kedalam jurang yang dalam. Saat itu aku langsung melakukan evakuasi tetapi jasad ayahmu tidak bisa dikenali lagi karena mobil itu terbakar ketika jatuh." ' Ak
" Aku pikir dia adalah orang yang baik, Layla. Dia juga sepertinya mencintaimu." Ujar Aruhi yang masih tidak membiarkan pipi Layla padam. Aruhi menggoda Layla sejak pertemuannya dengan lelaki bernama Rohan di perpustakaan hingga mereka kembali. " Apa kebiasaanmu menyimpulkan orang yang baru kau lihat?" Aruhi mengangguk." Terlihat dari matanya, dia mencintaimu." Layla semakin memerah."Memang... dia pernah menyatakan perasaannya kepadaku. Tetapi aku takut." Ujar Layla." Katamu, kau harus mengambil resiko tetapi kau tidak mengambil resiko. Apa yang kau takutkan?" Tanya Aruhi, keduanya begitu dekat di percakapan pertama mereka." Banyak perempuan yang mendekatinya. Dan dia tampak seperti fuck boy."Aruhi tertawa." Ternyata apa yang kau katakan tadi kepadaku, hanya perkataan semata." Ujar Aruhi meremehkan yang membuat Layla malu. " Tetapi kau tidak boleh menerima lelaki semudah itu juga sih. Tapi.. kau tidak boleh mengantungkan perasannya terlalu lama. Bisa saja ketika ia sudah berhenti
" Selamat Aruhi,aku tidak menyangka kau akan menikah secepat ini."" Benar,kau juga menikah dengan lelaki kaya dari Amerika. Betapa beruntungnya dirimu Aruhi." " Katakan selamat tinggal pada kemiskinan."" Kau tidak boleh berbicara seperti itu.Aruhi menikahi lelaki kaya itu adalah berkat dari Tuhan tetapi kau tidak boleh melupakan dimana dirimu tinggal. Seperti kata pepatah, dimana kaki berpijak, disitu langit di junjung."" Kau lihat betapa mewahnya pernikahan Aruhi ini." Suara-suara itu adalah orang-orang kampung Aruhi yang turut menghadiri pernikahan Aruhi. Tentu saja bagi orang yang baru melihat pesta mewah dan megah akan bereaksi norak seperti mereka. Mirna, ibu Aruhi yang sudah diusia senjanya hanya bis tersenyum dan memberikan berkat pada sang putri. Tentu sebagai seorang ibu, ia begitu bahagia karena putrinya dinikahi oleh lelaki kaya raya. Disaat semuanya bergembira karena pernikahannya, berbeda dengan Aruhi yang tertekan dengan suara-suara dari mereka semua, seakan itu ad
Aruhi masih mencari keberadaan suaminya yang baru saja resmi beberapa saya yang lalu. Menyerah, akhirnya Aruhi memutuskan ke tempat yang sepi untuk beristirahat sejenak, gaun yang berat begitupun dengan hatinya yang berat harus diringankan sejenak. Namun, ketika ia melangkah keatas rooftop, ia mendengar suara cekikikan tawa dari sana. Satu langkah, dirinya akan memasuki rooftop tetapi ia berhenti dan bersiap pergi. " Kau sangat nakal..Ahhh.." " Putingmu menegang hanya dengan aku sentuh. Lalu siapa yang nakal sebenarnya?" Suara yang cukup akrab hingga membuat langkah Aruhi terhenti. Lewat celah dari pintu yang terbuka ia melihat Rajeandra tengah mengemut dada seorang wanita layaknya bayi yang kehausan. Tubuh wanita itu hampir polos dengan ekspresi yang puas ketika tubuhnya di sentuh. Aruhi menutup mulutnya ketika ia hampir berteriak menyaksikan adegan yang lebih dari itu saat Rajeandra mengangkat wanita tersebut pada meja dengan satu kaki wanita itu yang ia sampaikan pada bahuny
Keesokan harinya Aruhi kembali ke kantor dan masuk keruangan sang bos sesuai arahan dari sekretaris pak Manov. Dalam hati Aruhi telah berdoa untuk tidak terjadi sesuatu kepadanya. Aruhi membuka pintu dengan pelan, sebelumnya ia memunculkan kepalanya dan mencari sang bos tetapi ruangan itu kosong." Pencuri!!" Satu kata dari belakang punggungnya membuat Aruhi dengan panik membalikan tubuhnya dan tetapi bokongnya menyentuh tubuh seseorang di belakangnya. Rajeandra salah tingkah, tepat bokong itu menyentuh senjatanya. Rajeandra meneguk ludahnya sembari menatap wanita yang kini memelas menahan tangis.Aruhi menunduk. " Aku bukan pencuri." Suara wanita itu begitu lirih menahan getaran tangisannya. Rajeandra menatapnya dengan selidik. " Lalu apa yang kau lakukan disini?" Rajeandra melihat penampilan wanita itu yang memakai baju seorang pembersih, ia kemudian membuka pintu dan memasuki ruangan ayahnya, mengabaikan office girl itu. " Aruhi,kau belum masuk?" Aruhi menatap Laras." saya tidak
" Aku pikir dia adalah orang yang baik, Layla. Dia juga sepertinya mencintaimu." Ujar Aruhi yang masih tidak membiarkan pipi Layla padam. Aruhi menggoda Layla sejak pertemuannya dengan lelaki bernama Rohan di perpustakaan hingga mereka kembali. " Apa kebiasaanmu menyimpulkan orang yang baru kau lihat?" Aruhi mengangguk." Terlihat dari matanya, dia mencintaimu." Layla semakin memerah."Memang... dia pernah menyatakan perasaannya kepadaku. Tetapi aku takut." Ujar Layla." Katamu, kau harus mengambil resiko tetapi kau tidak mengambil resiko. Apa yang kau takutkan?" Tanya Aruhi, keduanya begitu dekat di percakapan pertama mereka." Banyak perempuan yang mendekatinya. Dan dia tampak seperti fuck boy."Aruhi tertawa." Ternyata apa yang kau katakan tadi kepadaku, hanya perkataan semata." Ujar Aruhi meremehkan yang membuat Layla malu. " Tetapi kau tidak boleh menerima lelaki semudah itu juga sih. Tapi.. kau tidak boleh mengantungkan perasannya terlalu lama. Bisa saja ketika ia sudah berhenti
" Ya, ayahmu yang menyelamatkan ku, Aruhi." Aruhi tampak terdiam, kenyataan yang baru saja ia dapat membuatnya terkejut bukan main." Saat itu hari naas menimpa diriku dimana aku hampir saja mati di jurang. Saat itu mobil yang aku tumpangi mengalami kerusakan pada remnya hingga aku tidak bisa mengendalikan mobilku dan akhirnya keluar dari jalur batas jalan." Manov memulai pembicaraan, dimana selama ini menutupinya bertahun-tahun." Saat mobilku hampir jatuh di jurang, seorang lelaki yang merupakan ayahmu datang membantuku. Aku tahu bahwa kemungkinan untuk hidup itu tidak ada, bahkan aku sudah mengatakan kepadanya untuk tidak menolongku tetapi ia tetap kekeuh." ' biarkan aku mati, aku sudah melakukan banyak dosa didunia ini. Setidaknya keluargaku tidak malu memilikiku.'" Pada akhirnya ia mengorbankan dirinya sendiri dan jatuh kedalam jurang yang dalam. Saat itu aku langsung melakukan evakuasi tetapi jasad ayahmu tidak bisa dikenali lagi karena mobil itu terbakar ketika jatuh." ' Ak
Aruhi terbangun dari tidurnya, ia merasakan sakit pada kepalanya. Ia terkejut ketika melihat seorang wanita yang berdiri menatapnya dengan mata menyala taraf kemarahan. Aruhi masih belum mengumpulkan nyawanya tetapi wanita itu telah menuntut pertanyaan yang tidak bisa ia jawab." Kau perempuan jalang, Aruhi!! Aku pikir kau wanita polos tetapi aku tahu maksudmu, kau ingin mengambil Rajeandra dariku!" Aruhi masih bingung, suara Megha bagai dengungan ditelinganya. " Diam lah Megha!!" Bentak Aruhi, Megha melotot dengar respon Aruhi. Dirinya semakin terbakar karena di bentak oleh Aruhi. " Suaramu seperti kaleng rusak...hinggggg di telingaku." " Kau masih mabuk, wanita jalang!." Aruhi langsung menatap tajam. Dirinya bangkit dan menatap Megha dengan tajam. Dia langsung bangkit."" kau sudah gila, pagi-pagi begini sudah membuat kepalaku pusing." " Kau yang gila! Ini sudah siang." Aruhi hanya menggaruk kepalanya dan berjalan meninggalkan Megha. Wanita itu menarik lengan Aruhi yang membuat
Malam ini adalah malam penyambutan Rajeandra sebagai pemimpin baru Kingdom Corp. hanya menunggu dua hari, pesta mewah tampak digelar pada hotel berbintang atas keinginan Manov sendiri. Dia melakukan itu karena bangga kepada putranya dan sebagai perayaan atas bergabungnya Rajeandra dalam perusahaan. Rajeandra telah siap dengan jas berwarna biru malam yang tampak gagah memberi penampilan rapi dan menawan layaknya pria matang idaman para wanita begitupun dengan manov yang berpakaian senada." Wanita memang selalu membutuhkan banyak waktu untuk berdandan. Dua puluh tahun inilah yang papa lakukan setiap saat yaitu menunggu mamamu selesai mempercantik dirinya." Ujar Manov " Dan kini kau merasakannya." Rajeandra tidak menanggapi, ia sudah terbiasa menunggu Megha jika wanita itu bekerja, maka menunggu bukanlah sesuatu yang baru baginya. " Layla putriku cantik sekali." Puji sang ayah ketika melihat putri bungsunya datang. Layla tersenyum, ia selalu bermanja
Sebagai seorang wanita yang tidak bersekolah tinggi, Aruhi tidak memiliki kesibukan apapun setelah menikah selain menunggu suaminya pulang bekerja. Tidak ada yang berbicara dengannya, baik pelayan apalagi ibu mertua dan adik iparnya, sikap mereka begitu dingin kepadanya. Ia paham mengapa sikap mereka begitu karena meraka tidak menyukai keberadaannya. Aruhi kesulitan untuk bergerak dirumah itu jika tidak ada ayah mertuanya ataupun Rajeandra. Dirinya merasa bahwa tatapan orang-orang rumah itu seakan menghakiminya dan mencemoohnya, terlebih mertuanya. Aruhi juga bukan tipikal seorang yang mudah akrab berbaur, dirinya ingin mendekatkan diri kepada ibu mertuanya dan adik iparnya tetapi ia takut untuk memulai pembicaraan. " Karena kau menikah dengan putraku, bukan berarti kau bisa bersenang-senang menikmati kekayaan putraku." Aruhi yang tengah duduk bersantai terkejut dengan teguran dari ibu mertuanya. Aruhi langsung menegakkan tubuhnya dan bangkit. Sikap sebagai seora
" Selamat datang tuan Rajeandra." Rajeandra berjalan dengan penuh wibawa dengan menggunakan jas hitam yang tampak begitu rapi ditunjang dengan penampilannya yang tampan semakin membuat wanita menjerit karena ketampanannya. Tetapi mereka sadar bahwa tuan muda calon Presdir itu telah memiliki seorang istri dan banyak yang tidak tahu bahwa istri Rajeandra adalah Aruhi adalah seorang office girl dikantor. "Selamat datang tuan Rajeandra." Beberapa orang menyambutnya, tidak semuanya menyambutnya ketika melihatnya dan ia hanya tersenyum kecil sebagai balasannya. Dirinya kemudian melihat dua orang yang menjadi targetnya untuk hari ini. lelaki itu tersenyum seraya berhenti dimana kedua lelaki tua itu berada. " sir Robert dan Sir Christ, benar bukan?" Kedua orang itu mengangguk dengan senyum hangat, sangat baik karena calon Presdir mereka mengenalnya. Sebelumnya Rajeandra tidak pernah memunculkan dirinya di perusahan dan ini pertama kalinya.." Anda mengenal kami?'" Ayahku sering membicaraka
Aruhi selalu bangun di pagi hari kemudian membersihkan dirinya. ia bangun sebelum orang lain bangun dan membereskan dapur bersama para maid yang bertugas, meskipun mereka sungkan kepadanya tetapi Aruhi tetap ingin melakukan pekerjaan tersebut. Setelah pekerjaan dapur selesai dirinya kembali ke kamar. " Selamat pagi nak.." Aruhi berhenti karena melihat sang ayah. Lelaki itu sudah berpakaian rapi dengan menggunakan jasnya." Selamat pagi papa." " Segera bangunkan suamimu, hari ini kita akan ke kantor." " Baik ayah." Ujar Aruhi. " Aku sudah membuatkan teh herbal dan cemilan untuk ayah." Beritahu Aruhi. Manov tersenyum." Terima kasih nak, tetapi biasanya ayah suka meminum kopi." Aruhi tersenyum dan mengangguk." Aku tahu, tetapi sepertinya kopi tidak terlalu baik untuk kesehatan." Manov tersenyum. " Kau sangat manis, semoga tuhan selalu memberkatimu." Aruhi tersenyum. " Jalan lupa di minum papa. Aku akan membangunkan Rajeandra."Dia melihat Rajeandra masih bergelung dalam selimutny
Rajeandra sepertinya sangat marah kepadaku Itulah yang Aruhi pikirkan bahkan sejak perjalanan menuju bandara dan kini mereka berada di pesawat untuk kembali ke kota, tetapi lelaki itu belum mengeluarkan suara untuk berbicara kepadanya sedikitpun. Aruhi melirik Rajeandra yang berada di sampingnya, lelaki itu tengah membaca bukunya sedangkan dirinya hanya diam dan tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana. Jika ia membuat pembelaan mengapa ia menampar Megha, lelaki itu pasti tidak akan percaya kepadanya. Pada akhirnya Aruhi memendamnya sendiri. Lagipula, apapun yang Rajeandra pikirkan tentangnya, itu malah lebih baik agar hubungan mereka tidak dekat dan ketika kontrak selesai, ia bisa melepaskan Rajeandra tanpa rasa sakit. Dalam pandangan Rajeandra, ia melirik Aruhi yang tampak terduduk dengan tenang, wanita itu bahkan tidak sedikitpun mengeluarkan suara.Dia tidak ingin menjelaskan apa yang terjadi hingga ia menampar Megha? " Sorry, tea or coffie?" Pramugari datang menghampiri
Rasanya sangat sesakKenapa aku menangis? Bahkan ketika ia telah menghapus air matanya, air mata itu terus menerus turun tiada henti. Ia berdiri termenung memandang lautan lepas yang berkilauan akibat sinar matahari. " Tidak seharusnya perasaan seperti ini hadir didalam diriku. Tuhan, tolong hapuskan perasanku. Dia.. dia bukan milikku. Aku.. aku tidak bisa mengendalikan perasaanku, jadi tolong hapuskan lah." Wanita itu menangis sambil memukul dadanya yang sesak, beberapa orang melihatnya dengan tanya dan menyimpulkan bahwa wanita itu tengah putus cinta. Tetapi wanita itu tidak mempedulikan orang-orang dan malah menangis sesenggukan. " Kau menangis seperti anak kecil." Aruhi menghapus air matanya dan menoleh kebelakang. Dirinya mendapati Fredrick yang tersenyum geli kepadanya, dia menertawakan Aruhi yang menangis tersedu-sedu. Hidungnya memerah begitupun dengan matanya tetapi itu sangat lucu di matanya. Aruhi tidak tersenyum mendengarnya, hatinya masih sangat sakit dengan kenyataan