Makan malam terasa begitu spesial bagi Margaretha, yaitu nenek dari Rajeandra sehingga ia menyiapkan begitu banyak hidangan khas Belanda dan juga masakan kesukaan Rajeandra untuk disantap oleh Aruhi cucu menantunya dan juga cucu durhakanya. Aruhi merasa berat hati menerima kebaikan nenek Rajeandra, Karana kedatangannya telah membuat wanita tua itu kerepotan dalam menyambut mereka. " Kau harus mempelajari resep ini. Makanan ini adalah makanan kesukaan suamimu. Kau tahu, salah satu membuat suami betah adalah mengenyangkan perutnya." Ujar Margaretha sembari mengaduk kari ayam yang begitu wangi yang semerbak hingga membuat ruangan tersebut penuh dengan rasa masakan tersebut. Itu adalah masakan kesukaan Rajeandra sejak dulu maka ia memasakkan khusus untuk cucunya itu. " Dari baunya memang sangat lezat." Puji Aruhi, Margaretha tertawa. " Aku akan menuliskan resep ini sebelum kau pergi." " Terima kasih." Ujarnya dengan senyum." Oma sudah lama tinggal disini?" Tanya Aruhi." Sudah dua p
Empat puluh lima menit berlalu dimana pintu kamar mandi masih senantiasa tertutup. Hal itu membuat Rajeandra bertanya-tanya apa yang dilakukan Aruhi hingga berada didalam kamar mandi, dia juga hanya mendengar suara air yang mengalir. " Apa dia baik-baik saja?" Rajeandra berjalan kearah kamar mandi dan mengetuknya. " Kau sedang apa di sana? " Dari dalam Aruhi menghapus air matanya, ia kemudian melihat wajah sembabnya di depan kaca wastafel. Dia menangisi hal yang sia-sia hanya Karena perkataan Rajeandra yang menusuk hatinya. Apa artinya aku telah memakai perasaanku dalam tingkahku? Seharusnya tidak seperti ini. " Apa aku meminta bantuannya?" Sedari tadi Aruhi kesulitan untuk membuka kancing baju yang berada di belakang punggungnya, tangannya tidak bisa meraihnya, tidak hanya itu kekesalan karena menyadari bahwa ia telah memasukan perkataan Rajeandra kepadanya terkumpul didalam kepalanya. Aruhi kemudian membuka pintu dan mengeluarkan
" Aruhi akan meninggalkan wanita lemah ini disini?" Wajah Margaretha menyendu ketika Rajeandra memutuskan untuk pergi ke Paris bersama Aruhi. Aruhi merasa bersalah karena ia sudah membuat sang nenek bersedih tetapi tidak dengan cucu kandung Margaretha yang hanya diam menatap drama dihadapannya. Neneknya itu memang sangat hebat memerankan sebuah drama hingga Aruhi yang lugu terpengaruh. " Maaf Oma."" ini pasti karena Rajeandra, iya kan?"" Aruhi akan datang menemui Oma lagi."" Datanglah dengan membawa hadiah untukku."" Apa yang Oma inginkan?" Margaretha tersenyum penuh menggoda." Cicit." Aruhi langsung salah tingkah. " Aku ingin memberikan sesuatu untukmu. Tunggu sebentar." Tidak lama Margaretha kembali dengan membawa kotak berwarna maron dan membuka isinya. " Ini gelang yang diberikan oleh Philips kepadaku. Dan sekarang menjadi milikmu Aruhi.."" Oma.. aku..aku tidak bisa menerimanya." " Aku memberikannya un
Rajeandra baru saja kembali setelah menemui Megha. Lebih tepatnya ia tidak menemui kekasihnya itu karena Megha begitu sibuk dengan jadwal pemotretannya dan itu membuat kekesalan di hari Rajeandra menumpuk. Selama ini, ia selalu meluangkan waktunya untuk Megha meski tidak dipedulikan dengan alasan jadwal yang padat. Terkadang Rajeandra lelah dan muak dengan hubungan yang ia jalani bersama Megha. Dirinya pikir pernikahan akan menyelesaikan masalahnya dengan Megha tetapi ternyata lebih patah dari sebelumnya. Apalagi perbedaan prinsip antara mereka berdua yang terkadang merujuk pada pertengkaran. Lelaki itu berjalan masuk membuka pintu kamar Apartemen. Ia langsung mencari keberadaan Aruhi setelah ia meninggalkan wanita itu cukup lama. Tepat ketika itu Rajeandra melihat Aruhi yang tertidur disamping jendela. Rambut pirang wanita itu terurai berantakan disisi wajahnya tetapi malah memberikan kesan menawan padanya. Rajeandra menahan nafas ketika melihat pakaian yang digunakan Aru
Tidak selamanya pagi yang cerah dapat mengubah suasana hati seseorang. Hangatnya matahari bahkan tidak bisa membangkitkan semangat Aruhi. Wanita itu masih memikirkan kejadian semalam hingga membuatnya tidak dapat tidur dan ketika ia terbangun, Rajeandra telah tiada. Dia pikir Rajeandra marah kepadanya karena ia menolak lelaki itu sehingga Rajeandra pergi tanpa memberitahunya. Hikss...CeklekRajeandra terkejut karena sambutan Aruhi yang langsung berlari memeluk dirinya. " Aku pikir kau meninggalkanku.." dari suara wanita itu jelas sekali ia tengah menahan tangisannya. " Simpan disana!" Aruhi melirik kebelakang dimana ada dua lelaki orang yang tengah tersenyum daging kearahnya, ia melihat makanan dan juga beberapa paper back ditangan mereka." Permisi tuan.." Rajeandra langsung menutupi tubuh Aruhi dengan tubuhnya agar dua lelaki itu tidak melihat lekuk dalam tubuh Aruhi yang transparan itu. Dia menatap Rajeandra seperti anak kecil
Sejak kapan aku ingin tahu apa yang dia lakukan? Sejak kapan aku ingin menahannya untuk tidak pergi? Sejak kapan semuanya berubah? Setelah perasaan penuh akan kebahagian kini berganti kesepian yang sunyi. Itulah yang dirasakan Aruhi setelah Rajeandra meninggalkannya karena mendapatkan telepon dari Megha. Hal yang membahagiakan begitu cepat berlalu bukan? Itulah mengapa ada yang pernah mengatakan bahwa jangan terlalu terlena dengan perasaan bahagia yang mungkin hanya berlangsung sementara. Aruhi berdiri diatas balkon memandang monumen menara Eiffel yang berkerlap Kerlip. Sapuan angin yang dingin tidak ia rasakan setelah pikirannya tertuju pada ketidakmengertian dengan apa yang terjadi pada dirinya. Ting..Aruhi tersadar ketika suara pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang. Ia terburu-buru untuk membukanya karena ia pikir orang itu adalah Rajeandra yang telah kembali. Namun, harapannya pupus ketika melihat seorang pelayan dengan membawa nampan berisi
Tok Tok Rajeandra dan Aruhi sama-sama melihat kearah pintu yang baru saja terdengar ketukan. " Biar aku membukanya."" Sepertinya layanan hotel untuk breakfast." Ujar Rajeandra. Aruhi melangkah dan membuka pintu tersebut. Didepannya terdapat seorang wanita dengan pakaian rok mini serta baju yang mengerat, wanita itu lantas membuka kacamatanya barulah Aruhi mengenalinya. " Hay Aruhi.." Sapa Megha." Ha.. yy Hay. " ujar Aruhi dengan terbata-bata, ia menggeser sedikit tubuhnya agar Megha bisa masuk kedalam." Sayang!!" Rajeandra terkejut dengan kedatangan Megha dan bagaimana wanita itu memeluknya secara tiba-tiba. Rajeandra melihat kearah Aruhi sedangkan wanita itu mengedikkan bahunya. Aruhi memperhatikan bagaimana wajah Rajeandra yang perlahan menyunggingkan senyum tipis, sangat tipis tetapi aura lelaki itu lebih bersinar setelah kedatangan Megha..Aruhi semakin mempercayai bahwa cinta adalah anugrah yang paling
Aruhi terdiam memandangi kosong lautan lepas yang tampak gemerlap bercahaya Karena lampu dari bangunan-bangunan kota yang begitu indah. Di bawah langit, dan di atas pasir ia duduk sambil memeluk lututnya sendiri. Alasan mengapa ia masih belum masuk ke hotel karena Megha belum juga pergi dan itu akan membuatnya begitu canggung jika berada di antara mereka. Apalagi ia tidak sengaja melihat Rajeandra dan Megha sedang bercinta saat ia ingin kembali setelah bercerita dengan Matthew. Aruhi merasa pikiran itu membuat kepalanya pecah, ia tidak bisa mengalihkan pikirannya pada hal tersebut. Lagipula, apapun yang akan dilakukan oleh mereka berdua, itu sangat wajar karena keduanya adalah suami istri. Dia bertindak seolah-olah, dia adalah pihak yang tersakiti padahal kenyataannya tidak seperti itu.Perasaanku kacau, aku tidak tahu. Apa yang mereka lakukan? Itu terserah mereka? Lalu mengapa aku yang memikirkannya?. Bodoh Aruhi. " Aku.. aku...kenapa pikiran ini tidak
" Aku pikir dia adalah orang yang baik, Layla. Dia juga sepertinya mencintaimu." Ujar Aruhi yang masih tidak membiarkan pipi Layla padam. Aruhi menggoda Layla sejak pertemuannya dengan lelaki bernama Rohan di perpustakaan hingga mereka kembali. " Apa kebiasaanmu menyimpulkan orang yang baru kau lihat?" Aruhi mengangguk." Terlihat dari matanya, dia mencintaimu." Layla semakin memerah."Memang... dia pernah menyatakan perasaannya kepadaku. Tetapi aku takut." Ujar Layla." Katamu, kau harus mengambil resiko tetapi kau tidak mengambil resiko. Apa yang kau takutkan?" Tanya Aruhi, keduanya begitu dekat di percakapan pertama mereka." Banyak perempuan yang mendekatinya. Dan dia tampak seperti fuck boy."Aruhi tertawa." Ternyata apa yang kau katakan tadi kepadaku, hanya perkataan semata." Ujar Aruhi meremehkan yang membuat Layla malu. " Tetapi kau tidak boleh menerima lelaki semudah itu juga sih. Tapi.. kau tidak boleh mengantungkan perasannya terlalu lama. Bisa saja ketika ia sudah berhenti
" Ya, ayahmu yang menyelamatkan ku, Aruhi." Aruhi tampak terdiam, kenyataan yang baru saja ia dapat membuatnya terkejut bukan main." Saat itu hari naas menimpa diriku dimana aku hampir saja mati di jurang. Saat itu mobil yang aku tumpangi mengalami kerusakan pada remnya hingga aku tidak bisa mengendalikan mobilku dan akhirnya keluar dari jalur batas jalan." Manov memulai pembicaraan, dimana selama ini menutupinya bertahun-tahun." Saat mobilku hampir jatuh di jurang, seorang lelaki yang merupakan ayahmu datang membantuku. Aku tahu bahwa kemungkinan untuk hidup itu tidak ada, bahkan aku sudah mengatakan kepadanya untuk tidak menolongku tetapi ia tetap kekeuh." ' biarkan aku mati, aku sudah melakukan banyak dosa didunia ini. Setidaknya keluargaku tidak malu memilikiku.'" Pada akhirnya ia mengorbankan dirinya sendiri dan jatuh kedalam jurang yang dalam. Saat itu aku langsung melakukan evakuasi tetapi jasad ayahmu tidak bisa dikenali lagi karena mobil itu terbakar ketika jatuh." ' Ak
Aruhi terbangun dari tidurnya, ia merasakan sakit pada kepalanya. Ia terkejut ketika melihat seorang wanita yang berdiri menatapnya dengan mata menyala taraf kemarahan. Aruhi masih belum mengumpulkan nyawanya tetapi wanita itu telah menuntut pertanyaan yang tidak bisa ia jawab." Kau perempuan jalang, Aruhi!! Aku pikir kau wanita polos tetapi aku tahu maksudmu, kau ingin mengambil Rajeandra dariku!" Aruhi masih bingung, suara Megha bagai dengungan ditelinganya. " Diam lah Megha!!" Bentak Aruhi, Megha melotot dengar respon Aruhi. Dirinya semakin terbakar karena di bentak oleh Aruhi. " Suaramu seperti kaleng rusak...hinggggg di telingaku." " Kau masih mabuk, wanita jalang!." Aruhi langsung menatap tajam. Dirinya bangkit dan menatap Megha dengan tajam. Dia langsung bangkit."" kau sudah gila, pagi-pagi begini sudah membuat kepalaku pusing." " Kau yang gila! Ini sudah siang." Aruhi hanya menggaruk kepalanya dan berjalan meninggalkan Megha. Wanita itu menarik lengan Aruhi yang membuat
Malam ini adalah malam penyambutan Rajeandra sebagai pemimpin baru Kingdom Corp. hanya menunggu dua hari, pesta mewah tampak digelar pada hotel berbintang atas keinginan Manov sendiri. Dia melakukan itu karena bangga kepada putranya dan sebagai perayaan atas bergabungnya Rajeandra dalam perusahaan. Rajeandra telah siap dengan jas berwarna biru malam yang tampak gagah memberi penampilan rapi dan menawan layaknya pria matang idaman para wanita begitupun dengan manov yang berpakaian senada." Wanita memang selalu membutuhkan banyak waktu untuk berdandan. Dua puluh tahun inilah yang papa lakukan setiap saat yaitu menunggu mamamu selesai mempercantik dirinya." Ujar Manov " Dan kini kau merasakannya." Rajeandra tidak menanggapi, ia sudah terbiasa menunggu Megha jika wanita itu bekerja, maka menunggu bukanlah sesuatu yang baru baginya. " Layla putriku cantik sekali." Puji sang ayah ketika melihat putri bungsunya datang. Layla tersenyum, ia selalu bermanja
Sebagai seorang wanita yang tidak bersekolah tinggi, Aruhi tidak memiliki kesibukan apapun setelah menikah selain menunggu suaminya pulang bekerja. Tidak ada yang berbicara dengannya, baik pelayan apalagi ibu mertua dan adik iparnya, sikap mereka begitu dingin kepadanya. Ia paham mengapa sikap mereka begitu karena meraka tidak menyukai keberadaannya. Aruhi kesulitan untuk bergerak dirumah itu jika tidak ada ayah mertuanya ataupun Rajeandra. Dirinya merasa bahwa tatapan orang-orang rumah itu seakan menghakiminya dan mencemoohnya, terlebih mertuanya. Aruhi juga bukan tipikal seorang yang mudah akrab berbaur, dirinya ingin mendekatkan diri kepada ibu mertuanya dan adik iparnya tetapi ia takut untuk memulai pembicaraan. " Karena kau menikah dengan putraku, bukan berarti kau bisa bersenang-senang menikmati kekayaan putraku." Aruhi yang tengah duduk bersantai terkejut dengan teguran dari ibu mertuanya. Aruhi langsung menegakkan tubuhnya dan bangkit. Sikap sebagai seora
" Selamat datang tuan Rajeandra." Rajeandra berjalan dengan penuh wibawa dengan menggunakan jas hitam yang tampak begitu rapi ditunjang dengan penampilannya yang tampan semakin membuat wanita menjerit karena ketampanannya. Tetapi mereka sadar bahwa tuan muda calon Presdir itu telah memiliki seorang istri dan banyak yang tidak tahu bahwa istri Rajeandra adalah Aruhi adalah seorang office girl dikantor. "Selamat datang tuan Rajeandra." Beberapa orang menyambutnya, tidak semuanya menyambutnya ketika melihatnya dan ia hanya tersenyum kecil sebagai balasannya. Dirinya kemudian melihat dua orang yang menjadi targetnya untuk hari ini. lelaki itu tersenyum seraya berhenti dimana kedua lelaki tua itu berada. " sir Robert dan Sir Christ, benar bukan?" Kedua orang itu mengangguk dengan senyum hangat, sangat baik karena calon Presdir mereka mengenalnya. Sebelumnya Rajeandra tidak pernah memunculkan dirinya di perusahan dan ini pertama kalinya.." Anda mengenal kami?'" Ayahku sering membicaraka
Aruhi selalu bangun di pagi hari kemudian membersihkan dirinya. ia bangun sebelum orang lain bangun dan membereskan dapur bersama para maid yang bertugas, meskipun mereka sungkan kepadanya tetapi Aruhi tetap ingin melakukan pekerjaan tersebut. Setelah pekerjaan dapur selesai dirinya kembali ke kamar. " Selamat pagi nak.." Aruhi berhenti karena melihat sang ayah. Lelaki itu sudah berpakaian rapi dengan menggunakan jasnya." Selamat pagi papa." " Segera bangunkan suamimu, hari ini kita akan ke kantor." " Baik ayah." Ujar Aruhi. " Aku sudah membuatkan teh herbal dan cemilan untuk ayah." Beritahu Aruhi. Manov tersenyum." Terima kasih nak, tetapi biasanya ayah suka meminum kopi." Aruhi tersenyum dan mengangguk." Aku tahu, tetapi sepertinya kopi tidak terlalu baik untuk kesehatan." Manov tersenyum. " Kau sangat manis, semoga tuhan selalu memberkatimu." Aruhi tersenyum. " Jalan lupa di minum papa. Aku akan membangunkan Rajeandra."Dia melihat Rajeandra masih bergelung dalam selimutny
Rajeandra sepertinya sangat marah kepadaku Itulah yang Aruhi pikirkan bahkan sejak perjalanan menuju bandara dan kini mereka berada di pesawat untuk kembali ke kota, tetapi lelaki itu belum mengeluarkan suara untuk berbicara kepadanya sedikitpun. Aruhi melirik Rajeandra yang berada di sampingnya, lelaki itu tengah membaca bukunya sedangkan dirinya hanya diam dan tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana. Jika ia membuat pembelaan mengapa ia menampar Megha, lelaki itu pasti tidak akan percaya kepadanya. Pada akhirnya Aruhi memendamnya sendiri. Lagipula, apapun yang Rajeandra pikirkan tentangnya, itu malah lebih baik agar hubungan mereka tidak dekat dan ketika kontrak selesai, ia bisa melepaskan Rajeandra tanpa rasa sakit. Dalam pandangan Rajeandra, ia melirik Aruhi yang tampak terduduk dengan tenang, wanita itu bahkan tidak sedikitpun mengeluarkan suara.Dia tidak ingin menjelaskan apa yang terjadi hingga ia menampar Megha? " Sorry, tea or coffie?" Pramugari datang menghampiri
Rasanya sangat sesakKenapa aku menangis? Bahkan ketika ia telah menghapus air matanya, air mata itu terus menerus turun tiada henti. Ia berdiri termenung memandang lautan lepas yang berkilauan akibat sinar matahari. " Tidak seharusnya perasaan seperti ini hadir didalam diriku. Tuhan, tolong hapuskan perasanku. Dia.. dia bukan milikku. Aku.. aku tidak bisa mengendalikan perasaanku, jadi tolong hapuskan lah." Wanita itu menangis sambil memukul dadanya yang sesak, beberapa orang melihatnya dengan tanya dan menyimpulkan bahwa wanita itu tengah putus cinta. Tetapi wanita itu tidak mempedulikan orang-orang dan malah menangis sesenggukan. " Kau menangis seperti anak kecil." Aruhi menghapus air matanya dan menoleh kebelakang. Dirinya mendapati Fredrick yang tersenyum geli kepadanya, dia menertawakan Aruhi yang menangis tersedu-sedu. Hidungnya memerah begitupun dengan matanya tetapi itu sangat lucu di matanya. Aruhi tidak tersenyum mendengarnya, hatinya masih sangat sakit dengan kenyataan