Tok
TokRajeandra dan Aruhi sama-sama melihat kearah pintu yang baru saja terdengar ketukan." Biar aku membukanya."" Sepertinya layanan hotel untuk breakfast." Ujar Rajeandra.Aruhi melangkah dan membuka pintu tersebut. Didepannya terdapat seorang wanita dengan pakaian rok mini serta baju yang mengerat, wanita itu lantas membuka kacamatanya barulah Aruhi mengenalinya." Hay Aruhi.." Sapa Megha." Ha.. yy Hay. " ujar Aruhi dengan terbata-bata, ia menggeser sedikit tubuhnya agar Megha bisa masuk kedalam." Sayang!!" Rajeandra terkejut dengan kedatangan Megha dan bagaimana wanita itu memeluknya secara tiba-tiba. Rajeandra melihat kearah Aruhi sedangkan wanita itu mengedikkan bahunya. Aruhi memperhatikan bagaimana wajah Rajeandra yang perlahan menyunggingkan senyum tipis, sangat tipis tetapi aura lelaki itu lebih bersinar setelah kedatangan Megha..Aruhi semakin mempercayai bahwa cinta adalah anugrah yang palingAruhi terdiam memandangi kosong lautan lepas yang tampak gemerlap bercahaya Karena lampu dari bangunan-bangunan kota yang begitu indah. Di bawah langit, dan di atas pasir ia duduk sambil memeluk lututnya sendiri. Alasan mengapa ia masih belum masuk ke hotel karena Megha belum juga pergi dan itu akan membuatnya begitu canggung jika berada di antara mereka. Apalagi ia tidak sengaja melihat Rajeandra dan Megha sedang bercinta saat ia ingin kembali setelah bercerita dengan Matthew. Aruhi merasa pikiran itu membuat kepalanya pecah, ia tidak bisa mengalihkan pikirannya pada hal tersebut. Lagipula, apapun yang akan dilakukan oleh mereka berdua, itu sangat wajar karena keduanya adalah suami istri. Dia bertindak seolah-olah, dia adalah pihak yang tersakiti padahal kenyataannya tidak seperti itu.Perasaanku kacau, aku tidak tahu. Apa yang mereka lakukan? Itu terserah mereka? Lalu mengapa aku yang memikirkannya?. Bodoh Aruhi. " Aku.. aku...kenapa pikiran ini tidak
[ Apakah Rajeandra dan Aruhi menikmati liburannya atau tidak disana ibu?]" Tanya Manov yang tengah berbicara di telpon kepada ibunya, Margaretha. Sengaja ia mengirim merencanakan liburan untuk pasangan suami istri itu agar bisa di pantau oleh ibunya sendiri dan juga, langkah awal untuk mendekatkan mereka. [ Bagaimana ibu bisa tahu, mereka disini hanya tiga hari kemudian Rajeandra membawa Aruhi ke Paris.] Jelas Margaretha. "[ Dan dua hari Rajeandra tidak berada dirumah. Entah apa yang ia lakukan di luaran sana sehingga meninggalkan Aruhi.]" [Kemana anak itu?][Tidak tahu, kau ayahnya dan bukan aku.] Ujar Margaretha. [Mungkin saja dia masih berhubungan dengan model itu. ] Gumam Manov dengan geram. Dirinya sudah memperingatkan Rajeandra untuk tidak berhubungan dengan Megha karena ia tidak menyukai wanita itu. Berbeda lagi dengan istrinya, ia mengharapkan bahwa Megha menjadi menantu di keluarga mereka. [Maksudmu?.][Tidak ibu,][Kalau begitu aku tutup dulu Karana aku ingin menelpon
Mereka telah sampai disebuah villa yang ditempati oleh Fredrick dan itu tidak begitu jauh dengan hotel tempat Aruhi tinggal. Fredrick menawarkan Villanya untuk mereka karena ia ingin merasakan masakan Aruhi mengenai makanan Indonesia yang ia bilang kepadanya dan tidak mungkin memasak di dapur hotel. Megha dan Fredrick tengah membersihkan dirinya meninggalkan Aruhi dan Rejeandra. Aruhi langsung mengolah ikan yang mereka tangkap untuk di bersihkan dan dipisahkan dari dari daging dan tulang. Untunglah Fredrick memiliki persediaan bahan makanan yang banyak, ia pikir karena Fredrick memiliki lahan perkebunan jadi ia memiliki banyak bahan dapur. Aruhi berencana untuk membuat lebih dari satu hidangan untuk makan malam mereka dan itu tetap terbuat dari ikan. " Ada yang bisa aku bantu?" Aruhi melihat Rajeandra." Tidak ada." Rajeandra melihat Aruhi yang tengah fokus pada bahan-bahan didepannya." Kau ingin buat apa?" " Selain bakso, aku juga ingin membuat hidangan untuk makan malam." Jawab
Dingin malam menembus sampai ke tulang apalagi saat ini keduanya hampir saja telanjang. Aruhi sudah memanas begitupun dengan Rajeandra yang tidak ingin permainan mereka terhenti begitu saja. Rajeandra mendorong Aruhi hingga wanita itu tertidur diatas sofa rotan dengan busa di bawahnya. Aruhi menutup mulutnya agar desahannya tidak menyebar tetapi Rajeandra begitu pandai menghisap dadanya dan juga membelai seluruh tubuhnya hingga meremang sampai ke tulangnya. Rajeandra selalu mabuk jika mencium aroma dari tubuh Aruhi, wewangian yang memancar untuk disentuh dan membenamkan seluruh panca inderanya untuk bertekuk lutut pada wanita itu. Rajeandra terhenti sejenak dan melihat Aruhi, wajahnya memerah dengan pandangan sayu serta rambutnya yang berantakan semakin menambah kecantikan wanita itu. " Milikmu sudah sangat basah disini." Ujar Rajeandra Sembari membelai inti milik istrinya. Aruhi melotot ketika Rajeandra malah menghisap jemarinya yang memiliki cairan cintanya. "Manis, aku ingin mer
Aruhi kembali ke hotel bersama Rajeandra dan Megha. Wanita itu masih bersama lamunannya dan menatap kota Paris dengan pandangan bosan. Tentu saja itu terjadi karena dua orang didepannya yang tengah bercanda gurau tanpa dirinya. Sungguh romantis, Kota romantis dengan dua orang yang romantis didepannya. Sungguh sangat indah bukan.Sejenak Aruhi memandangi Rajeandra dengan pandangan yang sulit diartikan. Lelaki itu tidak mungkin mencintainya tetapi malam itu terjadi percintaan yang panas tanpa bisa dicegah. Rajeandra tidak mencintainya tetapi bermain seks dengannya. Tentu saja itu bisa terjadi meskipun tidak ada cinta atau tanpa hubungan. Banyak orang yang melakukan hal tersebut, ada atau tidak adanya cinta. Tapi bagaimana jika cinta itu bersemu hanya pada satu orang? ' Aku mencintai Rajeandra.'Sekarang setelah terjadi, kini Aruhi menyesali apa yang terjadi semalam.Terhitung telah dua Minggu mereka di Paris dan entah kapan Rajeandra akan
Disisi lain, Aruhi tidak bisa tidur, terlalu banyak pikiran yang menghantam kepalanya. Pikiran yang seharusnya tidak masuk kedalam pikirannya. Dia berfikir bahwa ia terlalu terbawa perasaan dalam hubungannya bersama Rajeandra sedangkan lelaki itu menganggap hubungan ini sebagai kontrak semata.TokTokAruhi melangkahkan kaki ke arah pintu. Dirinya kemudian melihat jam di ponselnya yang menunjukan pukul 2 malam. Lalu siapa yang mengetuk pintu di jam seperti ini?.Aruhi melihat kearah monitor dan langsung membukanya karena melihat Rajeandra disana. " Hay Aruhi.." Aruhi mempersilahkan lelaki itu untuk masuk kedalam. " Apa... ada sesuatu?" Rajeandra memberikan ponselnya kepada Aruhi." Ayah menelpon." Aruhi mengambilnya." Dia tidak kenal waktu sehingga menelpon di jam orang masih tidur. Ayah tetap kekeh untuk menelpon mu." [Hallo ayah..][ Hallo anakku Aruhi, bagaimana kabarmu disana?] Sudut bibir Aruhi
Mata Aruhi sudah ter kantuk-kantuk tetapi ia tidak ingin meninggalkan Rajeandra sendirian sedangkan tampaknya lelaki itu masih berbicara dengan penuh semangat. Wanita itu mengusap hidungnya beberapa kali bahkan saat ini sepertinya ia dilanda flu karena terkena angin malam yang begitu dingin. Mungkin karena sudah mendekati musim salju sehingga hawa begitu dingin saat ini.Rajeandra melihat kearah istrinya yang tampak tidak bersuara, tampak wanita itu ter kantuk-kantuk tetapi mencoba terjaga. " Sudah jam berapa ini?" Tanya Rajeandra. Aruhi salah tingkah, ia menolehkan dirinya ke belakang dan melihat jam." Pukul dua malam." Rajeandra bangkit, ia menatap Aruhi yang juga menatapnya dengan mata sayu. Sebuah senyuman terbit di bibirnya. Dalam sekejam Aruhi melotot karena ia sekarang berada di gendongan Rajeandra." Mari tidur.." Ujar Rajeandra dengan suara yang lembut. Sontak wanita itu memerah bukan main. Lalu bagaimana ia tidak jatuh cinta? Semua kriteria yang
Aruhi bisa merasakan aura yang memusuhinya dengan kuat ketika ia berada di meja makan bersama Sagar dan Megha. Seperti biasa maka Megha akan mendominasi percakapan dimeja makan sembari menunggu pesanan mereka sampai. Tetapi, ia merasakan ada yang aneh dari tatapan Megha kepadanya yang tidak seramah seperti biasanya. Aruhi masih berfikir apakah ia melakukan hal yang salah sehingga Megha menatapnya dengan tatapan jahatnya meskipun ia tersenyum dengan manis. Aruhi beralih pada Rajeandra yang tampak mendengarkan pembicaraannya dengan Megha, bahkan memberikan masukan-masukan yang sangat membangun untuknya. Rajeandra Dimata Aruhi semakin memukau. Itulah tipe yang di inginkannya.Megha menatap Aruhi yang memperhatikan Sagar dengan tatapan penuh cinta, wanita itu baru menyadari tatapan Aruhi ketika melihat Rajeandra. Aruhi langsung menundukan pandangannya bersamaan dengan itu pesanan mereka telah sampai. Beberapa makanan lezat telah tersusun diatas meja." Have a good meal." " Thanks." Ar
" Aku pikir dia adalah orang yang baik, Layla. Dia juga sepertinya mencintaimu." Ujar Aruhi yang masih tidak membiarkan pipi Layla padam. Aruhi menggoda Layla sejak pertemuannya dengan lelaki bernama Rohan di perpustakaan hingga mereka kembali. " Apa kebiasaanmu menyimpulkan orang yang baru kau lihat?" Aruhi mengangguk." Terlihat dari matanya, dia mencintaimu." Layla semakin memerah."Memang... dia pernah menyatakan perasaannya kepadaku. Tetapi aku takut." Ujar Layla." Katamu, kau harus mengambil resiko tetapi kau tidak mengambil resiko. Apa yang kau takutkan?" Tanya Aruhi, keduanya begitu dekat di percakapan pertama mereka." Banyak perempuan yang mendekatinya. Dan dia tampak seperti fuck boy."Aruhi tertawa." Ternyata apa yang kau katakan tadi kepadaku, hanya perkataan semata." Ujar Aruhi meremehkan yang membuat Layla malu. " Tetapi kau tidak boleh menerima lelaki semudah itu juga sih. Tapi.. kau tidak boleh mengantungkan perasannya terlalu lama. Bisa saja ketika ia sudah berhenti
" Ya, ayahmu yang menyelamatkan ku, Aruhi." Aruhi tampak terdiam, kenyataan yang baru saja ia dapat membuatnya terkejut bukan main." Saat itu hari naas menimpa diriku dimana aku hampir saja mati di jurang. Saat itu mobil yang aku tumpangi mengalami kerusakan pada remnya hingga aku tidak bisa mengendalikan mobilku dan akhirnya keluar dari jalur batas jalan." Manov memulai pembicaraan, dimana selama ini menutupinya bertahun-tahun." Saat mobilku hampir jatuh di jurang, seorang lelaki yang merupakan ayahmu datang membantuku. Aku tahu bahwa kemungkinan untuk hidup itu tidak ada, bahkan aku sudah mengatakan kepadanya untuk tidak menolongku tetapi ia tetap kekeuh." ' biarkan aku mati, aku sudah melakukan banyak dosa didunia ini. Setidaknya keluargaku tidak malu memilikiku.'" Pada akhirnya ia mengorbankan dirinya sendiri dan jatuh kedalam jurang yang dalam. Saat itu aku langsung melakukan evakuasi tetapi jasad ayahmu tidak bisa dikenali lagi karena mobil itu terbakar ketika jatuh." ' Ak
Aruhi terbangun dari tidurnya, ia merasakan sakit pada kepalanya. Ia terkejut ketika melihat seorang wanita yang berdiri menatapnya dengan mata menyala taraf kemarahan. Aruhi masih belum mengumpulkan nyawanya tetapi wanita itu telah menuntut pertanyaan yang tidak bisa ia jawab." Kau perempuan jalang, Aruhi!! Aku pikir kau wanita polos tetapi aku tahu maksudmu, kau ingin mengambil Rajeandra dariku!" Aruhi masih bingung, suara Megha bagai dengungan ditelinganya. " Diam lah Megha!!" Bentak Aruhi, Megha melotot dengar respon Aruhi. Dirinya semakin terbakar karena di bentak oleh Aruhi. " Suaramu seperti kaleng rusak...hinggggg di telingaku." " Kau masih mabuk, wanita jalang!." Aruhi langsung menatap tajam. Dirinya bangkit dan menatap Megha dengan tajam. Dia langsung bangkit."" kau sudah gila, pagi-pagi begini sudah membuat kepalaku pusing." " Kau yang gila! Ini sudah siang." Aruhi hanya menggaruk kepalanya dan berjalan meninggalkan Megha. Wanita itu menarik lengan Aruhi yang membuat
Malam ini adalah malam penyambutan Rajeandra sebagai pemimpin baru Kingdom Corp. hanya menunggu dua hari, pesta mewah tampak digelar pada hotel berbintang atas keinginan Manov sendiri. Dia melakukan itu karena bangga kepada putranya dan sebagai perayaan atas bergabungnya Rajeandra dalam perusahaan. Rajeandra telah siap dengan jas berwarna biru malam yang tampak gagah memberi penampilan rapi dan menawan layaknya pria matang idaman para wanita begitupun dengan manov yang berpakaian senada." Wanita memang selalu membutuhkan banyak waktu untuk berdandan. Dua puluh tahun inilah yang papa lakukan setiap saat yaitu menunggu mamamu selesai mempercantik dirinya." Ujar Manov " Dan kini kau merasakannya." Rajeandra tidak menanggapi, ia sudah terbiasa menunggu Megha jika wanita itu bekerja, maka menunggu bukanlah sesuatu yang baru baginya. " Layla putriku cantik sekali." Puji sang ayah ketika melihat putri bungsunya datang. Layla tersenyum, ia selalu bermanja
Sebagai seorang wanita yang tidak bersekolah tinggi, Aruhi tidak memiliki kesibukan apapun setelah menikah selain menunggu suaminya pulang bekerja. Tidak ada yang berbicara dengannya, baik pelayan apalagi ibu mertua dan adik iparnya, sikap mereka begitu dingin kepadanya. Ia paham mengapa sikap mereka begitu karena meraka tidak menyukai keberadaannya. Aruhi kesulitan untuk bergerak dirumah itu jika tidak ada ayah mertuanya ataupun Rajeandra. Dirinya merasa bahwa tatapan orang-orang rumah itu seakan menghakiminya dan mencemoohnya, terlebih mertuanya. Aruhi juga bukan tipikal seorang yang mudah akrab berbaur, dirinya ingin mendekatkan diri kepada ibu mertuanya dan adik iparnya tetapi ia takut untuk memulai pembicaraan. " Karena kau menikah dengan putraku, bukan berarti kau bisa bersenang-senang menikmati kekayaan putraku." Aruhi yang tengah duduk bersantai terkejut dengan teguran dari ibu mertuanya. Aruhi langsung menegakkan tubuhnya dan bangkit. Sikap sebagai seora
" Selamat datang tuan Rajeandra." Rajeandra berjalan dengan penuh wibawa dengan menggunakan jas hitam yang tampak begitu rapi ditunjang dengan penampilannya yang tampan semakin membuat wanita menjerit karena ketampanannya. Tetapi mereka sadar bahwa tuan muda calon Presdir itu telah memiliki seorang istri dan banyak yang tidak tahu bahwa istri Rajeandra adalah Aruhi adalah seorang office girl dikantor. "Selamat datang tuan Rajeandra." Beberapa orang menyambutnya, tidak semuanya menyambutnya ketika melihatnya dan ia hanya tersenyum kecil sebagai balasannya. Dirinya kemudian melihat dua orang yang menjadi targetnya untuk hari ini. lelaki itu tersenyum seraya berhenti dimana kedua lelaki tua itu berada. " sir Robert dan Sir Christ, benar bukan?" Kedua orang itu mengangguk dengan senyum hangat, sangat baik karena calon Presdir mereka mengenalnya. Sebelumnya Rajeandra tidak pernah memunculkan dirinya di perusahan dan ini pertama kalinya.." Anda mengenal kami?'" Ayahku sering membicaraka
Aruhi selalu bangun di pagi hari kemudian membersihkan dirinya. ia bangun sebelum orang lain bangun dan membereskan dapur bersama para maid yang bertugas, meskipun mereka sungkan kepadanya tetapi Aruhi tetap ingin melakukan pekerjaan tersebut. Setelah pekerjaan dapur selesai dirinya kembali ke kamar. " Selamat pagi nak.." Aruhi berhenti karena melihat sang ayah. Lelaki itu sudah berpakaian rapi dengan menggunakan jasnya." Selamat pagi papa." " Segera bangunkan suamimu, hari ini kita akan ke kantor." " Baik ayah." Ujar Aruhi. " Aku sudah membuatkan teh herbal dan cemilan untuk ayah." Beritahu Aruhi. Manov tersenyum." Terima kasih nak, tetapi biasanya ayah suka meminum kopi." Aruhi tersenyum dan mengangguk." Aku tahu, tetapi sepertinya kopi tidak terlalu baik untuk kesehatan." Manov tersenyum. " Kau sangat manis, semoga tuhan selalu memberkatimu." Aruhi tersenyum. " Jalan lupa di minum papa. Aku akan membangunkan Rajeandra."Dia melihat Rajeandra masih bergelung dalam selimutny
Rajeandra sepertinya sangat marah kepadaku Itulah yang Aruhi pikirkan bahkan sejak perjalanan menuju bandara dan kini mereka berada di pesawat untuk kembali ke kota, tetapi lelaki itu belum mengeluarkan suara untuk berbicara kepadanya sedikitpun. Aruhi melirik Rajeandra yang berada di sampingnya, lelaki itu tengah membaca bukunya sedangkan dirinya hanya diam dan tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana. Jika ia membuat pembelaan mengapa ia menampar Megha, lelaki itu pasti tidak akan percaya kepadanya. Pada akhirnya Aruhi memendamnya sendiri. Lagipula, apapun yang Rajeandra pikirkan tentangnya, itu malah lebih baik agar hubungan mereka tidak dekat dan ketika kontrak selesai, ia bisa melepaskan Rajeandra tanpa rasa sakit. Dalam pandangan Rajeandra, ia melirik Aruhi yang tampak terduduk dengan tenang, wanita itu bahkan tidak sedikitpun mengeluarkan suara.Dia tidak ingin menjelaskan apa yang terjadi hingga ia menampar Megha? " Sorry, tea or coffie?" Pramugari datang menghampiri
Rasanya sangat sesakKenapa aku menangis? Bahkan ketika ia telah menghapus air matanya, air mata itu terus menerus turun tiada henti. Ia berdiri termenung memandang lautan lepas yang berkilauan akibat sinar matahari. " Tidak seharusnya perasaan seperti ini hadir didalam diriku. Tuhan, tolong hapuskan perasanku. Dia.. dia bukan milikku. Aku.. aku tidak bisa mengendalikan perasaanku, jadi tolong hapuskan lah." Wanita itu menangis sambil memukul dadanya yang sesak, beberapa orang melihatnya dengan tanya dan menyimpulkan bahwa wanita itu tengah putus cinta. Tetapi wanita itu tidak mempedulikan orang-orang dan malah menangis sesenggukan. " Kau menangis seperti anak kecil." Aruhi menghapus air matanya dan menoleh kebelakang. Dirinya mendapati Fredrick yang tersenyum geli kepadanya, dia menertawakan Aruhi yang menangis tersedu-sedu. Hidungnya memerah begitupun dengan matanya tetapi itu sangat lucu di matanya. Aruhi tidak tersenyum mendengarnya, hatinya masih sangat sakit dengan kenyataan