Tidak selamanya pagi yang cerah dapat mengubah suasana hati seseorang. Hangatnya matahari bahkan tidak bisa membangkitkan semangat Aruhi. Wanita itu masih memikirkan kejadian semalam hingga membuatnya tidak dapat tidur dan ketika ia terbangun, Rajeandra telah tiada. Dia pikir Rajeandra marah kepadanya karena ia menolak lelaki itu sehingga Rajeandra pergi tanpa memberitahunya.
Hikss...CeklekRajeandra terkejut karena sambutan Aruhi yang langsung berlari memeluk dirinya." Aku pikir kau meninggalkanku.." dari suara wanita itu jelas sekali ia tengah menahan tangisannya." Simpan disana!" Aruhi melirik kebelakang dimana ada dua lelaki orang yang tengah tersenyum daging kearahnya, ia melihat makanan dan juga beberapa paper back ditangan mereka." Permisi tuan.." Rajeandra langsung menutupi tubuh Aruhi dengan tubuhnya agar dua lelaki itu tidak melihat lekuk dalam tubuh Aruhi yang transparan itu. Dia menatap Rajeandra seperti anak kecilSejak kapan aku ingin tahu apa yang dia lakukan? Sejak kapan aku ingin menahannya untuk tidak pergi? Sejak kapan semuanya berubah? Setelah perasaan penuh akan kebahagian kini berganti kesepian yang sunyi. Itulah yang dirasakan Aruhi setelah Rajeandra meninggalkannya karena mendapatkan telepon dari Megha. Hal yang membahagiakan begitu cepat berlalu bukan? Itulah mengapa ada yang pernah mengatakan bahwa jangan terlalu terlena dengan perasaan bahagia yang mungkin hanya berlangsung sementara. Aruhi berdiri diatas balkon memandang monumen menara Eiffel yang berkerlap Kerlip. Sapuan angin yang dingin tidak ia rasakan setelah pikirannya tertuju pada ketidakmengertian dengan apa yang terjadi pada dirinya. Ting..Aruhi tersadar ketika suara pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang. Ia terburu-buru untuk membukanya karena ia pikir orang itu adalah Rajeandra yang telah kembali. Namun, harapannya pupus ketika melihat seorang pelayan dengan membawa nampan berisi
Tok Tok Rajeandra dan Aruhi sama-sama melihat kearah pintu yang baru saja terdengar ketukan. " Biar aku membukanya."" Sepertinya layanan hotel untuk breakfast." Ujar Rajeandra. Aruhi melangkah dan membuka pintu tersebut. Didepannya terdapat seorang wanita dengan pakaian rok mini serta baju yang mengerat, wanita itu lantas membuka kacamatanya barulah Aruhi mengenalinya. " Hay Aruhi.." Sapa Megha." Ha.. yy Hay. " ujar Aruhi dengan terbata-bata, ia menggeser sedikit tubuhnya agar Megha bisa masuk kedalam." Sayang!!" Rajeandra terkejut dengan kedatangan Megha dan bagaimana wanita itu memeluknya secara tiba-tiba. Rajeandra melihat kearah Aruhi sedangkan wanita itu mengedikkan bahunya. Aruhi memperhatikan bagaimana wajah Rajeandra yang perlahan menyunggingkan senyum tipis, sangat tipis tetapi aura lelaki itu lebih bersinar setelah kedatangan Megha..Aruhi semakin mempercayai bahwa cinta adalah anugrah yang paling
Aruhi terdiam memandangi kosong lautan lepas yang tampak gemerlap bercahaya Karena lampu dari bangunan-bangunan kota yang begitu indah. Di bawah langit, dan di atas pasir ia duduk sambil memeluk lututnya sendiri. Alasan mengapa ia masih belum masuk ke hotel karena Megha belum juga pergi dan itu akan membuatnya begitu canggung jika berada di antara mereka. Apalagi ia tidak sengaja melihat Rajeandra dan Megha sedang bercinta saat ia ingin kembali setelah bercerita dengan Matthew. Aruhi merasa pikiran itu membuat kepalanya pecah, ia tidak bisa mengalihkan pikirannya pada hal tersebut. Lagipula, apapun yang akan dilakukan oleh mereka berdua, itu sangat wajar karena keduanya adalah suami istri. Dia bertindak seolah-olah, dia adalah pihak yang tersakiti padahal kenyataannya tidak seperti itu.Perasaanku kacau, aku tidak tahu. Apa yang mereka lakukan? Itu terserah mereka? Lalu mengapa aku yang memikirkannya?. Bodoh Aruhi. " Aku.. aku...kenapa pikiran ini tidak
[ Apakah Rajeandra dan Aruhi menikmati liburannya atau tidak disana ibu?]" Tanya Manov yang tengah berbicara di telpon kepada ibunya, Margaretha. Sengaja ia mengirim merencanakan liburan untuk pasangan suami istri itu agar bisa di pantau oleh ibunya sendiri dan juga, langkah awal untuk mendekatkan mereka. [ Bagaimana ibu bisa tahu, mereka disini hanya tiga hari kemudian Rajeandra membawa Aruhi ke Paris.] Jelas Margaretha. "[ Dan dua hari Rajeandra tidak berada dirumah. Entah apa yang ia lakukan di luaran sana sehingga meninggalkan Aruhi.]" [Kemana anak itu?][Tidak tahu, kau ayahnya dan bukan aku.] Ujar Margaretha. [Mungkin saja dia masih berhubungan dengan model itu. ] Gumam Manov dengan geram. Dirinya sudah memperingatkan Rajeandra untuk tidak berhubungan dengan Megha karena ia tidak menyukai wanita itu. Berbeda lagi dengan istrinya, ia mengharapkan bahwa Megha menjadi menantu di keluarga mereka. [Maksudmu?.][Tidak ibu,][Kalau begitu aku tutup dulu Karana aku ingin menelpon
Mereka telah sampai disebuah villa yang ditempati oleh Fredrick dan itu tidak begitu jauh dengan hotel tempat Aruhi tinggal. Fredrick menawarkan Villanya untuk mereka karena ia ingin merasakan masakan Aruhi mengenai makanan Indonesia yang ia bilang kepadanya dan tidak mungkin memasak di dapur hotel. Megha dan Fredrick tengah membersihkan dirinya meninggalkan Aruhi dan Rejeandra. Aruhi langsung mengolah ikan yang mereka tangkap untuk di bersihkan dan dipisahkan dari dari daging dan tulang. Untunglah Fredrick memiliki persediaan bahan makanan yang banyak, ia pikir karena Fredrick memiliki lahan perkebunan jadi ia memiliki banyak bahan dapur. Aruhi berencana untuk membuat lebih dari satu hidangan untuk makan malam mereka dan itu tetap terbuat dari ikan. " Ada yang bisa aku bantu?" Aruhi melihat Rajeandra." Tidak ada." Rajeandra melihat Aruhi yang tengah fokus pada bahan-bahan didepannya." Kau ingin buat apa?" " Selain bakso, aku juga ingin membuat hidangan untuk makan malam." Jawab
Dingin malam menembus sampai ke tulang apalagi saat ini keduanya hampir saja telanjang. Aruhi sudah memanas begitupun dengan Rajeandra yang tidak ingin permainan mereka terhenti begitu saja. Rajeandra mendorong Aruhi hingga wanita itu tertidur diatas sofa rotan dengan busa di bawahnya. Aruhi menutup mulutnya agar desahannya tidak menyebar tetapi Rajeandra begitu pandai menghisap dadanya dan juga membelai seluruh tubuhnya hingga meremang sampai ke tulangnya. Rajeandra selalu mabuk jika mencium aroma dari tubuh Aruhi, wewangian yang memancar untuk disentuh dan membenamkan seluruh panca inderanya untuk bertekuk lutut pada wanita itu. Rajeandra terhenti sejenak dan melihat Aruhi, wajahnya memerah dengan pandangan sayu serta rambutnya yang berantakan semakin menambah kecantikan wanita itu. " Milikmu sudah sangat basah disini." Ujar Rajeandra Sembari membelai inti milik istrinya. Aruhi melotot ketika Rajeandra malah menghisap jemarinya yang memiliki cairan cintanya. "Manis, aku ingin mer
Aruhi kembali ke hotel bersama Rajeandra dan Megha. Wanita itu masih bersama lamunannya dan menatap kota Paris dengan pandangan bosan. Tentu saja itu terjadi karena dua orang didepannya yang tengah bercanda gurau tanpa dirinya. Sungguh romantis, Kota romantis dengan dua orang yang romantis didepannya. Sungguh sangat indah bukan.Sejenak Aruhi memandangi Rajeandra dengan pandangan yang sulit diartikan. Lelaki itu tidak mungkin mencintainya tetapi malam itu terjadi percintaan yang panas tanpa bisa dicegah. Rajeandra tidak mencintainya tetapi bermain seks dengannya. Tentu saja itu bisa terjadi meskipun tidak ada cinta atau tanpa hubungan. Banyak orang yang melakukan hal tersebut, ada atau tidak adanya cinta. Tapi bagaimana jika cinta itu bersemu hanya pada satu orang? ' Aku mencintai Rajeandra.'Sekarang setelah terjadi, kini Aruhi menyesali apa yang terjadi semalam.Terhitung telah dua Minggu mereka di Paris dan entah kapan Rajeandra akan
Disisi lain, Aruhi tidak bisa tidur, terlalu banyak pikiran yang menghantam kepalanya. Pikiran yang seharusnya tidak masuk kedalam pikirannya. Dia berfikir bahwa ia terlalu terbawa perasaan dalam hubungannya bersama Rajeandra sedangkan lelaki itu menganggap hubungan ini sebagai kontrak semata.TokTokAruhi melangkahkan kaki ke arah pintu. Dirinya kemudian melihat jam di ponselnya yang menunjukan pukul 2 malam. Lalu siapa yang mengetuk pintu di jam seperti ini?.Aruhi melihat kearah monitor dan langsung membukanya karena melihat Rajeandra disana. " Hay Aruhi.." Aruhi mempersilahkan lelaki itu untuk masuk kedalam. " Apa... ada sesuatu?" Rajeandra memberikan ponselnya kepada Aruhi." Ayah menelpon." Aruhi mengambilnya." Dia tidak kenal waktu sehingga menelpon di jam orang masih tidur. Ayah tetap kekeh untuk menelpon mu." [Hallo ayah..][ Hallo anakku Aruhi, bagaimana kabarmu disana?] Sudut bibir Aruhi