Share

Bab 109. Amelia Kembali Memburuk!

"Stop, Arsen!" pekik Airina saat Arsen mulai sibuk menggelitik pinggangnya.

Aron hanya bisa menjadi saksi keduanya asyik tertawa. Perjalanan itu berhenti tepat di depan butik. Suasana butik yang sudah ramai di luar dugaan Airina.

"A-Arsen, siapa mereka yang sudah berbondong-bondong itu? apa mereka wartawan?" tanya Airina tergagap.

Manik matanya menyibak ke beberapa sudut, benar saja tidak ada celah untuknya masuk ke dalam. Aron hanya bisa menepuk pelan jidatnya.

"Sebentar aku coba hubungi Tiwi, bagaimana bisa wartawan berjajar seperti ini tapi tidak ada pemberitahuan!"

Airina menggerutu dengan mengetuk beberapa kali pada ponselnya. Sebuah telepon yang sudah tersambung itu sempat hening.

"Halo, Nona," sapa Tiwi.

"Tiwi, bagaimana bisa banyak wartawan seperti ini? Apa ada berita baru yang menyangkut diriku?" berondong tanya Airina yang sudah kalang kabut.

"Tidak ada, hanya ada satu berita menyeruak pagi tadi. Saya lupa mengabari nona perihal itu, emm saya akan mencari cara agar n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status