Share

BAB 19. Keputusan

Ekspresi kaku di wajah Adnan sangat berbanding jauh dengan bayangan Suri yang sempat mengira pria itu setidaknya akan menunjukkan sedikit senyum dan keantusiasan atas ucapannya. Namun, itu tidak terjadi. Pria itu bahkan bergerak menjauhinya.

"Kenapa, Nan?" Suri tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran dalam suaranya. "Kamu nggak kelihatan senang."

Adnan menarik kursi untuk duduk. Pria itu sedikit mendongak untuk menatap Suri dengan pandangan lurus sebelum menimpali, "Selain karena rencana yang kususun untuk menjauhkan Pram darimu sudah gagal, aku juga perlu mendengar alasanmu yang lain kenapa kamu tiba-tiba berubah pikiran."

"Itu... karena...," Suri tergagap. Mendadak ragu untuk buka suara.

Pasalnya, pilihan itu Suri putuskan dengan gegabah karena beberapa masalah yang menderanya dalam waktu yang bersamaan. Yang utama karena gosip yang wanita itu dengar dari rekan-rekan kerjanya di kantor siang tadi, yang kini membebani kepalanya. Suri tidak masalah menjadi bahan gosip. Ia hanya perl
naftalenee

Bagus, Nan. Jangan iya-iya aja. Mbak Suri udah banyak manfaatin kamu. Yaaa walaupun kamu sendiri yang inisiatif bantuin dia sih😌 Sekarang gantian kamu yang minta balesan. Pamrih gpp. Namanya juga hidup kan emang give and take. Jadi jangan sampe rugi WKWKWK

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status