Share

BAB 18. Langkah Ekstrem

Meski telat sekitar tiga puluh menit dari waktu yang sudah direncanakan, acara makan malam bersama itu tidak gagal. Namun, hanya Andaru yang bersenang-senang dan banyak bicara.

"Wah, berarti sekarang Aru udah nggak mau main sama Papa Adnan, dong? Kan udah ada Om Wirya yang lebih seru," cetus Adnan dengan nada sedih dibuat-buat.

Malam itu, Adnan berperan menjadi pendengar yang baik untuk Andaru dan sesekali memberikan respons dengan komentar atau pertanyaan. Sebab, Adnan tidak ingin melihat raut kecewa di wajah manis keponakannya itu, yang baru saja selesai bercerita tentang keseruannya bermain dengan Wirya di apartemen tadi. Walau sesungguhnya, pikiran pria itu sedang riuh oleh beban yang ditimpakan sang kakek dan juga karena pernyataan perang Pram secara terang-terangan yang semakin berpotensi menghambat tujuannya.

Sementara Suri lebih banyak diam dan terlalu sering melamun—seolah jiwanya sedang tidak bersama mereka. Adnan sudah berusaha melibatkan Suri ke dalam obrolan, tetapi s
naftalenee

NINU NINU NINU⚠️⚠️⚠️⚠️ HAYO ADNAN JANTUNGAN NGGAK TUH TIBA-TIBA DILAMAR BALIK????? HAHAHAHAHA Jangan terima, Nan!!! Mbak Suri kan orangnya plin-plan bin nggak jelas. Ada udang di balik bakwan tuh pasti, nggak mungkin dia mau nikah sama dirimu gitu aja. Kan nggak cinta🙂🙂🙂 Haiiii, aku kembali lagi~~~ Maaf yaaaa, bolong banyak nih haha aku agak sibuk tiga harian ini, jadi nggak sempat nulis🙏🏻

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mince Hermawan
wow..... langsung guling2 tu adnan..... kegirangan....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status