Share

99. Memprovokasi

Suara gemercik air hujan membuat suasana haru menyelimuti hati Naura yang sedang memandangi ayahnya. Ya, semenjak pulang dari kantornya, Naura menyempatkan diri untuk datang menemui Toni. Namun, sayangnya dia sama sekali tak berani menunjukkan batang hidungnya.

"Apa aku harus memberitahu Papah kalau Adelia menghubungiku?" batin Naura.

Sebenarnya Naura masih kesal pada kakaknya itu, tapi saat dai bertanya soal Liona hati Naura pun mulai menerka-nerka tentang hubungan Adelia dan Liona.

Drttt ....

"Astaga, mengagetkan saja!" kesal Naura saat ponselnya bergetar. "Mas Arkan ... halo, Mas!"

"Kamu di mana?"

"Aku lagi di depan toko."

"Hah, memangnya kamu habis beli apa?"

Naura melipat bibirnya, bagaimana pun juga dia tak boleh membohongi suaminya itu. "Eee ... Toko Bangunan Papah."

"Benarkah. kenapa kamu enggak bilang. Kan aku bisa ikut ke sana!"

"Maaf."

"Tunggu di sana, aku berangkat sekarang."

"Enggak usah, Mas gak perlu ke si-" Belum selesai Naura berucap Arkan sudah mengakhiri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status